21 research outputs found

    Analisa Bentuk Profile Dan Jumlah Blade Vertical Axis Wind Turbine Terhadap Putaran Rotor Untuk Menghasilkan Energi Listrik

    Full text link
    Turbin angin adalah suatu alat untuk mengkonversi energi angin menjadi energi mekanik yang kemudian dikonversi lagi menjadi energi listrik. Putaran pada poros turbin angin dihubungkan pada generator untuk menghasilkan energi listrik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, banyak jenis turbin angin yang ditemukan untuk meningkatkan effisiensi dan torsi yang dihasilkan salah satu contohnya adalah vertical axis wind turbine (VAWT). VAWT merupakan turbin angin dengan sumbu vertical atau tegak lurus terhadap tanah. Tujuan dari tugas akhir ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh peningkatan panjang chord, jumlah blade, sudut pitch dari blade terhadap torsi dan effisiensi yang dihasilkan oleh VAWT dengan pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamic). Analisa yang dilakukan untuk melihat efek peningkatan panjang chord, jumlah blade dan sudt pitch dari blade. Setelah analisa berakhir kita membandingkan hasil analisa dalam grafik. Hasil dari analisa tersebut adalah torsi terbesar terdapat pada variasi panjang chord 1.5 m dengan sudut pitch 10o dan jumlah blade 4 buah dengan nilai 134.9452198 Nm

    Perancangan Sistem Cremona Pada Tripod Ponton

    Full text link
    Dalam setiap perancangan sistem Cremona atau rangka batang, maka akan terjadi pressure yang cukup besar pada batang Cremona dengan bentuk profil L sehingga dapat menimbulkan tekanan dan regangan yang cukup besar pula. Akibat adanya pressure ini maka terjadi pula tegangan dan regangan pada tiap sumbu yang besarnya tegangan ini dapat mengetahui kapan batang tersebut bias diketahui kekuatan batang tersebut. Setelah dapat diketahui kekuatan tersebut maka dapat diatasi dengan pemilihan bahan yang sesuai untuk pembuatan Cremona batang tersebut. Dengan mengetahui tegangan ditribusi sama regangannya maka akan didapatkan factor safetynya. Dalam skripsi ini akan dianalisa distribusi tegangan dengan berbagai pembebanan dengan variasi 3 ton, 6 ton, 9 ton serta 12 ton. Dengan menggunakan bantuan software solidwork sebagai pengolahan data maka akan didapatkan analisa yang diinginkan

    Analisa Teknis Perancangan Turbin pada Turbocahrger Menggunakan CFD

    Full text link
    Fungsi tambahan dari Turbocharger terhadap motor yakni dapat mengurangi SFOC (Specific Fuel Oil Consumption), memperkecil getaran, serta meningkatkan efisiensia. Prinsip kerja dari turbocharger adalah gas buang dari mesin diesel dialirkan menuju gas inlet cashing untuk menggerakan turbin turbocharger, setelah turbin bergerak aliran fluida akan keluar melalui gas outlet cashing. Karena turbin berputar maka shaft turbin yang telah terhubung dengan kompresor otomatis akan memutar impeller kompresor tersebut. Sehingga mengakibatka udara luar masuk melalui air inlet casing, akibat putaran kompresor fluida gas menjadi bertekanan dan dapat mensuplay ke mesin diesel tersebut. Pada penulisan tugas akhir ini akan membahas tentang analisa teknis perancangan turbin turbocharger dengan mevariasikan nilai putaran turbin sejumpah 5000 rpm,10000 rpm, 15000 rpm, 20000 rpm 25000 rpm dan 30000 rpm. Sedangkan mass flow rate fluida disesuaikan dengan exhaust gas mass flow rate berdasarkan kondisi engine 100%, 85%, 75 % sedangkan nilai mass flow rate sebesar 1.7 kg/s, 1.45 kg/s dan 1.28 kg/s. Jumlah blade dan diameter blade telah ditentukan dan tidak mengubah sudut setiap putaran turbin. Analisa menggunakan Computational Fluids Dynamics (CFD) dengan memasukan nilai-nilai yang telah ditentukan. Dengan menghasilkan putaran RPM ketika engine power sebesar 75% maka putaran 18944 RPM,Ketika engine power sebesar 85% maka putaran 22346 RPM.,Ketika engine power sebesar 100% sebesar 26956 RPM

