26 research outputs found

    Analisis Unjuk Kerja Four-Stroke Diesel Engine Dengan Bahan Bakar Multi-Feedstock Biodiesel (Minyak Kelapa Sawit, Minyak Kemiri, Minyak Biji Jarak)

    Get PDF
    This study aims to analyze the performance of four-stroke diesel engines using multifeedstock biodiesel fuel (palm oil, candlenut oil, and castor seed oil). The three raw materials will be combined and will be mixed with pertamina dex, so that it becomes B20, B35, and B100. Experiments were carried out with engine speed variations of 900, 950, 1000, 1050 rpm and loading variations of 1000 watts, 2000, watts, and 3000 watts. The results showed that the use of multifeed-stock biodiesel B20, B35, and B100 affected the performance of the engine produced. Power and torque values tend to increase when using B20, B35, and B100 fuel. However, the gsfc value produced is not determined by the greater the percentage of biodiesel. B100 fuel is the highest fuel in producing power and shock, while B35 is the lowest gsfc value fuel

    Pemecahan Masalah Matematis Kontekstual Open-Ended Ditinjau dari Self-Efficacy Siswa SMP

    Get PDF
    Mathematical problem solving is student process in solving mathematical problems based on the steps of understanding the problem, devising a plan, carrying out the plan and looking back. The problems can be in the form of contextual open-ended problems. Students’s mathematical problem solving can vary based on the level of student’s self-efficacy. The aim of this research is to describe the contextual open-ended mathematical problem solving in junior high school students with high self-efficacy and low self-efficacy. The type of this research uses descriptive qualitative which was carried out in one of junior high school in Surabaya city, year 2022/2023. Data collection techniques consist of questionnaires, tests and interviews. The chosen subject is one of high self-efficacy student and low self-efficacy student with equivalent mathematical abilities. Data analysis techniques consist of data condensation, data display and verifying based on Polya problem solving steps. The results show at the understanding the problem step, high self-efficacy students are better at determining the known and unknown than low self-efficacy students. Even so, both restate the problem in detail and explain the conditions of data adequacy clearly. At the devising a plan step, high self-efficacy student has initial experience, whereas low self-efficacy student hasn’t. High self-efficacy student devising and explains more plans than low self-efficacy student. At the step of carrying out the plan, both carry out and explain the steps according to the plan. However, high self-efficacy student use more strategies than low self-efficacy student. At the looking back step, high self-efficacy student crosscheck her solutions, stating her conclusions and mention examples of other problems that can be solved in a similar way. Meanwhile, low self-efficacy student just write and explain conclusions inappropriately

    SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA BURUNG LOVEBIRD MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

    Get PDF
    Lovebird merupakan salah satu jenis burung berkicau yang saat ini sangat populer dan banyak kalangan masyarakat yang telah memeliharanya. Ada yang memelihara lovebird sebagai hobi dan adapula yang membudidayakanya sebagai pengeruk keuntungan. Mengingat harga jual lovebird yang relatif mahal, maka perawatan yang tidak benar dapat mengakibatkan kondisi kesehatan burung lovebird yang kurang baik bahkan hingga mengakibatkan kematian sehingga merugikan pemelihara atau peternak. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Burung Lovebird ini merupakan sistem yang mengadopsi pengetahuan pakar yang menerpakan metode Certainty Factor dalam menentukan hasil diagnosa, agar dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh pakar. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Burung Lovebird ini dapat memberikan solusi dan informasi kepada user mengenai penyakit pada burung lovebird. Semua itu dapat diatasi dengan mudah, sehingga user tidak bersusah payah untuk datang ke seorang ahli atau pakar selama sistem mampu menyelesaikan masalahnya

