6 research outputs found

    MODEL EPIDEMIK SIR DAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI NTB

    Get PDF
    Salah satu masalah kesehatan untuk negara beriklim tropis dan subtropis adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Sepanjang 2021, ada 73.518 kasus DBD di Indonesia dengan 2.697 kasus terjadi di NTB dengan kasus kematian yang disebabkan oleh DBD sebanyak 21 kasus. Penyakit DBD dengan prediksi perkembangan jumlah penderita yang terinfeksi dapat dimodelkan dengan menggunakan model matematis epidemiologi yaitu model persamaan diferensial nonlinear SIR yang diklasifikasi ke dalam tiga kompartemen yaitu S (Susceptible), I (Infectious), dan R (Recovered) serta dapat disimulasikan dengan neural network. Dalam neural network, terdapat ide untuk melakukan pemetaan suatu fungsi pada konsep classifier yaitu pengklasifikasian objek dengan memanfaatkan persamaan linear, = () untuk meregresi data. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Dinas Kesahatan Provinsi NTB. Data yang diperoleh kemudian dianalisis sehingga memperoleh titik keseimbangan. Dari hasil analisis model SIR penyebaran penyakit deman berdarah di NTB diperoleh dua titik keseimbangan namun hanya satu titik yang stabil asimtotik karena semua nilai eigen yang diperoleh bernilai negatif. Nilai dari , artinya titik keseimbangan bebas penyakit demam berdarah di NTB berangsur-angsur akan menghilang

    KINERJA PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI PUSKESMAS MADAPANGGA BIMA NTB

    Get PDF
    The percentage of incomplete filling of medical record documents at the Madapangga Health Center shows that the Minimum Service Standards in the Hospital are not yet 100%. Incomplete data has shown that the completeness of filling out medical record documents is still not up to the specified standard. The incompleteness of filling out the medical record document may be caused by the performance factor of the officer in filling out the medical record document for inpatients. The purpose of this study was to analyze the performance factors in filling out medical record documents for inpatients at the Madapangga Public Health Center. This study uses qualitative research that aims to identify and analyze the performance factors of filling out inpatient medical record documents at the Madapangga Health Center, which will be linked to performance theory with personal factors, leadership factors, team factors, system factors, and situational factors, and using the method USG (Urgency, Seriousness, Growth) to determine the main factors of the 5 factors that affect the performance, as well as efforts to fix problems using brainstorming. The results of this study obtained that the priority causes of the problem of incomplete filling of medical record documents for inpatients at the Madapangga Health Center were the lack of awareness of each individual regarding filling out medical record documents, lack of evaluation and monitoring, lack of socialization, lack of understanding related to SOPs for filling out medical record documents due to SOPs for filling out medical records. There is no medical record document yet, so the Puskesmas Madapangga asked the researchers to make an SOP for filling in inpatient record documents. As a suggestion, it is carried out to raise commitments for the completeness of filling out medical record documents, conducting socialization, evaluation and monitoring on a regular basis, as well as making SOPs for filling out medical record documents

    STUDI TENTANG KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

    Get PDF
    Rekam medis merupakan salah satu bukti tertulis tentang proses pelayanan yang yang berisi tentang data klinis pasien selama proses diagnosis dan pengobatan. Pengelolaan  rekam medis di rumah sakit adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah Menggambarkan kinerja petugas pengelola data rekam medis di ruang penyimpanan Rumah Sakit. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh petugas rekam medis dengan sampel berjumlah 11 responden dengan teknik sensus. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian tingkat pendidikan petugas Rumah Sakit sebagian adalah DIII Rekam Medis sebanyak 7 orang (63,6%). Minimal masa kerja responden adalah 1 tahun dan maksimal 9 tahun. Rata-rata masa kerja petugas rekam medis di Rumah Sakit adalah  5,14  tahun Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja petugas rekam medis yang terdiri dari kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, kehadiran, supervisi dan konservasi  diketahui  bahwa sebanyak 7 petugas (63,6%) mempunyai kinerja yang baik sedangkan sebanyak 4 petugas rekam medis (36,4%) mempunyai kinerja yang kurang baik
    corecore