10 research outputs found

    Effect of Time and Voltage on Pollutant Remover in Gold Treatment Wastewater With Electrocoagulation Batch Reactor

    Get PDF
    Abstract: Wastewater from gold treatment by amalgamation has a high TSS value and heavy metal content in the form of Cu and Hg. This content can endanger the surrounding environment. Therefore, wastewater must be treated until it shows results below the permitted quality standards. Wastewater treatment is carried out using the batch reactor electrocoagulation method. The purpose of this study was to determine the efficiency value and optimal conditions by reducing the TSS, Cu, and Hg content in wastewater based on the effect of time (10 minutes) and voltage (4.5 volts, 6 volts, and 7.5 volts). This calculation of the efficiency and analysis showed that the optimal conditions occurred at a voltage of 6 volts from the three parameters, there are TSS = 97.49%, Cu = 95.71%, and Hg = 98.95%. Based on the test results after treatment, the wastewater still needs to be treated until it is below the safe quality standard according to Government Regulation of Indonesia Republic No. 82 of 2001 class 4.Abstrak: Air limbah pencucian emas dengan metode amalgamasi memiliki nilai TSS yang tinggi dan kandungan logam berat berupa Cu dan Hg. Kandungan tersebut dapat membahayakan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, air limbah harus diolah hingga menunjukkan hasil di bawah baku mutu yang diizinkan. Pengolahan air limbah dilakukan dengan metode elektrokoagulasi reaktor batch. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai efisiensi dan kondisi optimal dengan mereduksi kandungan TSS, Cu, dan Hg pada limbah cair berdasarkan pengaruh waktu (10 menit) dan tegangan (4,5 volt, 6 volt, dan 7,5 volt). Hasil perhitungan efisiensi dan analisis ini menunjukkan bahwa kondisi optimal terjadi pada tegangan 6 volt dari ketiga parameter yaitu TSS = 97,49%, Cu = 95,71%, dan Hg = 98,95%. Berdasarkan hasil pengujian setelah diolah, air limbah masih perlu diolah hingga berada di bawah baku mutu aman sesuai dengan PP RI No. 82 Tahun 2001 pada kelas 4

    Kajian Pengaruh Pemanfaatan Material Limbah Abu Batubara Dari PLTU

    Get PDF
    Pada kegiatan pertambangan batubara merupakan hal yang baik untuk mengurangi biaya dalam kegiatan pertambangan, perbaikan kualitas tanah, dan mengurangi dampak lingkungan. Namun pemanfaatan limbah batubara atau faba masih belum bisa dilakukan oleh masyarakat karena komposisi kandungan faba masih terdapat golongan yang masuk dalam kriteria limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Sehingga dalam pemanfaatan fly ash masih perlu dilakukan beberapa perlakuan untuk bisa dimanfaatkan langsung pada lingkungan seperti penambahan komposisi media tanaman, kontruksi sipil, dan perbaikan pH tanah dan unsur hara pada tanah. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan dari limbah abu batubara sebagai bahan yang dapat digunakan kembali. Pelaksanaan dalam penelitian dengan kualitatif menggunakan metode studi pustaka dan juga perlu dilakukan metode analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran hasil dari pemanfaatan limbah abu batubara. Hasil yang didapatkan parameter Cu dan Pb yang ada pada limbah abu batubara setelah dilakukan uji laboratorium didapatkan masih tergolong dalam limbah B3, yang mempunyai pengaruh toksik pada tanaman. Hasil penelitian yang telah dilakukan, pemanfaatan limbah abu batubara dapat digunakan sebagai bahan media tanam. Percobaan penggunaan limbah abu batubara sebagai media tanam selama 30 hari, didapatkan bahwa bibit tanaman masih belum memenuhi kriteria bibit siap tanam. Penggunaan limbah abu batubara tidak menimbulkan masalah pada pertumbuhan bibit tanaman selama 30 hari. Kondisi bibit tanaman tetap hidup tidak mengalami kematian atau mengalami kekeringan. Saran yang bisa dilakukan untuk pemanfaatan limbah abu batubara bisa dilakukan kembali dengan melakukan perawatan tanaman dengan rentan waktu lebih dari 30 hari, dengan memperhatikan perawatan tanaman dengan baik.Kata kunci: abu Batubara, Kualitas Tanah, Pertambangan Batubara, Reklamasi, fly as

    Studi Isoterm Adsorbsi dan Termodinamika Pada Proses Penyisihan Ion Fe (III) Menggunakan Pektin dari Kulit Pisang

    Get PDF
    Adsorben berupa pektin berhasil diekstraksi dari kulit pisang menggunakan larutan asam kuat dan telah digunakan untuk menyisihkan ion Fe3+ dalam air. Pengaruh berbagai parameter terhadap proses adsorbsi, seperti waktu kontak, pH larutan, dosis adsorben, dan temperatur adsorbsi diinvestigasi dalam suatu sistem batch. Konsentrasi ion Fe3+ dalam larutan air diukur menggunakan Atomic Absorption Spectrometry . Efisiensi adsorbsi terbaik diperoleh pada waktu kontak selama 4 jam, pH larutan 2, dosis adsorben sebesar 3 g, dan temperatur 20oC. Mekanisme proses adsorbsi dan perubahan energi bebas Gibbs, entalpi, serta entropi telah dievalusi. Model isoterm Freundlich dan Temkin paling sesuai untuk menggambarkan mekanisme adsorbsi ion Fe3+ pada pektin dengan R2 berturut-turut 0,9871 dan 0,9591. Data parameter termodinamika membuktikan bahwa adsorpsi ion Fe3+ bersifat eksotermis dan berlangsung secara tidak spontan pada rentang temperatur 20 hingga 60áµ’C. Penelitian ini menunjukkan bahwa kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai adsorben murah yang menjanjikan untuk menghilangkan ion Fe3+ dalam air

