16 research outputs found

    Pendapatan, Angka Konsumsi Ikan, Jenis Ikan Yang Dikonsumsi Dan Kejadian Stunting Di Desa Tanah Bara Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

    Get PDF
    Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U dimana dalam standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada ambang batas (Z-Score) <-2 SD sampai dengan -3 SD (pendek/stunted) dan <-3 SD (sangat pendek /severely stunted). Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan angka konsumsi ikan dan teknik pengolahan ikan dengan kejadian stunting. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga November 2021 di Desa Tanah Bara, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan erat antara angka konsumsi ikan per minggu dengan kejadian stunting (p=0,000), jenis ikan yang dikonsumsi berdasarkan habitat dengan kejadian stunting (p=0,014) dan teknik pengolahan ikan dengan kejadian stunting (p=0,001) Di Desa Tanah Bara, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil. Namun pendapatan tidak terdapat hubungan erat dengan kejadian stunting (p=0,303) Di Desa Tanah Bara Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

    Analisis Kualitatif Bakteri Salmonella sp. Pada Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Kutaraja Banda Aceh

    Get PDF
    Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Kutaraja Provinsi Aceh yang merupakan pelabuhan pendaratan ikan terbesar di Aceh. Ikan tuna salah satu jenis ikan yang didaratkan di pelabuhan Kutaraja yang menjadi target ekspor dan produksinya paling melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri patogen pada ikan tuna yang dipasarkan di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) kutaraja melalui uji kontaminan bakteri Salmonella sp.  Prosedur penelitian terdiri dari 3 tahap yaitu, tahap pra pengkayaan menggunakan media Buffered Peptone Water (BPW), tahap ke dua adalah tahap pengkayaan menggunakan media Rappaport Vassiliadis-Soy (RVS) dan larutan Muller-Kauffmann Tetrathionate novobiocin (MKTTn) dan tahap ke tiga yaitu tahap isolasi menggunakan media XLD dan BGA. Uji kualitatif bakteri Salmonellla sp. berdasarkan uji biokimia dan serologi. Hasil pengujian bakteri Salmonella sp. memperlihatkan bahwa bakteri Salmonella sp. tidak terdapat di ikan tuna sirip kuning di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Kutaraja Provinsi Aceh

    Parameter Primer Dan Sekunder Oksidasi Pada Kombinasi Minyak Hati Ikan Cucut (Sardinella sp.) Dan Minyak Ikan Sarden (Centrophorus sp.)

    Get PDF
    Minyak ikan dan Squalene merupakan minyak hewani yang memiliki stabilitas yang sangat rendah. Hal ini disebabkan karna minyak ikan mengandung asam lemak tidak jenuh, sehingga minyak ikan sangat mudah rusak atau teroksidasi. Karakterisasi pada minyak ikan dapat dilakukan dengan melakukan analisis parameter oksidasi primer maupun sekunder, viskositas, densitas dan uji kejernihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Parameter oksidasi yang terkandung dalam minyak sardine dan hati ika cucut yang mengandung squalene. Parameter yang diujikan meliputi, nilai asam lemak bebas (FFA), peroksida (PV), ansidin (p-AV) dan total oksidasi (totox). Hasil pengujian parameter oksidasi dari kombinasi minyak ikan menunjukan bahwa minyak ikan dengan kombinasi 1:4 memiliki nilai totox paling rendah dan tidak melebihi batas standar IFOS. Nilai parameter oksidasi pada kombinasi minyak ikan tersebut adalah FFA (0,5%), PV (4,67 mEq/kg), anisidin (4,98 mEq/kg), dan TOTOX (14,30 mEq/kg)

    PENINGKATAN KAPASITAS DAN KUALITAS PENGOLAHAN PRODUK IKAN ASIN BERBASIS PENGENDALIAN MUTU DI UMKM DESA LANGKAK, KECAMATAN KUALA PESISIR, KABUPATEN NAGAN RAYA

    Get PDF
    Kecamatan Kuala Pesisir merupakan wilayah barat selatan Provinsi Aceh yang mempunyai keragaman hayati (bio-diversity) potensi ikan hasil tangkapan sangat tinggi (KKP Aceh 2015). Ikan-ikan demersal yang telah mulai di lakukan pengolahan ikan asin antara lain ikan kembung, ikan kambing-kambing, ikan kakap. Selain itu pada penelitian Riski et al. (2017) melaporkan bahwa pada sentral pengolahan ikan asin daerah Leupung Aceh Besar sebanyak 50% sampel yang diuji melebihi ambang batas SNI 8273:2016. Maka dari itu perlu dilakukan pengabdian kepada masyarakat terutama pada pelaku UMKM pengoalahan ikan asin guna untuk memberi pelatihan sehingga harapannya dengan adanya pengabdian ini bisa menambah pengetahuan lebih baik dalam proses pengolahan ikan. Pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahap yakni, melakukan sosialisasi Sosialisasi dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), Pelatihan Pembuatan Para-para, Pelatihan Penggaraman Ikan Asin Lumi-lumi dan Pelatihan Penggaraman Ikan Asin Lumi-lumi. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa, adanya peningkatan ketrampilan pelaku UMKM Ikan Asin terkait dengan teknik pembuatan para-para sebagai media penjemuran ikan asin. Adanya peningkatan pengetahuan teknik penggaraman dan pembuatan ikan asin lumi-lumi. Adanya antusias pelaku UMKM dan masyarakat Desa Langkak untuk melanjukan pembuatan ikan asin lumi-lumi