    PENERAPAN LAMPU ENERGI AIR GARAM UNTUK NELAYAN TRADISIONAL DI PANTURA KEC. PACIRAN KAB. LAMONGAN

    Get PDF
    Abstrak: Hingga saat ini para nelayan masih menggunkanan bahan bakar minyak sebagai energi utama yang digunakan untuk mencari ikan. Salah satunya adalah mitra PKM Nelayan Tradisional Di Pantura Kecamatan Paciran Kab. Lamongan Jatim. Dari permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah energi alternatif guna mengurangi penggunaan bahan bakar minyak oleh nelayan khususnya nelayan tradisional. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini antaralain (1) Mengurangi konsumsi bahan bakar minyak untuk penggunaan lampu, (2) diseminasi teknologi tepat guna (TTG) konversi energi air garam menjadi listrik untuk penerangan yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pada saat mencari ikan di malam hari. Metode penerapan Ipteks dilakukan melalui tidakan dalam bentuk pembuatan, penerapan instalasi, dan perawatan bateri energi air garam yang dapat dimanfaatkan bagi para nelayan dengan memperhatikan masukan permasalahan dari mitra dilanjutkan dengan melakukan uji kinerja. Dalam penerapannya, nelayan dapat menghemat biaya operasional, khususnya penggunaan bahan bakar. Abstract: Until now, fishermen still use fuel oil as the main energy used to find fish. One of them is a PKM partner for Traditional Fishermen in Pantura, Paciran District, Kab. Lamongan East Java. From these problems, an alternative energy is needed to reduce the use of fuel oil by fishermen, especially traditional fishermen. The objectives of this community service include (1) reducing the consumption of fuel oil for the use of lamps, (2) dissemination of appropriate technology (TTG) for converting salt water energy into electricity for lighting which can be used as alternative energy when fishing at night. The method of applying science and technology is carried out through actions in the form of making, implementing installations, and maintaining salt water energy batteries that can be utilized for fishermen by taking into account input from partners, followed by performance testing. In its application, fishermen can save operational costs, especially the use of fuel

    Implementasi Turbin Angin Tipe Helix Dalam Mendukung Ketersediaan Energi Listrik di Wilayah Wisata Dilem Wilis Trenggalek

    Get PDF
    Energi angin menjadi salah satu energi terbarukan yang tidak terdegradasi, dan tersebar secara geografis. Pemanfaatan energi angin juga di dukung dengan ditargetkannya bauran energi 23% berasal dari EBT pada 2025 mendatang. Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) RI juga mengatakan bahwa potensi angin di Indonesia sangat tinggi mencapai 978 MW yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Lokasi Pengabdian Masyarakat yaitu Wisata Dilem Wilis Trenggalek memiliki potensi energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, sehingga perlu diimplementasikan turbin angin tipe helix untuk mendukung ketersediaan energi listrik. Adapaun hasil dari pengabdian ini antara lain: terwujudnya satu unit turbin angin tipe helix sebegai alternatif energi yang bersih dan terbarukan yang dapat menghasilkan listrik sekitar 300 watt; terjadinya transfer teknologi dan pengetahuan khususnya tentang implementasi dan perawatan turbin angin tipe helix. Turbin ini dapat beroperasi dan mulai melakukan pengisian pada kecepatan angin sekitar 3m/detik. Kata kunci— Turbin Angin, Energi Terbarukan Abstract  Wind energy is one of the renewable energies that is not degraded, and is geographically dispersed. The use of wind energy is also supported by the target of 23% of the energy mix coming from NRE in 2025. The Ministry of Energy and Mineral Resources (Energy and Mineral Resources) of the Republic of Indonesia also said that the wind potential in Indonesia is very high, reaching 978 MW spread across various regions in Indonesia. The location of the Community Service, namely Dilem Wilis Trenggalek, has the potential for wind energy that can be used to generate electricity, so it is necessary to implement a helix type wind turbine to support the availability of electrical energy. The results of this service include: the realization of a helix type wind turbine unit as a clean and renewable energy alternative which can generate about 300 watts of electricity; the transfer of technology and knowledge, especially regarding the implementation of helix type wind turbines. This turbine can operate and start charging at a wind speed of about 3m/s. Keywords— Wind turbine, Savonius, Renewable Energ

