16 research outputs found

    PENGARUH STRUKTUR MIKRO TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA STAINLESS STEEL M303 EXTRA UNTUK BAHAN MATA PISAU PEMANEN SAWIT

    Get PDF
    Perlakuan panas (heat treatment) didefenisikan sebagai kombinasi operasi pemanasan dan pendinginan yang terkontrol dalam keadaan padat untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu pada baja/logam atau paduan. Salah satu metode perlakuan panas tersebut dengan proses quenching dan tempering. Proses ini dilakukan pada temperatur austenite (10000C) selama 60 menit kemudian didinginkan dengan oli dan air es, kemudian di-temper pada temperature 3000C, 3500C, 4000C, 4500C, 5000C, 5500C dan 6000C dengan lama waktu penahanan 1 jam. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa nilai kekerasan optimum adalah 506,6 BHN setelah quenching dengan oli pada suhu 10000C dan pada proses tempering rata – rata secara bertahap menurun dengan bertambahnya temperatur tempering. Sedangkan nilai kekerasan setelah quenching dengan air es pada suhu 10000C adalah 499,2 BHN dan pada proses tempering kekerasannya rata – rata secara bertahap menurun dengan bertambahnya temperatur tempering, namun pada temperatur tempering 4500C kekerasanya naik yang didapat 426,6 BHN. Hal ini disebabkan laju difusi lambat hanya sebagian kecil karbon yang dibebasakn, hasilnya sebagian struktur tetap keras tetapi mulai kerapuhannya. Hasil pengujian tarik memperlihatkan nilai yang optimum diperoleh tegangan luluh (yield strength) 1155,671 MPa dan tegangan batas (ultimate strength) 1335,313 MPa. Hasil pengujian fatique diperoleh kekuatan lelah 313833600 N selama 307680 detik dengan beban 7 Kg pada raw material. Menurunnya besar butir dari raw material 3,83l μm menjadi 2,86 μm setelah quenching dengan oli dan air es, dan setelah tempering rata – rata kenaikan besar butir secara bertahap meningkat dengan bertambahnya temperatur tempering. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pada proses tempering dapat menurunkan nilai kekerasan dan kekuatan tarik. Sementara hasil mikro struktur memperlihatkan bahwa diameter butiran bahan menunjukkan menurunnya diameter butiran selama proses hardening dengan quenching oli. Dimana semakin kecil diameter butiran maka sifat mekanis bahan meningkat

    ANALISIS ELEMEN STRUKTUR BALOK DAN KOLOM BETON BERTULANG (STUDI KASUS GEDUNG DEALER HONDA ASTRA KOTA SAMARINDA)

    Get PDF
    Perencanaan struktur merupakan hal yang penting dalam suatu konstruksi bangunan ditinjau dari segi kekuatan, keamanan dan keekonomiannya. Struktur bangunan secara keseluruhan terdiri dari struktur atas berupa lantai, balok, kolom, dinding dan atap; sedangkan struktur bawah terdiri dari pondasi dan balok sloof. Elemen struktur terpenting dalam struktur adalah kolom dan balok sehingga dimensi yang direncanakan dan penggunaan tulangan pada kolom dan balok perlu diketahui agar sesuai dengan persyaratan dalam kategori aman. Studi yang dilakukan dengan menganalisis tulangan balok dan kolom menurut SNI-2847-2019 berdasarkan persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. Kesimpulan dari penelitian yaitu tulangan utama pada balok dengan dimensi penampang 600 x 300 (tulangan atas 7D19; tulangan bawah 4D19) dan kolom dimensi 600 x 600 (tulangan utama 20D19) telah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Adapun tulangan geser pada balok dimensi 600 x 300 (sengkang tumpuan D10-100 dan sengkang lapangan D10-150) dan kolom dengan dimensi 600 x 600 (tumpuan sengkang D10-100 dan sengkang lapangan D10-150) serta pengait D10-300 telah memenuhi persyaratan yang ditentukan

    KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA: DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING DALAM PENGAJARAN BAHASA INDONESIA

    Get PDF
    Indonesian language teaching is a very important subject because in daily life students will always be related to their mother tongue. In order to understand the concept of language especially writing narrative essays well by students, the mastery learning strategies are needed. The purpose of this study was to explain the extent to which students' creativity and learning outcomes can be improved through this strategy when compared to conventional strategies. The research method was quantitative research with a quasi-experimental design. The research instrument used observation sheets and test writing narrative essays. The results showed that the mastery learning strategy was more effective compared to the conventional one in increasing students’ creativity and learning outcomes in the classroom

