17 research outputs found

    Pengukuran dan Analisa Kinerja Jaringan HSDPA di Kota Banda Aceh

    Get PDF
    Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitasdan kestabilan koneksi HSDPA. Dalam penelitian inidifokuskan pada pengukuran dan analisa kinerja jaringanHSDPA dengan parameter-parameter user data throughput,round trip time, dan packet loss. Dari hasil pengukuran dananalisa data diperoleh nilai user data throughput rata-ratasebesar 600,46 kbps dan maksimum sebesar 1262,40 kbps.Nilai round trip time rata-rata yang diperoleh yaituindosatm2 sebesar 332,15 ms, Google sebesar 192,90 ms, danYahoo sebesar 342,88 ms. Nilai packet loss tertinggi terjadipada sore dan malam hari yaitu masing-masing sebesar6,35% dan 6,40%. Hal ini disebabkan oleh pembebananjaringan pada waktu-waktu tersebut sangat padatdibandingkan waktu-waktu lainnya

    AARF-HT: Adaptive Auto Rate Fallback for High-Throughput IEEE 802.11n WLANs

    Get PDF
    Wireless Local Area Network (WLAN) has been progressing rapidly. The IEEE 802.11n Physical (PHY) layer provides wider channel bandwidth, shorter guard interval, and up to four data streams. Therefore PHY 802.11n has a maximum of 128 data rate options from 6.5 Mbps to 600 Mbps. In addition, Medium Access Control (MAC) has been added Aggregate MAC Protocol Data Unit (AMDPU) scheme. If AMPDU is transmitted with a data rate corresponding to the channel conditions, then the probability AMPDU is received without error becomes increased. MAC determines the data rate used for transmitting AMPDU using a rate adaptation algorithm. Therefore some papers have proposed rate adaptation algorithms based on channel conditions. In this paper we propose a new rate adaptation algorithm that we call Adaptive Auto Rate Fallback for High Throughput (AARF-HT). Our development is done using NS-3 simulator version 3.26. AARF-HT algorithm performance is also tested through a number of simulations extensively. The simulation results show the data rate adaptation function based on the channel width, guard interval and the number of spatial streams in IEEE 802.11n WLAN has functioned well. The test results also show the AARF-HT algorithm resulted in higher throughput compared to the AARF algorithm

    Analisa Kegagalan Call pada BTS Flexi di PT TELKOM Kandatel Banda Aceh

    Get PDF
    Telkom Flexi merupakan telepon seluler berbasisCDMA (Code Division Multiple Access), produk ini dirancangmampu menghindari gangguan suara dan lemahnya sinyal.Namun sebagai seluler berbasis CDMA pertama di BandaAceh, Telkom Flexi masih harus dihadapi oleh masalahkegagalan komunikasi (call failure). Kegagalan komunikasiini disebabkan oleh beberapa faktor seperti terjadinyablocked call, drop call dan signalling failure. Dari hasil analisadidapat bahwa rata-rata drop call dari bulan Januari hinggaMaret untuk BTS BNAC sebesar 0,95 %, Darussalam 1,62%, Lambaro 1,50 % dan Keutapang 1,34 %. Blocked callrates tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 0,13 %pada BTS Lambaro. Access failure, drop call, dan signallingfailure terjadi karena kondisi RF yang buruk, hal inidisebabkan antara lain daya terima MS yang rendah hanyamencapai -108 hingga -95 dBm dan FER yang lebih besardari 1 %. Kegagalan call pada BTS Flexi juga disebabkankarena adanya handover failure dan Link failure padahubungan BTS dan BSC

    Precopy Live Migration on Core Network Virtualization Internet Protocol Multimedia Subsystem

