18 research outputs found

    KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA FILM PENDEK PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perbedaan pembelajaran menulis teks anekdot siswa pada kelas yang menggunakan media film pendek dan yang tidak, (2) membuktikan keefektifan penggunaan media film pendek dalam pembelajaran menulis teks anekdot siswa kelas X SMA. Desain Ā penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri atas 8 kelas. Sampel penelitian ini adalah kelas X IPA 2 (kelas kontrol) dan kelas X IPA 4 (kelas eksperimen) yang ditentungan dengan teknik simple random sampling. Data diperoleh dari tes pada saat pretest dan posttest. Analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis teks anekdot siswakelas kontrol dan kelas eksperimen; (2) pengunaan media film pendek dalam pembelajaran menulis teks anekdot siswa kelas X SMA terbukti efektif

    EUPHEMISMS IN INDONESIAN AND MANDARIN LANGUAGES: A CONTRASTIVE LINGUISTICS ANALYSIS

    Get PDF
    This study describes and compares euphemisms in Indonesian and Mandarin. The research is qualitative and applies a contrastive approach. Data was collected by listening and taking notes and the analysis was conducted by comparative-contrastive description. The results show that there are fourteen realms in comparing Indonesian and Mandarin euphemisms. Further, euphemisms manifest themselves in words, terms, phrases and clauses in these two languages. Euphemisms are used to add politeness and promote harmony in communication ā€“ perks of using euphemisms include conflict-mitigation and corroboration of oneā€™s cultural identity. Understanding euphemisms helps foreign students speak better Indonesian in keeping with their own cultural framework

    MODEL PEMBELAJARAN PUISI ā€œCIPIT BARUā€: SEBUAH INOVASI PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS MULTIKULTURAL

    Get PDF
    Multicultural in Indonesia becomes a portrait of our culturally rich country from its diverse community. It grows to be a demand in the education world to give a good understanding about multiculturalism to Indonesian people. One of the media that can be applied here is poetry learning. Poetry learning which is based on multiculturalism can be applied in various models. One of the innovations in poetry learning containing multicultural education is ā€œcipit baruā€. It involves the steps of before, in middle of, and after the poetry creation. It uses thinking approach and is based on problems. The problem presented is related to multiculturalism. This model is intended to be an alternative way in delivering the poetry learning easily and fun and contains multicultural education.Ā Ā Ā 

    WORKSHOP MENULIS DAN MEDIA KONTEKSTUAL; MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Di jenjang sekolah dasar, siswa diharapkan sudah memiliki kemahiran dalam berbahasa Indonesia, termasuk menulis, sesuai tuntutĀ¬an perkembangan zaman yang semakin pesat. Kenyataan di lapangĀ¬an menunjukan sebuah fenomena bahwa keterampilan berĀ¬bahasa siswa, khususnya menulis, dirasakan rendah dari sekolah dasar sampai jenjang perguruan tinggi. Jika keterampilan menulis diajarkan secara serius sejak di sekolah dasar, bukan suatu hal yang tidak mungkin jika keterampilan menulis di jenjang pendidikan selanjutnya akan lebih baik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan yang mengambil setting di SD Muh. Miliran Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa di kelas V, yang dominan perem-puan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tindakan workshop menulis dan media kontekstual secara serentank dalam kedua siklus tersebut. Pengumpulan data, instrumen pengumpul data, analisis data, serta validitas dan reliabilitas data dilakukan sesuai prinsip dan prosedur penelitian tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model workshop meĀ¬nulis dan media kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa di sekolah dasar, baik secara proses dan hasil. Pembelajaran menulis secara proses dapat meningkat dengan penerapan model workshop menulis dan media kontekstual. Guru dapat melakukan model belajar dan menggunakan media secara baik. Siswa juga dapat menikmati belajar menulis, merasa senang, tertarik, tidak bosan, belajar menulis. Sementara itu, secara hasil tulisan siswa juga memiliki kenaikan skor dan nilai secara cukup memuaskan. Peningkatan yang sangat tampak dari tulisan siswa adalah dari sisi isi dan pengembangannya. Model workshop meĀ¬nulis dan media kontekstual memacu kreativitas dan imajinasi mereka dapat berkembang. Kata kunci: keterampilan menulis, workshop menulis, media kontekstual FBS, 2006 (PEND. BHS & SASTRA INDONESIA

