132 research outputs found

    Asymptotic expansions for the ergodic moments of a semi-markovian random walk with a generalized delaying barrier

    Get PDF
    In this study, a semi-Markovian random walk process (X(t)) with a generalized delaying barrier is considered and the ergodic theorem for this process is proved under some weak conditions. Then, the exact expressions and asymptotic expansions for the first four ergodic moments of the process X(t) are obtained.This research is supported partially by TUBITAK, under Project 110T559.Publisher's Versio

    2-[(E)-3,4-Dimeth­oxy­benzyl­idene]hydrazinecarboxamide

    Get PDF
    In the title compound, C10H13N3O3, the 3,4-dimeth­oxy­benzyl­idene and hydrazinecarboxamide groups are oriented at a dihedral angle of 53.82 (6)° and an intra­molecular N—H⋯N hydrogen bond generates an S(5) ring motif. In the crystal, mol­ecules are linked by N—H⋯O hydrogen bonds into sheets propagating in (-201), which feature R 1 2(5), R 2 2(8) and R 2 4(14) loops

    1,3-Bis(1-cyclo­hexyl­eth­yl)imidazolidine-2-thione

    Get PDF
    The complete mol­ecule of the title compound, C19H34N2S, is generated by crystallographic twofold symmetry, with the C=S group lying on the rotation axis. A short C—H⋯S contact occurs in the mol­ecule. The five-membered ring is twisted and the cyclo­hexyl ring adopts a chair conformation. The dihedral angle between the mean plane of the five-membered ring and the basal plane of the cyclo­hexyl ring is 75.32 (13)°

    PENGATURAN ZONASI DI DAERAH SEMPADAN SUNGAI MANDAR, KECAMATAN TINAMBUNG KABUPATEN POLEWALI MANDAR

    Get PDF
    Mandar River is one of the rivers in West Sulawesi Province which is located in Polewali Mandar Regency and comes from one of the foot of the mountain with a length of about 150 km. The use of Mandar River water, apart from being a source of air for the surrounding community, is also used as a power plant, so that the Mandar River cannot be separated from the lives of some people who live in the border areas of the Mandar River. Over time, activities in the Mandar River border area have increased, especially in the construction of residences and other buildings such as residential buildings. This study aims to identify the use of space in the Mandar River border area and provide recommendations for spatial planning by zoning the use of space in the area and reducing the impact of flooding. The method used in this research is descriptive qualitative with spatial analysis. The results of this study are the zoning arrangements for regional activities in the form of conservation areas and border areas, while the zoning of cultivation areas are river conservation areas and agricultural and plantation areas. The border area of ​​the Mandar River for structuring more arrangements is right on the edge, where the area is a flood-prone area with relocation development or river normalization.Sungai Mandar merupakan salah satu sungai di Provinsi Sulawesi Barat yang terletak di Kabupaten Polewali Mandar dan berasal dari salah satu kaki gunung dengan Panjang sekitar 150 km. Pemanfaatan air Sungai Mandar selain sebagai sumber air bagi masyarakat disekitarnya juga digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, sehingga Sungai Mandar tidak bisa terlepas dari kehidupan sebahagian orang yang tinggal di daerah sempadan Sungai Mandar. Seiring berjalannya waktu, kegiatan di daerah sempadan Sungai Mandar semakin meningkat, khususnya pada pembangunan tempat tinggal maupun bangunan lainnya seperti bangunan permukiman penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan ruang di daerah sempadan Sungai Mandar dan memberikan rekomendasi penataan ruang dengan menyusun penataan zonasi pemanfaatan ruang di daerah tersebut dan mengurangi dampak dari banjir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan analisis spasial. Hasil dalam penelitian ini adalah pengaturan zonasi kegiatan kawasan lindung berupa kawasan konservasi dan kawasan sempadan sungai, sedangkan zonasi kawasan budidaya adalah kawasan permukiman dan kawasan pertanian dan perkebunan. Pengaturan wilayah daerah sempadan Sungai Mandar lebih diprioritaskan untuk penataan kawasan permukiman yang berada tepat di tepi sungai, dimana kawasan tersebut merupakan kawasan yang rawan banjir dengan dilakukannya relokasi ataupun pembangunan tanggul dan normalisasi sungai. Sungai Mandar merupakan salah satu sungai di Provinsi Sulawesi Barat yang terletak di Kabupaten Polewali Mandar dan berasal dari salah satu kaki gunung dengan Panjang sekitar 150 km. Pemanfaatan air Sungai Mandar selain sebagai sumber air bagi masyarakat disekitarnya juga digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, sehingga Sungai Mandar tidak bisa terlepas dari kehidupan sebahagian orang yang tinggal di daerah sempadan Sungai Mandar. Seiring berjalannya waktu, kegiatan di daerah sempadan Sungai Mandar semakin meningkat, khususnya pada pembangunan tempat tinggal maupun bangunan lainnya seperti bangunan permukiman penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan ruang di daerah sempadan Sungai Mandar dan memberikan rekomendasi penataan ruang dengan menyusun penataan zonasi pemanfaatan ruang di daerah tersebut dan mengurangi dampak dari banjir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan analisis spasial. Hasil dalam penelitian ini adalah pengaturan zonasi kegiatan kawasan lindung berupa kawasan konservasi dan kawasan sempadan sungai, sedangkan zonasi kawasan budidaya adalah kawasan permukiman dan kawasan pertanian dan perkebunan. Pengaturan wilayah daerah sempadan Sungai Mandar lebih diprioritaskan untuk penataan kawasan permukiman yang berada tepat di tepi sungai, dimana kawasan tersebut merupakan kawasan yang rawan banjir dengan dilakukannya relokasi ataupun pembangunan tanggul dan normalisasi sungai

