150 research outputs found

    Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Tinea Pedis Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pada Petani Desa Jembungan

    Get PDF
    Tinea pedis merupakan infeksi dermatofit atau infeksi karena jamur yang paling sering terjadi pada manusia, dilaporkan terjadi pada 70% orang dewasa. Trichophyton rubrum merupakan penyebab yang paling sering ditemukan. Pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang tinea pedis terhadap pengetahuan dan sikap pada petani desa Jembungan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian quasi exsperiment dengan rancangan pretest-posttest control group design. Sampel penelitian berjumlah 30 responden untuk kelompok eksperimen dan 30 responden untuk kelompok kontrol. Tehnik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan dan sikap terhadap tinea pedis. Teknik analisa data dengan menggunakan uji komperatif baik independen t-test maupun paired sample t-test. Hasil penelitian diketahui terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperimen setelah mendapatkan pendidikan kesehatan. nilai rata-rata pre test pengetahuan 10,50 dan nilai rata-rata post test pengetahuan 14,43. Sedangkan untuk nilai rata-rata pre test sikap sebesar 32,43 dan post test sikap 37,67. Analisis data skor pengetahuan dan sikap menunjukkan nilai p value 0,000 dimana p < 0,05 maka Ho ditolak. Nilai rata-rata pretest pengetahuan pada kelompok kontrol 11.00 dan posttest pengetahuan 11,07 sedangkan nilai rata-rata pretest sikap 32,80 dan nilai rata-rata posttest 33,30. Analisis data skor pengetahuan menunjukkan nilai p value 0,645 dan sikap p value 0,113 dimana p > 0,05 maka Ho diterima. Maka kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari pendidikan kesehatan terhadap perubahan tingkat pengetahuan dan sikap petani di desa Jermbungan

    HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PRAKTIK KESEHATAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK TODDLER DI DESA JATIREJO KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI

    Get PDF
    Diare merupakan penyakit menular berbasis lingkungan yang dapat menyebabkan kematian pada anak usia di bawah lima tahun. beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan, pembuangan tinja yang tidak higienis, kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek. Menurut data dari puskesmas Sawit, desa Jatirejo merupakan salah satu desa yang kejadian diarenya paling banyak yaitu sekitar 103 (18%) dari total 572 kejadian diare pada balita di kecamatan Sawit Pada tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan (jenis lantai rumah, sumber air minum, jamban) dan praktik kesehatan ibu dengan kejadian diare pada anak toddler di Desa Jatirejo Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 ibu yang memiliki anak toddler di Desa Jatirejo. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah total sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian tentang sanitasi lingkungan menunjukkan bahwa 36 responden (70,6%) memiliki jenis lantai yang buruk, 33 responden (64,7%) memiliki sunber air yang tidak sehat dan 26 responden (51,0%) memiliki jamban yang tidak memenuhi syarat. Sedangkan pada praktik kesehatan, 23 responden (45,1%) dengan praktik kesehatan kurang, 15 responden (29,4%) dengan praktik kesehatan cukup dan 13 responden (25,5%) dengan praktik kesehatan yang baik. Pada kejadian diare, 28 anak (54,9%) mengalami diare dan 23 anak (45,1%) tidak mengalami diare dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan antara sanitasi lingkungan yang meliputi jenis lantai (p=0,046), sumber air minum (p=0,000) dan jamban (p=0,036). Sehingga disimpulkan ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada anak toddler. Hasil uji hipotesis antara praktik kesehatan ibu kejadian diare menunjukkan (p=0,001), sehingga disimpulkan ada hubungan antara praktik kesehatan ibu dengan kejadian diare pada anak toddler