    Alternatif Perencanaan Timbunan Jalan dengan Material Sirtu dan Material Ringan Mortar Busa pada Jalan Tol Batang - Semarang Seksi III Weleri - Kendal STA 414+525 - STA 424+576

    Get PDF
    Jalan Tol Batang – Semarang merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Jawa. Jalan Tol Trans Jawa adalah jaringan jalan tol antar kota di Pulau Jawa dengan tujuan utamanya untuk menghubungkan wilayah di Pulau Jawa, yaitu dari Kota Jakarta sampai Kota Surabaya, dan rencana akan dilanjutkan hingga Kabupaten Banyuwangi. Proyek Jalan Tol Batang – Semarang direncanakan memiliki panjang total ± 75 km terbagi dalam 3 seksi. Jalan tol ini rencananya akan dibangun di atas timbunan dengan elevasi yang relatif tinggi yaitu 3 meter s/d 12 meter pada STA 414+525 – STA 424+576. Kondisi tanah dasarnya adalah tanah lunak hingga medium yang memilki kedalaman ± 10 meter dengan nilai N-SPT rata – rata berkisar 5 s.d. 12 sehingga memiliki daya dukung yang rendah dan pemampatan tanah yang relatif besar. Oleh karena itu, perlu adanya desain perencanaan konstruksi timbunan jalan dari material yang aman dan cukup ringan agar pemampatan tanah dasar yang terjadi dapat diminimalisir. Diperlukan juga perencanaan perbaikan tanah dasar dan perencanaan perkuatan timbunan agar timbunan menjadi lebih stabil. Perencanaan timbunan jalan dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) material yang berbeda, yaitu material tanah sirtu dan material ringan mortar busa sebagai material timbunan. Metode perbaikan tanah dasar direncanakan menggunakan metode pra – pembebanan (pre-loading) yang dikombinasikan dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD) kedalaman penuh sedalam tanah lunak dan vacuum pre-loading direncanakan untuk perbaikaikan tanah dasar dibantu dengan pompa untuk mengangkat air dari dalam lapisan tanah dasar. hasil analisis, perencanaan timbunan dengan material mortar busa memiliki nilai pemampatan tanah yang lebih kecil daripada perencanaan timbunan dengan material tanah sirtu. PVD yang digunakan memakai pola segitiga dengan jarak 1 m dan 1,2 m. Selain itu, perencanaan timbunan dengan material mortar busa jauh lebih stabil sehingga tidak membutuhkan perkuatan, sedangkan untuk perencanaan timbunan dengan material tanah sirtu membutuhkan perkuatan geotextile un-woven sebanyak 4 – 43 lapis untuk tinggi timbunan rencana 11,5m dan untuk timbunan rencana 3,1 m tidak memerlukan geotextile sebagai perkuatan. Total biaya material perencanaan untuk variasi timbunan dengan material mortar busa jauh lebih besar daripada total biaya material perencanaan untuk timbunan tanah sirtu. =============================================================================================== Batang-Semarang Toll Road is part of the Trans Java Toll Road project. Trans Java Toll Road is an intercity toll road network in Java Island with the primary objective to connect areas in Java Island, from Jakarta to Surabaya, and the plan will continue until Banyuwangi. Batang – Semarang Toll Road Project is planned to have a total length of ± 75 km divided into 3 sections. The toll road is planned to be built on embankments with a relatively high elevation of 3 meters up to 12 meters at STA 414 + 525 - STA 424 + 576. The soil condition is soft to medium soil that has a depth of ± 10 meters with an average N-SPT value of 5 to 12 so it has a low carrying capacity and a relatively large compression of soil. Therefore, it is necessary to design the construction of a embankment of road construction from safe material and light enough so that the compression of the ground soil can be minimized. It is also necessary to plan ground repairs and reinforcement planning to keep the embankment more stable. Road embankment planning is done by using 2 (two) different materials, namely soil material of sirtu and lightweight material of mortar foam as the embankment material. The ground soil improvement method is planned using pre-loading method combined with prefabricated Vertical Drain (PVD) deep depth as deep as compresible soil and vacuum pre-loading is planned for ground-based auxiliaries assisted by pumps for lifting water from within the ground soil . Analysis result, the embankment planning with foam mortar material has a smaller compression value than the embankment planning with the ground soil material. PVD used with triangle pattern with distance of 1 m and 1.2 m. In addition, the embankment design with foam mortar material is much more stable so it does not require reinforcement, whereas for embankment planning with soil material the sirtu requires geotextile un-woven reinforcement of 4 - 43 layers for the embankment of plan 11.5m and for embankment plan 3.1 m does not require geotextile as reinforcement. The total material cost of planning for variations of embankments with foam mortar material is much greater than the total cost of material planning for sirtu soil