    ANALISIS MODEL TULISAN RECOUNT (PENCERITAAN KEMBALI) DALAM RUBRIK-RUBRIK SURAT KABAR NASIONAL

    Get PDF
    Recount sebagai salah satu bentuk tulisan faktual yang paĀ¬ling sederhana belum banyak dikenal, dicermati, dan dikaji. PadaĀ¬hal, bentuk tulisan-tulisan faktual (termasuk recount) sudah mulai diĀ¬beĀ¬lajarĀ¬kan pada siswa sejak jenjang sekolah dasar sampai perĀ¬guruĀ¬an tinggi. Recount sebagai salah satu genre tulisan faktual, terĀ¬nyata banyak digunakan dalam model tulisan di surat kabar nasiĀ¬onal. Hanya saja belum ada deskripsi yang lebih jelas mengenai moĀ¬del tulisan yang disajikan oleh beberapa media massa nasional tersebut. Padahal, ini akan menjadi aset penting dalam ranah keĀ¬ilmuĀ¬an tulisan faktual berbasis budaya nasional. Oleh karena itulah, muncul penelitian analisis model tulisan recount dalam media massa ini. Penelitian ini adalah penelitian analisis konten. Sumber data yang digunakan adalah surat kabar berskala nasional. Sampel yang dipilih adalah Kompas, Jawa Pos, Republika, Media Indonesia, dan Seputar lndonesia, khusus edisi Minggu selama rentang waktu 3 bulan, yaitu Mei, Juni, dan Juli 2007. Wilayah kajian dalam penelitian ini mencakup berbagai model tulisan recount yang digolongkan berdasarkan tujuan penulisan dan cakupan isi yang dimuat dalam tulisan. Fokus kajian yang lain adalah pada struktur skematik model recount yang ditemukan dan fitur bahasanya. Lebih jauh, masalah yang diikupas mengenai implikasi model recount dalam pembelajaran menulis di sekolah. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik pembacaan intensif dan pencatatan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang sesuai dengan alur kerja kajian analisis konten berupa rangkaian kegiatan penyajian data, kategorisasi dan pembandingan, tabulasi, dan inferensi. Validitas data dilakukan melalui validitas isi (konstruk) dan validitas semantis, sedangkan reliabilitas dilakukan melalui teknik intraratter dan interrater. Dari 214 data yang ditemukan hasil sebagai berikut. BerĀ¬dasarkan tujuan penulisannya ada 6 model tulisan recount, yaitu model informatif (paling dominan), apresiasi pelayanan publik, konsultatif, kisah argumentatif, kisah inspiratif, dan anekdot. BerĀ¬daĀ¬sarĀ¬kan cakupan isinya ada 7 model tulisan recount, yaitu anekĀ¬dot, kisah kekecewaan, berita (paling dominan), konsultatif, kisah nostalgia, kisah tragis, dan kisah inspiratif. Dalam berbagai model tulisan recount di surat kabar nasional dijumpai 3 bagian struktur tulisan recount yaitu orientasi, rentetan peristiwa, dan re-orientasi. Orientasi selalu muncul dalam setiap model tulisan recount hanya berbeda-beda wujudnya. Peristiwa tersaji secara runtut, jelas, tunĀ¬tas. Re-orientasi kadang muncul kadang tidak. Wujudnya juga berĀ¬variasi sesuai dengan modelnya. Berdasar analisis yang ada beberaĀ¬pa fitur bahasa yang dapat dinyatakan dari berbagai tulisan recount antara lain sudut pandang penulis dalam tulisan, kata/frase penunĀ¬jukĀ¬kan waktu kelampauan, kata/frase transisi dalam rentetan peris-tiĀ¬wa, dan penunjukkan tindakan dalam tiap tulisan. Implikasi hasil temuĀ¬an model ini dapat diterapkan dalam pembelajaran keteramĀ¬pilan menulis sebagai bahan pembelajaran yang lebih variatif. FBS, 2007 (PEND. BHS & SASTRA INDONESIA

