31 research outputs found

    Evaluasi Koordinasi Proteksi Arus Lebih Akibat Gangguan yang Menyebabkan Blackout pada PT PJB Unit Pembangkitan Cirata

    Get PDF
    PT PJB Unit Pembangkitan Cirata merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Pembangkit Listrik Tenaga Air. Seiring dengan penambahan dan perubahan pada peralatan listrik, setting pengamanan pada rele proteksi perlu dilakukan evaluasi secara komprehensif demi menjaga keandalan sistem proteksi. Berdasarkan kasus di lapangan setiap terjadi gangguan pada sistem kelistrikan bagian bawah (sisi beban) maka sistem akan terjadi blackout. Kasus ini diduga karena urutan pembukaan circuit breaker (CB) yang tidak sesuai oleh rele menyebabkan CB pada sisi beban tidak trip sehingga CB pada sisi atas akan membuka lebih cepat yang memungkinkan terjadinya blackout. Sehingga perlu dilakukan proses evaluasi untuk mendapatkan setting rele proteksi yang tepat. Pada tugas akhir ini, dilakukan analisis kinerja sistem proteksi koordinasi existing rele arus lebih gangguan fasa, rele arus lebih gangguan tanah dan rele diferensial yang selanjutnya dilakukan evaluasi untuk menentukan urutan tripping rele proteksi yang tepat agar tidak terjadi blackout dan setting rele diferensial yang selektif ketika terjadi berbagai macam tipe gangguan. Hasil evaluasi setting dan koordinasi proteksi arus lebih gangguan fasa, rele arus lebih gangguan tanah, dan rele diferensial ini dapat menjadi rekomendasi bagi perusahaan ini dalam melindungi sistem kelistrikan dengan tepat dan handal

    Studi Kelayakan Teknis dan Ekonomi Pemasangan PLTS Atap On-Grid pada Sistem Kelistrikan Gedung Perpustakaan ITS

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan analisis kelayakan teknis dan ekonomi pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap on grid pada Gedung Perpustakaan Kampus ITS. Pemodelan PLTS dilakukan pada simulasi dengan area atap yang digunakan masing-masing seluas 432 m2. Berdasarkan simulasi, kapasitas instalasi maksimal yang direkomendasikan sebesar 66 kWp pada sisi atap timur laut. Energi yang dihasilkan sistem PLTS pada kelistrikan Gedung Perpustakaan Kampus ITS dalam kurun waktu satu tahun sebesar 108.282 kWh. Persentase energi dari sistem PLTS yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan beban kelistrikan sebesar 18,38% dari total beban perhari. Nilai kelayakan teknis ditinjau dari performance ratio (PR) yang didapatkan sebesar 87,2%. Sedangkan untuk hasil analisis ekonomi menunjukkan nilai cost of energy (COE) sebesar Rp 706,31/kWh, net present value (NPV) menghasilkan nilai positif sebesar Rp 414.656.910, nilai interest rate of return (IRR) sebesar 8,8% dan benefit cost ratio (BCR) sebesar 1,44. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa investasi untuk proyek sistem PLTS atap on grid pada sisi atap timur laut Gedung Perpustakaan Kampus ITS layak untuk direalisasikan

    Evaluasi Sistem Koordinasi Proteksi dengan Mempertimbangkan Busur Api pada Substation Tursina Timur PT. Kaltim Daya Mandiri (KDM)

    Get PDF
    T Kaltim Daya Mandiri (KDM) merupakan perusahaan penyedia utilitas dan energi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan suplai daya pada fasilitas produksi pupuk kaltim dan perumahan PT. Pupuk Kaltim serta perusahaan yang berada pada wilayah Kaltim Industrial Estate (KIE). Seiring dengan meningkatnya aktivitas industri, PT Katim Daya Mandiri merencanakan pengembangan sistem dengan penambahan pembebanan sebesar 5 MW pada daerah Tursina Timur. Dengan penambahan tersebut, tentu menimbulkan peningkatan arus hubung singkat yang memicu terjadinya gangguan. Salah satu gangguan yang mungkin terjadi yaitu bahaya busur api (Arc Flash) yang dapat membahayakan para pekerja didalam pabrik dan merusak peralatan disekitarnya. Dalam pelaksanaan pengembangan penambahan beban tersebut, diperlukan perencanaan dan evaluasi sistem kelistrikan yang matang karena keandalan serta keamanan sebuah sistem kelistrikan adalah syarat utama yang harus dipenuhi maka studi busur api harus dilakukan. Evaluasi dilakukan dengan menghitung energi insiden berstandar IEEE 1584-2002 serta menentukan persyaratan dari pakaian pelindung bagi pekerja atau Personal Protective Equipment (PPE) berdasarkan National Fire Protection Association (NFPA) 70E. Sehingga, diharapkan kemungkinan terjadinya bahaya busur api pada sistem kelistrikan dapat diminimkan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi PT. Kaltim Daya Mandiri (KDM) kedepannya