    GAMBARAN POLA ASUH SKIZOFRENIA KATATONIK (STUDI RETROSPEKTIF) DI WILAYAH KARISIDENAN SURAKARTA

    Get PDF
    Pola asuh dalam keluarga yang penuh perhatian dalam proses pembelajaran dan pengembangan tentang nilai-nilai kehidupan, baik kesehatan sosial, kesehatan mental, ataupun spiritual merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi yang baik dan anggota masyarakat yang sehat. Peran dan fungsi keluarga skizofrenia katatonik menjadi penting karena keluarga merupakan lembaga sosial pertama dan sangat berpengaruh bagi seorang anak. Sehinnga, peran serta keluarga sangatlah menentukan proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak yang meliputi nilai, sikap, dan perilaku skizofrenia katatonik dalam berinteraksi dengan lingkungan dan menjalankan hubungan intrapersonal dan interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh keluarga skizofrenia katatonik (studi Retrospektif) di Wilayah Karisidenan Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif desain deskriptif. Teknik penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam (WM) pada keluarga skizofrenia katatonik yang dilakukan selama dua bulan. Analisis data menggunakan content analysis dengan mengkategorikan data verbal untuk tujuan klasifikasi, validasi data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh keluarga yang diterapkan oleh keluarga pada penderita skizofrenia katatonik di Wilayah Karisidenan Surakarta berbeda-beda. Penerapan pola asuh yang diterapkan keluarga terhadap anggota keluarganya yang terkena gangguan skizofrenia katatonik, tidak mengacu pada pola asuh tertentu sebagaimana teori pola asuh yang ada, seperti pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif. Beberapa pola asuh yang diterapkan oleh keluarga penderita skizofrenia katatonik diantaranya adalah otoriter, demokratis, dan permisif. Kebanyakan orang tua pasien skizofrenia katatonik menerapkan pola asuh permisif. Pola asuh permisif yang diterapkan diantaranya orang tua lebih memberikan kebebasan penuh kepada anak karena mempercayakan semuanya pada anak, anak tidak banyak dikontrol orang tua, orang tua menuruti segala kemauan anak, anak kurang disiplin dengan aturan-aturan sosial yang berlaku, orang tua terlalu memanjakan anak sehingga anak tidak tahu yang mana yang baik dan yang mana yang tidak baik. Pada penelitian di Wilayah Karisidenan Surakarta menggambarkan pola asuh keluarga yang permisif menunjukkan angka paling dominan terhadap terjadinya skizofrenia katatonik dibandingkan dengan pola asuh otoriter dan pola asuh demokratis

    Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Post Operasi Ca Mammae di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Banyudono

    Get PDF
    Latar Belakang : Di Indonesia Ca Mammae menduduki tingkat kedua dari sepuluh kanker terbanyak setelah kanker mulut rahim. Kanker payudara umumnya menyerang wanita yang telah berusia lebih dari 40 tahun. Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan operasi ca mammae meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil: Pada kasus ditemukan 3 diagnosa yaitu nyeri, kurang pengetahuan, resiko infeksi .Telah dilakukan asuhan keperawatan meliputi mengurangi nyeri, pemberian informasi tentang penyakit ca mammae dan mencegah resiko terjadinya infeksi. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil nyeri berkurang dari 5 menjadi 3, pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya meningkat, dan infeksi luka tidak terjadi. Kesimpulan : Pada asuhan keperawatan dengan kasus post operasi ca mammae klien perlu dianjurkan untuk melakukan teknik relaksasi agar nyeri berkurang atau hilang, klien juga perlu diberikan informasi tentang penyakit ca mammae dan perawatan luka untuk mencegah terjadinya tanda-tanda infeksi

    Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kualitas Hidup ODHA Pada Kelompok Dukungan Sebaya Solo Plus Di Surakarta

    Get PDF
    HIV / AIDS is a problem that must be addressed not only by people with HIV/AIDS but also by all persons or communities associated with them. The main problem experienced by people with HIV / AIDS is a decreased immune systems that affect the onset of disease and decreased their quality of life. In addition to the physical, public acceptance of the existence of people with HIV / AIDS is a related factor to their quality of life sosially. Public support for people with HIV / AIDS is indispensable to improve the quality of life. This study aimed to analyze the correlation between social support on quality of life people with HIV / AIDS in Solo Plus Peer Group Support Surakarta. This research is descriptive correlative. The samples are 60 people with HIV / AIDS with the determination of purposive sampling techniques. The collection of data obtained from questionnaires. Data analysis was performed using univariate and bivariate analysis. The study concluded (1) social support to people with HIV / AIDS in Solo Plus Peer Group Support at Surakarta is moderately support, (2) quality of life people with HIV / AIDS in Solo Plus Peer Group Support at Surakarta is moderately, and (3) there is a positif correlation between social support and quality of life people with HIV / AIDS in Solo Plus Peer Group Support at Surakarta (p-value = 0.018) more and better social support, the quality of life people with HIV / AIDS is increasing

