10 research outputs found

    MANTODEA: KOREOGRAFI VISUALISASI SIKLUS HIDUP BELALANG SEMBAH

    Get PDF
    RINGKASANMANTODEA merupakan karya tari yang memvisualisasikan siklus hidup dan gerak-gerik Belalang Sembah dewasa hingga Nimfa (bayi Belalang Sembah). Kata MANTODEA diambil dari ordo mantodea, yang dalam bahasa Yunani berarti satu jenis Belalang Sembah. Gerak-gerik yang dihadirkan dalam karya tari ini adalah simbolisasi sikap Belalang Sembah disaat diam, gerakan merangkak dan gerakan ngoyok kanan dan kiri (badan seperti tertiup angin). Ide koreografi MANTODEA mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan tersebut terdapat pada postur tubuh penata tari sendiri yang ternyata mirip Belalang Sembah. Selain kemiripan postur tubuh, penata juga tertarik pada kehidupan Belalang Sembah yang mandiri dan memiliki cinta sejati. Kemandirian disaat menjalani kehidupan. Cinta sejati disaat Belalang Sembah jantan rela mati demi membuahi sel telur. Melalui karya tari ini diharapkan memberikan inspirasi untuk belajar mandiri dan rela berkorban untuk kehidupan selanjutnya.ABSTRACTMANTODEA is the title of this dance work. The concept presented is a visualization of the life cycle and movements of Praying Mantis. The word MANTODEA is taken from the order of mantodea. The order of mantodea adapted from Greek which means one type of praying Mantis. The life cycle that is visualized in this dance work is from adult Mantiss to nymphs (Praying Mantis baby). The movements that are presented in this dance work are symbolic of the attitude of the Praying Mantis while still, crawling movements and movements of the right and left (body like blowing in the wind). The compilation of the MANTODEA choreography is unique. The uniqueness is found in the posture of the dance stylist himself who turns out to be like the Praying Mantis as the main object. Besides the similarity of the same posture the stylist is also interested in his life. The interest of the dance stylist in the life of Praying Mantis is independence and true love. Independence while living life. True love when male locusts are willing to die to fertilize an egg. Through this dance work is expected to be able to learn independently and be willing to sacrifice

