11 research outputs found
Legal Protection of Patients Victims of Medical Malpractice in Indonesia Reviewed Based On Civil Law & Health Laws
This research examines the legal protection of patients who are victims of medical malpractice in Indonesia, focusing on civil and health law aspects. In the context of medical practice, medical malpractice is interpreted as negligence or errors that may harm patients. While legal regulations provide protection for patients, their implementation poses challenges, particularly in cases of medical malpractice. Using a normative legal research method, this study analyzes the legal provisions found in Law Number 29 of 2004 concerning the practice of medicine, Law Number 36 of 2009 concerning Health, and Law Number 36 of 2014 concerning health professionals. Additionally, the study considers judicial decisions related to medical malpractice cases in Indonesia. The research findings indicate that patients who are victims of medical malpractice have the right to claim civil damages against the responsible doctor or healthcare institution. Such claims may be based on tort and breach of contract, encompassing the neglect of medical service standards and failure to fulfill therapeutic contract obligations. Civil liability also involves hospitals, which bear responsibility for medical actions performed by healthcare professionals under their jurisdiction. The concept of respondeat superior liability is applied, whereby hospitals can be held accountable for mistakes made by their employees. In conclusion, patients have legal protection against medical malpractice based on existing regulations. However, challenges persist in the implementation and proof of tortious and contractual breaches. Therefore, this research contributes to understanding the legal aspects related to patient protection in the context of medical malpractice in Indonesia
Indonesian Adaptation of Academic Procrastination - Short Form (APS-S): Validity and Reliability
Academic procrastination is defined as the behavior of delaying assignments related to the academic context. Academic procrastination commonly occurs at various levels of education, especially with undergraduate students. Previous studies reported that undergraduate students who indulged in procrastination show poor academic performance and trigger a decrease in psychological functioning. The availability of good instruments can help portray this phenomenon, especially since there have been no reports regarding instruments that measure academic procrastination in Indonesia. The aim of this study was to examine the construct validity and reliability of Academic Procrastination Scale-Short Form (APS-S) in Indonesian context. 452 undergraduate students were recruited as participants of this study. The sampling technique used is a non-probability sampling technique. A Confirmatory Factor Analysis (CFA) and reliability analysis were performed to examine the structural validity and internal consistency of the instrument, respectively. Results indicated that all 5 items of APS-S were unidimensional and had satisfactory construct validity and internal consistency. Thus, The APS-S is valid and can be used by future researchers as a concise instrument for measuring academic procrastination in the Indonesian context
Evaluasi Properti Psikometris Skala Zoom Exhaustion & Fatigue (ZEF) pada Populasi Indonesia
Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi properti psikometris skala Zoom Exhaustion & Fatigue (ZEF) (Fauville et al, 2021a) sebagai upaya menghadirkan instrumen untuk mengukur konstruk videoconference fatigue pada populasi Indonesia. Adaptasi versi Indonesia mengikuti panduan yang disusun oleh Beaton et al (2000) kemudian diadministrasikan pada 483 mahasiswa. Confirmatory Factor Analysis (CFA) dilakukan untuk mengevaluasi validitas konstruk skala ZEF. Hasil studi mendukung model fit dengan second-order model dengan lima-faktor dan menunjukkan bahwa setiap aitem pada skala ZEF mengukur faktornya sendiri dan mampu menggambarkan konstruk videoconference fatigue sebagaimana yang diasumsikan oleh teori. Indeks goodness of fit menunjukkan hasil yang memuaskan dengan nilai Chi-Square = 214.682, df = 82 (p < .001); RMSEA = .058 (90% CI .050, .066), CFI = .975, dan SRMR = .044. Korelasi sedang-kuat juga ditemukan antara skala ZEF dengan Patient Health Questionnaire(PHQ-9) (Kroenke et al, 2001). Skala ZEF juga memiliki konsistensi internal yang baik yang ditunjukkan dengan nilai McDonald’s Omega (ω) = .755 - .924. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya juga dibahas pada studi ini
Implikasi Pendidikan Islam Perspektif Ahmad Dahlan dalam Pembentukan Karakter pada Era Globalisasi