    Analisa Kinerja Bandul Vertikal dengan Model Plat pada PLTGL

    Get PDF
    Sumber energi seperti energi fosil yang semakin menipis. Hal ini mendorong semua pihak untuk dapat menjadi lebih baik hingga ilmu yang terdapat didalam dunia perkapalan dapat melahirkan inovasi terbaru, salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga gelombang laut – sistem bandulan. Ponton yang menggunakan sistem bandul adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengkonversi dari energy laut menjadi energi listrik. Dalam kajian ini menggunakan kondisi uji onshore tanpa menggunakan ballast dan uji off-shore dengan ballas. Dari kajian ini didapatkan banyaknya putaran yang dapat dihasilkan bandul dengan variasi bentuk sudut juring, tebal plat juring dan sudut kemiringan ponton. Untuk uji on-shore daya terbesar didapatkan pada pengujian dengan menggunakan sudut juring 60 o, tebal 3 mm,sudut kemiringan 60 o daya yang dihasilkan 0.107 watt. Untuk pengujian offshore pada ballas 12 cm, 15 cm,17.5 cm, daya terbesar dihasilkan pada ballas dengan daya 0.124 watt pada juring, tebal, dan sudut kemiringan yang sama dengan pengujian onshore. Jumlah putaran dengan waktu, pada pengujian on-shore yang menghasilkan nilai paling besar pada juring dengan sudut 45 o, tebal 2 mm sudut kemiringan 45 o nilai yang didapatkan 1,176 rad/s. Pada pengjuain off-shore paling besar ada pada ballas 17.5 dengan 1.93 rad/s

    Penerapan Sistem Pendulum Pada Lengan Angguk Untuk Pengembangan Energi Gelombang Laut

    Full text link
    Lengan angguk adalah sebuah alat atau simulator yang dapat mengkonversikan energy gelombang air laut menjadi energi listrik. Alat ini akan mengangguk–angguk jika terkena gelombang dari air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar gaya yang ditimbulkan lengan angguk saat terkena ombak. Alat ini bekerja dengan menggunakan sensor yang disebut Force Sensor and Measurement System serta membutuhkan waktu yang panjang dalam melakukan penelitian tersebut

    Perancangan Konstruksi Turbin Angin Diatas Hybrid Energi Gelombang Laut

    Get PDF
    Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Prinsip dasar kerjanya yaitu mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik. Turbin angin yang dirancang yaitu diatas floating. Maka diperlukan perancangan konstruksi turbin angin dengan dipilih tipe Vertical Axis Wind Turbine dengan blade yang sudah ada di pasaran dengan merk ‘Richuan\u27. Dengan spesifikasi power 5 KW, dimensi blade (4x0,6) m, jumlah blade 5, tinggi tower 8 m, diameter rotor 2,5 m, kecepatan laju angin 10 m / s, kecepatan angin beroperasi 3-25 m / s, dan 100 rpm. Kemudian konstruksi turbin angin akan digambarkan menggunakan software Solidworks dengan pembuat pemodelan terlebih dahulu. Model yang sudah dibuat kemudian di simulasikan untuk mendapatkan hasil analisa. Beban eksternal untuk di input sebesar 655 N dan 1300 N. Dari hasil simulasi dan analisa turbin angin diperoleh hasil untuk stress von mises sebesar 10,583,224.00 N / m2, displacement sebesar 7.781 mm, strain maksimal yaitu sebesar 3.84126, dan safety factor minimal yaitu sebesar 23.62. Dapat disimpulkan perancangan konstruksi turbin angin ini aman untuk pembebanan yang sudah ditentuka

    Perancangan Mooring System untuk Bangunan Pembangkit Energi Laut

    Get PDF
    Mooring system merupakan komponen penting dalam sistem pembangkit energi laut. Mooring system harus dirancang agar mampu menjaga bangunan pembangkit energi laut tidak berpindah posisi. Gaya yang bekerja pada pontoon sangat berpengaruh terhadap mooring system. Sehingga diperlukan perancangan mooring system yang mampu menjaga pontont terhadap gaya-gaya yang ada di lingkungan, dimana bangunan tersebut diletakkan. Terdapat beberapa gaya dari lingkungan yang terjadi pada pontoon, antara lain adalah gaya angin, gaya arus, gaya gelombang dan oblique environment. Berdasarkan data dan perhitungan, nilai gaya gaya angin sebesar 113,913 N, gaya arus dari depan 1,454 N, gaya arus dari samping 36,422 N, gaya arus pada submersible 147,662, gaya gelombang (bow seas) 37373,5 N, gaya gelombang (quartering seas) 26659,6 N, gaya gelombang (beam seas) 25210,3 N dan 58,543 N untuk oblique environment. Perancangan mooring system mengunakan tali sintetis yang setiap ujungnya dipasang socket. Socket akan menghubungkan ponton ke bridle plate. Dari bridle plate, mooring lines terbagi menjadi 3 bagian, dengan konfigurasi mirip dengan tripod. Tegangan yang terjadi pada mooring system berkisar antara 0 – 10,587 N/mm2. Factor of safety yang terburuk terjadi pada komponen yang terhubung langsung dengan bridle plat