    PROTOTIPE SISTEM PELAPORAN GANGGUAN BESERTA POSISI GANGGUAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI

    Get PDF
    Berdasarkan data dilapangan hubung singkat satu fasa ke tanah paling sering terjadi karena menempelnya hewan atau ranting pohon yang basah. Saat terjadi gangguan satu fasa ke tanah petugas perlu mencari gangguan dengan inspeksi secara visual atau mengukur tahanan penghantar di setiap section. Cara ini kurang efektif bila gangguan terjadi di penyulang yang panjang dan memiliki banyak section. Oleh karena itu perlu adanya sistem monitoring gangguan ke tanah dan deteksi lokasi gangguan menggunakan sensor arus dan tegangan yang diletakkan pada saluran fasa dan pentanahan di sisi pelanggan sebagai pembaca arus saat terjadinya gangguan ke tanah. Keluaran sensor arus tersebut diterjemahkan oleh ADC ke mikrokontroler (Arduino). Untuk merealisasikan alat ini diperlukan simulasi jaringan tegangan menengah yang dapat menghasilkan gangguan satu fasa ke tanah, mikrokontroler nantinya akan menangkap besar arus gangguan yang terjadi dan mengirimkan laporan berupa lokasi gangguan melaui media SMS. Tugas akhir ini dapat memberikan laporan berupa besar arus, jarak lokasi gangguan, fasa yang mengalami gangguan dan waktu terjadinya gangguan satu fasa ke tanah. Alat ini memiliki waktu pengiriman laporan gangguan dengan rata-rata waktu 15,36 detik. Waktu pengiriman laporan gangguan melalui SMS masih bergantung pada kondisi sinyal provider

    PROTOTIPE SISTEM PELAPORAN GANGGUAN BESERTA POSISI GANGGUAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI

    Get PDF
    Berdasarkan data dilapangan hubung singkat satu fasa ke tanah paling sering terjadi karena menempelnya hewan atau ranting pohon yang basah. Saat terjadi gangguan satu fasa ke tanah petugas perlu mencari gangguan dengan inspeksi secara visual atau mengukur tahanan penghantar di setiap section. Cara ini kurang efektif bila gangguan terjadi di penyulang yang panjang dan memiliki banyak section. Oleh karena itu perlu adanya sistem monitoring gangguan ke tanah dan deteksi lokasi gangguan menggunakan sensor arus dan tegangan yang diletakkan pada saluran fasa dan pentanahan di sisi pelanggan sebagai pembaca arus saat terjadinya gangguan ke tanah. Keluaran sensor arus tersebut diterjemahkan oleh ADC ke mikrokontroler (Arduino). Untuk merealisasikan alat ini diperlukan simulasi jaringan tegangan menengah yang dapat menghasilkan gangguan satu fasa ke tanah, mikrokontroler nantinya akan menangkap besar arus gangguan yang terjadi dan mengirimkan laporan berupa lokasi gangguan melaui media SMS. Tugas akhir ini dapat memberikan laporan berupa besar arus, jarak lokasi gangguan, fasa yang mengalami gangguan dan waktu terjadinya gangguan satu fasa ke tanah. Alat ini memiliki waktu pengiriman laporan gangguan dengan rata-rata waktu 15,36 detik. Waktu pengiriman laporan gangguan melalui SMS masih bergantung pada kondisi sinyal provider

