688 research outputs found

    Deteksi Lokasi Titik Api Pada Kebakaran Hutan Menggunakan Colour Image Prosessing

    Full text link
    Banyak kejadian kebakaran hutan menyebabkan gangguan yang cukup nyata karena lokasi titik api yang tidak dapat diketahui dengan cepat. Kesulitan dalam menentukan titik api terletak pada lokasi yang sulit dideteksi dan gangguan asap yang timbul dari kebakaran tersebut. Hal ini menyebabkan pemadam kebakaran hutan sulit sekali mendeteksi lokasi titik api, sehingga tindakan pencegahan tidak dapat dilakukan secara dini. Dengan pengolahan citra digital menggunakan pendekatan pengolahan warna gambar yang dapat memberikan lokasi titik api sehingga analisis dan tindakan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Dengan deteksi dini yang dilakukan diharapkan dampak dari kebakaran hutan dapat ditanggulangi dengan cepat, tepat dan akurat. Manfaat yang akan didapat yatiu penanganan penanggulangan kebakaran hutan sehingga tidak meluas dan menyebabkan gangguan

    Hubungan Antara Pengawas Menelan Obat (Pmo) Dan Peran Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Sario Kota Manado

    Get PDF
    HUBUNGAN ANTARA PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DAN PERAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SARIO KOTA MANADO Andri Saputra Yoisangadji1), Franckie R.R Maramis1), Adisti A. Rumayar1) 1)Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Samratulangi Manado ABSTRACT According to the WHO report of 2013, there were an estimated 8.6 million cases of TB in 2012. Efforts to control TB is by implementing the DOTS strategy that guide the treatment of anti-tuberculosis drugs. In order to ensure the regularity of treatment required a treatment supporter. In the health profile of Indonesia in 2014 showed that the incidence of pulmonary tuberculosis in North Sulawesi province totaled 5226 cases of 176 677 cases. This figure ranks the seventh highest incidence of pulmonary TB of 34 provinces in Indonesia. Based on data from Sario Health Center in 2015, there were 91 cases of tuberculosis in January to November 2015. In September 2015 until October 2015 there was an increase in TB cases. This study is a survey research with cross sectional analytic. The sample is determined by the formula Slovin and accidental sampling method as many as 48 people. Retrieving data using a questionnaire with interview. Analysis of the relationship using chi square test with a degree of confidence of 95% and α = 0.05. The analysis of the relationship between a treatment supporter with medication adherence menunujukkan p value = 0.004, and the relationship between the role of families with medication adherence showed the p value = 0.001. There is a relationship between a treatment supporter and family roles with medication adherence in patients with TB. Suggestion for TB patients should take medication regularly, families should remind patients to take medication, for the treatment supporter should always keep an eye on, for health centers Sario should add health workers. Keywords: Supervisory Swallowing Drugs, Role of Family, Compliance Drinking Drugs, Tuberculosis Patients ABSTRAK Menurut laporan WHO tahun 2013, diperkirakan terdapat 8,6 juta kasus TB pada tahun 2012. Upaya pengendalian TB ialah dengan menerapkan strategi DOTS yaitu pengobatan panduan OAT. Untuk menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang PMO. Pada profil kesehatan Indonesia tahun 2014 menunjukkan bahwa angka kejadian TB paru di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 5.226 kasus dari 176

    KLASIFIKASI PENYAKIT DAUN ANGGUR MENGGUNAKAN METODE GLCM, COLOR MOMENT DAN K*TREE

    Get PDF
    Tanaman anggur rentan terhadap serangan penyakit dimana penyakit ini dapat diketahui dari bercak yang terdapat pada daun. Contoh penyakit pada tanaman anggur adalah bercak daun, campak hitam dan hawar daun. Penyakit pada daun anggur memiliki kemiripan sehingga sulit untuk dikenali secara visual dan berdampak pada kurang akuratnya penyakit yang diidentifikasi. Tujuan dari penelitian adalah untuk membangun aplikasi klasifikasi penyakit pada citra daun anggur sehingga dapat memberikan informasi jenis penyakit. Klasifikasi menggunakan Gray Level Co-Occurrence Matrix (GLCM), Color Moment, dan K*Tree. Untuk dapat diklasifikasi, terlebih dahulu dilakukan proses pelatihan. Proses pelatihan diawali dengan input citra digital, kemudian ditransformasi dari Red Green Blue (RGB) ke Grayscale, ekstraksi fitur tekstur dengan GLCM dan ekstraksi fitur warna dengan Color Moment untuk mengetahui jenis penyakit daun anggur yang diklasifikasi. Hasil pelatihan disimpan ke basis data. Saat klasifikasi dengan K*Tree dilakukan pemrosesan citra input dengan cara yang sama saat pelatihan, kemudian dibandingkan dengan hasil pelatihan. Pengujian menggunakan 250 citra daun anggur yang diperoleh dari Dataset Kaggle, dimana 150 citra digunakan sebagai data latih dan 100 citra sebagai data uji. Hasil pengujian menunjukkan rata- rata akurasi dari klasifikasi adalah 87.5%, rata- rata presisi adalah 74.8%, rata- rata recall adalah 75% dan rata-rata error adalah 12.5%