    PERBANDINGAN PENGARUH PENAMBAHAN COCA-COLA DAN GULA PASIR TERHADAP SETTING TIME DAN KUAT TEKAN BETON

    Get PDF
    Pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan. Hal ini tidak lepas darikebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju, seperti pembangunan gedungbertingkat, bendungan dan fasilitas lainnya. Namun, karena Kalimantan cenderung mengalami iklim tropisyang dikenal dengan cuaca yang hangat dan lembab, terlebih di Kota Samarinda yang rawan mengalaibanjir, maka hal ini dapat berpengaruh pada pendsitribusian material bahan bangunan antar daerah. Salahsatu material paling dibuthkan dalam pembangunan infrastruktur adalah beton. Hampir semua elemenkonstruksi dari berbagai struktur dapat dibuat menggunakan beton. Beton memiliki kuat tekan yang tinggisehingga itu menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki beton.Penelitian ini menggunakan Coca-Cola sebagai substitusi sebagian air dengan variasi 2.5%, 5%, 10% dan15% dari berat semen, serta gula pasir sebagai bahan tambah dengan variasi 0.27%, 0.54%, 1.08%, dan1.62% dari berat semen. Benda uji terdiri dari 54 silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.Pengujian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan kuat tekan pada umur beton 28 dan60 hari. Perencanaan adukan beton menggunakan metode SK SNI 2834-2000 dan mutu beton yangdirencanakan sebesar 20 Mpa.Hasil penelitian menunjukkan waktu pengikatan terlama diperoleh campuran dengan persentase Coca-Colasebanyak 15% dengan waktu ikat awal 1662 menit dan waktu ikat akhir 2511 menit. Kuat tekan betonnormal yang didapat sebesar 21,17 MPa, sedangkan hasil pengujian kuat tekan maksimum diperolehcampuran Coca-Cola 2.5% sebesar 22,56 MPa pada 28 hari dan 34,95 Mpa pada 60 hari. Berdasarkan hasilpengujian, penambahan Coca-Cola dan gula pasir terbukti dapat menunda waktu pengerasan beton dandapat meningkatkan kuat tekan beton sampai variasi tertentu (dalam penelitian ini Coca-Cola maksimal 5%dan gula pasir maksimal 0.54% dari berat semen), apabila melebihi variasi tersebut maka beton justrumenjadi rapuh dan tidak dapat digunakan

    PENGARUH PROSES TERMOMEKANIK TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA BOHLER VCN 150 UNTUK PISAU PEMANEN SAWIT

    Get PDF
    Telah dilakukan proses termomekanik pada bahan baja BOHLER VCN 150 untuk memperbaiki sifat mekanis bahan yang akan digunakan sebagai mata pisau pemanen sawit. Proses termomekanik dengan memvariasikan pemanasan pada temperatur 700°C, 750°C, 800°C, 850°C dan 900°C dengan dilakukan proses tempa/hammering pada penahanan waktu 5s, 10s, 15s dan 20s berturut – turut. Hasil pengujian kekerasan nilai optimum tiap suhu terjati pada pukulan hammer 10 detik, sebesar 506,6 BHN, 499.2 BHN , 491.8 BHN, 266.2 BHN dan 275.8 BHN tiap variasi suhu. Tiga nilai optimum yang tertinggi dari hasil uji kekerasan diambil untuk uji tarik diperoleh hasil pengujian tarik optimum dengan tegangan batas sebesar 1149.305 Mpa dan tegangan luluh 930.506 Mpa pada suhu700°C/10s. Korelasi ukuran butir terhadap sifat mekanis yaitu dimana semakin kecil ukuran butir maka kekerasan dan kuat tariknya akan meningkat. Sedangkan untuk hubungan pemanasan antara deformasi dan ukuran butir, dimana pada waktu pukulan yang sama 10 detik semakin tinggi suhu pemanasan maka deformasi semakin meningkat dan diikuti diameter butir membesar. Proses termomekanik dapat memperbaiki sifat mekanis dan memperkecil ukuran diameter butir pada bahan baja BOHLER VCN 150

