22 research outputs found

    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PERIODE 15 JULI 2016 - 15 SEPTEMBER 2016 DI SMKN 1 SEDAYU YOGYAKARTA Alamat: Pos Kemusuk, Sedayu, Argomulyo, Bantul, Yogyakarta 55753

    Get PDF
    Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan pembentukan dan peningkatan kemampuan profesional. Kegiatan yang termasuk lingkup PPL diarahkan ke pelatihan pengalaman profesionalisme pembelajaran. Adapun tujuan dari progam PPL ini yakni untuk mengabadikan sebagian kompetensi mahasiswa untuk membantu lebih memberdayakan masyarakat sekolah demi tercapainya keluaran sekolah yang lebih berkualitas serta melatih kemampuan profesionalisme mengajar mahasiswa. Melalui kegiatan ini keempat kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian dapat semakin ditingkatkan. Praktek Pengalaman Lapangan dapat dijadikan sarana bagi mahasiswa mendapatkan pengetahuan bagaimana situasi dan kondisi di lapangan yang sebenarnya sehingga dapat menambah wawasan mahasiswa tentang dunia pendidikan. Pelaksanaan PPL dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2016 – 15 September 2015 bertempat di SMK N 1 Sedayu yang beralamat di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DIY. Kegiatan PPL ini melaksanakan program kegiatan dengan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa yang diperoleh selama berada di perguruan tinggi dan didukung kondisi lingkungan warga sekolah. Mata pelajaran yang diampu adalah Gambar Teknik dan Teknik Pengelasan SMAW di kelas XI dan Teknologi Mekanik di kelas X. Alokasi waktu tatap muka 8 jam pelajaran untuk mata pelajaran Teknologi Mekanik dan Teknik Pengelasan SMAW dan 2 jam pelajaran untuk mata pelajaran Gambar Teknik. KBM berjalan dengan lancar, walaupun sesekali terdapat kendala dalam mengatasi siswa yang cenderung ramai sendiri dikelas. Hasil Praktik Pengalaman Lapangan ini adalah pengalaman bagi praktikan untuk mengajar, yakni berupa penerapan ilmu pengetahuan dan praktik keguruan dalam bidang pendidikan Teknik Mesin yang diperoleh di perkuliahan. Kegiatan ini juga memberikan bekal kepada praktikan mengenai bagaimana menjadi guru yang berdedikasi

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI: SMA NEGERI 1 PAKEM 15 Juli s/d 15 September 2016

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pakem yang terletak di Jalan Kalirang Km. 17,5 dan berlangsung selama kurang lebih 5 minggu, sejak tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015. Program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mengajar mahasiswa sebagai calon pendidik atau tenaga kependidikan. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan dalam kehidupan nyata, baik di lembaga pendidikan formal, lembaga pendidikan non formal, maupun masyarakat. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dapat memberikan bekal pengalaman bagi mahasiswa untuk membentuk tenaga kependidikan yang profesional, siap memasuki dunia pendidikan, serta memilki empat kompetensi pendidik, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Kegiatan Praktik Pengalamam Lapangan (PPL) dilakukan secara bertahap, mulai dari pembekalan, penerjunan, observasi, pelaksanaan praktik mengajar, hingga praktikanan laporan. Kegiatannya meliputi praktik mengajar dan kegiatan lain yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Praktik mengajar dilakukan di kelas XI MIPA 1, XI MIPA 2, dan XI MIPA 3 dengan jumlah 27 kali pertemuan. Hasil yang dicapai selama PPL ialah praktikan memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah. Praktik mengajar yang dilaksanakan dapat berjalan lancar umumnya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meskipun masih terdapat beberapa hambatan. Hambatan tersebut dapat diatasi dengan berkonsultasi dengan pihak yang terkait yaitu guru dan dosen pembimbing sehingga segera dapat diselesaikan. Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mahasiswa dapat menerapkan ilmunya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran, mahasiswa dapat memahami permasalahan yang mungkin timbul dalam kegiatan pembelajaran di sekolah serta cara mengatasinya, dan mahasiswa dapat melatih keterampilannya untuk menjadi pendidik yang profesional