    Get PDF
    Internet Protocol Multimedia Subsystem (IMS) merupakan suatu arsitektur topologi framework untuk mengirimkan layanan Multimedia berbasiskan IP (Internet Protocol), yang telah menjadi arsitektur framework terkemuka yang sebagai enabler dari operator untuk menawarkan layanan VoIP dan layanan multimedia. Precopy Live Migration merupakan proses migrasi yang diterapkan pada IMS dengan cara page memory pada VM ditransmisikan pada fase iterasi ketika VM sedang dalam state running pada host sumber. Kemudian VM pada sumber di suspend menggunakan fase stop-and-copy dan sisa page memory ditransmisikan menuju host tujuan. Penelitian ini berfokus pada bagaimana IMS tetap dapat melayani pada saat terjadinya migrasi. Downtime yang terlalu lama akan berakibat pada pelayanan dari servis IMS tidak maksimal. Parameter yang akan diuji adalah Downtime, Waktu Migrasi, dan Jumlah data yang di transfer. Internet Protocol Multimedia Subsystem (IMS) is a framework architect topology to delivery multimedia services (Internet Protocol) based which has become the latest architect framework as operator services enabler that provide VoIP and Multimedia services. Precopy Live Migration implemented to IMS with VM’s memory pages are transmitted in the iteration phase, while the VM is still running at the source. After that, the VM is suspended in the stop- and-copy phase, and the remaining pages are transmitted to the destination. This research focused on how IMS can provide user during migration process. Longest downtime process will impact on service level to user. During migration process, Downtime, Migration Time, and Amount transferred data were evaluated. Keywords: downtime, migration, IMS, Virtual, precopy live migration

    Perancangan dan Penerapan Algoritme 4DES (Studi Kasus Pada Keamanan Berkas Rekam Medis)

    Get PDF
    Information is necessary for life because everything can not be done properly in the absence of information. The security problem is one of the most crucial aspects of a file containing sensitive information, for example, medical record files. Often, the file owner, designer, and manager of the information systems pay less attention to the security issues. One way to anticipate this is by using a cryptographic method, which is the science and art to keep the message security. This study aimed to evaluate the performance analysis and building a security system prototype of medical record files using the 4DES algorithm. The 4DES algorithm is a variant of the 3DES algorithm that is more robust and capable of protecting information properly. The 4DES security system has four keys; each key has a key length of 64 bits so that the total length of four keys is 256 bits and K1≠K2≠K3≠K4. The encrypted / decrypted files (Word, Excel, and Image)  using an external key of minimum eight characters (64 bits). During encryption, there was an addition of padding bytes in each of data block size to minimalized attack from the attacker using a CBC operation mode process. Results showed that the processing speed of the encrypted files using the 4DES was 1 second faster than that of using the 3DES algorithm. Also, the 4DES algorithm has superiority regarding of file safety, which has time enduring 3.45 x1056years longer to brute force attack technique which able to discover text file and the secret key

    Analisis TCP Cubic dan Simulasi untuk Menentukan Parameter Congestion Window dan Throughput Optimal pada Jaringan Nirkabel Ad Hoc

    Get PDF
    Ad hoc wireless network performance often declines caused the onset of congestion on the process of sending data. TCP Congestion Control used to solve these problems. TCP Cubic is one variant TCP Congestion Control. This research was conducted with the test and compare between variable value b=0.2 with the value of the variable b to be used in ad hoc wireless networks. This research was conducted with the experimental method using network simulation software NS-3. The results showed that the value of variable b is the right on ad hoc wireless network with packet loss by 5% to generate optimal congestion window max is b=0.5 and the average throughput optimal is b=0.

    Peningkatan Sistem Keamanan Autentikasi Single Sign On (SSO) Menggunakan Algoritma AES dan One-Time Password Studi Kasus: SSO Universitas Ubudiyah Indonesia

    Get PDF
    Single Sign On (SSO) merupakan model autentikasi independen yang diimplementasikan Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) menggunakan Message-Digest Algorithm 5 (MD5) dan web service NuSOAP berbasis bahasa pemograman PHP. Sistem ini berjalan pada protokol Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Faktanya penggunaan protokol HTTP ini sangat rentan terhadap berbagai jenis serangan karena data dikirim dalam bentuk plaintext tanpa ada proses enkripsi dan penerapan algoritma MD5 pada autentikasi login juga rentan terhadap serangan dictionary attacks dan rainbow tables. Disisi lain, Penggunaan web service NuSOAP juga menciptakan celah keamanan karena pengiriman dan penerimaan payload tidak dienkripsi. Saat ini diketahui sudah ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengamanan kerentanan tersebut diantaranya yaitu menggunakan Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS), Secure Hypertext Transfer Protocol (SHTTP) dan Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart (CAPTCHA). Namun beberapa hasil penelitian terkait memperlihatkan masih terdapat beberapa kelemahan dari penggunaan HTTPS, SHTTP dan CAPTCHA. Penelitian ini mengusulkan penggunaan algoritma Advanced Encryption Standard (AES) dengan pembangkit kunci dinamis dan metode One-Time Password (OTP) berbasis sinkronisasi waktu dengan kombinasi salt untuk meningkatkan keamanan pada autentikasi SSO UUI. Hasil pengujian menunjukkan penerapan algoritma AES dan OTP  dapat mengamankan proses autentikasi SSO  dari serangan dictionary attack dan rainbow table

