5 research outputs found

    PENGARUH PEMBAYARAN DIVIDEN, LEVERAGE, AUDIT FEE, FREE CASH FLOW TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2015)

    Get PDF
    This study aimed to obtain evidence about the effect of the dividend payment, leverage, audit fee, free cash flow to earnings management. The control variable used were Return on Equity (ROE). Dividends payment is measured using dividend yield (dyld), leverage is measured by dividing total debt to total assets (Leverage), the audit fee measured by log audit fee (LogAuditFee), free cash flow measured by log free cash flow (LogFreeCashFlow), while earnings management measured using discretionery accruals (ABSDAC). The population in this study are all non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014 - 2015. The data selection method used in this research is purposive sampling method. Total samples used in this study as many as 99 companies. Data analysis was performed with the classical assumption and hypothesis testing regression method. The results of this study indicate that there is a positive and significant relationship between leverage and earnings management. This means that the higher the leverage, the management will be motivated to perform earnings management practices to maximize the external debt and avoid a debt agreement. In addition, this study showed a negative and significant relationship between free cash flow and earnings management, which means companies with high free cash flow are less likely to practice profit management for managers to use free cash flow to maximize the interests of shareholders and not for their personal use. The results also show the payment of dividends and the audit fee have no effect on earnings management

    Vlogs in University EFL Speaking: Student-Teachers' Perceptions

    Get PDF
    Vlogs increase significantly in the contexts of English learning especially in the context of English as a Foreign Language education. Yet, little has been reported how university EFL students perceive vlogs for their English learning, e.g. speaking activities. Thus, this paper is aimed at investigating student-teachers' perception toward vlog-mediated English speaking activities. From 99 EFL student-teachers, 49 students of English department of a private university were recruited and they willingly participated in this study. After a week classroom project of vloging in speaking activities was implemented, questionnaires were distributed. After the results of the questionnaire had been tabulated, a semi-structured interview was conducted to explore further students’ perception of vloging activities. The findings show that vlog-mediated EFL speaking successfully stimulates students for speaking English in the out-class activities. Students enjoyed vloging activities. Students’ learning motivation was also improved. Some implication of the vlog-mediated EFL speaking activities were presented and discussed. Students’ speaking engagement and challenges were also sought to elaborate.  Keywords: EFL speaking, learning motivation, self-directed learning, vlog-mediated speakin

    Orientasi pasar sebagai suatu proses pembelajaran organisasi, perubahan perilaku yang inovatif, dan peningkatan kinerja bisnis

