PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM MENYIKAPI DAMPAK PERTAMBANGAN

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh apa yang terjadi di lapangan yaitu banyaknya kerusakan lingkungan di sekitar lingkungan SMP 2 Palimanan yang salah satu penyebab besarnya adalah berdirinya beberapa pertambangan batu alam. Peneliti melihat bahwa perubahan lingkungan ini harus dilakukan melalui sebuah pembelajaran untuk supaya proses perubahan lingkungan ini tidak terlalu luas lagi. Oleh karena itu peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai bentuk antisipasi dan perbaikan masalah perubahan lingkungan peserta didik dengan cara memberikan pengetahuan agar supaya peserta didik mau berperan aktif dalam menghadapi perubahan ini dengan sama-sama berpikir kritis untuk menemukan solusi mengatasi permasalahan bersama. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus dengan Sembilan kali pertemuan, diperoleh peningkatan berpikir kritis peserta didik baik aspek pengetahuan (head/cognitive), aspek sikap (heart/emotional) dan aspek keterampilan (hand/active). Sebagaimana data menunjukan bahwa nilai kompetensi berpikir kritis peserta didik setiap siklus mengalami perubahan seperti awalnya berada pada rentang nilai 65 dengan kategori “kurang”, meningkat menjadi 74 pada siklus kedua dengan kategori “cukup” dan pada siklus ketiga meningkat menjadi 85 dengan kategori “baik” dengan rata-rata peningkatan 9% - 10%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Problem Based Learning dengan pendekatan kontekstual mampu meningkatkan berpikir kritis peserta didik serta dapat diterapkan di sekolah menengah pertama lainya.;---This research is motivated by what happens on the pitch is the amount of environmental damage in the surrounding environment of SMP 2 palimanan that one of the causes is the establishment of several mining the magnitude of natural stone. Researchers saw that environmental changes have to be done through a process of learning to change the environment so that it is not too widely. Therefore, the researchers conducted a Class Action Research ( PTK ) as a form of anticipation and fixes the problem of environmental changes learners by giving them the knowledge so that learners want to play an active role in the face of these changes with the equally critical thinking to find a solution to overcome the problems together. Based on the results of a classroom action research conducted three cycles of nine meetings , obtained an increase in critical thinking of students both aspects of knowledge, aspect attitude, and aspects of skills. As the data shows that the competence of critical thinking of students each cycle changes as initially be in the range value of 65 to the category of " less ". increased to 74 in the second cycle to the category of " enough " and in the third cycle increased to 85 with the categories of "good " with an average increase of 9 % - 10 %. It can be concluded that the use of Problem Based Learning method with a contextual approach can improve critical thinking of learners and can be applied in other secondary schools

Rekonstruksi Penyelesaian Sengketa Sertifikat Ganda Pada Badan Pertanahan Nasional

Sertifikat ganda adalah hal yang sering terjadi di tengah masyarakat sehingga menimbulkan permasalahan dalam penyelesaian sengketa pertanahan di Indonesia sehingga BPN Kota Pekanbaru perlu mengatur sebuah regulasi khusus menyelesaikan permasalahan di bidang pertanahan. Tujuan penelitian ini adalah merekonstruksi penerbitan sertifikat tanah sebagai hasil dari penyelesaian sengketa sertifikat ganda di Badan Pertanahan Nasional di Kota Pekanbaru. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian yuridis empiris dengan pendekatan deduktif didukung dengan data primer yakni wawancara narasumber. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terjadi sengketa sertifikat ganda pada Badan Pertanahan Nasional Kota Pekanbaru sehingga perlu adanya sebuah konstruksi hukum dalam penyelesaian sengketa dengan jalur alternative penyelesaian sengketa agar permasalahan agrarian dapat di akomodir oleh BPN Kota Pekanbaru. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kesadaran masyarakat dalam mengurus sertifikat belum terlaksana sehingga urgensi untuk dilaksanakan agar menghindari sengketa pertanahan, dalam hal ini BPN dapat meregistrasi setiap surat yang di terbitkan sehingga lembaga memfasilitasi upaya penyelesaian sengketa apabila terjadi penerbitan sertifikat ganda di masa akan datang

Strategi Program Radio dalam mempertahankan Eksistensi di Era Generasi Z

Di era zaman generasi z ini, Radio kini telah hampir redup karena adanya kemajuan zaman tehnologi yang lambat laun semakin menyebarkan ke semua kalangan. Besarnya tehnologi yang semakin canggih membuat hampir semua kalangan telah meninggalkan Radio secara perlahan. Khusus nya D Sumatera Utara tepatnya di kota medan banyak sekali stasiun radio yang menyebar kemana-mana, dari pelosok hingga ke kota Medan sendiri. Tergeser nya radio pada saat ini membuat stasiun- stasiun radio semakin giat untuk membuat berbagai macam bentuk strategi agar radio nya tidak tenggelam. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode kualitatif studi Pustaka yang di mana peneliti mengambil referensi dari jurnal, buku, dn Catatan-catatan artikel yang memiliki informasi yang akurat

