23 research outputs found
GRAMMATICAL MISTAKES IN WRITING NARRATIVE TEXT BY EEC STUDENTS
ABSTRACT
This article explores about grammatical mistakes in writing narrative text in English Extensive course (EEC). EEC is an English program held by Sanata Dharma University. In case, there are five srtudents as participants that learn writing as subject in EEC. In learning writing, EEC students face some problems especially grammatical errrors. This article raises some problems and difficulties to write a narrative text by EEC students. This research used descriptive qualitative as a methodogy. Data collection are analyzed through the narrative text and the grammatical method. The aim of this research is to find, even in higher education level, there still found mistakes in grammar. Not mentioning vocabulary or certain spelling. Beside that reasearchers wants to find how much mistakes that has been made in grammar and mistakes that often made by students in learning writing. In conclusion, the result showed there was every student made error in each indicator. And the most error that students made was error in tense.
Keywords: Grammatical Mistakes; Narrative Text; English Extension Cours
OPTIMALISASI PETERNAKAN SAPI PERAH KELOMPOK TANI PEDULI LAHAN “IBU BERDAYA” SEBAGAI UPAYA RECOVERY PASCA ERUPSI MERAPI
Kelompok Tani Peduli Lahan Ibu Berdaya merupakan kelompok masyarakat
yang produktif secara ekonomis. Ibu Berdaya merupakan perkumpulan petani-ternak di
Desa Samiran Kecamatan Selo, Boyolali. Erupsi gunung merapi pada tahun 2010
menjadikan peternak sapi kesulitan mendapatkan pakan bagi ternak nya, selain itu usaha
pertaian juga mengalami kegagalan. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa Samiran pasca erupsi gunung Merapi diberikan pelatihan dan
pendampingan. Pendampingan kelompok ini difokuskan pada pemberian pelatihan
kewirausahaan, pelatihan manajemen, serta praktek pembuatan biogas dan pembuatan
dodol susu, dikarenakan hal tersebut dinilai paling dibutuhkan oleh kelompok peternak
sapi perah Ibu Berdaya. Pendampingan ini cukup berhasil dalam meningkatkan motivasi
peternak sapi perah di Desa Samiran untuk kembali menggiatkan kegiatan budidaya
ternak sapi perah dan pengolahan hasil ternak.
Kata Kunci : Ibu Berdaya, Ternak Sapi, Pendampinga
PEMBERDAYAAN KOMASATU “KOMUNITAS MASYARAKAT SEHAT TAWANG MANGU" MELALUI PRODUKSI ANEKA OLAHAN PRODUK HERBAL
LSM “Jaringan Komasatu” atau biasa disebut Komasatu, lahir dari
keprihatinan terhadap kondisi sebagian masyarakat Tawangmangu, khususnya yang
berada di Desa Kalisoro. Komunitas ini selain membudidayakan rempah-rempah
seperti jahe, kencur, temulawak dan kunyitjuga memproduksi hasil olahan rempah-
rempah. Hasil olahan rempah-rempah yang diproduksi oleh Komasatu saat ini
sebatas rempah-rempah kering yang langsung dijual ke pasar. Rempah-rempah dijuai
dalam keadaan kering agar daya simpannya lama, karena jika langsung dijual dalam
keadaan segar rempah-rempah rentan rusak dan tejadi kontaminasi. Pada kesempatan
ini akan dicoba aneka olahan rempah lainnya seperti teh herbal dan sirup dari rempah.
Di samping itu, produk yang sudah diproduksi akan diperbaiki kualitasnya baik
kualitas produk, maupun kualitas kemasannya sehingga penampilannya lebih
menarik. Tujuan dari kegiatanini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi
rempah-rempah dan mendatangkan margin keuntungan yang lebih besar bagi
Komasatu sehingga kesejahteraan anggota meningkat dan dapat membuka peluang
usaha bagi masyarakat sekitar.
Kata Kunci : komunitas, rempah, herba
PROFIL USAHA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNS
Fakultas pertanian merupakan fakultas yang cukup banyak mendukung
program pengembangan kewirausahaan di UNS. Dari berbagai kegiatan
kewirausahaan yang dilakukan, hampir 45% pesertanya adalah mahasiswa yang
berasal dari fakultas pertanian.
Data profil usaha mahasiswa pertanian UNS diperoleh dengan melakukan
survey dengan menggunakan instrument (kuesioner) terhadap 250 orang mahasiswa
UNS. Rengumpulan data dilakukan dengan metode se# complete questionnaire
(kuesioner diisi sendiri oleh responden tanpa wawancara) dan apabila ada kesulitan
dipandu oleh Tim penyusunan database. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
dengan metode deskriptif.
Dari hasil identifikasi, diketahui hanya 22 % responden , yang memiliki
usaha. Mereka dapat disebut telah berhasil mengubah mindset dari job seeker menjadi
job creator. Usaha mereka beragam, tidak menunjukan trend pada usaha tertentu.
