5,119 research outputs found

    Menggali Potensi Limbah Keramik menjadi Produk Bernilai Guna

    Get PDF
    Masalah sosial dan ekonomi adalah salah satu pokok permasalahan di negara kita yang hingga saat ini belum juga dapat diselesaikan dengan tuntas. Kesenjangan sosial-ekonomi dan taraf hidup masyarakat yang masih rendah sangat berpengaruh terhadap masa depan negara ini apabila tidak ada solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. RW 08 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, merupakan salah satu wilayah di Jakarta Barat dengan tingkat perekonomian masyarakatnya yang yang masih dibawah rata-rata dengan mata pencaharian terbanyak adalah berprofesi sebagai pedagang kaki lima. Di wilayah tersebut terdapat banyak limbah keramik (tile). Hal tersebut disebabkan karena di daerah tersebut terdapat pabrik keramik yang menyisakan keramik-keramik cacat produksi (reject). Akibat kurangnya pemahaman terhadap pemanfaatan limbah keramik tersebut, oleh masyarakat setempat, limbah keramik tersebut hanya dimanfaatkan untuk menutup permukaan lantai dan dinding rumah mereka tanpa pertimbangan estetika. Melihat potensi yang ada tersebut, tim PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) Program Studi Desain Produk Universitas Trisakti berinisiatif memberikan pelatihan pemanfaatan limbah keramik menjadi produk yang memiliki nilai guna baik dari segi fungsi, estetika, maupun nilai jual. Konsep kegiatan PKM ini adalah usaha peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan keterampilan bagi remaja putus sekolah dan pemuda berusia produktif yang tidak bekerja dengan taraf ekonomi menengah ke bawah. Hal tersebut diwujudkan dengan memberikan pelatihan mengenai cara mengaplikasikan pecahan-pecahan limbah keramik menjadi elemen estetis berupa mozaik pada produk-produk seperti: cermin, pot bunga, gantungan baju, meja, kaligrafi, dan sebagainya. Kegiatan yang bersifat praktis dan nyata serta sudah dilakukan secara berkala dan terus menerus ini diharapkan dapat terus mempererat hubungan antara institusi pendidikan dengan masyarakatnya, sehingga manfaat perguruan tinggi sebagai entitas intelektual akan semakin besar dan penting peranannya sebagai pilar peradaban masyarakat

    Mempertahankan Eksistensi Padung-padung Sebagai Salah Satu Identitas Suku Karo

    Get PDF
    Padung-padung adalah sejenis anting-anting yang memiliki ukuran cukup besar dengan berat berkisar 1.5-2 kg, digunakan wanita Karo pada masa lalu sebagai perhiasan sekaligus simbol status. Selain memiliki keunikan dan keindahan, padung-padung seperti halnya ornamen-ornamen kebudayaan lokal lainnya di Indonesia, ditengarai sarat akan makna filosofis yang memperkaya adat, tradisi, dan budaya suku Karo. Ironinya, saat ini Padung- padung dalam sekilas pandangan hanya menjadi bagian dari sejarah atau tersembunyi dan terlupakan dari peradaban suku Karo masa kini. Saat ini, Padung-padung sama sekali tidak lagi digunakan, bahkan banyak masyarakat Karo terutama generasi mudanya yang tidak mengenalnya. Tulisan ini bertujuan untuk menelisik kembali keberadaan, makna, peranan, dan penyebab hilangnya padung-padung di masa lalu, serta upaya yang perlu dilakukan untuk mempertahankan eksistensi padung-padung sebagai salah satu identitas suku Karo. Mengacu pada pemikiran bahwa berbagai upaya pelestarian budaya dalam arti mempertahankan eksistensinya perlu dilakukan agar kebudayaan suatu bangsa menjadi kuat, maka kebudayaaan harus dapat lestari sambil memberi peluang luas untuk berkembangnya kreativitas di dalamnya. Seni dan budaya Karo merupakan representasi tingginya peradaban Karo dan peradaban nasional kita, maka sudah menjadi tanggung jawab kita secara bersama-sama untuk mempertahankan dan merawat keberadaannya dengan mengembangkannya dalam wujud yang tidak saja lestari namun juga berkesinambunga

