7 research outputs found

    PEMBUATAN BIOCHAR-SLOW-RELEASE-FERTILIZER DARI LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT

    Get PDF
    Industri kelapa sawit dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi lingkungan terkait dengan limbah cair dari industri pengolahan maupun limbah padat dari perkebunan. Limbah padat dari perkebunan kelapa sawit, seperti pelepah sawit, sesungguhnya dapat dimanfaatkan ulang menjadi biochar yang digunakan sebagai bahan pelapis slow-release-fertilizer.  Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi komposisi, bahan pelapis, dan bahan perekat terhadap daya lepas nitrogen pada biochar-slow-release-fertilizer, serta mempelajari kinetika pelepasannya. Variasi yang digunakan adalah rasio biochar/bentonite 20%:80% – 80%:20%, jenis perekatnya asap cair dan minyak jarak, dan jumlah pupuk urea 30% massa total. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil optimum yang diperoleh untuk bahan perekat asap cair dan minyak jarak adalah berturut-turut pada rasio biochar/bentonite 50%:50% dan 60%:40%. Sedangkan hasil uji pelindian mendapatkan bahwa kedua formula tersebut mampu mempertahankan pelepasan nitrogen total hingga 28 hari, dibanding 13 hari untuk formulasi yang tidak dimodifikasi. Uji kinetika pelepasan menggunakan model Korsmeyer-Peppas menunjukkan bahwa mekanisme pelepasan kedua sampel tersebut mengikuti difusi Fickian. Kata kunci : Biochar Pelepah Sawit, Pupuk Pelepasan Lambat, Asap Cair, Minyak Jarak, Model Pelepasa

    Pengembangan Sistem Otomatisasi AC dan Lampu Menggunakan Fuzzy dan Raspberry Pi

    Get PDF
    Otomatisasi AC dan lampu dilakukan untuk menghemat energi yang digunakan pada kehidupan sehari-hari. Dalam pengembangan otomatisasi AC dan lampu perlu menerapkan sebuah perangkat yang memiliki fungsi maksimal dengan harga yang minimal. Raspberry Pi merupakan perangkat atau modul dengan harga rendah yang mampu melakukan komunikasi wireless tanpa bantuan modul lain. Dalam pengembangan otomatisasi AC dan lampu juga diperlukan sebuah metode yang mampu melakukan kontrol terhadap nyala AC dan lampu. Penerapan metode fuzzy dapat dilakukan untuk menghimpun informasi keadaan ruang yang didapat dari sensor untuk menentukan nyala AC dan lampu secara otomatis. Oleh sebab itu pada penelitian ini mengusulkan pengembangan otomatisasi AC dan lampu menggunakan Raspberry Pi dan Fuzzy. Otomatisasi AC dan lampu menggunakan Raspberry Pi yang menerapkan metode Fuzzy dapat menghemat energi hingga 59,87% dalam hal lama waktu nyala AC dan 57,47% untuk lumenasi lampuAutomation of AC and lamps is done to save energy used in everyday. In the development of AC and lamps automation need to implement a device that has the maximum function with a minimal price. Raspberry Pi is a device or module with a low price that can perform wireless communication without the help of other modules. In the development of air AC and lamps automation also required a method that is able to control the flame AC and lamps. The application of the fuzzy method can be done to collect the space state information obtained from the sensor to determine the flame of the AC and the lamps automatically. Therefore, this research proposes development of AC and lamps automation using Raspberry Pi and Fuzzy. Automation of AC and lamps using Raspberry Pi which apply Fuzzy method can save energy up to 47,22% in case of AC and 57,62% for lamps lumenation

    HUBUNGAN POSISI KERJA STATIS TERHADAP KEJADIAN NYERI LEHER PADA OPERATOR KOMPUTER: NARRATIVE REVIEW

    Get PDF
    Latar Belakang: Komputer banyak digunakan oleh kalangan manusia di era teknologi saat ini. Posisi kerja statis yang berkepanjangan menyebabkan nyeri leher. Nyeri leher adalah masalah kesehatan umum di masyarakat terutama di kalangan pekerja komputer yang ditandai dengan nyeri dan rasa sakit yang dapat berupa kelelahan postural pada leher atau rasa sakit yang terus-menerus yang mengakibatkan ketidaknyamanan sekitar leher. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan posisi kerja statis terhadap kejadian leher. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode narrative riview, pada penelitian ini penelusuran artikel menggunakan database Google Schoolar, PubMed sesuai kriteria inklusi dan ekslusi dalam penelitian artikel yang diambil ini full text tentang posisi kerja statis terhadap kejadian nyeri leher pada operator komputer di terbitkan minimal dalam kurun waktu 2010-2020. Hasil: Hasil riview 10 jurnal adanya hubungan posisi kerja statis terhadap kejadian nyeri leher dengan diukur oleh alat yang digunakan. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan posisi kerja statis terhadap kejadian nyeri leher pada operator komputer. Posisi kerja statis yang dilakukan secara menerus dalam waktu yang lama akan meningkatkan kejadian nyeri leher. Saran: Peneliti selanjutnya bisa menambah referensi yang lebih baik untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya menggunakan metode narrative review

    Perbedaan pengaruh interval dan fartlek terhadap kebugaran jasmani pemain sepak bola