    Aswacitta: Perjalanan Kontrol Nafsu dalam Penari Jaranan Sandur

    Get PDF
    “Aswacitta” diciptakan dan dibentuk menjadi koreografi utuh dengan didasari oleh rangsang gerak dan idesional. Rangsang gerak didapatkan dari mengamati motif-motif dalam kesenian Sandur Bojonegoro lebih khusus adegan Jaranan Sandur, selain rangsang gerakan karya ini juga menggunakan rangsang gagasan yakni dari pemaknaan Jaranan Sandur sebagai penggambaran simbol nafsu dalam diri manusia, dipentaskan di awal pertunjukan Sandur sebagai pengingat untuk setiap manusia ketika akan memulai pertunjukan Sandur terlebih dahulu mengontrol nafsu dalam diri manusia, rangsang gagasan ini juga menjadi tema dalam karya tari ini berupa perjalanan kontrol nafsu dalam diri penari Jaranan Sandur.Karya tari ini akan diciptakan dalam bentuk koreografi kelompok berdurasi 27 Menit, mengulas tentang perjalanan kontrol nafsu dalam diri penari Jaranan Sandur dengan menggunakan dasar pengembangan gerak-gerak Sandur Bojonegoro didukung dengan visualisasi artistik sebagai simbol agar makna dan tujuan dari karya ini dapat tersampaikan, karya tari ini menggunakan acuan sumber-sumber tertulis salah satunya, Alma Hawkins dengan bukunya Moving From Within dan narasumber Jaranan Sandur memperkuat sumber acuan dalam berkarya.Karya tari “Aswacitta” disajikan oleh 8 penari, dengan format live performence dengan iringan musik live yang menggunakan tipe tari dramatik. Motif dalam kesenian Sandur Bojonegoro lebih khusus adegan Jaranan Sandur yakni Ukel Gejug, Anjerbabah awe-awe, Tanjak Njaran, Ngegol, Ndegar, Ngledhot, dan juga motif-motif Jawa Timuran gagrag Mataraman menjadi bekal penata untuk menyusun karya ini.Aswacitta: The Journey of Lust Control in the Jaranan Sandur Dancer"Aswacitta" was created and formed into a whole choreography based on motion and ideational excitatory. motion excitatory is obtained from observing motion motifs in Sandur Bojonegoro Performence, specifically the Jaranan Sandur scene, in addition to movements excitatory this dancework also uses ideas excitatory, from the meaning of Jaranan Sandur as a symbol of lust in each human being, staged at the beginning of the Sandur performance as a reminder to every human being when before to start the Sandur performance first controls the lust in each human being, this idea is also the theme in this dance work, namely the journey of lust control in the Jaranan Sandur dancer.This dance work was created in the form of group choreography with a duration of 27 minutes, telling about the journey of controlling the lust of Jaranan Sandur dancer using the basis of the development of Sandur Bojonegoro's movements supported by artistic visualization as a symbol so that the meaning and purpose of this dance work can be conveyed, this dance work uses references to written sources, one of which is, Alma Hawkins with his book Moving From Within and the results of interviews of resource Jaranan Sandur's person to strengthen the source of reference in dance work.The dance work "Aswacitta" is presented by 8 dancers, with a live performence format with live music accompaniment using a dramatic dance type. The motifs in the Sandur Bojonegoro Performence are more specifically Jaranan Sandur scenes, namely Ukel Gejug, Anjerbabah awe-awe, Tanjak Njaran, Ngegol, Ndegar, Ngledhot, and also East Javanese motifs gagrag Mataraman as a provision for the choreographer to formed this dance work

    Estetika, Seni, dan Media: Bunga Rampai Purnatugas Alexandri Luthfi R.

    Get PDF
    Buku bunga rampai purnatugas Estetika, Seni, dan Media ini diterbitkan sebagai wujud representasi perjalanan karier Drs. Alexandri Luthfi Rahman, M.S. (AL) sebagai seniman-akademisi selama kurun waktu dari 1986 hingga 2023. Sosok yang akrab disapa Alex, Alex Luthfi, atau Abah Alex ini lahir di Surabaya pada 12 September 1958. Menempuh pendidikan sarjana pada tahun 1978-1983 di STSRI “ASRI”, ISI Yogyakarta dan menyelesaikan kuliah pascasarjana di bidang seni tahun 1989-1992 di Fakultas Seni Murni, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat. AL mengawali karier akademik seninya sebagai dosen pada tahun 1986 di Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta sampai pada tahun 1994. Pada tahun yang sama ia pindah mengajar di Jurusan Film dan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni Media Rekam selama dua periode, yakni 2008-2012 dan 2012-2016. Buku bunga rampai ini tersusun atas 18 artikel ilmiah yang merupakan kontribusi para kolega AL, baik yang berasal dari ISI Yogyakarta di FSR, FSP, dan FSMR maupun para kolega dari seniman dan akademisi berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan, ada satu tulisan dari kolega AL, Andrialis Abdul Rahman dkk. dari Universiti Teknologi MARA. Hadirnya buku ini dapat pula dimaknai sebagai bentuk ungkapan refleksi atas kiprah AL sebagai seniman dan akademisi. Selain itu, beberapa artikel mengulas estetika seni serta estetika dan media. Tulisan yang dimuat diklasifikasi menjadi tiga bagian, yaitu tulisan estetika seni secara umum; tulisan tentang estetika dan media; serta tulisan yang membahas refleksi atas diri AL. Tulisan dari berbagai pihak tersebut disajikan dan diurutkan dari yang general ke yang spesifik. Sebelum masuk ke bagian inti, AL menulis esai tentang autobiografi dirinya dengan sudut subjektif untuk memberikan pemahaman kepada pembaca

    Peranan tari Zapin masyarakat Melayu kepulauan Riau.

