13 research outputs found

    Pengembangan Media KAPTEN SUBASA (Kartu Permainan Suku Bangsa) Pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila di Sekolah Dasar

    Get PDF
    menyenangkan, peneliti ingin memberikan variasi pembelajaran dengan mengemas media pembelajaran dalam sebuah permainan melalui pengembangan media KAPTEN SUBASA (Kartu Permainan Suku Bangsa) sebagai pengenalan keragaman suku bangsa di Indonesia, yang memiliki tujuan 1.) Mendeskripsikan hasil proses pengembangan media KAPTEN SUBASA; 2.) Menunjukkan kevalidan Media KAPTEN SUBASA; 3.) Mengetahui Keefektifan Media KAPTEN SUBASA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan prosedur ADDIE. Penelitian ini memiliki hasil berupa Uji Validasi Materi sebesar 93,18% dan Validasi Media sebesar 85,42%, kedua nilai tersebut membuat media KAPTEN SUBASA dinyatakan valid. Untuk keefektifan media dilihat dari persentase ketuntasan belajar dan kuisioner efektivitas media yang mendapatkan masing masing nilai sebesar 93,3% dan 87,39%. Dari data tersebut disimpulkan bahwa media KAPTEN SUBASA (Kartu Permainan Suku Bangsa ) dinyatakan efektif.   Learning activities combined with play can help students develop critical thinking skills in an enjoyable way. The researcher aims to introduce a variety of teaching methods by incorporating instructional media into a game called "KAPTEN SUBASA" (Kartu Permainan Suku Bangsa) to promote awareness of ethnic diversity in Indonesia. The study has three main objectives: 1) To describe the process of developing the "KAPTEN SUBASA" media, 2) To establish the validity of the "KAPTEN SUBASA" media, and 3) To determine the effectiveness of the "KAPTEN SUBASA" media.This research is a developmental study conducted using the ADDIE procedure. The results of the study include a material validation score of 93.18% and a media validation score of 85.42%, both of which confirm the validity of the "KAPTEN SUBASA" media. The effectiveness of the media is assessed based on the learning achievement percentage and an effectiveness questionnaire, which obtained scores of 93.3% and 87.39%, respectively. Based on this data, it can be concluded that the KAPTEN SUBASA(Kartu Permainan Suku Bangsa) is considered effective

    Sikap Pelanggan Listrik Pascabayar Kabupaten Bangkalan Mengenai Sosialisasi Program Listrik Pintar Pt Pln (Persero) Ranting Bangkalan

    Get PDF
    Penelitian dengan judul Sikap Pelanggan Listrik Pascabayar Kabupaten Bangkalan Mengenai Sosialisasi Program Listrik Pintar PT PLN (Persero) Ranting Bangkalan, bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap pelanggan listrik pascabayar Kabupaten Bangkalan mengenai sosialisasi program listrik pintar PT PLN (Persero) Ranting Bangkalan. Pemilihan lokasi berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa tunggakan listrik terbesar berada pada Kabupaten Bangkalan, sehingga perlu adanya strategi untuk mengubah sikap. Sosialisasi bertujuan untuk mengubah sikap pelanggan listrik pascabayar agar mau mengubah sikap untuk beralih ke listrik pintar, sehingga memerlukan evaluasi bagaimana sikap pelanggan listrik pascabayar. Sikap ditinjau dari tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan konatif yang berdasarkan elemen komunikasi dalam sosialisasi yaitu komunikator, komunikan, pesan, saluran dan noise. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Peneliti menggunakan metode penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sikap pelanggan listrik pascabayar memiliki kecenderungan yang negatif, sehingga responden cenderung tidak memberikan dukungan terhadap sosialisasi program listrik pintar. Pelanggan listrik pascabayar Kabupaten Bangkalan mengetahui dan menyetujui sosialisasi program listrik pascabayar, namun tidak memiliki kecenderungan untuk beralih