    Studi Kelayakan Pemasangan Kabel Laut 150 kV Pakning-Bengkalis untuk Menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) di Pulau Bengkalis

    Get PDF
    Kebutuhan listrik Pulau Bengkalis semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Proyeksi kebutuhan energi listrik di Pulau Bengkalis 25 tahun mendatang mencapai 379,84 GWh dengan beban puncak 58,57 MW. Saat ini Pulau Bengkalis masih menggunakan PLTD sebagai sumber listrik dengan cadangan daya sebesar 1 MW. Keterbatasan daya dan tingginya BPP pada PLTD membuat penjualan listrik menjadi terbatas. Salah satu cara untuk menurunkan BPP di Pulau Bengkalis adalah dengan menginterkoneksikan Pulau Bengkalis dengan Pulau Sumatera menggunakan jaringan kabel laut 150 kV. Pemasangan kabel laut membutuhkan analisis operasi dan ekonomi. Analisis operasi mecakup aliran daya, hubung singkat dan setting proteksi. Dengan memodelkan Sistem Sumatera kedalam software ETAP, maka Sistem Sumatera masih dalam batas standard Grid Code Sumatera ketika kabel laut Pakning-Bengkalis beroperasi. Dari analisis ekonomi, pemasangan kabel laut 150 kV Pakning-Bengkalis layak dilakukan karena NPV bernilai positif dan payback period selama 18 tahun. Dengan beroperasinya kabel laut ini, maka BPP di Pulau Bengkalis menurun dan pendapatan penjualan listrik akan dapat meningkat

    Perbaikan Faktor Daya Menggunakan Cuk Converter pada Pengaturan Kecepatan Motor Brushless DC

    Get PDF
    Brushless DC motor (BLDC) adalah mesin listrik yang sangat serbaguna. Secara konstruksi, BLDC adalah motor sinkron dengan gulungan ketat dan magnet permanen dipasang pada rotor. Dengan tidak menggunakan sikat dan komutator, sikat kerusakan dan percikan api tidak ditemukan di motor ini dan membuat BLDC lebih efisien daripada jenis lain dari motor listrik. BLDC digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti aplikasi rumah tangga, transportasi, aerospace, pemanasan, ventilasi, robotika, dan banyak lainnya. Dalam operasi BLDC menggunakan sumber AC, rectifier ​​dan menghubungkan kapasitor umumnya digunakan. Dan juga, karena BLDC perlu gelombang saat persegi untuk bekerja, penggunaan inverter diperlukan. Inverter juga digunakan untuk tujuan kontrol kecepatan di kontrol kecepatan BLDC konvensional. Kontrol kecepatan konvensional yang hanya menggunakan DBR dan inverter menghasilkan harmonik yang besar yang berarti mengurangi faktor daya juga. Untuk mengatasi masalah ini, dapat digunakan DC-DC konverter antara rectifier dan inverter. Pada penelitian ini akan diteliti pengaruh mode Cuk Converter sebagai penghubung antara DBR dan inverter terhadap faktor daya sumber

    Desain Kontrol Aliran Daya PLTS Mandiri Menggunakan Mekanisme Penyimpanan Energi Water Pump Energy Storage

    Get PDF
    Photovoltaic (PV) menjadi pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan yang paling banyak digunakan karena biaya perawatan yang murah. Karakteristik yang dimiliki oleh pembangkit listrik ini ialah fluktuasi daya yang dihasilkan karena bergantung pada intensitas cahaya matahari. Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menambahkan penyimpan energi (energy storage) ke dalam sistem pembangkit ini agar kebutuhan daya yang dikirim ke beban dapat dijaga. Energy storage yang biasa digunakan adalah baterai karena mudah dalam pemasangannya. Namun, kandungan baterai seperti timah dan bahan kimia menjadi sebuah kekurangan bagi lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dipilih penyimpanan energi dengan media energi air (Water Storage) karena sifatnya yang ramah lingkungan serta memiliki kapasitas lebih besar dari baterai. Prinsip kerja dari sistem ini adalah dengan menyimpan daya berlebih yang dihasilkan PV dalam bentuk energi air dan menyalurkan menjadi daya listrik ke beban. Namun, daya listrik yang mengalir ke beban tersebut belum memiliki tegangan dengan sesuai regulasi beban. Pada penelitian ini akan dirancang sebuah kontrol aliran daya pada sistem water pumped storage sehingga sistem ini dapat memberikan daya yang memiliki tegangan sesuai regulasi beban. Berdasarkan hasil simulasi penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya controller aliran daya, daya yang memiliki tegangan sesuai dengan regulasi beban yaitu 220 Volt/ 50 Hz dapat disalurkan secara konstan meskipun kebutuhan daya beban bervariasi. Mekanisme kontrol ini juga dapat menciptakan keseimbangan daya pada sistem