    Banjir di lembangan Sg. Tobobon I Sg. Gudon, Kota Kinabalu, Sabah : kajian ke atas corak dan pengurusan.

    Get PDF
    Di Malaysia, banjir sudah menjadi fenomana tahunan kesan daripada faktor semulajadi mahupun gangguan man usia. Kesannya ia telah mengakibatkan kos yang sangat tinggi untuk langkah mitigasi banjir. Sebagai perbandingan, kos mitigasi pada Rancangan Malaysia ke-2 sekitar RM14 juta dan ia meningkat mendadak kepada RM400 juta. Kos ini adalah bayaran kita diatas pembangunan yang tidak begitu mengambil sensitiviti alam sekitar. Lembangan Sg. TebobonlGudon yang terletak di pinggiran Bandaraya Kota Kinabalu, merupakan kawasan yang sering di landa banjir. Kemuncak kejadian banjir belaku pada Julai 2005 dimana ia mangakibatkan kemusnahan yang besar dalam sejarah banjir di kawasan tersebut. Oengan menggunakan pendekatan kajian lapangan dan soal selidik, kajian ini telah mendapat gambaran tentang trend kejadian banjir antara 1999 - 2009. Apa yang dilihat, perubahan gunahtanah kesan pembinaan taman-taman perumahan, alur-alur yang sempit terutamanya alur bawah jambatanlculvert serta kewujudan rumah-rumah bertiang di sepanjang tepian alur menyebabkan berlaku peningkatan kekerapan banjir dari tahun 199 - 2005 dan kesan daripada beberpa projek mitigasi oleh pihak kerajaan seperti melebar dan meluaskan alur sungai di kawasan hilir sungai dan memastikan longkanglparit sentiasa dibersihkan telah menyebabkan kekerapan banjir mula menyusut selepas tahun 2006

    Dibromido{N′-[1-(pyridin-2-yl)ethyl­idene]picolinohydrazide-κ2 N′,O}cadmium

    Get PDF
    The title compound, [CdBr2(C13H12N4O)], was obtained from the reaction of Cd(NO3)2·4H2O with meth­yl(pyridin-2-yl)methanone picolinoylhydrazone and sodium bromide. The Cd2+ cation is ligated by one O atom and two N atoms of the tridentate ligand and two bromide anions, forming a Br2CdN2O polyhedron with a distorted trigonal–bipyramidal coordination geometry. In the crystal, non-classical C—H⋯Br hydrogen bonds are observed. In addition, π–π stacking inter­actions [centroid–centroid distance = 3.7455 (19) Å] contribute to the stabilization of the crystal structure

    1,3-Bis(1-phenyl­eth­yl)imidazolidine-2-thione

    Get PDF
    The complete molecule of the title compound, C19H22N2S, is generated by crystallographic twofold symmetry with the C=S group lying on the rotation axis. The imidazolidine ring adopts a flattened twist conformation. The dihedral angle between the asymmetric part of the imidazolidine-2-thione fragment and the benzene ring is 89.49 (17)°