    Analisis Struktur Overhead Crane Kapasitas 35 Ton

    Full text link
    PT Badak Natural Gas Liquefaction atau lebih dikenal dengan PT Badak NGL adalah Perusahaan penghasil gas alam cair / LNG (Liquid Natural Gas) terbesar di Indonesia dan salah satu kilang LNG yang terbesar di dunia. Perusahaan ini berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, dan memiliki 8 proses train (A – H) yang mampu menghasilkan 22,5 Mtpa LNG (juta metrik ton LNG per tahun). PT Badak NGL merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi kota Bontang maupun Indonesia. Selain dilengkapi dengan train, PT Badak NGL juga dilengkapi dengan pompa yang digunakan untuk proses bongkar muat muatan. Sehingga, diusahakan pompa – pompa selalu dalam kondisi yang baik agar tidak mengganggu proses bongkar muat. Train dan pompa berada pada satu lokasi di daratan. Train digunakan untuk mengangkat beban pompa – pompa yang mengalami kerusakan untuk diperbaiki. Train harus dapat mengangkat beban pompa – pompa sebesar 35 ton. Sehingga kapasitas beban train harus dapat menahan beban pompa. Berdasarkan hasil simulasi dan analisa kekuatan train, train yang mengalami kondisi kritis tidak dapat menahan beban pompa pada bagian train I – J. Hasil simulasi dan analisa menunjukkan nilai rata - rata axial stress +34 Mpa dan -61 Mpa; displacement maksimal 128 dan minimal 0; strain maksimal 0,00074 dan minimal 0; sedangkan factor of safety sebesar 0,55

    Perencanaan Disain Deep Dig Arm Pada Kapal Water Witch Untuk Pengerukan Sampah Di Kali Mas Surabaya

    Full text link
    Kali Mas merupaka salah satu Sungai di Surabaya yang bermanfaat bagi hajat hidup penduduk Surabaya,Namun seiring berjalan waktu Kali Mas mengalami pendangkalan dan polusi sampah padat akibat pembuangan sampah sembarangan.Oleh karena itu penting untuk melakuakan pengerukan sendimen dan sampah yang efektif dan tepat agar tidak menggangu fungsi utama dari Kali Mas,maka perlu suatu alat untuk pengerukan,Backhoe dreger merupak alat yang tepat untuk pengerukan, akan tetapi harus disesuaikan lengan penerukannya agar efektif dalam beroperasi.Dalam pembuatan Tugas Akhir ini akan di disain Boom dan Arm dari Backhoe dreger untuk pengerukan di Kali mas di Surabaya.Sesuai dengan Kebutuhan dan aspek pertimbangan ukuran kapal telah ditentukan disain Boom dengan panjang 4.6m dan arm 2.1m dengan kapasitas Bucket 0.56 m3 .Dengan pemilihan matrial Carbon Stell Sheet (SS) 1023 dan ketebalan plat 10 mm,metode yang digunakan untuk analisa pembebanan adalah stress analisis pada Program Solid work,dan sebagai pertimbangan kelayaka

    Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin secara Bertingkat

    Full text link
    Pemasangan turbin sebagai pembangkit tenaga listrik memiliki beberapa kendala diantaranya peletakan tempat peletakan turbin yang strategis agar lebih mudah dalam pembangunan dan perawatan. Dalam penelitian ini akan dicari berapakah jarak optimal pemasangan array turbin agar menghasilkan daya yang optimal, sehingga akan dilakukan dua jenis simulasi. Pada simulasi pertama turbin yang dipasang secara bertingkat dengan poros kedua turbin lurus dan simulasi kedua selain disimpangkan kebelakang poros turbin kedua disimpangkan kesamping kemudian dianalisa pada kondisi manakah turbin kedua menghasilkan daya yang optimal. Variabel pada penelitian dibedakan menjadi variabel kontrol meliputi diameter turbin dan kecepatan arus, variable manipulasi meliputi jarak peletakan turbin. Pada simulasi pertama turbin akan disimpangkan sejauh 5D; 6D; 7D; 8D; 9D; dan 10D, serta pada simulasi kedua ditambah dengan simpangan kesamping 0D; D; 0,5D; dan D. Hasil yang didapat adalah perbandingan daya optimal dengan jarak minimal berada pada jarak 6D pada dan 05L pada model 11V dengan perbandingan daya 1.042, pada model 14V pada jarak 6D 05L dengan perbandingan daya 1.034, dan pada model 18V pada 6D 05L dengan perbandingan daya 1.007
    corecore