    PENGARUH PROSES TERMOMEKANIK TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA K-110 KNL EXTRA

    Get PDF
    Proses termomekanik adalah teknik perlakuan logam yang didesain untuk meningkatkan sifat mekanis dengan proses deformasi plastis. Secara umum proses termomekanik terdiri dari proses pemanasan (thermal) dan proses mekanik seperti Thermo–Forging Hammer.Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisa pengaruh hammering dan tingkat deformasi terhadap sifat mekanis bahan seperti kekerasan dan struktur mikro bahan. Menganalisa hubungan dan pengaruh diameter butir terhadap sifat mekanis bahan. Menganalisa apakah baja K-110 KNL EXTRA yang telah diproses dengan perlakuan hammering memliki sifat mekanis lebih baik dari bahan awal (raw material) tanpa perlakuan apapun. Perbaikan sifat mekanis baja K-110 KNL EXTRA untuk mata pisau pemanen sawit ini dilakukan dengan metode deformasi plastis dengan menggunakan mesin hammering. Pemanasan pada suhu 700°C, 750°C, 800°C, 850°C dan 900°C ditahan selama 1 jam dengan waktu pukulan 5 detik, 10 detik, 15 detik, dan 20 detik. Hasil dari pengujian ini adalah Sifat mekanis baja karbon tinggi tipe K-110 KNL EXTRA dengan proses Hammering diperoleh hasil uji kekerasan maksimum adalah 617,8 BHN pada proses Hammering dengan suhu 850°C dan waktu pukulan 20 detik. Hubungan antara kekerasan dan ukuran butir berbanding terbalik, dimana semakin kecil ukuran butir maka bahan akan semakin keras. Pengaruh dari proses yang telah dilakukan, setelah diambil nilai-nilai optimalnya maka hasil yang diperoleh masih diatas dari pada bahan mentahnya (raw material), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh proses hammering menaikan sifat-sifat mekanisnya

    Korelasi Empirik antara Kecepatan Gelombang Permukaan terhadap Kepadatan dan Kekakuan pada Campuran Laston – WC

    Get PDF
    Density and stiffness of asphaltic mixture are important parameter used for pavement design and construction. These parameter measure the required thickness of pavement.The aim of this study is to investigate the empirical relationship between pavement density and stiffness of Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) and surface wave velocity. Surface wave velocity is obtained from the seismic test set up in laboratory. A high frequency of impact source is employed in order to produce the high frequency waves propagating in mixture samples.The wave displacement is measured by accelerometer receivers connected to the computer for signal processing and spectrum analysis. In this study, AC-WC mixture is prepared with 35×,50×, 75× and 100× blows for providing sample with different density. From the results, it shows that the surface wave velocity is able to detect the various density of samples. Higher density of sample produces higher velocity and vice versa. Some empirical correlations between surface wave velocity with density and stiffness are also produced with significant statistical measures. This study shows the surface wave velocity is potential parameter employed for mixture assessment in pavement design and evaluation.

    PENGARUH CARBURIZING DAN NITRIDING TERHADAP SIFAT MEKANIS PADA BAJA BOHLER K460, BOHLER K110 KNL EXTRA, BOHLER VCN 150 DAN HSS UNTUK BAHAN MATA PISAU PEMANEN SAWIT

    Get PDF
    Telah di lakukan penelitian Carburizing dan Nitriding pada bahan baja bohler K460, baja bohler VCN 150, baja bohler K110 KNL EXTRA, dan baja HSS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Carburizing dan Nitriding pada kekerasan, unsur kimia dan struktur mikro. Perbaikan sifat mekanis baja karbon sedang untuk mata pisau pemanen sawit ini dilakukan dengan karburisasi atau carburizing dan nitriding. Carburizing yaitu proses penambahan unsur karbon (C) pada permukaan baja, pemanasan karbonisasi dilaksanakan pada suhu 700⁰C - 850⁰C. Unsur karbon dapat diperoleh dari arang kayu, arang tempurung kelapa atau suatu material yang mengandung unsur karbon. Pengarbonan bertujuan untuk memberikan kandungan karbon yang lebih banyak pada bagian permukaan dibanding dengan dinding bagian dalam, sehingga kekerasan pada permukaan lebih meningkat. Sedangkan proses nitriding adalah proses pengerasan permukaan, dengan menggunakan bahan dan suhu pemanasan yang berlainan. Logam dipanaskan sampai 500⁰C-650⁰C didalam lingkungan gas ammonia dan gas nitrogen selama beberapa waktu. Nitrogen dan amoniak yang diserap oleh logam akan membentuk nitrida yang keras yang tersebar merata pada permukaan logam. Telah dibuat baja karbon khusus untuk proses ini. Aluminium sebanyak 0,03% sampai 0,75%, berkombinasi dengan gas membentuk partikel dan stabil dan keras. Suhu pemanasan berkisar antara 500⁰C - 650⁰C. Pada nitriding cair (liquit nitriding) digunakan garam sianida cair sedang suhunya dipertahankan dibawah daerah transpormasi. Ketebalan dapat dicapai 0,03mm-0,30mm. Pada proses nitriding terbentuk lapisan permukan yang sangat tinggi dengan kekerasan antara 300- 690 Brinell. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh carburizing dapat menambah lapisan pada permukaan bahan begitu juga sifat-sifat mekanisnya terutama pada unsur karbonnya, sedangkan nitriding dapat menurun dan menambah sifat-sifat mekanisnya tetapi kekerasan meningkat

