12 research outputs found
TRAINING E-COMMERCE USING WOOCOMMERCE FOR SENIOR HIGH SCHOOLS IN TANGERANG REGENCY
Along with the rise of e-commerce, digital literacy is very necessary not only for IT professionals, but also for all business people. Knowledge of technology is very necessary for business people so that their business can be increasingly recognized by the wider community. WordPress has become one of the most popular websites in the world. 43% of websites on the Internet are currently powered by WordPress. Woocommerce is one of WordPress's extension that focuses on e-commerce. WooCommerce is easy to learn for everyone, including students who don't have any technological knowledge. The training program was conducted by two lecturers from the e-commerce logistics study program, with five students as instructors. There are 90 participants from 4 senior high schools. After the training, there are nine questions for the evaluation of the participant. More than 92% of the questions were answered correctly by the participants. There are two questions that were answered 100% correctly. Therefore, the training was successful in making all participants understand how to create Woo commerce for selling their products
Implementasi Gerdu Kempling Di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang 2011
Poverty is a complex problem that requires integrated and sustainable handling. In order to eradicate poverty in Semarang, the municipality government carries out a program called “Gerdu Kempling” which stands for Integrated Program on Health, Economy, Education, Infrastructure, and Environment. The implementation of “Gerdu Kempling” program in Rowosari village includes surveying poor citizen, counseling with the local community, SKPD personnel, and university experts, identifying and mapping the problem(s), prioritizing programs and aims, carrying out programs, monitoring programs, and evaluating programs, as well as understanding factors that promote or hinder “Gerdu Kempling” program. This research uses the qualitative descriptive approach as its analytical unit. The data are collected from questionnaires, interviews, documentations, and observations. Results show that “Gerdu Kempling” program in Rowosari village is not optimum as there are many problem in its implementation, such as miss-matches between programs and their purpose in the community, and lack of synchronization between programs and their supporting activities. Factors that affect these include; lack of socialization, unverified number of poor citizen, and lack of commitment from program personnel to make the program successful
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA TOKO BERKAH UTAMA
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi akuntansi persediaan pada Toko Berkah Utama. Perancangan sistem ini dilakukan dengan menganalisis kondisi sistem informasi persediaan yang ada terlebih dahulu. Perancangan sistem tersebut dilakukan dengan melakukan pengamatan dalam metode prototyping evolutionary.
Permasalahan yang ada pada Toko Berkah Utama adalah pada desain pengendalian internal. Pengendalian yang dimaksud adalah aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan pembagian tugas, dokumentasi, tidak dapat digunakannya sistem informasi dalam pengambilan keputusan, dan proses aktivitas persediaan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan memerlukan perubahan pada dokumentasi, perancangan proses, pembagian tugas, dan perancangan laporan. Dengan analisis biaya manfaat ditemukan bahwa Payback Period menunjukkan 1,27 tahun dan Net Present Value sebesar Rp 10.572.650,00. Hal ini menunjukkan perancangan dapat dilakukan
encrypted short message service forwarding pada ponsel melalui internet dengan xml-rpc service
Perkembangan ponsel yang begitu cepat memudahkan orang untuk membeli lebih
dari satu ponsel. Hal ini berdampak pada banyaknya nomor yang digunakan oleh
beberapa orang untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Sejauh ini, belum
terdapat aplikasi yang dapat memfasilitasi pengguna ponsel yang menggunakan
lebih dari satu ponsel agar ketika bepergian ia tidak perlu membawa semua
ponselnya, melainkan cukup membawa satu ponsel saja dan jika ada SMS yang
masuk ke ponsel lainnya akan masuk juga ke ponsel yang ia bawa. Menjawab
kebutuhan tersebut, dibuatlah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk
meneruskan SMS dari ponsel yang satu ke ponsel lainnya sehingga pengguna
cukup membawa satu ponsel ketika bepergian. Pengguna pun dapat membalas
pesan SMS yang masuk dengan menggunakan nomor ponsel yang meneruskan
SMS tersebut. Proses meneruskan SMS ini menggunakan webserver sebagai
perantara antara forwarder dan receiver dan menggunakan XML-RPC untuk
menangani masalah konektivitas antara webserver dengan ponsel. Dalam
penelitian ini, aplikasi dibuat di ponsel Android mengingat besarnya market share
dari ponsel ini. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, tingkat keberhasilan
aplikasi ini dalam melakukan transaksi SMS sebesar 95%
encrypted short message service forwarding pada ponsel melalui internet dengan xml-rpc service
Perkembangan ponsel yang begitu cepat memudahkan orang untuk membeli lebih
dari satu ponsel. Hal ini berdampak pada banyaknya nomor yang digunakan oleh
beberapa orang untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Sejauh ini, belum
terdapat aplikasi yang dapat memfasilitasi pengguna ponsel yang menggunakan
lebih dari satu ponsel agar ketika bepergian ia tidak perlu membawa semua
ponselnya, melainkan cukup membawa satu ponsel saja dan jika ada SMS yang
masuk ke ponsel lainnya akan masuk juga ke ponsel yang ia bawa. Menjawab
kebutuhan tersebut, dibuatlah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk
meneruskan SMS dari ponsel yang satu ke ponsel lainnya sehingga pengguna
cukup membawa satu ponsel ketika bepergian. Pengguna pun dapat membalas
pesan SMS yang masuk dengan menggunakan nomor ponsel yang meneruskan
SMS tersebut. Proses meneruskan SMS ini menggunakan webserver sebagai
perantara antara forwarder dan receiver dan menggunakan XML-RPC untuk
menangani masalah konektivitas antara webserver dengan ponsel. Dalam
penelitian ini, aplikasi dibuat di ponsel Android mengingat besarnya market share
dari ponsel ini. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, tingkat keberhasilan
aplikasi ini dalam melakukan transaksi SMS sebesar 95%
Implementasi algoritma agglomerative hierarchical clustering untuk mengelompokkan capaian belajar siswa SD
POLITIK HUKUM UU KETENAGAKERJAAN SEBELUM DAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI PENGUJIAN FORMIL UU CIPTA KERJA PERKARA 91/PUU-XVIII/2020
 Kontroversi atas Proses pembentukan UU Cipta Kerja akhirnya telah dikonfirmasi oleh Mahkamah Konstitusi dengan menyatakan terdapat pelanggaran konstitusi dalam selama pembentukan UU Cipta Kerja. Kurang aspiratif, metode pembentukan hingga perubahan naskah menjadi temuan yang terungkap. Kehendak untuk mengubah UU Ketenagakerjaan yang dilakukan melalui UU Cipta Kerja sesungguhnya bukan pertama kali ini dilakukan, dari awal pembentukan UU Ketenagakerjaan melalui banyak perdebatan. Pasca diputuskan inkonstitusionalitas bersyarat ragam tafsir terkuak. Sikap pemerintah dan pembuat UU tetap menerapkan kebijakan terkait perburuhan dengan mengacu pada UU Cipta Kerja. Revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dinilai sebagai langkah awal pembentuk Undang-undang untuk memberikan baju baru UU Cipta Kerja