    SUPLEMENTASI PADA PAKAN SUMBER ENERGI YANG BERBEDA DALAM RANSUM SAPI PERANAKAN ONGOLE TERHADAP

    Get PDF
    Peternak rakyat sudah banyak menggunakan jerami padi sebagai pakan sapi PO (pernakan ongole). Jerami padi memiliki potensi yang cukup besar bisa dimanfaatkan sebagai sumber serat dan ketersediaan jerami padi melimpah, akan tetapi jerami padi memiliki kekurangan yaitu kandungan lignin yang melindungi hemiselulosa yang cukup tinggi, sehingga mengurangi kecernaan nutrien yang terkandung dari jerami padi. Untuk meningkatkan kecernaan jerami padi peternak rakyat menggunakan dedak padi atau onggok sebagai konsentrat. Namun penggunaan dedak padi atau onggok secara tunggal masih belum bisa meningkatkan kecernaan jerami padi secara optimal. Oleh karena itu untuk melengkapi onggok atau dedak padi salah satunya dengan cara memberikan pakan suplemen PKM (penunjang kinerja mikrobia). Penelitian ini untuk mengetahui Penggunaan suplemen PKM pada pakan sumber energi yang berbeda dalam ransum sapi peranakaan ongole ditinjau dari kecernaan neutral detergent fiber (NDF) dan acid detergent fiber (ADF). Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 1 November 2014 – 1 Februari 2015 di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Materi yang digunakan adalah sapi Peranakan Ongole berfistula dengan rata-rata bobot badan 331± 46,043 kg sebanyak 4 ekor. Perlakuan yang diberikan meliputi 50% jerami padi Fermentasi+ 49% konsentrat + 1% urea (P1), 50% jerami padi Fermentasi + 30% konsentrat + 21% PKM (P2), 49% jerami padi Fermentasi+ 30% dedak padi + 21% PKM (P3) dan 49% jerami padi Fermentasi+ 30% onggok + 21% PKM (P4).Penelitian ini menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 periode. Peubah yang diamati yaitu konsumsi NDF, konsumsi ADF, kecernaan NDF dan kecernaan ADF. Pengambilan data menggunakan metode total koleksi feses selama 7 hari. Hasil penelitian yang diperoleh untuk setiap perlakuan P1, P2, P3 dan P4 masing-masing adalah Konsumsi NDF 6,38; 5,46; 4,37; 4,46 (kg/ekor/hari), Konsumsi ADF 4,98; 4,08; 3,26; 3,48 (kg/ekor/hari), Kecernaan NDF 42,19; 42,76; 39,53; 55,80 (%) dan Kecernaan ADF 47,36; 43,63; 47,94; 60,95 (%). Hasil analisis variansi bahwa semua parameter peubah konsumsi dan kecernaan NDF dan ADF berbeda sangat nyata (P<0,01). Simpulan pada penelitian ini adalah penggunaan serat kualitas rendah dengan penambahan pakan onggok paling dapat memperbaiki kecernaan NDF dan ADF dibandingkan dengan penambahan pakan sumber energi lainnya pada sapi PO berfistula

    Diagenetic Features of Paleo Lagoonal Reef of Tacipi Area, South Celebes

    Full text link
    Limestone outcrops of the Tacipi area is an ideal carbonate platform part of Neogene East and West Sengkang Basin that are located in the south part of Sulawesi, precisely in western of Bone city. The limestones of this area, outcropping mainly on the north-south oriented hills such as Temapole, Anadara, Tamping, Lappa, etc., are the best reef example in the Tacipi area, as the reef itself, its debris and detritus can be distinguished in the field. Throughout the ridges and pinnacle in Tacipi field the limestones are predominantly homogenous boundstones on the top and detrital bioclastic packstones with local grainstones, and wackestones at the bottom. There are four major reef zonation indentified pacth reef, barrier reef, fore reef and lagoon. The extensive freshwater leaching of fossil fragments and calcareous cement give the preservation of biomouldic and vug pore spaces. Key words : limestones, reef, Tacipi Singkapan batugamping daerah Tacipi merupakan suatu paparan karbonat Neogen yang ideal di timur dan barat Cekungan Sengkan yang terletak di bagian selatan Sulawesi, tepatnya di sebelah barat kota Bone. Batugamping di daerah tersebut, terutama tersingkap berorientasi utara – selatan sejajar gunung-gunung seperti di Tempole, Anadara, Tamping, Lappa dan lain-lain, merupakan contoh terumbu terbesar di daerah Tacipi, sebagai bagian dari terumbu, sisa-sisa dan runtuhannya dapat dibedakan di daerah tersebut. Sepanjang punggungan dan puncaknya di daerah Tacipi, batugamping merupakan bagian utama dari lapisan pengikat yang homogen di bagian atas dan detrital bioklastik koral terpilah buruk dengan lokal struktur butiran secara setempat, dan struktur bioklastik laut pada bagian bawah. Ada empat zonasi utama terumbu yang telah identifikasi sebagai karang gosong, karang penghalang, karang depan dan lagun. Air tawar yang luas terlarut dari pecahan fosil dan semen mengandung zat kapur memberikan pengawetan terhadap jejak-jejak kehidupan dan pori-pori. Kata kunci : batugamping, terumbu, Tacip
    • …
    corecore