6 research outputs found

    Hubungan Pengetahuan Orang Tua Dengan Pemberian Pendidikan Tentang Pubertas Pada Remaja Putri

    Get PDF
    Pengetahuan yang rendah tentang pubertas dapat mengakibatkan perilaku menyimpang dan risiko kesehatan bagi remaja putri. Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak terutama orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan orang tua dengan pemberian pendidikan tentang pubertas pada remaja putri di SMA Muhammadiyah Takengon. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua siswa SMA Muhammadiyah Takengon, dengan jumlah sampel sebanyak 72 sampel yang ditentukan dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 12-16 Juni 2023 dengan menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik Chi-Square dan pada derajat kepercayaan 95% dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan orang tua dengan pemberian pendidikan tentang pubertas pada remaja putri, diperoleh P-Value sebesar 0,008 (P ≤ 0,05). Disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan orang tua dengan pemberian pendidikan tentang pubertas pada remaja putri. Disarankan kepada orang tua agar dapat menambah pengetahuan dan mau memberikan pendidikan tentang pubertas kepada anak perempuannya yang masih kecil

    Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Dengan Rendahnya Kunjungan (K-4) Pada Ibu Hamil

    Get PDF
    Kunjungan antenatal empat kali (K4) adalah bentuk pelayanan selama masa kehamilan untuk mendapatkan pelayanan antenatal, yang terdiri atas minimal satu kali kontak pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupan K4 di bawah 60% (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan kualitas pelayanan antenatal yang belum memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan rendahnya kunjungan K-4. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di Desa Kung Kecamatan Pegasing sebanyak 31 ibu hamil. Besarnya sampel diambil menggunakan total sampling yaitu berjumlah 31 ibu hamil. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai P Value 0,004 (P ≤ 0,05) untuk pengetahuan ibu hamil dan nilai P Value 0,006 (P ≤ 0,05) untuk sikap ibu hamil. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan rendahnya kunjungan K-4. Disarankan kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuannya dan menerapkan sikap positif untuk memberikan hasil yang optimal pada kunjungan antenatal care

    Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur Dengan Kegagalan Pemakaian Kontrasepsi Pil di Puskesmas Bebesen Aceh Tengah

    Get PDF
    Kegagalan penggunaan kontrasepsi pil merupakan suatu kasus gagalnya akseptor KB dalam melakukan program KB ditandai dengan kehamilan yang tidak terencana. Ada kegagalan yang timbul sekitar 2-8% angka kegagalan ini biasanya akibat penggunaan yang salah (missue) dari pemakainya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasangan usia subur (PUS) dengan kegagalan pemakaian kontrasepsi Pil di Wilayah Kerja Puskesmas Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study, pengambilan sampel menggunakan tehnik simple random sampling sebanyak 97 PUS yang dihitung menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden dengan pengetahuan cukup yaitu 55 (65,48%) responden, dan 84 (86,6) responden yang mengalami kegagalan penggunaan pil KB. Hasil uji chi square, diperoleh nilai pValue = 0,004.   Kesimpulannya, terdapat hubungan antara pengetahuan pasangan usia subur dengan kegagalan penggunaan pil KB. Diharapkan kepada instansi terkait agar dapat meningkatkan pengetahuan PUS terhadap penggunaan kontrasepsi KB dengan melakukan penyuluhan di wilayah kerja Puskesmas Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