    Aesthetic Aspects of Padung-padung as Reference in Design Development of Karo Traditional Jewelry

    Get PDF
    Karo of North Sumatra as part of many tribes in Indonesia known has rich variety of arts and cultures. Among them is a unique jewelry named padung- padung. Padung- padung is a kind of earrings with admirably large size and weighing about 1.5-2 kg, represent woman status in Karo society in the past. Among other Karo’s jewelry, padung-padung have a unique and simple ornament. Despite its simplicity, padung-padung contain of philosophy meaning that enrich the custom and tradition of Karo tribe. Today, Padung-padung has not even once ever been used, in fact many Karo’s people especially their youngster not even recognize it. This research aims to acknowledge its future potent role especially from the aesthetic aspects as preference design development that raised its Karo culture. So that, the uniqueness and beauty of padung-padung could appear again and not just ended as part of historical library or hidden and forgotten beneath the present life of Karo civilization. Qualitative research will be conducted respectedly to describe the analyze result, accompanied with hermeneutics approach to describe the aesthetic aspects of padung-padung such as form (structures of shape), content (messages), and appearance. The art and culture of Karo is a representation of Karo high civilization as well as our national civilization, so we should responsibly nurture its well-existence by develop it into the next forms that is not only preservable but also sustainable

    Menggali Potensi Padung-Padung Sebagai Aternatif Elemen Estetik Aplikatif Budaya Kontemporer : Acknowledge the Potential of Padung-Padung as an Alternative for Applied Aesthetic Element in Contemporary Culture

    Get PDF
    ABSTRAK Suku Karo di Sumatera Utara sebagai bagian dari banyak suku di Indonesia memiliki khazanah seni dan budaya yang beragam. Salah satunya adalah perhiasan unik yang disebut padung-padung. Padung-padung adalah sejenis anting-anting yang memiliki ukuran cukup besar dengan berat berkisar 1.5-2 kg, digunakan wanita Karo pada masa lalu sebagai perhiasan sekaligus simbol status. Selain memiliki keunikan dan keindahan, padung-padung seperti halnya ornamen-ornamen kebudayaan lokal lainnya di Indonesia, ditengarai sarat akan makna filosofis yang memperkaya adat dan tradisi suku Karo. Ironinya, saat ini Padung-padung dalam sekilas pandangan hanya menjadi bagian dari sejarah atau tersembunyi dan terlupakan dari peradaban suku Karo masa kini. Saat ini, Padung-padung sama sekali tidak lagi digunakan, bahkan banyak masyarakat Karo terutama generasi mudanya yang tidak mengenalnya. Penelitian ini bertujuan untuk menelisik kembali keberadaan padung-padung di masa lalu, mengidentifikasi makna dan peranannya serta penyebab hilangnya Padung-padung dari kehidupan suku Karo. Di samping itu, penelitian ini juga bertujuan menggali potensi peranan padung-padung dalam budaya kontemporer saat ini, salah satunya sebagai elemen estetik yang aplikatif (desain) sebagai upaya untuk melestarikan keragaman seni dan budaya Indonesia. Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil analisis dengan pendekatan hermeneutika yang mengedepankan 9 unsur pemandu terbentuk dan berkembangnya objek artefak. 9 unsur tersebut terdiri dari aspek fungsi praktis utiliter, status simbol, citra estetik artistik, bio physics, psychology, sosio kultural, material, teknik/skill/tools, dan energi yang digunakan. Seni dan budaya Karo merupakan representasi tingginya peradaban Karo dan peradaban nasional kita, maka sudah menjadi tanggung jawab kita secara bersama-sama untuk merawat keberadaannya dengan mengembangkannya dalam wujud yang tidak saja lestari namun juga berkesinambungan. Kata kunci: padung-padung, kontemporer, desain, berkesinambungan ABSTRACT Karo of North Sumatra as part of many tribes in Indonesia known has rich variaty of arts and cultures. Among them is a unique jewelry named Padung-padung. Padung-padung is a kind of earings with admireably large size and weighing about 1.5-2 kg, represent woman status in Karo society in the past. Despite its uniqueness and beauty, like others Indonesian local culture elements, Padung-padung is suspected contain philopsophy meaning enrich the custom and tradition of Karo tribe. The ironi is, in present time in our glance of sight, Padung-padung just ended as part of historical library or hidden and forgotten beneath the present life of Karo civilization. Today, Padung-padung has not even once ever been used, many Karo’s people especially their youngter not even recognice it ever existence in their roots. The research will dedicate to investigate the existance of Padung-padung in past, to identify its meaning and its role as well as to discover the reasons why Padung-padung lost their existance from Karo tribe’s current life, to acknowledge its future potent role in today Indonesia contemporary culture, one of them is as an applicable aesthetical elements (design) as an effort to preserve the diversity of Indonesian arts and cultures. Qualitative research will be conducted respectedly to descibe its analyzis result, accompanied with hermeneutics approach and theits 9 elements of artifact former & developer guidance. Those 9 elements are: utilitary practical function, symbolic status, artistic-aesthetic image, bio physics, psychology, sosio-cultural, material, technic/skills/tools, and applied energy. The art and culture of Karo is a representation of Karo high civilization as well as our national civilization, so should w