    No full text
    Menurut penelitian Kohli dan jaworski (1990 dan 1993) Orientasi pasar adalah upaya unhik mendorong agar seluruh organisasi atau perusahaan memiliki kemampuan untuk mengenal pasar yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan saat ini dan yang akan datang, menyebarkan informasi tentang keterangan pasar terhadap departemen-departemen di dalam organisasi atau perusahaan dan respon terhadap keadaan pasar. Orientasi pasar disini merupakan hasil dari pengembangan konsep pemasaran yang terdiri dari fokus pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi dan profitabilitas. Dari ketiga hal diatas fokus pelanggan dan pemasaran yang terkoordinasi merupakan dua hal yang mendasari orientasi pasar, sedangkan profitabilitas merupakan konsekuensinya. Fokus pelanggan adalah elemen pusat dari suatu orientasi pasar yang mana melatarbelakangi perolehan keterangan pasar dan pemasaran terkoordinasi merupakan tindakan terkoordinasi oleh berbagai departemen dari suatu organisasi atau perusahaan untuk bersikap responsif (tanggap) terhadap keterangan pasar. Dengan kata lain orientasi pasar mengacu pada pengenalan, penyebaran informasi dan responsifitas secara menyeluruh dari organisasi terhadap keterangan pasar. Dalam penelitiannya Kohli dan Jaworski (1990 dan 1993) juga menemukan bahwa ada hubungan antara orientasi pasar dan kinerja bisnis dimana sebuah organisasi yang berorientasikan pasar yaitu organisasi yang melacak dan merespon terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga dapat memuaskan pelanggan dengan lebih baik oleh karenanya berkinerja pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam sebuah penehtian, Hurley Dan Hunt (1998) mencoba untuk meneliti hubungan antara inovasi, orientasi pasar dan pembelajaran organisasi. Untuk mendukung hasil dari penehtian ini, Hurley dan Hunt mengamati perspektif literatur yang berhubungan dengan orientasi pasar, orientasi pembelajaran dan inovasi oleh beberapa periset yang lain. Jaworski dan Kohli (1993, p. 56) menyatakan bahwa suatu orientasi pasar secara esensial melibatkan melakukan sesuatu yang baru atau berbeda dalam meresponi kondisi pasar, hal itu dapat dipandang sebagai suatu bentuk dari perilaku inovatif. Menurut Zaltman, Duncan, dan Holbek (1973, p. 62) perilaku inovatif terdiri atas dua tahap: (1) tahap inisiasi (misal: kepedulian dan pengambilan keputusan) dan (2) tahap implementasi (misal: menjalankan keputusan). Di dalam konteks ini, tahap inisiasi dapat disamakan dengan kemampuan untuk mengenal pasar, penyebaran informasi, dan respon dari organisasi, sedangkan tahap implementasi dapat disamakan dengan respon organisasi yang aktual. Pembelajaran organisasional adalah pengembangan pengetahuan atau pandangan baru yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perilaku (Huber 1991). Sedangkan inovasi adalah suatu konsep yang lebih luas yang mencakup implementasi dari ide-ide, produk-produk, atau proses-proses baru (Thompson 1965). Dengan kata lain, dengan berorientasikan pada pasar menyediakan suatu sumber ide untuk berubah dan peningkatan; dengan berorientasikan pada pembelajaran mengindikasikan suatu penghargaan dan hasrat untuk mengasimilasi ide-ide baru. Jadi kesimpulannya inovasi (implementasi dari ide-ide, produk-produk, atau proses-proses baru ) dan pembelajaran organisasi (pengembangan dari pengetahuan dan pandangan-pandangan baru untuk mempengaruhi perilaku) merupakan mekanisme primer untuk merespon pada pasar, dimana hal ini merupakan salah satu dari aktivitas orientasi pasar. Dengan adanya keterkaitan dari ketiga hal tersebut diatas, kebutuhan dan kejnginan pelanggan dapat terpenuhi sehingga menimbulkan rasa puas dari pelanggan yang secara otomatis juga akan menimbulkan suatu respon balik dari pelanggan seperti pembelian ulang atas produk atau jasa yang ditawarkan dimana hal ini dapat meningkatkan kinerja bisnis suatu organisasi atau perusahaan. Keterangan diatas menyatakan orientasi pasar sebagai suatu proses pembelajaran organisasi, perubahan perilaku yan

    Vlogs in University EFL Speaking: Student-Teachers' Perceptions

    Full text link
    Vlogs increase significantly in the contexts of English learning especially in the context of English as a Foreign Language education. Yet, little has been reported how university EFL students perceive vlogs for their English learning, e.g. speaking activities. Thus, this paper is aimed at investigating student-teachers' perception toward vlog-mediated English speaking activities. From 99 EFL student-teachers, 49 students of English department of a private university were recruited and they willingly participated in this study. After a week classroom project of vloging in speaking activities was implemented, questionnaires were distributed. After the results of the questionnaire had been tabulated, a semi-structured interview was conducted to explore further students' perception of vloging activities. The findings show that vlog-mediated EFL speaking successfully stimulates students for speaking English in the out-class activities. Students enjoyed vloging activities. Students' learning motivation was also improved. Some implication of the vlog-mediated EFL speaking activities were presented and discussed. Students' speaking engagement and challenges were also sought to elaborate.  Keywords: EFL speaking, learning motivation, self-directed learning, vlog-mediated speakin
    corecore