Sebagian besar mahasiswa wirausaha bermain untuk klas menengah ke bawah dengan
umur usaha kebanyakan dibawah 1 tahun. Mengingat modal, cara pemasaran yang
ukuran mikro dengan luasan pasar di lingkup local membuat usaha yag dijalankan
mahasiswa pertanian memiliki untung yang juga kecil.
Kata Kunci : mahasiswa, responden, kewirausahaan, kuesione
IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN (IbK) DI PUSAT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN (PPKwu) LPPM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Ipteks Bagi Kewirausahaan (IbK) merupakan program yang dirancang untuk memandu
universitas menyelenggarakan unit layanan kewirausahaan yang professional, mandiri dan
berkelanjutan, berwawasan knowledge based economy. Dalam upaya menciptakan wirausaha
baru mandiri yang berbasis ipteks dan diharapkan sesuai dengan bidang ilmunya, pelaksanaan
program IbK diwujudkan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, menempatkan mahasiswa
untuk melaksanakan magang pada unit-unit usaha dan memfasilitasi mahasiswa dalam
berwirausaha. Kegiatan IbK tiap tahunnya diwajibkan membina 15 orang calon wirausaha yang
seluruhnya adalah mahasiswa dari program PKM, mahasiswa yang merintis usaha baru, dan
alumni. Pelaksanaan program IbK di Pusat pengembangan Kewirausahaan telah membina 15
orang calon wirausaha baru yang usaha bergerak di bidang agro dan kuliner. Melalui program
IbK calon wirausaha baru mendapatkan motivasi bagi mahasiswa yang mulai merintis usaha
untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan omzet usahanya
Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa UNS Melalui Program Ipteks bagi Kewirausahaan Tahun ke-II
Science ond Technology Progrom for Entrepreneurship is one of the adivities
corried out PPKwu in order to generate the young entizpreneurs from among the
students. Activities thot oimed to ossisting student effort hos been going on for
two years by PPKwu. tn the first yeor, 72 people have alreody graduoted ond the
remaining eight ore still ossisted in order to further develop their business.
The octivities carried out in the second consists of the recruy Naryata. (3) to describe the cultural attitudes of author’s concept PancerWali
in in running commentary Esem Ing Lingsir Sore.
Benefits achieved in the study consisted of two things, namely the
theoretical benefits, hoping to help enrich and use of literary theory and its
applications, especially the sociology of literary theory. In practical, this research
can provide benefits in the form of an appeal for the public to be more careful in
looking for their couple, especially concerning the prohibition of Pancer Wali
marriage for Javanese.
This research is a form of literary study with qualitative descriptive
method,it means that the use of qualitative data is often in the form of words,
descriptions, or picture and not the form of numbers. This study will analyze the
Esem Ing Lingsir Sore by explaining structural elements from Robert Stanton that
includes facts of the story, they are characters, plonant, science and technolog
KARAKTERISASI: LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN KOAGULAN YANG BERBEDA (ASAM ASETAT DAN KALSIUM SULFAT)
Tofu liquid waste can be further processed to produce some useful product. That can be kept anaerobically to produce some organic acid. The purpose of this study to know the microbial growth behavior characteristic of liquid tofu waste which produce with different production process, such as specific growth rate (m), doubling time (td), multiplication degree (n), product yield, and efficiency of acetic acid production. This study is also aimed to identify the acid type which produce with different production tofu process. The liquid waste which used for this study is obtained from tofu producer which uses acetic acid and calcium sulfate to coagulate the tofu protein. Liquid tofu waste was incubated 24 hour, in ambient temperature(30oC). analysis of total cell count, glucose concentration, acetic acid concentration, and pH value was evaluated in certain interval, such 0, 2, 4, 6 8, 10, 12, 14 16, 18, 20, 22, 24 hour. Acid type identification was evaluated in some phase during fermentation process. The observation result was plotted into a graphic which was shown the relationship of total cell count, with glucose concentration, acetic acid concentration, and also fermentation time. From the analysis of observation result, It can be concluded that, the specific growth rate of liquid tofu waste with acetic acid as protein coagulator is 0,3015/hour, while the specific growth rate of liquid tofu waste with calcium sulfate as protein coagulator is 0,2174/hour. The doubling time of liquid tofu waste with acetic acid as protein coagulator are 2,2991 hours, while the doubling time of liquid tofu waste with calcium sulfate as protein coagulator are 3,1877 hours. The multiplication degree of liquid tofu waste with acetic acid as protein coagulator are 2,605 times, while the multiplication degree of liquid tofu waste with calcium sulfate as protein coagulator are 1,880 times. The growth yield constant (Y p/s) of liquid tofu waste with acetic acid and calcium sulfate as protein coagulator respectively 8,1 x 109 cfu/mg and 8,1 x 107 cfu/mg. The product yield constant (Y p/s) of liquid tofu waste with acetic acid and calcium sulfate as protein coagulator respectively 1,7237 and 0,0306. The efficiency of acetic acid production during fermentation of liquid tofu waste with acetic acid and calcium sulfate as protein coagulator respectively 15,1376% and 2,5699%. Acid type identification shows that acid which was contained in liquid tofu waste recognized as Acetic acid