    PEMANFAATAN DEKOMPOSISI PAKAN TERNAK JERAMI SEBAGAI INOVASI KOMODITAS PAKAN TERNAK MASYARAKAT DESA TULUNGREJO KABUPATEN BLITAR

    Get PDF
    Indonesia is one of the most densely populated countries globally so various population backgrounds can be found there. Despite having the title of an agricultural country with advantages in various sectors, Indonesians still need help to develop practical innovations. Therefore, this community service activity aims to educate the Tulungrejo Village, Wates District, and Blitar Regency community about making animal feed using straw decomposition. This community service method uses the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, which focuses on community activity and involvement as the main subject, accompanied by offline and online teams from September to November 2021 with 21 intensive training participants from farmer groups. The results of this activity are in the form of a series of activities such as assistance in making fermented animal feed by the Livestock and Fisheries Service of Blitar Regency, opening and socialising programs, cross-generational excellent programs, training programs, and practices for making hay decomposition, feeding livestock, monitoring, and closing. The program's success can be seen from the pre-test and post-test results from knowledge and skills, which increased by 39.41%, so this program is said to be running as expected. ---  Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terpadat di dunia, sehingga berbagai latar belakang penduduk pun dapat ditemui di negara ini. Meskipun memiliki predikat sebagai negara agraris yang memiliki kelebihan di berbagai sektor, penduduk Indonesia masih merasa kesulitan mengembangkan inovasi yang tepat-guna. Oleh karenanya, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di Desa Tulungrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar mengenai pembuatan pakan ternak dengan metode dekomposisi jerami. Metode pengabdian masyarakat ini menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang berfokus pada keaktifan dan keterlibatan masyarakat sebagai subjek utama didampingi oleh tim secara offline dan online selama bulan September sampai November 2021 dengan peserta pelatihan intensif sejumlah 21 orang peternak dari kelompok tani. Hasil dari kegiatan ini berupa serangkaian kegiatan seperti pendampingan pembuatan fermentasi pakan ternak oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, pembukaan dan sosialisasi program, program asik lintas generasi, program pelatihan dan praktik pembuatan dekomposisi pakan jerami, pemberian pakan pada hewan ternak, monitoring, dan penutupan. Keberhasilan program tampak dari hasil pre-test maupun post-test dari aspek pengetahuan dan keterampilan yang meningkat sebesar 39,41%, sehingga dengan demikian program ini dikatakan berjalan sesuai harapan

    Sikap pelanggan listrik pascabayar kabupaten Bangkalan mengenai sosialisasi program listrik pintar PT. PLN(Persero) ranting Bangkalan

    Get PDF
    Penelitian dengan judul Sikap Pelanggan Listrik Pascabayar Kabupaten Bangkalan Mengenai Sosialisasi Program Listrik Pintar PT PLN (Persero) Ranting Bangkalan, bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap pelanggan listrik pascabayar Kabupaten Bangkalan mengenai sosialisasi program Listrik Pintar PT PLN (Persero) Ranting Bangkalan. Pemilihan lokasi berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa tunggakan listrik terbesar berada pada Kabupaten Bangkalan, sehingga perlu adanya strategi untuk mengubah sikap. Sosialisasi bertujuan untuk mengubah sikap pelanggan listrik pascabayar agar mau mengubah sikap untuk beralih ke listrik pintar, sehingga memerlukan evaluasi bagaimana sikap pelanggan listrik pascabayar. Sikap ditinjau dari tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan konatif yang berdasarkan elemen komunikasi dalam sosialisasi yaitu komunikator, komunikan, pesan, saluran dan noise. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Peneliti menggunakan metode penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sikap pelanggan listrik pascabayar memiliki kecenderungan yang negatif, sehingga responden cenderung tidak memberikan dukungan terhadap sosialisasi program listrik pintar. Pelanggan listrik pascabayar Kabupaten Bangkalan mengetahui dan menyetujui sosialisasi program listrik pascabayar, namun tidak memiliki kecenderungan untuk beralih