    Simulasi Life Cycle Assessment (LCA) Proses Produksi Gula di Brazil dengan OpenLCA

    Get PDF
    Sugar is one of the most important agricultural commodities for mankind. Brazil is one of the largest sugar cane producers in the world, so dosing environmental impacts on the sugar production process in Brazil can be a reference for other countries. In addition to increasing environmental awareness, the sugar industry must also use environmentally friendly and sustainable processes. The Life Cycle Assessment (LCA) is one of the most important methods for measuring the environmental impact of a process. The aim of this study is to measure the environmental impact of the sugar production process in Brazil. LCA simulations are carried out with the OpenLCA software, which is equipped with an ecoinvent database. The scope of the life cycle assessment simulation includes the planting of sugar cane in the process of sugar production (cradle to gate). The results of the environmental impact assessment show the value of the global warming potential (GWP) of 304.73 kg CO2 equivalent per ton of sugar products. From this value, the bigest contribution to the GWP is the sugar milling process, which is 1544 kg CO2 equivalent per ton of sugar products. The plantation sector now contributes -2681 kg CO2 per ton of sugar products, as it plays a role in absorbing CO2 in the environment for sugar cane growth

    Evaluasi Unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Banyuroto Kabupaten Kulon Progo

    Get PDF
    IPLT Banyuroto terletak di Kelurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo yang sudah beroperasi sejak tahun 2014. IPLT ini direncanakan beroperasi untuk melayani satu Kabupaten Kulon Progo yang saat ini kinerjanya masih dirasa kurang optimal dalam upaya menurunkan parameter yang terkandung pada lumpur tinja sehingga diperlukan upaya evaluasi unit. Upaya evaluasi unit ini berdasarkan pada hasil uji kualitas air hasil pengolahan di IPLT terhadap parameter BOD, COD, dan total coliform yang digunakan untuk merancang unit IPLT agar dapat bekerja lebih baik. Metode penelitian yang digunakan berupa metode kuantitatif dan kualitatif dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling serta analisis deskriptif dan matematis untuk menghitung unit IPLT. Hasil uji laboratorium terhadap kualitas air hasil pengolahan IPLT Banyuroto menunjukkan bahwa parameter Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) sudah memenuhi baku mutu, sedangkan total coliform melebihi baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 68 tahun 2016. Kondisi ini menunjukkan bahwa IPLT Banyuroto perlu dilakukan penambahan unit berupa Sludge Separation Chamber (SSC), bak pengumpul, dan rumah kompos untuk meningkatkan kinerja yang ada. Dalam bak pengumpul dilakukan penambahan klorin untuk menurunkan konsentrasi total colifor

    Analisis Kualitas Air pada IPAL Komunal Ngudi Saras di Dusun Jetak, Desa Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

    Get PDF
    Penurunan kinerja IPAL komunal di Kabupaten Sleman terjadi di beberapa lokasi, salah satunya di IPAL komunal Ngudi Saras. Air hasil pengolahan dari IPAL komunal ini menurut data uji kualitas air Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman memiliki beberapa parameter yang tidak sesuai dengan baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik yaitu: BOD, COD, dan amonia total. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kualitas air limbah dan air sungai cabang Sungai Sembung pada daerah cakupan IPAL komunal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan dua macam data, yaitu data primer dan sekunder untuk bahan pada penelitian ini. Sampel air diambil di 4 titik pada IPAL komunal dan 3 titik pada sungai. Dari hasil uji air kemudian didapatkan hasil bahwa parameter amonia total melebihi baku mutu dan masih perlu dilakukan reduksi. Reduksi dapat dilakukan dengan melakukan rehabilitasi yaitu berupa menambahkan unit filtrasi. Sehingga air buangan dari IPAL komunal Ngudi Saras tidak akan mencemari lingkungan

    Cover dan Daftar Isi

    No full text

    STRATEGI PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PADAT DI PONDOK PESANTREN AL MUNAWWIR

    Get PDF
    Segregation of waste from the source is very influential on the effectiveness of waste management. Separating waste from its source can reduce management costs, potential environmental impacts due to waste generation, and increase the economic value of the community. The end-of-pipe waste management system at Al Munawwir Islamic Boarding School is still not effective in dealing with solid waste because it has not been properly segregated. This study aims to obtain strategies for improving waste management at Al Munawwir Islamic Boarding School. SWOT analysis is used to determine the right strategy based on external and internal factors. The results of this activity indicate that increasing public knowledge through mentoring, Arrangement of disposal routes, picket schedules, and waste transportation, Procurement of waste bin facilities according to type, Establishment of organizations and policies on waste management are needed to improve waste management at Al Munawwir Islamic Boarding School
    corecore