    PEMETAAN MATERI AJAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) BERTUJUAN AKADEMIK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis domain, sebaran konten, pengembangan, dan struktur penyajian materi ajar dalam pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) bertujuan akademik yang ada di beberapa institusi penyelenggara BIPA di Indonesia. Target temuan dalam penelitian ini adalah pemetaan fakta empiris perihal materi ajar dalam pembelajaran BIPA bertujuan akademik. Pemetaan ini menjadi langkah awal dan merupakan bagian penting dari penelitian disertasi yang akan dilakukan peneliti. Hasil temuan penelitian akan digunakan untuk dasar analisis penelitian disertasi selanjutnya yakni menggali muatan akademik materi ajar BIPA khusus ini. Tujuan jangka panjang penelitian ini akan menemukan suatu formula materi ajar yang ideal bagi pembelajaran BIPA bertujuan akademik sehingga dapat digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pembelajaran BIPA bertujuan akademik yang baik dan sesuai kebutuhan pembelajarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti hadir sebagai instrumen kunci dalam penelitian. Data penelitian ini berupa data verbal lisan dan verbal tertulis yang dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan kuisioner. Setting penelitian berskala nasional dan mencakup berbagai lembaga penyelenggara BIPA, baik di bawah perguruan tinggi maupun lembaga kursus bahasa. Keterwakilan purposif setting penelitian didasarkan pada tiga alasan, yaitu reputasi lembaga dalam pengelolaan BIPA, eksisitensi sebagai provider program yang menuntut adanya BIPA bertujuan akademik, dan kuantitas pembelajar asing yang ada. Data yang ditemukan akan dianalisis dengan teknik kualitatif dengan model spiral analisis data. Prosedur analisis meliput langkah: 1) mengorganisasi data, 2) mendeskripsikan, mengklasifikasikan, dan menafsirkan data menjadi kode dan tema, 3) menafsirkan data, dan 4) menyajikan dan memvisualisasikan data. Validitas temuan dalam penelitian ini menggunakan perpanjangan waktu, trianggulasi data, trianggualsi disiplin ilmu (expert judgement), dan pengecekan ulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan BIPA bertujuan akademik masih belum banyak di berbagai penyelenggara BIPA. Pembelajaran BIPA bertujuan akademik juga belum disiapkan secara baik, termasuk materinya. Bentuk materi dalam pembelajaran BIPA bertujuan akademik berupa: (1) materi cetak (printed), (2) materi dengaran (audio), (3) materi pandang dengar (audio video), dan (4) materi multimedia. Fungsi materi dalam kelas BIPA bertujuan akademik adalah untuk: (1) pemandu pengajar dan pembelajar, (2) sumber kegiatan pembelajaran, (3) sumber referensi, dan (4) sumber merancang evaluasi belajar dan laporan kemajuan belajar. Ada delapan komponen dalam materi pembelajaran BIPA bertujuan akademik, yaitu: (1) kosakata, (2) tata bahasa, (3) menyimak, (4) berbicara, (5) membaca, (6) menulis, (7) pengetahuan umum, dan (8) sit in dan ekskursi. Subtansi materi dalam pembelajaran BIPA bertujuan akademik meliputi substansi bahasa, budaya, dan pengetahuan umum. Semuanya mengarah pada substansi yang akademik. Materi dalam pembelajaran BIPA bertujuan akademik perlu ditata lagi dan distandarkan agar pembelajaran BIPA bertujuan akademik dapat berjalan baik dan mendapat hasil sesuai yang diharapkan

    Pengembangan Buku Elektronik Membaca Kritis dan Kreatif Berbasis Project Based Learning untuk Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