    KONSEP DASAR ALGORITMA PEMPROGRAMAN

    No full text
    Algoritma ialah sesuatu tatanan atau cara – cara yang masuk akal atau logis untuk merampungkan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan program disusun sistematis dan tidak bergantung pada bahasa pemrograman tertentu. Istilah logis adalah istilah atau bahasa kunci dalam Algoritma. Step by step dalam Algoritma seharusnya logis (cocok dan mengikuti urutan tertentu, tidak harus melompat) dan harus bekerja ditentukan benar atau salah. Perbedaan antara Algoritma dan Program Komputer hanya memiliki satu prosesor. Supaya dapat dieksekusi di komputer, sebuah algoritma harusnya dicatat dalam bentuk bahasa pemrograman disebut program. Jadi, programnya adalah pembuktian atau implementasi teknis

    Sikap Pelanggan Listrik Pascabayar Kabupaten Bangkalan Mengenai Sosialisasi Program Listrik Pintar PT Pln (Persero) Ranting Bangkalan

    Full text link
    Penelitian dengan judul Sikap Pelanggan Listrik Pascabayar Kabupaten Bangkalan Mengenai Sosialisasi Program Listrik Pintar PT PLN (Persero) Ranting Bangkalan, bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap pelanggan listrik pascabayar Kabupaten Bangkalan mengenai sosialisasi program listrik pintar PT PLN (Persero) Ranting Bangkalan. Pemilihan lokasi berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa tunggakan listrik terbesar berada pada Kabupaten Bangkalan, sehingga perlu adanya strategi untuk mengubah sikap. Sosialisasi bertujuan untuk mengubah sikap pelanggan listrik pascabayar agar mau mengubah sikap untuk beralih ke listrik pintar, sehingga memerlukan evaluasi bagaimana sikap pelanggan listrik pascabayar. Sikap ditinjau dari tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan konatif yang berdasarkan elemen komunikasi dalam sosialisasi yaitu komunikator, komunikan, pesan, saluran dan noise. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Peneliti menggunakan metode penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sikap pelanggan listrik pascabayar memiliki kecenderungan yang negatif, sehingga responden cenderung tidak memberikan dukungan terhadap sosialisasi program listrik pintar. Pelanggan listrik pascabayar Kabupaten Bangkalan mengetahui dan menyetujui sosialisasi program listrik pascabayar, namun tidak memiliki kecenderungan untuk beralih

    EVALUASI KEAMANAN DAN KEHALALAN PANGAN PADA PRODUKSI KERIPIK SINGKONG DENGAN PENDEKATAN HACCP

    No full text
    Jika membutuhkan abstrak atau isi jurnal silahkan menghubungi author melalui email [email protected], [email protected], [email protected]

    Keberlanjutan Aktivitas Sehari-hari Pengunjung Alun-alun Ujung Berung Pasca Perubahan Desain Rentang Waktu tahun 2014 dan tahun 2017