    Studi Skema Proteksi Adaptive Over Current pada Jaringan Distribusi dengan Pembangkit Tersebar Menggunakan Genetic Algorithm

    Full text link
    Dengan berkembangnya renewable energy, seperti energi matahari , energi angin dan air untuk kedepannya akan menjadi sumber energi yang bersih yang mampu menambah daya listrik. Saat ini pembangkit tenaga listrik pada umumnya menggunakan sumber energi batu bara, gas dan minyak bumi sebagai sumber energi utama untuk menghasilkan listrik. Pembangkit-pembangkit tersebut ditinjau dari segi lokasi mempunyai jarak yang sangat jauh dengan pusat beban sehingga biaya untuk membangun sistem distribusi memerlukan biaya yang cukup mahal. Oleh karena di perlukan suatu pembangkit yang tersebar yang lokasinya dekat dengan pusat beban yaitu dengan menambah pembangkit dari renewable energy. Penambahan pembangkit pada jaringan distribusi akan mempengaruhi koordinasi proteksi pada rele arus lebih sehingga diperlukan adanya suatu sistem yang adaptif untuk menangani permasalahn tersebut. Dengan adanya sistem yang adaptif tersebut diharapkan mampu mendeteksi keadaan pembangkit tersebar (distributed generator) apakah tersambung dengan jaringan ataupun tidak. Dengan terdeteksinya distributed generator ke sistem jaringan distribusi pengaturan koordinasi rele akan otomatis berubah sesuai dengan setting rele yang diharapkan

    Evaluasi Koordinasi Proteksi Akibat Penambahan Pembangkit dan Rekonfigurasi Jaringan di Joint Operation Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ), Tuban

    Full text link
    Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java adalah sebuah kerjasama dua Perusahaan besar berskala Internasional yang sedang melakukan eksplorasi di Indonesia Untuk meningkatkan produksi pada Central Processing Area (CPA) ditambahkan dua pembangkit dengan daya 4X600HP, 4.16kV. Dengan penambahan beban dan pembangkit muncul permasalahan pada sistem kelistrikannya, yaitu sering terjadi padam total (blackout) pada saat terjadi gangguan, sehingga kontinuitas daya terganggu. Melalui tugas akhir ini dilaksanakan evaluasi koordinasi proteksi pada Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java yang tepat dalam mendeteksi dan mengisolir gangguan sehingga tidak mengganggu sistem yang berjalan dan mencegah kerusakan peralatan listrik. Dari hasil plot koordinasi kurva arus waktu kondisi existing dapat diketahui bahwa terdapat misscoordination dan overlaping. Melalui hasil analisis dan perhitungan manual direkomendasikan penyetelan pick up rele arus lebih dan penyetelan grading time rele. Rele yang perlu disetel ulang adalah rele arus lebih gangguan fasa (overcurrent relay) dan rele arus lebih gangguan tanah (ground fault relay). Setting rele dengan penambahan pengaman pada rele 88. Dengan memakai konfigurasi stand alone harus ditambahkan trafo sebesar 4 MVA pada sisi outgoing generator centaur 2 sehingga dapat digunakan data Load Flow & Short Circui

    Analisis Studi Rele Pengaman (Over Current Relay Dan Ground Fault Relay) Pada Pemakaian Distribusi Daya Sendiri Dari PLTU Rembang

    Full text link
    Proteksi terhadap sistem kelistrikan serta peralatannya adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam industri. Sistem proteksi berperan penting dalam mendeteksi adanya gangguan dan dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan gangguan. Koordinasi sistem proteksi yang baik akan mengisolasi daerah gangguan dan mencegah pemadaman di daerah lain. Hal ini dapat meningkatkan keandalan sistem dengan menjaga kontinuitas suplai pada beban. Untuk menjaga dan meningkatkan performa sistem proteksi perlu dilakukan suatu studi terhadap koordinasi rele pengaman yang terpasang. Tugas Akhir ini bertujuan untuk menyajikan analisis terhadap koordinasi rele pengaman pada PLTU Rembang. Untuk membantu proses studi koordinasi rele-rele pengaman ini digunakan software pendukung yaitu ETAP 7.0. Dari tiga tipikal koordinasi yang dianalisis dapat diketahui bahwa ada beberapa kesalahan koordinasi pada setelan (setting) pick-up dan time delay. Dari hasil analisis dalam tugas akhir ini, direkomendasikan penyetelan ulang rele dan diberikan setelan dengan kurva normal inverse time
    corecore