    Implementasi Algortima Kriptografi Rsa, Kompresi Data Huffman, Dan Steganografi Eof Pada Media Video Untuk Keamanan Data Di Pt Selaras Citanusa Wisata

    Get PDF
    The rapid development of technology and information has an impact o to process of delivering data can be done through a variety of media one of which is an e-mail. Of course, the security of the data and information which transmitted is necessary and can not be ignored in order to maintain the confidentiality of such data. As a company engaged in the field of travel agency, PT Selaras Citanusa Wisata also use information and communication technology to produce several documents that must be kept from unauthorized person, one of which is the manifest of Hajj and Umrah pilgrims. To deal with the problems occured in PT Selaras Citanusa Wisata concerning the security of the data it needs a data security application to secure manifest of Hajj and Umrah pilgrims’ data. By applying RSA (Rivest Shamir Adleman), a cryptographic algorithm, Huffman compression algorithm combined with End of File steganography algorithms, the application is built in java programming language, desktop based. This application can secure and maintain the confidentiality of PT Selaras Citanusa Wisata data so as to prevent from theft and data manipulation by parties who do not have the authority

    Alternatif Perencanaan Timbunan Jalan dengan Material Sirtu dan Material Ringan Mortar Busa pada Jalan Tol Batang – Semarang Seksi III Weleri – Kendal STA 414+525 – STA 424+576

    Get PDF
    Jalan Tol Batang – Semarang merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Jawa. Jalan Tol Trans Jawa adalah jaringan jalan tol antar kota di Pulau Jawa dengan tujuan utamanya untuk menghubungkan wilayah di Pulau Jawa, yaitu dari Kota Jakarta sampai Kota Surabaya, dan rencana akan dilanjutkan hingga Kabupaten Banyuwangi. Proyek Jalan Tol Batang – Semarang direncanakan memiliki panjang total ± 75 km terbagi dalam 3 seksi. Jalan tol ini rencananya akan dibangun di atas timbunan dengan elevasi yang relatif tinggi yaitu 3-meter s/d 12-meter pada STA 414+525 – STA 424+576. Kondisi tanah dasarnya adalah tanah lunak hingga medium yang memilki kedalaman ± 10 meter dengan nilai N-SPT rata – rata berkisar 5 s.d. 12 sehingga memiliki daya dukung yang rendah dan pemampatan tanah yang relatif besar. Oleh karena itu, perlu adanya desain perencanaan konstruksi timbunan jalan dari material yang aman dan cukup ringan agar pemampatan tanah dasar yang terjadi dapat diminimalisir. Diperlukan juga perencanaan perbaikan tanah dasar dan perencanaan perkuatan timbunan agar timbunan menjadi lebih stabil. Perencanaan timbunan jalan dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) material yang berbeda, yaitu material tanah sirtu dan material ringan mortar busa sebagai material timbunan. Metode perbaikan tanah dasar direncanakan menggunakan metode pra – pembebanan (pre-loading) yang dikombinasikan dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD) kedalaman penuh sedalam tanah lunak dan vacuum pre-loading direncanakan untuk perbaikan tanah dasar dibantu dengan pompa untuk mengangkat air dari dalam lapisan tanah dasar. Hasil analisa, perencanaan timbunan dengan material mortar busa memiliki nilai pemampatan tanah yang lebih kecil daripada perencanaan timbunan dengan material tanah sirtu. PVD yang digunakan memakai pola segitiga dengan jarak 1 m dan 1,2 m. Selain itu, perencanaan timbunan dengan material mortar busa jauh lebih stabil sehingga tidak membutuhkan perkuatan, sedangkan untuk perencanaan timbunan dengan material tanah sirtu membutuhkan perkuatan geotextile un-woven sebanyak 4 – 43 lapis untuk tinggi timbunan rencana 11,5m dan untuk timbunan rencana 3,1m tidak memerlukan geotextile sebagai perkuatan. Total biaya material perencanaan untuk variasi timbunan dengan material mortar busa jauh lebih besar daripada total biaya material perencanaan untuk timbunan tanah sirtu
    corecore