    Upaya Peningkatan Mobilitas Fisik Pada Pasien Stroke Dengan Hemiparese

    Get PDF
    Background: According to the Central Java Provincial Health Office (2012), the prevalence of stroke in Central Java in 2012 was 0.07 higher than in 2011 (0.03%). Problems often arise in stroke patients is the occurrence of physical mobility disorder mainly occurs hemiplegia or hemiparese. Someone who experience movement disorders or disturbances in muscle strength will have an impact on daily activities. To increase muscle strength necessary mobilization exercises, which aim to improve neurological function and prevent contractures or stiffness of muscles with physical therapy and other techniques. Objective: To provide an overview of nursing care efforts to increase physical mobility in and to prevent muscle stiffness in patients with stroke. Methods: The method used is descriptive case studies in stroke patients conducted on the 10th until February 12th, 2017 covering five nursing process ranging from assessment, determine a diagnosis, intervention, implementation and evaluation. Data were obtained from medical records, observation, interview, physical examination and documentation of journals also books. Results: Patients showed increased physical mobility after give the nursing care. The effect of the action Range Of Motion (ROM) and reposition improve physical mobility. Conclusion: The issue is resolved physical mobility constraints partly because of the right limb was able to be moved, but not maximized. Thus require treatment or further mobilization exercises in order to achieve the expected outcomes

    Faktor Fisiologis dan Kelelahan pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) Yang Menjalani Hemodialisa: Literature Review

    Get PDF
    Chronic Kidney Disease (CKD) atau Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu penyakit yang menyebabkan fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak mampu melakukan fungsinya dengan baik. Salah satu terapi pengganti ginjal adalah hemodialisis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pada faktor fisiologis dan fatigue(kelelahan) yang dialami pasien Chronic Kidney Disease (CKD) dalam menjalani hemodilisis.Pada literatur review ini dianalisa dengan menggunakan PICOST untuk mengidentifikasi artikel-artikel ilmiah cross-sectional study dan qualitative study yang diterbitkan dari tahun 2015-2020, berbahasa indonesia dan inggris dan full text. Database yang diakses dalam penelusuran artikel dengan google Scholar dan Proquest. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pasien hemodialisa berdasarkan usia < 40 tahun sebanyak 4 jurnal(30%) dan usia >40 tahun sebanyak 7 jurnal (60%).Berdasarkan usia didapatkan jumlah terbanyak yaitu pada usia > 40 tahun(60%).Sedangkan pada jenis kelamin laki –laki didapatkan 6 jurnal (50%) dan perempuan 4 jurnal (30%) dengan jumlah terbanyak jenis kelamin laki-laki sebanyak 6 jurnal (50%).Berdasarkan pendidikan terakhir jumlah terbanyak pada pendidikan SD 7 jurnal (60%) dan pekerjaan responden mayoritas bekerja sebanyak 7 jurnal (60%).Berdasarkan lama hemodialisa paling banyak menjalani >5 tahun sebanyak 6 jurnal(50%).Responden yang mengalami kelelahan didapatkan sebanyak 3 jurnal (37,5%).Kelelahan yang menjalani hemodialisa sangat dipengaruhi oleh faktor fisiologis ,termasuk hemoglobin(Hb),anemia dan status gizi.Salah satu gejala yang rentan mempengaruhi kondisi kelelahan adalah anemia dan depresi

    HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI KEPERAWATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2020