    BABY MASSAGE AS AN EFFORT TO INCREASE BONDING ATTACMENT IN POSTPARTUM MOTHERS

    Get PDF
    Masa bayi merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi adalah tidur dan istirahat. Pijat bayi merupakan salah satu bentuk rangsang raba. Rangsang raba adalah yang paling penting dalam perkembangan. Sensasi sentuhan merupakan sensori yang paling berkembang saat lahir. Berdasarkan Badan Statistik Amerika Serikat jumlah penduduk dunia pada Januari 2018 mencapai 7,53 miliar jiwa. Dari jumlah tersebut, terbanyak merupakan anak berusia 0-4 tahun, yakni mencapai 662 juta jiwa atau sekitar 8,7% dari total populasi. Di beberapa tempat, seperti Dusun Kuta Madek Masjid Bungie Simpang Tiga Provinsi Aceh Indonesia masih banyak ibu-ib nifas mengeluh bahwa bayinya mengalami masalah ketika tidur, bayinya sering terbangun ketika tidur dimalam hari, dan menangis saat terbangun dan ibu mengatakan tahu atau pernah dengar tentang pijat bayi tetapi belum pernah melakukannya baik difasilitas kesehatan atau dukun dikarenakan takut salah dalam pemijatan dan tidak mengetahui teknik pemijatan yang baik dan benar. Oleh karena itu Dosen dan mahasiswa STIKes Medika Nurul Islam mencoba untuk mensosialisasikan serta melakukan langsung praktik pijat bayi yang benar. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan menggunakan pendekatan persuasif melalui sosialisasi dan praktik langsung. Kegiatan tersebut diikuti dengan antusias oleh masyarakat dan kegiatan ini berjalan dengan lancar serta mampu memberikan pemahaman dan motivasi masyarakat khususnya ibu nifas untuk melakukan pijat pada bayi dengan benar

    THE FACTORS INFLUENCING EXCLUSIVE BREASTFEEDING: A SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW

    Get PDF
    Globally, there are only 35% of babies who get exclusive breastfeeding in the first four months of life. In Africa, Asia, America and Caribbean countries prove that 47-57% of babies who are less than 2 months and 25-31% of babies aged 2-5 months get exclusive breastfeeding. Africa is one of the counties that have the highest prevalence of breastfeeding at the age of 1 year worldwide, but only 37% of babies who get exclusive breastfeeding less than 6 months of age. Breast milk is a good food and nutrition for babies because it contains a complete range of nutrients needed by babies for the growth and development of babies during the first 6 months of life. The aim of this study was to conclude and examine (Examine literature) the factors related to exclusive breastfeeding. Systematic Literature Review used 2 databases namely PubMed and ProQuest with the period 2008-2018. Factors influencing the discontinuation of exclusive breastfeeding were based on the experience of breastfeeding mothers, education, knowledge, age, occupation, support, culture, lack of health facilities, lack of awareness of mothers, Caesarean babies, low birth weight babies. Factors that support exclusive breastfeeding were the support of the husband or family, health care, psychological factors, social support and so forth. Overall rates of breastfeeding varied by country and region. Factors influencing exclusive breastfeeding could be seen from two aspects, namely factors that support exclusive breastfeeding and the factors that inhibit exclusive breastfeeding

    Pengaruh Gejala Depresi pada Ibu Postpartum terhadap Keberhasilan Pemberian Asi di Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman

    No full text
    Latar Belakang: Kelancaran pengeluaran ASI dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya faktor psikologis yaitu kecemasan. Pada umumnya ibu pasca persalinan sering mengalami kelelahan dan perubahan mood seperti kecemasan, cemas terhadap dirinya dan cemas memikirkan bayinya. Kecemasan tersebut dapat mempengaruhi kelancaran pengeluaran ASI pada ibu postpartum. Tujuan Penelitian: penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gejala depresi pada ibu postpartum terhadap keberhasilan pemberian ASI. Metedologi: Penelitian ini menggunakan metode mixed method. Pendekatan kuantitatif menggunakan cross sectional untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dan terikat. Responden dalam penelitian ini sebanyak 38 ibu postpartum. Pendekatan kualitatif secara fenomenologi dengan melakukan wawancara mendalam untuk mengetahui pengaruh gejala depresi pada ibu postpartum terhadap keberhasilan pemberian ASI. Penelitian ini menggunakan uji statistik dengan Chi-Square. Hasil: Penelitian ini menggunakan uji statistik dengan Chi-Square didapatkan p 0,420 (0,05) berarti bahwa gejala depresi postpartum tidak berpengaruh pada keberhasilan pemberian ASI. Kesimpulan: Simpulan dari penelitian ini, ibu yang tidak memiliki gejala  depresi lebih berhasil memberikan ASInya dari pada ibu yang memiliki gejala. Faktor yang mempengaruhi gejala depresi postpartum yaitu faktor obstetri, biologi, psikologi dan sosiodemografi. Namun faktor yang paling dominan mempengaruhi yaitu faktor sosiodemografi
    corecore