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA PASTA STORY DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI
Pengaruh globalisasi berdampak pada semakin beragamnya jenis makanan yang ada di Indonesia termasuk jenis makanan yang berasal dari luar negeri (western food) dan salah satu yang sangat berkembang pesat adalah makanan yang berasal dari Italia (Italian food) seperti pasta dan pizza. Dilatarbelakangi hal tersebut, terlihat bahwa saat ini peluang usaha di bidang kuliner sudah banyak dilirik karena memiliki prospek yang bagus kedepannya. Pendampingan difokuskan pada 4P yaitu, product, price, place dan promotion. Inkubasi bisnis teknologi ini dilakukan mulai bulan Agustus hingga November 2016. Akan tetapi pendampingan pengembangan usaha tetap dilakukan hingga usaha tersebut berkembang dan sukses. Dalam kegiatan ini, PPKwu memberikan pendampingan berupa pengajuan legalitas usaha, pengurusan sertifikat laik hygiene, HKI, sertifikat halal MUI, pengembangan website, pembuatan kemasan, pengembangan inovasi produk pizza, branding, system administrasi dan keuangan, dan penggunaan mesin pencetak pizza
KAJIAN FORTIFIKASI TEPUNG ANGKAK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI PADA SOSIS AYAM
Sosis ayam merupakan produk olahan daging yang rentan terhadap kerusakan oksidatif dan mikrobiologi sehingga dalam pengolahannya ditambahkan bahan tambahan makanan sintetis. Penggunaan bahan makanan tambahan sintesis menyebabkan kekhawatiran konsumen akan keamanan pangan. Angkak merupakan salah satu bahan aditif pangan alami yang dapat diaplikasikan pada sosis ayam. Senyawa monascidin dari angkak mampu menghambat pertumbuhan bakteri dari genus Bacillus, Streptococcus, dan Pseudomonas yang merupakan penyebab kerusakan pada daging. Angkak juga mengandung beberapa senyawa seperti flavonoid, polifenol, karotenoid, alkaloid dan vitamin yang dapat bertindak sebagai antioksidan
Karakteristik Fisikokimia Tepung Biji Sorghum (Sorghum bicolor L.) Terfermentasi Bakteri Asam Laktat Lactobacilllus acidophilus
Sorghum flour utilization as food material has limited factors such as tannin content as the anti-nutrient. Various food fermentation using lactic acid bacteria was used to increase nutrient value and to reduce anti-nutrient. The objectives of this research were to improve nutrient characteristic of sorghum flour that was obtained by fermentation process optimization with variation of starter concentration and fermentation time. The research was designed using a factorial completely randomized design with period fermentation as first factor (0, 24, 36 and 48 hours) and concentration of starter L. acidophilus (2, 4, and 6% v/b) as second factor, 3 replicates for each treatments. Data were analyzed by using Analysis of Variance (ANOVA) (P<0.05) and followed by Duncan multiple range tests as post hoc. The result showed that 48 hours fermentation period and 6% of L. acidophilus starter concentration as the best result for sorghum flour fermented. This sorghum fermented has physicochemical characteristic i.e. 1.365% of soluble protein, 1.278% of reducing sugars, 0.062% of tannin, 39.833 cP viscosity and 22.93 degree of whiteness.ABSTRAKPemanfaatan tepung sorghum sebagai bahan pangan memiliki keterbatasan salah satunya karena kandungan tanin sebagai anti-nutrisi. Beberapa proses fermentasi bahan pangan menggunakan bakteri asam laktat (BAL) telah diketahui dapat meningkatkan kandungan nutrisi dan mengurangi kandungan anti-nutrisi. Tujuan penelitian ini adalah memperbaiki karakteristik nutrisi tepung sorghum melalui optimasi proses fermentasi dengan variasi konsentrasi starter BAL dan lama fermentasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan lama fermentasi (0, 24, 36 dan 48 jam) sebagai faktor pertama dan konsentrasi starter Lactobacillus acidophilus (2, 4 dan 6% v/b) sebagai faktor kedua, menggunakan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah karakteristik fisikokimia meliputi kadar air, protein terlarut, gula reduksi, kadar tanin, viskositas dan derajat keputihan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) (P<0,05) dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung sorghum terfermentasi terbaik didapatkan pada perlakuan lama fermentasi 48 jam dengan konsentrasi starter L. acidophilus 6% (v/b). Karakterisik fisiko-kimia tepung sorghum terfermentasi yang dimiliki adalah protein terlarut 1,365%, gula reduksi 1,278%, kadar tanin 0,062%, viskositas 39.833cP dan derajat keputihan 22,93