research

Perancangan Mooring System untuk Bangunan Pembangkit Energi Laut

Abstract

Mooring system merupakan komponen penting dalam sistem pembangkit energi laut. Mooring system harus dirancang agar mampu menjaga bangunan pembangkit energi laut tidak berpindah posisi. Gaya yang bekerja pada pontoon sangat berpengaruh terhadap mooring system. Sehingga diperlukan perancangan mooring system yang mampu menjaga pontont terhadap gaya-gaya yang ada di lingkungan, dimana bangunan tersebut diletakkan. Terdapat beberapa gaya dari lingkungan yang terjadi pada pontoon, antara lain adalah gaya angin, gaya arus, gaya gelombang dan oblique environment. Berdasarkan data dan perhitungan, nilai gaya gaya angin sebesar 113,913 N, gaya arus dari depan 1,454 N, gaya arus dari samping 36,422 N, gaya arus pada submersible 147,662, gaya gelombang (bow seas) 37373,5 N, gaya gelombang (quartering seas) 26659,6 N, gaya gelombang (beam seas) 25210,3 N dan 58,543 N untuk oblique environment. Perancangan mooring system mengunakan tali sintetis yang setiap ujungnya dipasang socket. Socket akan menghubungkan ponton ke bridle plate. Dari bridle plate, mooring lines terbagi menjadi 3 bagian, dengan konfigurasi mirip dengan tripod. Tegangan yang terjadi pada mooring system berkisar antara 0 – 10,587 N/mm2. Factor of safety yang terburuk terjadi pada komponen yang terhubung langsung dengan bridle plat

    Similar works