    Sendok Plastik Bekas Pakai Sebagai Alternatif Elemen Estetis pada Produk

    Get PDF
    Dalam kehidupan yang serba modern dan praktis saat ini, penggunaan plastik sebagai material berbagai jenis produk sudah bukan hal yang asing lagi. Di satu sisi, plastik memang memiliki keunggulan dibandingkan material lain. Namun di sisi yang lain, penggunaan plastik yang tidak terbendung akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Banyak cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik di sekitar kita. Salah satu contohnya adalah dengan memberikan pelatihan melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tentang bagaimana memanfaatkan sendok plastik bekas pakai menjadi elemen estetis pada produk. Kegiatan PKM ini diadakan oleh Program Studi Desain Produk Universitas Trisakti dengan masyarakat sasaran pemuda Karang Taruna dan ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan kegiatan yang bersifat edukatif tentang penanganan limbah, sekaligus sebagai upaya untuk merangsang kreativitas masyarakat dalam mengolah limbah menjadi sesuatu yang bernilai jual.Dalam menyusun makalah ini, metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif ditempuh sebagai upaya untuk menghimpun, memilah, menganalisis dan mengevaluasi data dan informasi yang diperoleh. Hasilnya kemudian disampaikan dalam format tulisan ilmiah yang terstruktur dan informatif. Sementara itu, dalam pelaksanaan program PKM, metode yang digunakan adalah metode eksperimentatif yaitu dengan melakukan berbagai eksperimen untuk mendapatkan materi pelatihan yang tepat sasaran. Kegiatan yang bersifat praktis dan nyata serta sudah dilakukan secara berkesinambungan diharapkan dapat mempererat hubungan antara institusi pendidikan dengan masyarakat, sehingga manfaat perguruan tinggi sebagai entitas intelektual akan semakin besar dan penting peranannya sebagai pilar peradaban masyaraka

    TRADISI BONGKA’A TA’U (PESTA PANEN) PADA MASYARAKAT LOMBE KELURAHAN BOMBONAWULU KECAMATAN GU KABUPATEN BUTON TENGAH

    Get PDF
    Tradisi bongka’a ta’u merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Lombe di Kelurahan Bombonawulu yang dilakukan pada saat musim panen jagung muda. Pelaksanaan bongka’a ta’u ini merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap para pejuang terdahulu sebagai peletak batu pertama di Benteng Bombonawulu dan ungkapan rasa syukur atas limpahan panen yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi bongka’a ta’u, untuk menganalisis makna simbolik tradisi bongka’a ta’u dan untuk mengalisis nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi bongka’a ta’u. Lokasi penelitian yang dipilih adalah di Lombe Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan/verifikasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan tradisi bongka’a ta’u terdiri dari beberapa tahap pelaksanaan yaitu tahap persiapan diantaranya, pengibaran bendera berwarna putih hitan, kafowanuno sumanga (pemberitahuan), dan persiapan sesajen. Tahap pelaksanaan yaitu pokalapa dan pobha. Tahap akhir haroa yang diakhiri dengan makan bersama. Makna simbolik yang terkandung dalam tradisi bongka’a ta’u dibagi menjadi dua yaitu makna simbolik alat dan bahan diantaranya makna kampana’a, makna enjelai (sejenis tebu), kelapa muda, dan bambu. Makna simbol perilaku diantaranya makna kafowanuno sumanga (pemberitahuan), makna menyediakan dalam dua talang haroa dan makna merentangkan kedua tangan sambil menggenggam batang enjelai. Tradisi bongka’a ta’u mengandung nilai estetika, nilai religius, nilai budaya hubungan manusia dengan alam, dan nilai solidaritas(kebersamaan