    Perancangan Dan Pengembangan Mesin Pembersih Bulu Ayam (Otomatis)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian mengenai perancangan alat pembersih bulu ayam ini adalah Untuk mengetahui cara merancang dan membuat mesin pembersih bulu ayam, serta untuk mengetahui prinsip kerja dari mesin pembersih bulu ayam. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Studi Literatur dan Eksperimen. Perancangan dan pembuatan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dari rancangan terdahulu. Data bisa berupa spesifikasi alat-alat dan lainnya. Secara aktual dilakukan pengambilaan dengan memvariasi kemudian dilakukan perhitungan secara analisis, Dari pengembangan mesin pembersih bulu ayam dalam penelitian ini, dan akan dirancang terlebih dahulu menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2015 sebagai acuan dalam perancangan. Adapun hasil penelitian rangka mesin pencabut ini terdiri dari besi siku, Rangka ini terdiri dari 2 bagian, yaitu rangka inti dan rangka pemanas. sistem transimisi menggunakan 2 buah puli tipe B dan sabuk-V tipe B-25. Tabung pencabut bulu ayam terbuat dari bahan steinless steel. Mesin pencabut bulu ayam ini digerakkan oleh motor listrik ¼ HP dengan putaran pada poros pencabut adalah 225 rpm. Dari hasil uji coba rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memproses 2 ekor ayam sekaligus adalah 3 menit dengan hasil pencabutan mencapai 90

    KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan lompat jauh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Banjarnegara Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah observasi dengan teknik tes dan pengukuran. Penelitian ini menggunakan cara simple random sampling dalam pengambilan sampel penelitian. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Banjarnegara sebanyak 253 siswa dengan sampel sebanyak 72 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes unjuk kerja lompat jauh. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan lompat jauh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bawang secara berurutan sebagai berikut: 2 siswa atau 2.778% dalam kategori sangat baik, 30 siswa atau 41.667% dalam kategori baik, 12 siswa atau 16.667% dalam kategori cukup, 27 siswa atau 37.500% dalam kategori kurang, dan 1 siswa atau 1.388% dalam kategori sangat kurang. Dari hasil penelitian kemampuan lompat jauh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Banjarnegara dominan dalam kategori baik dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa atau 41.667%

    PENGEMBANGAN JOBSHEET PENGELASAN SMAW PADA MATA PELAJARAN DASAR TEKNIK MESIN DI SMK NEGERI 1 SEDAYU

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini dirancang untuk: (1) Mengetahui spesifikasi jobsheet dasar teknik mesin kompetensi pengelasan SMAW pada semester genap untuk siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sedayu. (2) Mengetahui kelayakan jobsheet mata pelajaran dasar teknik mesin keahlian pengelasan SMAW pada semester genap untuk kelas X di SMK N 1 Sedayu menurut ahli materi, ahli media dan pengguna. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) yang disesuaikan dengan model ADDIE yang diadaptasi dari Robert Maribe Branch (2009). Subjek penelitian pengembangan jobsheet ini adalah dosen jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakuktas Teknik UNY sebagai ahli media, guru mata pelajaran dasar teknik mesin kompetensi keahlian pengelasan SMAW di SMK N 1 Sedayu sebagai ahli materi dan media serta siswa kelas X program keahlian Teknik Pengelasan di SMK N 1 sedayu sebagai pengguna jobsheet. Pada penelitian ini menggunakan 2 macam teknik pengambilan data yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Spesifikasi jobsheet dasar teknik mesin kompetensi pengelasan SMAW pada semester genap untuk siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sedayu yaitu menghasilkan jobsheet dasar teknik mesin kompetensi pengelasan SMAW yang terdiri dari kompetensi dasar pengelasan pembuatan jalur, pengelasan sambungan 1G, dan pengelasan sambungan T (Fillet), tujuan pembelajaran, teori pengantar, alat dan bahan, langkah kerja, gambar kerja, keselamatan kerja, penilaian, serta untuk hasil akhir jobsheet dicetak menggunakan kertas ukuran A4 jenis HVS 80 gram dengan ketebalan job sheet 23 halaman. (2) Hasil uji kelayakan pengembangan jobsheet dasar teknik mesin kompetensi pengelasan SMAW pada semester genap untuk siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sedayu (a) menurut ahli materi masuk dalam kategori layak dengan persentase sebesar 81,94%, (b) menurut ahli media masuk dalam kategori sangat layak dengan persentase sebesar 86,11% dan (c) menurut pengguna masuk dalam kategori layak dengan persentase 84,07%

    Formulasi dan Efektivitas Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.)