    No full text
    AbstrakPada tahun 2014 dilakukan revitalisasi dengan membuat perubahan fisik di hampir seluruh bagian alun-alun Ujung Berung. Perubahan desain ini membuat wajah fisik dan menciptakan bentukan ruang-ruang baru di beberapa lokasi. Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi terhadap aktivitas pengunjung sehari-hari setelah terjadi perubahan desain alun-alun  di tahun 2014. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi litelatur juga wawancara terkait kondisi dan gambaran aktivitas alun-alun Ujung Berung sebelum revitalisasi (2014), lalu membuat identifikasi pada aktivitas pengunjung selama 1(satu)  minggu di waktu pagi, siang, sore dan malam hari setiap harinya juga mengukur dimensi ruang dan sarana penunjang di alun-alun Ujung Berung. Selanjutnya proses analisis dilakukan untuk identifikasi terpenuhinya kebutuhan aktivitas masyarakat dalam ruang-ruang hasil desain baru setelah revitalisasi dengan cara disesuaikan berdasarkan standar aktivitas ruang dan aktivitas yang ada. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagaimana sebuah desain alun-alun yang baik sebagai ruang publik suatu kawasan yang tetap dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari masyarakat.Kata kunci: alun-alun, aktivitas, desain, ruang publik.  AbstractIn 2014, revitalization was carried out by making physical changes in almost all parts of the Ujung Berung square. This design change creates a physical form and creates the formation of new spaces in several locations. This study aims to identify the activities of daily visitors after a change in the design of the Alun-alun in 2014. The method used in this research is to conduct literature studies as well as interviews related to the conditions and description of the Alun-alun Ujung Berung activity before revitalization (2014), then make identification on visitor activities for 1 (one) week in the morning, afternoon, evening and night each day also measure the dimensions of space and supporting facilities in the Ujung Berung square. Furthermore, the analysis process is carried out to identify the fulfillment of the needs of community activities in the newly Alun-alun designed after the revitalization by adjusting them based on the existing standard of spatial activities and current activities. The results of this study can be used as a reference for how a good plaza design can be used as a public space for an area that can still be used for people's daily activities.Keywords: square, activity, design, public spac

    Pola Ruang dan Aktivitas pada Desain Alun-alun Ujung Berung

    No full text
    ABSTRAK Alun – Alun merupakan sebuah lapangan terbuka di pusat kota (Katam, Sudarsono. Album Bandoeng Tempo Doeloe.2005) dan mempengaruhi aktivitas masyarakatnya. Pakar Sejarah Bandung Haryoto Kunto, dalam buku “Wajah Bandoeng Tempo Doeloe” menyebutkan bahwa Bandung dulu dikenal sebagai Kampoeng Bandoeng atau West Oedjoengbroeng sehingga dapat diartikan Bandung merupakan bagian dari wilayah Ujung Berung. Pesatnya ekspansi Kampung Bandung hingga mendominasi teritorial Oedjoengbroeng ini menggesser lokasi alun-alun kota dari daerah Ujung Berung ke pusat Kota Bandung. Lalu pada tahun 2014 dilakukan revitalisasi alun-alun Ujung Berung oleh pemerintah setempat. Fenomena ini mengarahkan pada pertanyaan bagaimana pola ruang dan aktivitas pada desain alun-alun Ujung Berung saat ini. Keluaran analisa ini berupa analisa terpenuhinya kebutuhan aktivitas alun-alun oleh desain alun-alun Ujung Berung setelah revitaslisai dengan cara pengamatan aktivitas sehari-hari (kualitatif) dan pengukuran ruang aktivitas pada desain alun-alun yang disesuaikan dengan standar aktivitas ruang (kuantitatif). Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagaimana desain alun-alun yang baik sebagai ruang publik suatu kawasan. Kata kunci: alun-alun, aktivitas, pola ruang, desain, ruang publik.. ABSTRACT Town Square is a open space in central city (Katam, Sudarsono, Album Bandoeng Tempo Doeloe, 2005) that affect people’s activity. Bandung Historian, Haryoto Kunto, in a book “Wajah Bandoeng Tempo Doeloe” said that Bandung in a past is known as Kampoeng Bandoeng or West Oedjoengbroeng so it can be interpreted Bandung is a part of Ujung Berung territory. The rapid expansion of Bandung dominate Ujung Berung territory then move town square location from Ujung Berung to central city of Bandung. Then in 2014, Ujung Berung square have been revitalized by goverment. This phenomenon leads to question how spacial scheme and people’s activity in Ujung Berung square design now. The analysis results is analysis of fulfillment square activity needs by Ujung Berung square design after revitalization with daily activity observation (qualitative) and measurement of activity space in square design with activity space standard (quantitative). This research result can be used as reference how good square design for public area. Keywords: square,activity, spacial scheme, design, public area.
    corecore