    Pengurusan tapak pelupusan sampah mapan di negeri sabah: kajian kes tapak pelupusan sanitari Kayu Madang Kota Kinabalu, Sabah

    Get PDF
    Masalah pengurusan tapak pelupusan semakin serius di kebanyakan negara terutamanya negara yang bergantung kepada kaedah timbus tanah. Faktor utama masalah tersebut adalah disebabkan oleh kesan sampingan kaedah tersebut seperti pencemaran cecair lesapan, pencemaran bau dan masalah penyakit, ditambah lagi dengan pertambahan jumlah penduduk yang tidak terkawal di beberapa negara membangun. Umumnya, pertambahan jumlah sisa adalah berkadar langsung dengan pertambahan sisa. Oleh itu kajian ini bertujuan untuk mengetengahkan elemen utama dalam pengurusan tapak pelupusan yang lebih mapan. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat tiga kaedah pengumpulan data yang digunakan iaitu kaedah temubual pegawai DBKK yang mengendalikan tapak pelupusan dan pusat pengumpul bahan kitar semula dan kaedah soal selidik kepada isirumah di sekitar DBKK, MPKB,MDT,MDPT dan MDPG. Kaedah analisis LCA tu:-ut digunakan untuk mengetahui sumbangan penggunaan bahan kitar semula dalam penjimatan tenaga dan alam sekitar. Peranan masyarakat, pihak swasta dan scavengers dalam menyumbang kepada konsep pengurusan tapak pelupusan mapan juga ditentukan melalui kaedah yang dicadangkan. Hasil kajian mendapati terdapat lapan (8) jenis komposisi sisa yang telah dikenalpasti di tapak pelupusan dengan jumlah purata sisa sebanyak 13020.29 tan/bulan. DBKK tidak menggunakan sebarang model pengurusan tapak pelupusan mapan dalam operasi tapak pelupusan. Sumbangan isirumah, pusat pengumpul dan scavengers dalam mengurangkan jumlah sisa ditapak pelupusan masing­masing sebanyak 14.5%/bulan, 11.32%/bulan dan 3.72%/bulan. Analisis LCA mendapati terdapat penjimatan tenaga dalam penghasilan produk baru dengan menggunakan bahan kitar semula berbanding menggunakan bahan asli

    Synthesis, characterization and bioactivity of mixed-ligand Cu(II) complexes containing Schiff bases derived from S-benzyldithiocarbazate and saccharinate ligand and the X-ray crystal structure of the copper-saccharinate complex containing S-benzyl-β-N-(acetylpyrid-2-yl)methylenedithiocarbazate

    Get PDF
    Mixed-ligand complexes of general formula, [Cu(NNS)(sac)] (NNS′ = S-benzyl-β-N-(2-acetylpyrid-2-yl)methylenedithiocarbazate, NNS″ = S-benzyl-β-N-(2-benzoylpyrid-2-yl)methylenedithiocarbazate and NNS = S-benzyl-β-N-(6-methylpyrid-2-yl)methylenedithio-carbazate, sac = the saccharinate anion) have been synthesized by reacting [Cu(sac)2(H2O)4] · 2H2O with the appropriate ligands in ethanol and characterized by various physico-chemical techniques. Magnetic and spectral evidence indicate that the complexes are four-coordinate in which the Schiff bases coordinate as NNS ligands and the sac- anion coordinates as a unidentate N-donor ligand. An X-ray crystallographic structural analysis of [Cu(NNS′)(sac)] shows that the complex has a distorted square-planar geometry with the Schiff base coordinated to the copper (II) ion as a uninegatively charged tridentate chelating agent via the pyridine nitrogen atom, the azomethine nitrogen atom and the thiolate sulphur atom while the fourth coordination position is occupied by the N-bonded saccharinate anion. The complexes have been evaluated for their biological activities against selected pathogens and cancer cell lines. They display weak activity against the pathogenic bacteria and fungi. The complexes were highly active against the leukemic cell line (HL-60) but only [Cu(NNS′)(sac)] was found to exhibit strong cytotoxicity against the ovarian cancer cell line (Caov-3). All complexes were inactive against the breast cancer cell line (MCF-7)
    corecore