Artikel ini meninjau mengenai implikasi pendidikan islam berdasarkan gagasan pemikiran K.H. Ahmad Dahlan mengenai pembentukan karakter pada era globalisasi. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu melalui studi literature. Data dalam artikel ini diperoleh melalui literature berupa jurnal online, buku, dan sumber online lainnya. Hasil pembahasan menunjukan bahwa Pendidikan Islam dalam era globalisasi di Indonesia menurut pemikiran KH. Ahmad Dahlan yaitu pendidikan adalah sebagai salah satu variable penting atau utama dalam meningkatkan karakter kritis dan bebas, serta toleran. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana implikasi atau keterlibatan K.H. Ahmad Dahlan dalam mengemukakan pemikirannya terhadap pendidikan islam serta karakter peserta didik pada era globalisasi. Usaha-usaha yang dijalankan beliau dalam membentuk karakter peserta didik melewati pendidikan islam adalah dengan mengajarkan sikap hidup toleran, karena beliau ingin mengurangi atau bahkan menghindari konflik sosial dan politik yang bersumber atas kehidupan keagamaan. Pendidikan islam sangat berpengaruh pada pembentukan karakter. Karena sejatinya Pendidikan islam ada bertujuan menciptakan karakter manusia supaya menjadi umat yang baik dan berada
Brine Shrimp Lethality Test of Methanolic Extracts from Four Different Marine Biota in Lampung Province, Indonesia
This study aims to test the LC50 toxicity activity of brine shrimp using four samples of marine biota. The LC50 toxicity activity has the potential as an anti-bacterial, anti-fungal, and anti-cancer agent that needs to be studied further before being used as an industrial-scale natural product, this study is basic research on the brine shrimp lethality test. The test was carried out using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), which analyzes the number of deaths of shrimp larvae to determine the level of toxicity of an ingredient. The marine biota samples used were Rhizopora sp., Sargassum sp., Halimeda sp., Diadema setosum. The manufacturing stage begins with making extracts and hatching artemia, then toxicity tests are carried out within 24 hours with different concentrations of sample solutions. The results of this research show that the sample extracts that have the highest to lowest toxicity values respectively are Rhizopora sp., Sargassum sp., Halimeda sp., Diadema setosum. with a value of 870.96 µg/mL; 745.05 µg/mL; 697.97 µg/mL; 575.4 µg/mL
DEAR ME: SEBUAH UPAYA UNTUK MENURUNKAN SIMTOM DEPRESI MELALUI SELF-COMPASSION EXERCISE PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SUSKA RIAU
Dessi Aryanti Dwi Putri (2020): DEAR ME: SEBUAH UPAYA UNTUK MENURUNKAN SIMTOM DEPRESI MELALUI SELF-COMPASSION EXERCISE PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SUSKA RIAU
Terganggunya keberfungsian keluarga, ketidakharmonisan keluarga dan konflik dalam keluarga dapat memicu terjadinya depresi pada mahasiswa. Self-compassion sebagai sebuah konstrak yang memiliki hubungan dengan kesejahteraan psikologis dan dapat munurunkan simtom depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari Self-Compassion Exercise untuk menurunkan simtom depresi pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SUSKA Riau. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental kuasi dengan pretest-posttest control group design with follow up dan metode kualitatif dengan open-ended questionnaire, wawancara semi terstruktur dan observasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 8 mahasiswa (N= 8; 8 perempuan, M = 20.25, SD = 1.909) yang berusia 18-23 tahun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah Beck Depression Inventory (BDI) II yang disusun oleh Beck et al (1961) kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Widyarsono (2013). Data dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test (Wilcoxon) untuk melihat perbedaan skor depresi pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah intervensi. Hasil studi menunjukkan tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah intervensi (W = 10.000, sig 0.063 (p> 0.05)). Hasil penelitian yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok eksperimen dikarenakan nilai p-value sensitif dengan jumlah sampel. Namun nilai effect size (d= 1.258, Mpretest = 4.750, Mposttest= 19.750) artinya efek perubahan sangat besar. Implikasi dari penelitian ini adalah self-compassion exercise dapat dilakukan sebagai salah satu alternatif dalam menangani kasus depresi pada mahasiswa yang memiliki masalah keluarga terutama pada sesi yang berkaitan dengan memberi apresiasi terhadap diri, menulis surat untuk diri sendiri dari perspektif teman imajinasi dan diri sendiri yang penyayang serta bijaksana