    Perubahan Fungsi pada Museum Fatahillah Ditinjau dari Teori Poskolonial

    Full text link
    The Museum of Jakarta Historical, which popularly known as Fatahillah museum, is one of the importance historical buildings in Indonesia with abudance hictorical value. This neoclassic architectural building that was built around the 17th century had already been altered its function for several times, such as: a city hall (stadhius), the house of parliament, a prison especially to hang the convict, a military dorm in the end of colonial period, and a museum in the independence period. All changes of the Fatahillah Museum were observered with qualitative method accompanying with hermeneutics approach to describe its post-colonial study as a relevance result to its casual critical issue and culture. Hence, it could give another perspective of the meaning behind the colonization that ever happened and its impact nowadays. Today, the Fatahillah museum is still standing strong and majestic. The beauty of the architecture becomes a marker that colonial architecture has contributed indirectly to the development of architecture in Indonesia, apart from its function in the past. By studying the interpreted means of the Fatahillah Museum changes in function, the inheritance task is to care for and to preserve the Fatahillah Museum as one of historical witnesses

    Kajian Perubahan Hukum dan Perekonomian pada Era Perdagangan Bebas di Sektor Pertanian

    Full text link
    National economic development has shown the transformation of the economic structure from agriculture to industry, as well as with the development of the law. Economic indicators showed decline in the share of the agricultural sector as well as an increasing share of the industrial sector in the Gross Domestic Product (GDP) can be bukti.Pertanian in Indonesia is at crossroads jalan.Sebagai supporting the livelihood of millions of Indonesian society, the agricultural sector requires a strong economic growth and rapid .Sektor also need to be one of the main components in the program and the government\u27s strategy to alleviate structural kemiskinan.Transformasi between sectors, it appears that with increasing per capita income, the agricultural sector has decreased the share of the GDP, while the industrial sector on the contrary experienced peningkatan.Kebanyakan developing countries today this has been agreed that the development of industry and agriculture as much as possible to walk semultan. Agriculture provides a market for manufactured goods, feed the urban population, be a source of labor and capital to the industrial sector, as well as generate foreign exchange for the import of machinery and raw materials required by the intermediate industri.Prioritas sector policies to increase food production can be done through the use teknologi.Tipe and direction of technological change is influenced by market forces and pemerintah.Selain research funded research in the country, the source of technological progress is a transfer from outside negeri.Program-local research programs in countries developing in some ways is not replaceable by technology the foreign research results

    THE EFFECTIVENESS OF USING GAMES IN TEACHING ENGLISH SKILLS TO THE FOURTH GRADER OF SD N MUKIRAN 03, KALIWUNGU, SEMARANG

    Get PDF
    This report is written based on the job training done by the writer as an English teacher in SD N Mukiran 03, Kaliwungu, Semarang. This report seeks to describe the process of teaching English skills by using games and to describe the effectiveness of using games in teaching English skills to the fourth grader in SD N Mukiran 03, Kaliwungu, Semarang. The data of this report were collected by observation, interview, and experience when the writer taught English lesson. The observation was done in the class. The interview was done toward the teachers and the students. The report reveals that applying games in teaching English to the children give some effective benefits, especially in teaching English skills. Game is the effective method to be applied in the English class

    The Story Of Flowers And Butterflies

    Get PDF
    Kisah fabel tentang persahabatan bunga dan kupu-kupu yang mengandung pesan agar kita selalu bersikap baik kepada siapapun
    • …
    corecore