    Get PDF
    The use of antiseptic hand gel with regards to paradigm that is healthy as well as clean practical, as an attempt to avoid the onset of infection. The volatile oil of Alpinia galanga rhizomes are known active as antibacterial. Three formulation of gels containing of 1 mL of galangal oil were made with variations of carbopol 940 from 0.5% - 2 %. Antiseptic test were done using replica methods. Data of viscosity, spread power, and adhesion were analyzed using one way ANAVA. Data of effectiveness was analyzed using one way ANAVA and if there is any differences, it will be continued by using HSD Tukey. The results showed that viscosity of gels were pseudoplastic flows. Spread power of gel preparations increased, adhesion and viscosity decreased during storage. All gel preparation showed the effectiveness of antiseptic gels because be able to reduce the number of bacterial colonies. Effectiveness of antiseptic formula that contains of carbopol 0.5% can reduce the number of colonies 70% and did not differ from the positive control which can reduce the number of colonies up to 79.37%.Penggunaan gel antiseptik tangan berkaitan dengan paradigma bahwa bersih itu sehat dan praktis serta sebagai upaya untuk menghindari terjadinya infeksi. Minyak atsiri rimpang lengkuas diketahui aktif sebagai antibakteri. Ketiga formulasi gel mengandung 1 mL minyak atsiri lengkuas dibuat dengan variasi konsentrasi karbopol 940 dari 0,5% - 2%. Pengujian efektivitas antiseptik sediaan gel menggunakan metode replika dengan 15 relawan. Data viskositas, daya sebar, dan daya lekat dianalisis dengan uji ANAVA satu arah. Data efektivitas antiseptik dianalisis menggunakan uji ANAVA satu arah, jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji HSD Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viskositas semua sediaan menunjukkan sifat aliran pseudoplastis. Daya sebar sediaan gel meningkat, namun daya lekat dan viskositas menurun selama penyimpanan. Pengujian antiseptik menunjukkan bahwa semua sediaan gel efektif menurunkan jumlah koloni bakteri. Efektivitas antiseptik formula yang mengandung 0,5% karbopol mampu menurunkan jumlah koloni hingga 70%, dan tidak berbeda dari kontrol positif yang mampu menurunkan jumlah koloni hingga 79,37%

    The risk factor of metastatic status of retinoblastoma patient in Yogyakarta Tertiary Hospital

    Get PDF
    The metastases of the tumor become a serious problem malignancy including retinoblastoma. This study aimed to observe the correlation between several risk factors with the metastatic status of retinoblastoma patients in Yogyakarta Tertiary Hospital. Records of patients with retinoblastoma treated between 2011 and 2017 were obtained for observational analytic study. The gender, laterality, age, Body Mass Index (BMI) classification, BMI for age, type of retinoblastoma, and metastatic status were analyzed. The association was statistically analyzed by the correlation ratio of Eta test. Thirty-seven cases of retinoblastoma were enrolled in this study, with mean age 29.44 (±14.1) months; 14 females and 23 males. Ten patients (27.0%) have no metastases, while 27 patients (72.9%) exhibit metastases. The multivariate logistic regression analysis demonstrated that male gender (OR 8.3; 95% CI 1.07–64.5; p = 0.04) and age below 24 months (OR 17.6; 95% CI 1.26-248.31; p = 0.03) were a predictive of the metastatic status for retinoblastoma. On the other hand, the laterality, BMI classification, BMI for age, and types of retinoblastoma were not associated with the metastatic status of retinoblastoma. The gender and age were significantly associated with the metastatic status of retinoblastoma. Male patients and age below 24 months were more likely to have metastatic disease of retinoblastoma

    The eyelid tumor in Yogyakarta, Indonesia

    Get PDF
    Many types of eyelid tumors may easily be diagnosed from a clinical point of view. However only a small number of large studies exist exploring the frequency of eyelid lesions from different regions. According to the epidemiology of various eyelid lesions happened in Yogyakarta Special Region, this study was aimed to investigate the prevalence of eyelid tumors in Yogyakarta Special Region. A total of 94 patients were enrolled in a descriptive study. The data were taken retrospectively from the medical record. All patients were diagnosed with eyelid tumors from January 2014 until December 2017 by histopathological examination. Among the subjects, 56 (59.6%) were male and 38 (40.4%) were female. There was no difference found in laterality (OD 46% vs OS 50%). Sebaceous carcinoma was found in 15 (16%) patients, followed by squamous cell carcinoma (SCC) 13 (13.8%), basal cell carcinoma (BCC) 11 (11.7%), epidermoid cyst 7 (7.4%), non-Hodgkin lymphoma 7 (7.4%), and others. We also found that 11 (11.7%) of patients showed an inflammation appearance only. The therapy was varied from extirpation and biopsy (39.4%), wide excision (27.7%), excision and biopsy (18.1%), exenteration (10.6%), and also anterior and lateral orbitotomy (2.1%) for each procedure. The eyelid tumor was found equally in the right and the left eye. Sebaceous carcinoma followed by SCC and BCC were the most common eyelid tumor found in this study. A further study is needed to determine the risk factor of each tumor