    No full text
    Tari zapin merupakan seni tari yang mendapat pengaruh dari luar yaitu dari Timur Tengah, akan tetapi para seniman Kepulauan Riau menyesuaikan dengan alam lingkungan budaya Melayu Kepulauan Riau. Dalam dekade sekarang ini tari zapin merupakan tarian hiburan yang bernafaskan islam, tetapi pada zaman dahulu tarian in sebagai salah satu media informasi dalam menyebarkan agama islam lewat pantun-pantun dan syairnya

    Rokana

    No full text
    Konsep garapan karya tari ini meliputi iringan tari tata teknik pentas, tata busana, rias dan tata cahaya. Tujuan penggarapan untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia terutama seni tari. Motif gerak pada karya ini adalah motif gerak melayu dan minang yang dikembangkan. instrumen yang digunakan sebagai iringan tari adalah instrumen tradisional yaitu gong, bonang, kendang, rebaba, jelang, suling, biola dan beberapa alat lainnya. Jumlah penarinya 9 orang penari putri dengan menggunakan panggung prascenium sebagai arena pentas

    Peranan Tari Zapin bagi Masyarakat Melayu Kepulauan Riau

    Get PDF
    Tari di daerah Kep. Riau dapat dibagi menjadi empat bentuk, yaitu: bentuk Langgam, bentuk Inang, bentuk Joget, bentuk Zapin. Zapin berasal dari bahasa Arab yaitu Al-Zafn yang berarti gerak tari. Penelitian bermaksud untuk mengetahui asal tari zapin, fungsi tari zapin (media dakwah/hiburan), peranan agama Islam terhadap tarian zapin, pandangan masyarakat Kep. Riau terhadap tarian zapin dan bagaimanakah pertunjukan tarian zapin di Kep. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tarian zapin adalah tarian yang dimiliki oleh daerah Kep. Riau hanya saja dipengaruhi oleh budaya Arab dan digunakan sebagai media informasi dalam menyebarkan agama Islam lewat pantun dan syair. Pandangan masyarakat terhadap tarian ini boleh dikatakan positif (digunakan dalam berbagai acara adat) dan masyarakat sangat memperhatikan kesenian ini

    Dunia fantasi dalam mengemas seni pertunjukan untuk wisatawan di taman impia jaya ancol Jakarta.

    No full text
    Tesis ini mengangkat tentang masalah seni pertunjukan yang disajikan di dunia fantasi taman impian jaya ancol Jakarta. Dalam penelitian in lebih menitikberatkan pada seni tari yang berkembang didunia fantasi sesuai dengan bentuk seni pertujnjukan wisata menurut kakuasaannya masing-masing.Kemasan seni pertunjukan di Dufan di lapangan membuktikan telah terjadi format baru tentang hadirnya koreografis yang bersifat fantasi yang disesuaikan dengan latar belakng kawasan-kawasannya, maka kehadirannya telah memberi kontribusi yang besar terhadapa koreografe, penari dan pemusik untuk berkarya

    PERAN MAJLIS PUSAT PERTUBUHAN-PERTUBUHAN BUDAYA MELAYU SINGAPURA DALAM FESTIVAL TARI SERUMPUN

    No full text
    ABSTRACT Majlis Pusat Pertubuhan-Pertubuhan Budaya Melayu Singapura, merupakan satu di antara badan-badanBudaya Melayu yang tertua di Singapura. Sebelumnya dikenal Sriwana yang telah membuktikan danmemainkan peran dalam mengetengahkan warisan budaya Melayu di Singapura dari tahun 1955 sampaisekarang. Kedua badan ini berjalan seirama sesuai dengan peran masing-masing guna mengangkat martabatmasyarakat Melayu di Singapura. Sriwana dalam kehadirannya lebih memokuskan pada kesenian baik tari,musik, dan teater, sedangkan Majlis Pusat Pertubuhan-Pertubuhan Budaya Melayu Singapura lebihmenekankan pada pelestarian kegiatan keagamaan, kebangsaan, dan kebudayaan yang merupakan identitasbudaya Melayu
    corecore