8 research outputs found

    Pemberian Ekstrak Etanol Daun Salam untuk Menurunkan Ekspresi Laminin Mesangial Tikus Sprague Dawley DM

    Get PDF
    Latar belakang : Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik dengan hiperglikemia sebagai tanda utama yang menimbulkan stres oksidatif menyebabkan peningkatan ekspresi laminin mesangial glomerulus sehingga terjadi penurunan fungsi glomerulus. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan ekspresi laminin mesangial adalah dengan pemberian antioksidan yang terkandung dalam ekstrak etanol daun salam. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan ekspresi laminin mesangial kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Metode : Penelitian ini menggunakan Randomized post test only control group design pada 20 ekor tikus Sprague dawley jantan dengan masing – masing kelompok berjumlah 5 ekor yang terbagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol tanpa diberi EEDS, kelompok 2 dengan EEDS dosis 150 mg/200 gr BB, kelompok 3 dengan dosis 300 mg/ 200 gr BB dan kelompok 4 dengan dosis 450 mg/ 200 gr BB yang diberikan selama 15 hari post induksi streptozotocin pada hari keempat. Ekspresi laminin mesangial glomerulus dinilai dengan allred score secara imunohistokimia. Beda ekspresi laminin mesangial pada masing-masing kelompok diuji dengan uji Krusskall-Wallis dilanjutkan Mann-Whitney Hasil : Hasil rerata allred score ekspresi laminin mesangial glomerulus pada kelompok dosis 450 mg/200grBB lebih rendah dibandingkan kelompok perlakuan 150 mg/200grBB dan 300 mg/200grBB dengan nilai (3,5+0,5). Hasil analisa uji Krusskall-Wallis pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan terdapat perbedaan secara bermakna (p=0,02 ; p<0.05). Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan kelompok kontrol-perlakuan 1 p=0,1, kelompok kontrol-perlakuan 2 p=0,01 dan kelompok kontrol-perlakuan 3 p=0,43. Simpulan : Ekspresi laminin mesangial glomerulus pada kelompok perlakuan 2 lebih rendah secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol. Kata Kunci: Ekspresi laminin mesangial glomerulus, EEDS, diabetes melitus

    PENINGKATAN KERJA INSULIN DENGAN ACTIVE STRETCHING EXERCISE PADA DMT2 DI KABUPATEN PEKALONGAN

    Get PDF
    Physical exercise can significantly reduce weight and insulin sensitivity; hence, it can reduce blood glucose levels and improve blood glucose control. The main objective of this study was to determine the effectiveness of active stretching exercise to increase the function of insulin on Diabetes Mellitus Type 2(DMT2) at Pekalongan Regency. The design of this study was a randomized controlled trial (RCT) with one-group pretest-posttest design. 20 respondents were chosen by using total sampling technique on  August 3 - October 27, 2018. The data collection tools were a questionnaire, GlucoDrTM, and Autocheck®. The Shapiro-Wilk test was implemented as a normality test.To determine the effect of the treatment, a paireddependent T-Test was used. This study found out that there was no significant difference of the work of insulin, before and after the respondents did the active exercise, with a value of ρ 0.315. Therefore, it is strongly recommended that further research applies active stretching exercise combined with 7 self-management of diabetes.

    Prediktor Kegagalan Menyusui Eksklusif: Studi di Puskesmas Buaran Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Indonesia