    STUDI KASUS KUALITAS ANTARA BETON ANTI RADIASI DENGAN BATA MERAH DI PASARAN UNTUK PENAHAN RADIASI

    Get PDF
    Bidang radiologi adalah salah satu instalasi penunjang medik, menggunakan sumber radiasi pengion (sinar-X) untuk mendiagnosis adanya suatu penyakit berupa gambaran anatomi tubuh yang ditampilkan dalam film radiografi. Dalam pengunaan radiasi sinar-x wajib menegakkan asas proteksi radiasi. Proteksi radiasi meliputi 3 prinsip yaitu justifikasi, limitasi dan penerapan optimisasi.Cara untuk mengendalikan bahaya radiasi ada 3 yaitu-waktu, jarak, dan penggunaan perisai pelindung, salah satu pelindung antara lain tembok atau beton anti radiasi dengan material khusus. Sehingga perlu dilakukan perbandingkan beton dengan komposisi pasir pantai trisik dan semen tiga roda dengan perbandingan 1:5 sebagai beton tahan radiasi sinar-x dengan beton yang ada di pasaran yaitu bata merah di 20 lokasi di DIY. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan pengujian batako tahan radiasi dengan batako dari produsen yang ada di DIY untuk membandingkan konsistensi atenuasi linier pada setiap produsen bata merah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Radiologi Universitas Aisyiyah Yogyakarta dilaksanakan mulai bulan Oktober 2019 sampai April 2021. Hasil peneliti ini yaitu laju dosis radiasi pada masing-masing batako yang dilakukan pengujian memiliki hasil yang tidak sama dalam mempengaruhi koefisiensi atenuasi linier. Dari hasil koefisien atenuasi yang di dapatkan dalam menahan laju dosis radiasi hasil terbaik terdapat dari batako tahan radiasi yang terbuat dari pasir pantai Trisik dan campuran semen PPC Tiga Roda. Hasil terbaik kedua bata merah dari Sleman. Hasil terbaik ketiga bata merah dari Gunung Kidul. Hasil terbaik keempat bata merah dari Kulon Progo. Hasil terbaik kelima bata merah dari Bantul. Hasil keenam atau paling rendah bata merah dari Kota Yogyakarta

    Twelve-month observational study of children with cancer in 41 countries during the COVID-19 pandemic

    Get PDF
    Introduction Childhood cancer is a leading cause of death. It is unclear whether the COVID-19 pandemic has impacted childhood cancer mortality. In this study, we aimed to establish all-cause mortality rates for childhood cancers during the COVID-19 pandemic and determine the factors associated with mortality. Methods Prospective cohort study in 109 institutions in 41 countries. Inclusion criteria: children <18 years who were newly diagnosed with or undergoing active treatment for acute lymphoblastic leukaemia, non-Hodgkin's lymphoma, Hodgkin lymphoma, retinoblastoma, Wilms tumour, glioma, osteosarcoma, Ewing sarcoma, rhabdomyosarcoma, medulloblastoma and neuroblastoma. Of 2327 cases, 2118 patients were included in the study. The primary outcome measure was all-cause mortality at 30 days, 90 days and 12 months. Results All-cause mortality was 3.4% (n=71/2084) at 30-day follow-up, 5.7% (n=113/1969) at 90-day follow-up and 13.0% (n=206/1581) at 12-month follow-up. The median time from diagnosis to multidisciplinary team (MDT) plan was longest in low-income countries (7 days, IQR 3-11). Multivariable analysis revealed several factors associated with 12-month mortality, including low-income (OR 6.99 (95% CI 2.49 to 19.68); p<0.001), lower middle income (OR 3.32 (95% CI 1.96 to 5.61); p<0.001) and upper middle income (OR 3.49 (95% CI 2.02 to 6.03); p<0.001) country status and chemotherapy (OR 0.55 (95% CI 0.36 to 0.86); p=0.008) and immunotherapy (OR 0.27 (95% CI 0.08 to 0.91); p=0.035) within 30 days from MDT plan. Multivariable analysis revealed laboratory-confirmed SARS-CoV-2 infection (OR 5.33 (95% CI 1.19 to 23.84); p=0.029) was associated with 30-day mortality. Conclusions Children with cancer are more likely to die within 30 days if infected with SARS-CoV-2. However, timely treatment reduced odds of death. This report provides crucial information to balance the benefits of providing anticancer therapy against the risks of SARS-CoV-2 infection in children with cancer
    corecore