Degradasi Larutan Pewarna Azo Tekstil Menggunakan Sistem Heterogenan O3, O3/UL, O3/TIO2/UL DAN O3/H2O2/UL

Rawatan larutan pewarna azo tekstil, Sumifix Supra Blue BRF 150% Gran (SSBBRF) melibatkan sistem yang berbeza, O3, O3/UL, O3/TiO2/UL dan O3/H2O2/UL telah dikaji. Keputusan yang diperoleh menunjukkan bahawa degradasi larutan SSBBRF melalui sistem pengoksidaan berasaskan ozon adalah lebih efektif berbanding dengan sistem pemangkinanfoto. Darjah degradasi keserapan dan warna yang tinggi serta degradasi COD dan TOC yang ketara, menunjukkan bahawa sistem pengoksidaan yang berasaskan ozon berupaya memecahkan pewarna azo dalam air tercemar kepada spesies yang lebih terbiorawat. Keputusan yang diperoleh juga menunjukkan bahawa sistem pengozonan (O3 sahaja dalam keadaan gelap), dan sistem gandingan pengozonanfotopemangkinanfoto (O3/TiO2/UL) tidak menunjukkan perbezaan kadar degradasi pewarna azo yang ketara berbanding sistem pengozonanfoto (O3/UL) tetapi penambahan hidrogen peroksida (H2O2) ke dalam sistem O3/UL mampu meningkatkan lagi kadar degradasi pewarna azo. Perbandingan keupayaan sistem yang dikaji bagi degradasi pewarna SSBBRF adalah mengikut urutan: O3/H2O2/UL > O3/UL > O3/TiO2/UL > O3 > TiO2/UL. Proses pendegradasian pewarna SSBBRF mematuhi kinetik tindak balas tertib pertama pseudo dengan nilai pemalar kadar, k, dari julat 0.20 min–1 hingga 0.24 min–1 untuk 20 minit yang pertama

Neonatal brain-directed gene therapy rescues a mouse model of neurodegenerative CLN6 Batten disease

The neuronal ceroid lipofuscinoses (NCLs), more commonly referred to as Batten disease, are a group of inherited lysosomal storage disorders that present with neurodegeneration, loss of vision and premature death. There are at least 13 genetically distinct forms of NCL. Enzyme replacement therapies and pre-clinical studies on gene supplementation have shown promising results for NCLs caused by lysosomal enzyme deficiencies. The development of gene therapies targeting the brain for NCLs caused by defects in transmembrane proteins has been more challenging and only limited therapeutic effects in animal models have been achieved so far. Here, we describe the development of an adeno-associated virus (AAV)-mediated gene therapy to treat the neurodegeneration in a mouse model of CLN6 disease, a form of NCL with a deficiency in the membrane-bound protein CLN6. We show that neonatal bilateral intracerebroventricular injections with AAV9 carrying CLN6 increase lifespan by more than 90%, maintain motor skills and motor coordination and reduce neuropathological hallmarks of Cln6-deficient mice up to 23 months post vector administration. These data demonstrate that brain-directed gene therapy is a valid strategy to treat the neurodegeneration of CLN6 disease and may be applied to other forms of NCL caused by transmembrane protein deficiencies in the future

Design of a novel passive Binary-Controlled Variable Stiffness Joint (BpVSJ) towards passive haptic interface application

In this paper we present the design, development and experimental validation of a novel Binary-Controlled Variable Stiffness Joint (BpVSJ) towards haptic teleoperation and human interaction manipulators applications. The proposed actuator is a proof of concept of a passive revolute joint, where the working principle is based on the recruitment of series-parallel elastic elements. The novelty of the system lies in its design topology, including the capability to involve an (n) number of series-parallel elastic elements to achieve (2n) levels of stiffness, as compared to current approaches. Accordingly, the level of stiffness can be altered at any position without the need to revert to the initial equilibrium position. The BpVSJ has low energy consumption and short switching time, and is able to rotate freely at zero stiffness without limitations. Further smart features include scalability and relative compactness. This paper details the mathematical stiffness modeling of the proposed actuator mechanism, as well as the experimentally measured performance characteristics. The experimental results matched well with the physical-based modeling in terms of stiffness variation levels. Moreover, Psychophysical experiments were also conducted using (20) healthy subjects in order to evaluate the capability of the BpVSJ to display three different levels of stiffness that are cognitively realized by the users. The participants performed two tasks: a relative cognitive task and an absolute cognitive task. The results show that the BpVSJ is capable of rendering stiffness with high average relative accuracy (Relative Cognitive Task relative accuracy is 97.3%, and Absolute Cognitive Task relative accuracy is 83%)