    Evaluasi Teknik Penyadapan Lalu Lintas Data Dengan Session Hijacking Pada Protokol HTTP

    Get PDF
    Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) merupakan protokol jaringan aplikasi yang digunakan pada aplikasi berbasis web. Kerentanan protokol ini yang mengekspoitasi web server secara tidak aman, memberikan peluang peretas untuk melakukan serangan, salah satunya dengan serangan session hijacking. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan survei kerentanan terhadap session hijacking dengan menguji beberapa web. Untuk mendapatkan data, maka digunakan Wi-fi UC browser untuk membaca lalulintas data protokol jaringan HTTP yang sedang dibuka oleh pengguna. Dalam pengujian diperoleh cookies yang digunakan oleh pengguna. Informasi session id yang terekam dalam penyadapan, dapat disalahgunakan oleh attacker untuk melakukan tindakan illegal. Hasil penelitian menunjukkan kelemahan pada protokol jaringan HTTP yang rentan terhadap penyadapan lalulintas data dengan cara penyerangan session hijacking. Untuk mengatasi kelemahan ini, dapat digunakan metode pengacakan seperti algoritme Fisher-Yates shuffle atau pun algoritme Linear Congruent Method yang dapat meningkatkan keamanan

    Evaluation on Rate Adaptation Algorithm Applied For Wireless Mesh Network

    Get PDF
     Penelitian ini mengevaluasi beberapa algoritma rate adaptation untuk mendapatkan algoritma yang paling sesuai digunakan pada jaringan wireless mesh network (WMN). Pada beberapa penelitian terdahulu, evaluasi terhadap algoritma-algoritma rate adaptation masih terbatas pada kinerja algoritma rate adaptation secara umum dan pada jaringan yang sederhana, sedangkan untuk penelitian ini dikhususkan pada kenaikan nilai throughput yang disebabkan oleh penerapan algoritma rate adaptation dan pada jaringan yang lebih kompleks yaitu WMN. Algoritma rate adaptation yang dipilih untuk dievaluasi adalah algoritma-algoritma yang sudah umum digunakan, yaitu algoritma auto rate fallback (ARF), adaptive auto rate fallback (AARF) dan collision aware rate adaptation (CARA). Evaluasi dilakukan melalui serangkaian simulasi menggunakan software NS-3 untuk mengetahui nilai throughput yang dihasilkan oleh masing-masing algoritma pada kondisi jaringan WMN dengan jumlah node yang berbeda-beda. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kinerja algoritma CARA mampu melampaui kinerja dua algoritma lainnya, yaitu ARF dan AARF untuk kondisi jaringan WMN yang kompleks (grid 4x5 dan 5x5).This paper attempts to evaluate some rate adaptation algorithms in order to find the most suitable algorithm to be used in the wireless mesh network (WMN) environment. In some previous researches, the evaluation on these algorithms is still limited on a general rate algorithm performance and in a simple network, while this research was devoted on the increase in throughput value due to the implementation of rate adaptation algorithm and in a more complicated network, WMN. The rate adaptation algorithms evaluated in this research were auto rate fallback (ARF), adaptive auto rate fallback (AARF) and collision aware rate adaptation (CARA), which are the most commonly used algorithm. The evaluation was carried out through a series of simulation using NS-3 software to find out the throughput value resulted by each algorithm. The evaluation result showed that the CARA algorithm outperformed two other algorithms, i.e. ARF and AARF, for a complex WMN condition (grid 4x5 and 5x5).Keywords: Jaringan WMN, throughput, rate adaptation algorithm, CARA, NS-3ReferensiCapone, A. Carello, G. 2006. Scheduling optimization in wireless mesh networks with power control and rate adaptation. In  Sensor and Ad Hoc Communications and Networks, 2006. SECON'06. 2006 3rd Annual IEEE Communications Society on, (Vol. 1, pp. 138-147). IEEE.     Senthilkumar, D. Krishnan, A. 2010. Throughput analysis of IEEE 802.11 multirate WLANs with collision aware rate adaptation algorithm. International Journal of Automation and Computing, 7(4), 571-577.Lacage, M., Manshaei, M. H., Turletti, T. 2004, October. IEEE 802.11 rate adaptation: a practical approach. In Proceedings of the 7th ACM international symposium on Modeling, analysis and simulation of wireless and mobile systems (pp. 126-134). ACM.Kim, J., Kim, S., Choi, S., Qiao, D. 2006, April. CARA: Collision-Aware Rate Adaptation for IEEE 802.11 WLANs. In INFOCOM (Vol. 6, pp. 1-11)