    Get PDF
    Latar Belakang : Pemain Sepak bola membutuhkan kebugaran yang baik, salah satu komponen diantaranya kebugaran aerobik (VO2max), sehingga dapat menunjang kemampuan tubuh pemain sepak bola, tanpa merasakan lelah berlebihan dan memiliki cadangan energi untuk beristirahat. Latihan peningkatkan kebugaran pemain sepak bola bersifat endurance atau daya tahan terdiri dari latihan interval dan fartlek. Latihan interval merupakan bentuk latihan fisik yang didalamnya terdapat set, repetisi, recovery dan jarak latihan. Fartlek adalah aktifitas lari kombinasi antara lari lambat dan sprint pendek yang terus-menerus dimulai dari jarak menengah ke jarak lebih tinggi secara bergantian. Tujuan : Mengetahui perbedaan pengaruh latihan interval dan fartlek terhadap kebugaran jasmani pemain sepak bola. Metode Penelitian: Metode experimental, dengan pre and post test two group design, n= 24 orang KU 14-16 PSS Development Center sesuai inklusi dan diambil dengan cara randomized sample. Dilakukan pre test dan post test menggunakan Multistage Fitness test atau Beep test. Sampel diambil secara acak dan di bagi 2 kelompok, kelompok perlakuan 1 adalah kelompok interval dan kelompok 2 adalah kelopok fartlek. Penelitian dilakukan selama 4 minggu, latihan interval dilakukan 3x seminggu dan fartlek dilakukan 2x seminggu. Hasil: Uji kelompok 1 dan 2 menggunakan Wilcoxon didapatkan P=.002, P(0.05). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengaruh latihan interval dan fartlek terhadap kebugaran jasmani pemain sepak bola di PSS Development Center. Saran : Memperhatikan faktor lain yang dapat mempengaruhi kebugaran jasmani (terutama VO2max) pada pemain sepak bola

    CLUSTERING DATA CUTI PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

    Get PDF
    Kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan pembangaunan sangat bergantung pada kinerja birokrat negara terutama Pegawai Negeri Sipil sebagai perencana dan pelaksana pembangunan. Dalam menyelesaikan berbagai tugas dan tanggung jawabnya yang merupakan upaya untuk melaksanakan tugas Pegawai Negeri Sipil tersebut, maka pegawai perlu dibina sebaik-baiknya, untuk itu pemerintah telah meletakan landasan bagi pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya diatur dalam UU No.8 Tahun 1974 Dan UU No.43 Tahun 1979 tentang pokok-pokok kepegawaian yang mengatur kedudukan, kewajiban dan hak pembinaan Pegawai Negeri Sipil secara menyeluruh. Kedisiplinan erat kaitanya dengan cuti Pegawai Negeri Sipil, maka dari itu data cuti pegawai setiap tahunya dapat diteliti untuk mengetahui tingkat cuti pegawai agar atasan bisa mendapatkan informasi lebih dalam hal cuti pegawai setiap tahunya, pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang belum ada aplikasi untuk mengolah data cuti yang ada agar bisa memantau data cuti pegawai dalam jangka waktu tertentu. Metode data mining dengan menggunakan algoritma clustering KMeans pada sistem pengolahan data cuti pegawai menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 telah berhasil di terapkan pada sistem pengolahan data cuti pegawai dan di implementasikan pada data rekap cuti tahun 2013,2014,2015 hingga mendapatkan informasi baru berupa pengelompokan cuti, sehingga Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang mendapatkan informasi pegawainya dalam hal pengambilan cuti sehingga untuk tahun berikutnya dapat termajemen dengan baik

    The Assessment of Soil Quality and Earthworms as Bioindicators in the Alas Bromo Education Forest, Central Java, Indonesia

    No full text
    Understanding the environmental services provided by healthy forest ecosystems needs accurate soil quality (SQ) assessments. Selecting appropriate SQ indicators is one of the keys to the effectiveness of SQ assessment. Earthworms have the potential to be bioindicators of soil quality because they are sensitive to environmental changes. This study aims to assess the soil quality level and evaluate the potential of earthworms as bioindicators in six land covers at the Alas Bromo Education Forest of Universitas Sebelas Maret, namely: pine, pine-mahogany, mahogany, mixed, annual crops, and pine replanting. SQ assessment is measured by calculating the Soil Quality Index (SQI) using Principal Component Analysis (PCA) with 10 Minimum Data Sets (MDS), namely: bulk density, earthworm abundance, C-organic, N-total, pH, porosity, exchangeable Al, cation exchange capacity (CEC), base saturation (BS), and available K. Statistical analysis using ANOVA, Duncan’s Multiple Range Test, correlation, and regression. The results showed that land cover significantly (p-value < 0.01) affected SQI. The SQI for all land cover categories is poor, with the highest value on mixed land cover (0.36) and the lowest on pine-mahogany (0.31). The land cover also significantly (p-value < 0.01) affected earthworm abundance, with the highest on mixed land cover (365 individuals/m2) and the lowest on pine replanting (25 individuals/m2). Earthworm density as a determining indicator significantly correlated with SQI (r = 0.495) and contributed 24.5% to the SQI. Future research needs to test the effectiveness of earthworms as a bioindicator of soil quality in other land uses in different areas
    corecore