    Get PDF
    Pembelajaran membaca bagi mahasiswa calon guru Bahasa Indonesia merupakan hal penting yang wajib dikuasai. Mengingat mahasiswa calon guru Bahasa Indonesia sebagai penentu keberhasilan literasi siswa di sekolah. Selaras dengan hal tersebut. Pembelajaran membaca khususnya membaca kritis di lingkungan mahasiswa harus didukung dengan berbagai macam hal baik dari model, strategi dan juga bahan ajar. Berkaitan dengan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan produk yang berupa buku elektronik dalam mata kuliah membaca khususnya membaca kritis bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian pengembangan (RD). Model yang digunakan adalah model Brog and Gall. Dalam penelitian ini akan diuraikan mengenai hasil analisis kebutuhan yang merupakan studi pendahuluan sebagai landasan dalam mengembangkan produk. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode tersebut digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian yang berupa; (1) observasi; (2) analisis dokumen berupa RPS; (3) wawancara kepada dosen dan mahasiswa serta; (4) telaah analisis kebutuhan. Secara keseluruhan hasil penelitian menujukkan bahwa dosen dan mahasiswa sangat membutuhkan buku ajar elektronik dalam mata kuliah membaca khususnya membaca kritis, hal itu didasari dengan pernyataan yang menyatakan bahwa saat ini buku ajar membaca sudah sangat banyak, namun buku ajar membaca khususnya membaca kritis berbentuk elektronik yang digunakan sebagai referensi pokok perkuliahan masih sulit ditemukan

    Perspektif Mahasiswa BIPA Tiongkok terhadap Budaya Indonesia

    Get PDF
    The existence of Indonesian as a foreign language, known as BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) is getting more prominence since it has just declared as one of official language at UNESCO on November 20, 2023. This study aims to describe the perspectives of BIPA students from China who participate in the credit transfer program at the Faculty of Languages, Arts, and Culture, Yogyakarta State University, towards Indonesian culture. This research uses a qualitative descriptive method with data collection techniques through observation, interviews, and documentation studies of mini project papers. The subjects of this research are 12 foreign students from Yunnan Minzu University (YMU), Quijing Normal University (QJNU), and Beijing Language and Culture University (BLCU). The results show that almost all BIPA students from China have a positive perspective on Indonesian culture. These positive perspectives are seen in various aspects such as slang language, the BIPA learning process, education, marriage, tourism, and national holidays in Indonesia. This study provides a deeper understanding of foreign students' views on Indonesian culture and can enhance the effectiveness of cultural learning in the BIPA program.Keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing, yang dikenal sebagai BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) semakin menonjol karena baru saja dideklarasikan sebagai salah satu bahasa resmi di UNESCO pada tanggal 20 November 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perspektif mahasiswa BIPA asal Tiongkok yang mengikuti program transfer kredit di Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta terhadap budaya Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi makalah hasil mini project. Subjek penelitian ini adalah 12 mahasiswa asing dari Yunnan Minzu University (YMU), Quijing Normal University (QJNU), dan Beijing Language and Culture University (BLCU). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh mahasiswa BIPA asal Tiongkok memiliki perspektif positif terhadap budaya Indonesia. Perspektif positif tersebut terlihat dalam berbagai aspek seperti bahasa gaul, proses pembelajaran BIPA, pendidikan, pernikahan, pariwisata, dan hari besar di Indonesia. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang pandangan mahasiswa asing terhadap budaya Indonesia dan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran budaya dalam program BIPA

    UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI DAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA DENGAN STRATEGI ANALISIS FITUR SEMANTIK

    No full text
    This study is aimed at improving the process of learning Indonesian, especially the vocabulary, by means of the feature analysis strategy as an appropriate strategy to make students active and interactive in the learning process so that their vocabulary mastery and, in turn, their communicative competence can improve. The subjects of the study were the second year students of Marketing Study Program, Vocational High School Abdi Negara Muntilan, Magelang. The steps in the study included problem identification, research design making, action, observation, and reflection. All were carried out in three cycles, each of which consisted of three actions. The research data were both quantitative and qualitative. All participants were involved in the data analysis to meet the criteria of data suitability comprising the democratic, process, and dialogic validity. The research findings show that the feature analysis strategy in the vocabulary learning can improve (1) studentsā€™ activity, 2) their interaction, and 3) their vocabulary mastery. The various activities and the optimum interaction among students prove that their communicative competence is better. Key words: feature analysis strategy, vocabulary, activities, interactio
    corecore