MODEL EPIDEMIK SIR DAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI NTB

Abstract

Salah satu masalah kesehatan untuk negara beriklim tropis dan subtropis adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Sepanjang 2021, ada 73.518 kasus DBD di Indonesia dengan 2.697 kasus terjadi di NTB dengan kasus kematian yang disebabkan oleh DBD sebanyak 21 kasus. Penyakit DBD dengan prediksi perkembangan jumlah penderita yang terinfeksi dapat dimodelkan dengan menggunakan model matematis epidemiologi yaitu model persamaan diferensial nonlinear SIR yang diklasifikasi ke dalam tiga kompartemen yaitu S (Susceptible), I (Infectious), dan R (Recovered) serta dapat disimulasikan dengan neural network. Dalam neural network, terdapat ide untuk melakukan pemetaan suatu fungsi pada konsep classifier yaitu pengklasifikasian objek dengan memanfaatkan persamaan linear, = () untuk meregresi data. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Dinas Kesahatan Provinsi NTB. Data yang diperoleh kemudian dianalisis sehingga memperoleh titik keseimbangan. Dari hasil analisis model SIR penyebaran penyakit deman berdarah di NTB diperoleh dua titik keseimbangan namun hanya satu titik yang stabil asimtotik karena semua nilai eigen yang diperoleh bernilai negatif. Nilai dari , artinya titik keseimbangan bebas penyakit demam berdarah di NTB berangsur-angsur akan menghilang

    Similar works