    Get PDF
    Kegagalan menyusui eksklusif di masih menjadi fenomena di masyarakat. Di Kabupaten Pekalongan tahun 2015 cakupan ASI eksklusif sebesar 30,3%. Angka tersebut mengindikasikan sebagian besar ibu gagal memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor prediktif yang berhubungan dengan kegagalan menyusui eksklusif. Metoda penelitian menggunakan metoda deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan cara cluster random sampling. Dari 10 kelurahan yang mewakili seluruh wilayah kerja puskesmas Buaran Pekalongan diambil sampel sebanyak 4 kelurahan.  Sampel penelitian adalah ibu yang mempunyai anak usia diatas 6 bulan – 12 bulan sejumlah  151 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dari penelitian Isyti’aroh, Setyowati dan Afifah (2013) dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan hasil valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan 106 gagal menyusui eksklusif dan 45 berhasil menyusui eksklusif. Karakteristik responden 108 multiparitas,  riwayat ANC teratur 150, 131 persalinannya pervagina, 141 sudah terpapar, 147 menerima peran sebagai ibu, 150 mendapatkan dukungan keluarga, 146 tidak mempunyai  asisten rumah tangga sebesar, 107 tidak bekerja,   96 pengetahuan rendah, 110 mempercayai mitos negatif tentang ASI. Faktor yang berhubungan dengan kegagalan menyusui eksklusif adalah pengetahuan yang rendah (p value 0,001; 95% CI 0,061-0,288) dan mitos yang tidak benar tentang ASI dan menyusui (p value 0,0001;  95% CI 0,124-0,569). Faktor yang paling berhubungan adalah pengetahuan. Saran bagi perawat agar melakukan edukasi secara intensif tentang ASI dan menyusui eksklusif pada saat ibu melakukan ante natal care. Kata kunci: menyusui eksklusif, mitos, pengetahuan tentang menyusui Abstract  Predictors for Exclusive Breastfeeding Failure: Study at Buaran Community Health Center Pekalongan Regency, Central Java, Indonesia. The failure of exclusive breastfeeding (EBF) is still a phenomenon in the community. In 2015 Pekalongan Regency had exclusive breastfeeding coverage of 30.3%. It indicates that most mothers failed to give exclusive breastfeeding. This study aimed to determine the factors that related to exclusive breastfeeding (EBF) failure. This descriptive cross sectional study was carried out among 151 mother in the Buaran Health Centre Pekalongan Regency, selected using cluster random sampling method.  The research instrument was questionnaires from the research of Isyti'aroh, Setyowati and Afifah 2013. The questionnaires have been validity and reliability test. The results showed there were 106 failed EBF and 45 success EBF, 108 multipara, 150 with regular ANC history, 131 with vaginal deliveries, 141 had already exposures EBF information, 147 accepted their role, 150 received support, and 146 hadn’t household assistants, 107 unemployed, 96 had low knowledge, and 110 trusted myth about breastfeeding. The factors that related to EBF failure were knowledge (p value 0.001, 95% CI 0.061- 0.288) and myth (p value 0.001, 95% CI 0.124-0.569). The most related factor is knowledge. Suggestions for nursing to conduct intensive education about exclusive breastfeeding when mother do antenatal care. Keywords: exclusive breastfeeding, knowledge of breastfeeding, myt

    Meningkatkan kemandirian pasien pasca stroke melalui in-house training kader pendukung lansia pasca stroke

    Get PDF
    AbstrakInsiden stroke mengenai populasi usia lanjut yang berusia 75-84 tahun sekitar 10 kali dari populasi 55-64 tahun. Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, maka perlu adanya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pengabdian masyarakat, serta kegiatan promotif dan preventif, yang dapat dilakukan melalui peningkatkan peran aktif kader dalam upaya promotif dan preventif melalui praktik pendidikan kesehatan dengan tujuan untuk memandirikan klien dalam melakukan Activity Daily Living (ADL). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menghasilkan kader yang terlatih melakukan pendidikan kesehatan dan praktik lapangan serta memberikan pencegahan pada lansia yang beresiko terhadap stroke di wilayah Puskesmas Buaran. Metode yang dilakukan dimulai dengan pembentukan kader pendukung lansia pasca stroke pada bulan September 2018, diikuti dengan pelatihan kader dan berakhir dengan monitoring dan evaluasi keterampilan kader secara mandiri di bulan Februari 2019. Hasil yang diperoleh yaitu terbentuknya 20 kader yang memiliki pengetahuan tentang konsep stroke dan cara melatih Activity Daily Living (ADL) sebelum dan setelah pelatihan (xˉ= 86) , praktik keterampilan (xˉ = 79.30), dan praktik lapangan (xˉ= 86,75). Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah melalui pelatihan terstruktur dengan penyediaan keterampilan promosi kesehatan menejemen lansia pasca stroke akan mampu membentuk kader pendukung lansia pasca stroke yang terlatih. Kata kunci: Kader; lansia; stroke AbstractStroke incidence in the 75-84-year-old population is about 10 times that of the 55-64-year population. Based on the Ministry of Health's 2015-2019 Strategic Plan, it is necessary to improve health and community service promotion, as well as promotive and preventive activities, which can be done through increasing the active role of cadres in the field of health education and field practice on Activity Daily Living (ADL). The purpose of community service is to produce cadres who improve education and field practice and provide a budget for the elderly who are at risk of stroke in the Buaran health district. The method was begun with the formation of post-stroke supporting cadres in September 2018, followed by cadres training and ended by monitoring and evaluating cadre skills independently in February 2019. The results obtained were the formation of 20 cadres who were knowledgeable about the concept of stroke and methods training Activity Daily Living (ADL) before and after training (xˉ = 86), skill practice (xˉ = 79.30), and field practice (xˉ = 86.75). The conclusion of this community service is through structured training with the provision of health promotion skills for post-stroke elderly management will be able to form  supporting cadres for trained post-stroke elderly. Keywords: Cadre; elderly; strok

    Pengaruh Senam Otak Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa di MTS Al-Hikmah Proto