    Karakteristik Ikan Asin Kambing-Kambing (Canthidermis Maculata) dengan Penggaraman Kering

    Get PDF
    Ikan kambing-kambing (Canthidermis maculata) merupakan ikan demersal yang potensial. Salah satuproduk olahan dari ikan kambing-kambing adalah ikan asin. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukanpengaruh konsentrasi garam dan lama penggaraman terhadap karakteristik ikan asin yang dihasilkan.Penelitian dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama adalah preparasi bahan baku tahap kedua pembuatanikan asin menggunakan metode penggaraman kering dengan konsentrasi garam 5%, 10% dan 15% denganlama penggaraman 12 jam dan 24 jam. Analisis data pada pruduk ikan asin kering menggunakan rancanganacak lengkap faktorial (RALF) dengan dua kali ulangan Ikan kambing-kambing yang digunakan sebagaibahan baku dengan nilai organoleptik 7-9. Komposisi kimia dan total mikroba ikan kambing-kambingdengan kadar air yaitu 77,00±0,32% abu 0,96±0,01% lemak 0,59±0,11% protein 20,58±0,16% karbohidrat0,89±0,05% pH 6,46±0,03%, dan total mikroba 6,13x103. Konsentrasi garam dan lama penggaramanberpangaruh nyata terhadap karakteristik ikan asin yang meliputi kadar garam, kadar air dan total mikroba,konsentrasi garam 15% dengan lama penggaraman 24 jam merupakan perlakuan pruduk ikan asin terbaik.<br /

    Peranan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Higienis Dalam Mempertahankan Mutu Ikan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga

    Get PDF
    Ikan merupakan hasil tangkapan harus segera ditangani untuk menghambat penurunan mutu dan penurunan harga jualnya. Namun demikian, nelayan sebagai pelaku utamanya tidak mempertimbangkan apakah upaya yang dilakukan tersebut layak secara teknis atau ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penanganan ikan di TPI Higienis di PPN Sibolga dan mengetahui fasilitas dan peralatan pendukung yang terdapat di TPI Higienis di PPN Sibolga dalam mempertahankan mutu ikan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses penanganan ikan di TPI Higienis di PPN Sibolga sudah baik karena sudah menggunakan konveyor dan dilengkapi dengan kanopi untuk menjaga mutu ikan tetap baik. Selanjutnya fasilitas TPI Higienis di PPN Sibolga sudah lengkap untuk menerapkan standar yang tinggi dalam pengelolaan hasil perikanan dan pengelolaan lingkungan pelabuha

    Dampak Model Rumpon Terhadap Produktivitas Penangkapan Nelayan Di Kecamatan Mesjid Raya

    Get PDF
    Indonesia merupakan negara yang sebahagian besar wilayahnya terdiri dari lautan yang tersebar luas dari Sabang sampai Marauke, dalam hal ini seharusnya dapat mensejahterakan masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dikarenakan kekayaan akan potensi yang terdapat di dalamnya. Penelitian ini bertujuan agar mendapatkan informasi berapa besar nilai pendapatan yang diperoleh nelayan apabila menggunakan rumpon. Metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan kuisioner dengan pendekatan kualitatif dan dianalisis menggunakan metode Paired Sample T Test. Rata-rata pendapatan yang diterima oleh nelayan tanpa adanya rumpon adalah sebesar Rp. 388.000, sementara pendapatan rata-rata yang diterima oleh para nelayan dengan adanya rumpon adalah sebesar Rp. 592.000 per sekali aktivitas penangkapan ikan. Keberadaan rumpon yang diletakkan di dasar perairan, dapat meningkatnya pendapatan nelayan. Harapannya masyarakat setempat dapat mengelolanya dengan baik dan benar agar kesejahteraan para nelayan dapat meningkat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan yaitu pendapatan nelayan tanpa dan dengan rumpon adalah sangat memiliki perbedaan yang signifikan dan diharapkan dengan adanya peningkatan pendapatan masyarakat nelayan tidak lagi hidup dalam kemiskina

    Kelayakan dasar UMKM pengolahan ikan di Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil

    Get PDF
    Kualitas produk menjadi syarat penting bagi industri yang bergerak di bidang pangan, termasuk industri pada taraf usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Produk UMKM yang bermutu dapat meningkatkan kemampuan berkompetisi di pasar, seperti peningkatan jangkauan pemasaran. Penerapan mutu yang baik, diawali dengan penerapan kelayakan dasar (prasyarat program) yang meliputi Good Manufacturing Practice (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP). Jenis penelitian yang dilakukan, yaitu penelitian kualitatif melalui kegiatan observasi dan penelitian eksperimen melalui pengujian di laboratorium. Tahapan penelitian terdiri dari evaluasi penerapan kelayakan dasar, tahapan kedua pengambilan sampel produk UMKM, dan tahapan ketiga, yaitu pengujian cemaran mikroorganisme. Hasil evaluasi penerapan kelayakan dasar menunjukkan UMKM 1, 2 dan 3 memperoleh tingkat penerapan C yang terdiri dari jumlah penyimpangan mayor 6, serius 3 dan kritis nihil pada UMKM 1 dan 2 serta penyimpangan mayor 6, serius 4 dan kritis nihil pada UMKM 3. UMKM 4 memperoleh tingkat penerapan D dengan jumlah penyimpangan mayor 7, serius 2 dan kritis 1. Hasil analisis cemaran mikroba parameter ALT sebanyak <2.500 koloni/g, parameter E. coli dan Salmonella negatif (-) pada keempat produk UMKM. UMKM 1, 2, 3, dan 4 memenuhi persyaratan SNI 7388:2009 pada parameter cemaran mikroba. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan keempat UMKM belum menerapkan kelayakan dengan baik, namun cemaran mikroba pada produk yang dihasilkan di bawah ambang batas SNI

    Application of Fermented Starfruit (Asam Sunti) as an Antimicrobial in Keumamah Loin

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the effect of sunti acid on the ALT and mold as an antimicrobial in keumamah loin. The research is experimental and uses a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. Treatment 1 was soaking in sunti acid suspension as much as 10% (F1), as much as 20% (F2), as much as 30% (F3), and without immersion (F0). The parameters observed were ALT and mold. The results of these two studies were analyzed using one way analysis of variance (ANOVA) and continued with Duncan's test. The results showed that the highest ALT was in F0 (7.51x105CFU/mL) and the lowest was in sample F3 (6.36x105CFU/mL), then the highest mold value was in sample F0 (7.68x105CFU/mL), and the lowest was in F3 (6.46x105CFU/mL). The difference in the concentration of sunti acid suspension had a significant effect on the ALT and mold on keumamah loin at the 95% confidence intervalTujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh asam sunti terhadap jumlah ALT dan kapang sebagai antimikroba pada ikan kayu loin. Penelitian bersifat eksprimen dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan pengujian. Perlakuan 1 adalah perendaman suspense asam sunti sebanyak 10% (F1),&nbsp; sebanyak&nbsp; 20 % (F2), sebanyak 30% (F3), dan tanpa perendaman (F0). Parameter yang diamati adalah ALT dan kapang hasil dari kedua penelitian ini dianalisis menggunakan one way analiysi of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah ALT tertinggi pada F0 (7,51x105CFU/mL) dan nilai terendah pada sampel F3 (6,36 x105CFU/mL), selanjutnya nilai kapang tertinggi pada sampel F0 (7,68 x105CFU/mL), dan nilai terendah pada&nbsp; F3 (6,46 x105CFU/mL). Perbedaan kosentrasi suspense asam sunti berpengaruh nyata terhadap nilai ALT dan kapang pada tingkat kepercayaan 95%

    DISTRIBUTION OF SUBSIDIZED DIESEL FUEL ON FISHING VESSELS IN PPI LHOK BENGKUANG, SOUTH ACEH

    Get PDF
    Fishers at PPI Lhok Bengkuang, South Aceh Regency, are still unable to obtain subsidized fuel oil. This is influenced by the increasing demand and the limited fuel supply at nearby fuel station.The purpose of this study is to calculate the amount of diesel fuel distributed to fishers, the servicecapacity of the fuel station at PPI Lhok Bengkuang, and the amount fuel supply. Data were collectedthrough observation and direct interviews with fishers who buy fuel regularly, which are then analyzedusing simple math. The results of this study show that 125 L of diesel fuel were subsidized subsidiesfor 4 months, with a monthly average requirement of 31.92 liters. Fishing vessels with a size of 1–10GT consumed most diesel fuel ranging from 85 to 285 liters. The tank capacity of the fuel station is20,000 liters, and to fullfil the demand, diesel fuel is delivered 1-2 times per month. Keywords: fishing vessels, fishing port Lhok Bengkuang, fuel, subsidized diese
    corecore