    Get PDF
    Latar Belakang : Gangguan siklus menstruasi berdampak pada peningkatan risiko penyakit seperti kanker rahim, kanker payudara dan infertilitas. Gangguan siklus menstruasi dapat disebabkan oleh aktivitas fisik dan kecemasan. Aktivitas fisik dan kecemasan mahasiswi dapat disebabkan padatnya jadwal kuliah ,tuntutan proses penyusunan tugas akhir ditambah tugas akhir yang harus diselesaikan satu semester. Tujuan : Dapat diketahui hubungan tingkat aktivitas fisik dan tingkat kecemasan dengan kejadian gangguan siklus menstruasi mahasiswi semester tujuh Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, desain deskriptif korelatif, pendekatan cross sectional. Populasi seluruh mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan semester tujuh Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Pengambilan sampel purposive random sampling, pengumpulan data menggunakan kuesioner GPAQ, kuesioner HRS-A dan checklist gangguan siklus menstruasi. Analisis data menggunakan chi-square. Hasil : Tingkat aktivitas fisik sebagian besar mahasiswi adalah aktivitas fisik berat 26 responden (40,63%). Tingkat kecemasan sebagian besar mahasiswi adalah kecemasan ringan 32 responden (50.00%). Siklus menstruasi sebagian besar mahasiswi adalah siklus menstruasi tidak teratur 43 responden (67,20%). Hasil uji statistik chi square tingkat aktivitas fisik dengan kejadian gangguan siklus menstruasi diperoleh nilai signifikan 0,049, sedangkan hasil uji statistik chi square tingkat kecemasan dengan kejadian gangguan siklus menstruasi diperoleh nilai signifikan 0,000. Simpulan dan Saran : Terdapat hubungan tingkat aktivitas fisik dan tingkat kecemasan dengan kejadian gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi semester tujuh Prodi Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Remaja putri hendaknya dapat mengenali gangguan menstruasi, sehingga dapat segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan untuk mencegah keparahan

    Gambaran Perilaku Ibu terhadap Penanganan Diare pada Anak Usia Toddler di Wilayah Kerja Puskesmas Jayengan Surakarta

    Get PDF
    Diarrhea is a disease that is still a public health problem in developing countries. Diarrhea is still a problem and a problem for public health in developing countries, especially in Indonesia. Efforts to reduce the impact of the incidence of diarrhea that can interfere with children's growth and development require the important role of parents, especially mothers in handling diarrhea properly. This study aims to determine the description of maternal behavior on diarrhea treatment in toddler age children in the work area of Jayengan Surakarta Public Health Center. This study uses quantitative research with descriptive survey research methods. The study population was the mother who had toddler age in the work area of Jayengan Public Health Center Surakarta, the study sample was 51 mothers. The sampling technique uses proportional random sampling and research data collection using a questionnaire. Data analysis used descriptive frequency analysis. The results of this study are maternal behavior towards toddler-age diarrhea management which includes preventing dehydration which shows that most of them behave adequately, speeding up recovery shows that most of them behave less, and giving food shows that most behave adequately. The conclusion of the study was that most of the mothers' behavior was good enough in handling diarrhea in toddlers in the Jayengan Surakarta health center. Keywords: maternal behavior, handling of diarrhea, toddler

    Koping Lanjut Usia yang Diserahkan Keluarga ke Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta

    Get PDF
    Elderly live in Dharma Bhakti Retirement Home Surakarta use their adaptive coping, this corresponds with activity theory stating that the older a person is, the more they maintain their social, physical and emotional relationships. While the main support system of elderly in family member i.e. spouse, children, and grandchildren. Therefore the researcher is attracted to do a research about coping of elderly handed by family to Dharma Bhakti Retiremnt Home Surakarta. The general purpose of this research is to find out the idea of coping of elderly handed by family to Retirement Home. The method used is qualitative research. The research approached used is phenomenology approach. Data collection method used is in depth interview using semi structured interview form. The researcher also used focus group discussion method. There are 6 informants as samples in this research. Data analisis steps taken is data analisis on interactive model proposed by Miles and Huberman, which are Data Reduction, Data Disply, and Conclusion Drawing. Based on analisis attachment on categorizing of 10 questions given to each informan, it is deduced thet elderly in retirement home utilize adaptive coping and maladaptive coping. Adaptive coping is shown by getting closer to god, conduct something heart pleasing, mingle selectively, reciprocally communicate and recognize, conduct good deed. Maladaptive coping is sown by showing negative deed. The research resulted thet elderly handed by family to retirement home utilize adaptive and maladaptive coping as a response to a threat. Retiremnt Home is expected to develop social support system towards fellow elderly residents by organizing a discussion activity among elderly or group activity therapy thet boosts communication and intimacy among elderly
    • …
    corecore