    Get PDF
    Abstract:  Intelligence is the application of cognitive aspects to learning and problem-solving processes, while cognitive processes depend on brain functions such as short-term memory, long-term memory. Based on interviews with the school principal, he said that there had never been an examination of cognitive abilities and the implementation of brain gymnastics on students. Brain gymnastics can improve cognitive skills (awareness, concentration, memory and executive function. Brain gymnastics is divided into 3 (three) functions, namely the lateral dimension, the dimension of concentration and the dimension of concentration. This study aims to determine the effect of brain gymnastics on the cognitive abilities of MTS Al Hikmah students Proto. The research design used the pre-experimental design method because it was not yet an actual experiment because there were still external variables that influenced the formation of the dependent variable. The research population was students of MTS Al-Hikmah Proto class 8A, while the research sample was students of MTS Al-Hikmah Proto class 8A with a total of 15 students.The research instrument used was the MoCa-Ina questionnaire.The results of statistical analysis using the T-test test obtained a P (Asymp. Sig. 2-tailed) of P=0.000 (P<0.05) so that Ho rejected, which means there is a significant effect on the brain exercise intervention on improving cognition f in grade 8A students at MTS Al-Hikmah Proto, Pekalongan Regency.Abstrak: Kemampuan kognitif merupakan fase perubahan yang terjadi selama hidup seseorang seperti memproses informasi, memecahkan masalah dan mengetahui sesuatu. Manfaat senam otak dapat meningkatkan keterampilan kognitif (kesadaran, konsentrasi, memori dan fungsi eksekutif). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap kemampuan kognitif siswa MTS Al Hikmah Proto. Desain penelitian yang digunakan metode pre-experimental pretest-posttest one group. Sampel penelitian adalah siswa MTS Al-Hikmah Proto kelas 8A yang berjumlah 15 siswa yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Untuk Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner MoCa-Ina. hasil analisis statistik dengan menggunakan uji T-test didapatkan P (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar P=0,000 (P<0,05) sehingga Ho ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan pada intervensi senam otak terhadap peningkatan kognitif pada siswa kelas 8A di MTS Al-Hikmah Proto Kabupaten Pekalongan. Diharapkan kepada pihak sekolah dan siswa agar tetap melaksanakan kegiatan senam otak 1 minggu sekali agar kognitif siswa tidak mengalami penurunan

    PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUROTTAL TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN POST OPERASI

    No full text
    Pasien yang mengalami nyeri akut, pengobatan untuk kecemasan sangat dibutuhkan, karena kecemasan sering meningkatkan persepsi rasa sakit, namun rasa sakit juga bisa menimbulkan rasa cemas. Kecemasan bisa menekan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan gangguan penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi murottal terhadap penurunan kecemasan post operasi open reduction and internal fixation (ORIF) pada pasien fraktur. Terapi yang digunakan untuk menurunkan kecemasan adalah memperdengarkan terapi murottal menggunakan Mp3 selama 15 menit tiap sesi, dan diberikan sebanyak 2 sesi dalam 2 hari. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental pre-post test. Pasien fraktur ekstremitas yang dijadwalkan dilakukan operasi ORIF, secara acak dialokasikan ke dalam dua kelompok dengan menggunakan bilangan acak yang dihasilkan komputer. Pengumpulan data menggunakan VASA (skala analog visual untuk kecemasan). Analisis data menggunakan uji mixed repeated ANOVA. Dari tabel uji multivariat didapatkan p-value = <0,001 (p <0,05), artinya ada perbedaan skor kecemasan antara kelompok murrotal dan kelompok kontrol. Berdasarkan uji dependent T- test, diketahui bahwa skor kecemasan pada pre-test dan post-test <0,001 (p <0,05), artinya setelah terapi murottal pada hari pertama dan kedua penelitian, skor kecemasan posttest menurun secara signifika

    Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Penyegaran Kader Pro Lansia Pasca Stroke

    No full text
    Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang insiden stroke terbesar di negara Asia. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyegaran kader pro lansia pasca stroke merupakan upaya yang dilakukan untuk menghindari terjadinya faktor resiko stroke dan memastikan pelaksanaan perawatan pasien pasca stroke yang dilakukan oleh kader dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang baik bagi pasien pasca stroke dalam memfasilitasi pasien stroke pada saat pemeriksaan dan penanganan dari tenaga kesehatan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai evaluasi tindak lanjut dari pengabdian masyarakat yang telah dilakukan pada tahun 2018 yaitu kegiatan yang telah dilakukan oleh kader untuk mengetahui pelaksanaan perawatan pasien pasca stroke. Metode kegiatan yang dilakukan yaitu dengan melakukan evaluasi menggunakan kuesioner evaluasi pelaksanaan perawatan pasien pasca stroke kepada kader, diskusi mengenai kendala selama pelaksanaan, dan penyegaran materi menggunakan metode ceramah tanya jawab dan demonstrasi. Pengabdian kepada masyarakat ini banyak memberikan manfaat bagi kader pro lansia pasca stroke, bentuk nyatanya adalah adanya peningkatan pengetahuan. Setelah terjadi peningkatan pengetahuan diharapkan tumbuhnya sikap kesadaran akan pentingnya perawatan pasien pasca stroke dan untuk kader pro lansia pasca stroke diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diterima dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan dapat terjadi transfer ilmu pengetahuan dari kader terhadap masyarakat sekitar
    corecore