    REGULASI DAN TATA LAKSANA PENERAPAN NILAI EKONOMI KARBON BERBASIS VOLUNTARY DAN MANDATORY DI NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persoalan tata laksana nilai ekonomi karbon pra dan pasca terbitnya peraturan presiden nomor 98 tahun 2021 jo peraturan Menteri lingkungan hidup dan kehutanan nomor 21 tahun 2022 tentang tata laksana penerapan nilai ekonomi karbon. Potensi hutan dan lahan, harus dimaksimalkan melalui integrasi dan rencana aksi daerah. Pelaksanaan kegiatan ekonomi karbon, selama ini berjalan masih bersifat sukarela (voluntary). Menggunakan metode penelitian yuridis doktrinal, dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Selanjutnya menggunakan sumber data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier, dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian pertama, tata laksana ekonomi karbon pra Perpres Nomor 98 tahun 2021 jo Permenlhk Nomor 21 tahun 2022, telah dilaksanakan kurang lebih selama 15 tahun dan bersifat sukarela (voluntary) oleh kelompok masyarakat/komunitas penggiat lingkungan, baik dengan mekanisme skema Plan Vivo dan skema lainnya. Kegiatannya bersifat dua pihak (business to business) yaitu pihak komunitas dan pihak investor luar negeri. Kedua, Diterbitkannya Perpres Nomor 98 tahun 2021 jo Permenlhk Nomor 21 tahun 2022, maka kegiatan ekonomi karbon yang dilakukan sebelum regulasi tersebut lahir, diwajibkan (mandatory) untuk melakukan penyesuaian melalui skema Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI). Lahirnya regulasi aquo, memberikan kepastian hukum pelaksanaan nilai ekonomi karbon di Indonesia.   Abstract: This study aims to examine the issue of governance of the economic value of carbon pre- and post-issuance of presidential regulation number 98 of 2021 and regulation of the Minister of Environment and Forestry number 21 of 2022 concerning the implementation of the economic value of carbon. The potential of forests and land must be maximized through integration and regional action plans. The implementation of carbon economy activities, so far, is still voluntary. Using juridical doctrinal research methods, with a library research approach. Furthermore, it uses secondary data sources in the form of primary, secondary and tertiary legal materials, and is analyzed using qualitative descriptive analysis. The results of the first study, the management of the carbon economy pre-Presidential Regulation Number 98 of 2021 jo Permenlhk Number 21 of 2022, has been implemented for approximately 15 years and is voluntary by community groups / communities of environmental activists, both with the mechanism of the Vivo Plan scheme and other schemes. Its activities are two parties (business to business), namely the community and foreign investors. Second, the issuance of Presidential Regulation Number 98 of 2021 and Permenlhk Number 21 of 2022, so carbon economic activities carried out before the regulation was born, are required (mandatory) to make adjustments through the National Registry System for Climate Change Control (SRN PPI) scheme. The birth of aquo regulation, providing legal certainty for the implementation of the economic value of carbon in Indonesia

    SOSIALISASI DESAIN HUNIAN BERBASIS RUMAH PANGGUNG SEBAGAI OPTIMALISASI PENANGANAN BANJIR KELURAHAN LEMPAKE SAMARINDA

    Get PDF
    Salah satu permasalahan yang sering dihadapi pada perumahan dan pemukiman di suatu perkotaan yaitu banjir. Bencana banjir memang merupakan salah satu bencana yang sulit untuk dihindari khususnya pada suatu perkotaan, hal ini disebabkan karena curah hujan yang tidak bisa diprediksi. Selain karena curah hujan, banjir juga dapat disebabkan karena kurang efektifnya pengelolaan saluran air di lingkungan tersebut. Samarinda adalah salah satu kota padat penduduk di Kalimantan Timur yang terkenal dengan permasalahan banjirnya. Banyak wilayah di Samarinda yang terdampak bencana banjir tersebut, salah satunya yaitu wilayah Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara. Dari beberapa solusi yang dapat dilakukan, desain hunian berupa rumah panggung menjadi solusi yang cukup efektif untuk penanganan bencana banjir di wilayah Kelurahan Lempak
    corecore