    Evaluation on Rate Adaptation Algorithm Applied For Wireless Mesh Network

    Get PDF
    Penelitian ini mengevaluasi beberapa algoritma rate adaptation untuk mendapatkan algoritma yang paling sesuai digunakan pada jaringan wireless mesh network (WMN). Pada beberapa penelitian terdahulu, evaluasi terhadap algoritma-algoritma rate adaptation masih terbatas pada kinerja algoritma rate adaptation secara umum dan pada jaringan yang sederhana, sedangkan untuk penelitian ini dikhususkan pada kenaikan nilai throughput yang disebabkan oleh penerapan algoritma rate adaptation dan pada jaringan yang lebih kompleks yaitu WMN. Algoritma rate adaptation yang dipilih untuk dievaluasi adalah algoritma-algoritma yang sudah umum digunakan, yaitu algoritma auto rate fallback (ARF), adaptive auto rate fallback (AARF) dan collision aware rate adaptation (CARA). Evaluasi dilakukan melalui serangkaian simulasi menggunakan software NS-3 untuk mengetahui nilai throughput yang dihasilkan oleh masing-masing algoritma pada kondisi jaringan WMN dengan jumlah node yang berbeda-beda. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kinerja algoritma CARA mampu melampaui kinerja dua algoritma lainnya, yaitu ARF dan AARF untuk kondisi jaringan WMN yang kompleks (grid 4x5 dan 5x5). This paper attempts to evaluate some rate adaptation algorithms in order to find the most suitable algorithm to be used in the wireless mesh network (WMN) environment. In some previous researches, the evaluation on these algorithms is still limited on a general rate algorithm performance and in a simple network, while this research was devoted on the increase in throughput value due to the implementation of rate adaptation algorithm and in a more complicated network, WMN. The rate adaptation algorithms evaluated in this research were auto rate fallback (ARF), adaptive auto rate fallback (AARF) and collision aware rate adaptation (CARA), which are the most commonly used algorithm. The evaluation was carried out through a series of simulation using NS-3 software to find out the throughput value resulted by each algorithm. The evaluation result showed that the CARA algorithm outperformed two other algorithms, i.e. ARF and AARF, for a complex WMN condition (grid 4x5 and 5x5). Keywords: Jaringan WMN, throughput, rate adaptation algorithm, CARA, NS-3 Referensi Capone, A. & Carello, G. 2006. Scheduling optimization in wireless mesh networks with power control and rate adaptation. In  Sensor and Ad Hoc Communications and Networks, 2006. SECON'06. 2006 3rd Annual IEEE Communications Society on, (Vol. 1, pp. 138-147). IEEE.      Senthilkumar, D. & Krishnan, A. 2010. Throughput analysis of IEEE 802.11 multirate WLANs with collision aware rate adaptation algorithm. International Journal of Automation and Computing, 7(4), 571-577. Lacage, M., Manshaei, M. H., & Turletti, T. 2004, October. IEEE 802.11 rate adaptation: a practical approach. In Proceedings of the 7th ACM international symposium on Modeling, analysis and simulation of wireless and mobile systems (pp. 126-134). ACM. Kim, J., Kim, S., Choi, S., & Qiao, D. 2006, April. CARA: Collision-Aware Rate Adaptation for IEEE 802.11 WLANs. In INFOCOM (Vol. 6, pp. 1-11)
    corecore