10 research outputs found

    WORKSHOP KREASI MEDIA PIPE CLEANER DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI BAGI GURU PAUD DI RA ABATA MARDHOTILLAH KABUPATEN KARAWANG

    Get PDF
    Pipe cleaner media creation training on fine motor skills of early childhood is the creation of media according to early childhood development aspects in the form of handicrafts and various games with pipe cleaner media. The novelty of this pipe cleaner media is one of the most popular craft materials. easy to form and create and its flexible nature makes it easier for children to be creative and can train children's fine motor skills. The existence of this PKM program aims to assist teachers in making APE or learning media in improving children's fine motor skills. This PKM activity has been successfully held twice, the first online to introduce pipe cleaner media on November 19, 2021 with a total of 130 participants consisting of PAUD teachers in the Karawang district and the second offline for training on making pipe cleaner media creations. for teachers RA Abata Mardhotilla karawang district

    PROFIL KOMITMEN RELIGIUS DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN

    Get PDF
    AbstractThis study aims to determine differences in religious commitment and Teaching Faculty of SMA and MA (Pesantren) background, and its implications for learning. This research approach is quantitative descriptive and comparative techniques using questionnaires, the study documentation, and observation. The research data were analyzed using descriptive statistical analysis techniques and inferential. Research hypothesis testing using the comparative analysis is the t-score. The results showed that: there were significant differences of religious commitment among students of Faculty of SMA and MA (Pesantren) backgrounds. Obtained value t = -6.588 with df = 66 and p-value (2 sides / 2-tailed) = 0,000 so it can be concluded that the average score in the student questionnaire with SMA background, is smaller than MA (Pesantren) background. The results showed that there were differences in the profile dimensions religus commitment. First, the lack of communal dimension in the educational backgrounds of students MA (Pesantren). Second, high communal dimension in the educational backgrounds of students in SMA. Third, the dimensions of the experience both equally lacking. Fourth, the dimensions of both beliefs are equally high.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan komitmen religius mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan SMA dan MA (Pesantren), serta implikasinya dalam pembelajaran. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif dan teknik komparatif dengan menggunakan instrumen angket, studi dokumentasi, dan observasi. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis komparasi yaitu t-score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ada perbedaan yang signifikan tentang komitmen religius antara mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan SMA dan MA (Pesantren). Didapat nilai t=-6,588 dengan dk=66 dan p-value (2 sisi/2-tailed)=0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor angket di mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan SMA lebih kecil daripada MA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan profil dalam dimensi-dimensi komitmen religus. Pertama, kurangnya dimensi komunal pada mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan  MA (Pesantren). Kedua, tingginya dimensi komunal pada mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan SMA. Ketiga, pada dimensi pengalaman keduanya sama-sama kurang. Keempat, pada dimensi keyakinan keduanya sama-sama tinggi. Pengutipan: Aisyah, A., Rohaniawati, D., Gustini, N. (2016). Profil Komitmen Religius dan Implikasinya Bagi Pendidikan. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 3(2), 2016, 175-183. doi:10.15408/sd.v3i2.4392.Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/sd.v3i2.439

    الحقائق الاجتماعية في قصة اسمي أحمر لأورهان باموق: دراسة بنيوية

    Get PDF
    هذا البحث تحت الموضوع " الحقائق الاجتماعية في قصة اسمي أحمر لأورهان باموق (دراسة بنيوية)". ويحدد المسائل فيه ما يلي: 1) ما هي العناصر الداخلية في قصة اسمي أحمر لأورهان باموق؟ 2) ما هي الحقائق الاجتماعية في قصة اسمي أحمر لأورهان باموق؟. وأغراضه هي: 1) لمعرفة العناصر الداخلية في قصة اسمي أحمر لأورهان باموق. 2) لمعرفة الحقائق الاجتماعية في قصة اسمي أحمر لأورهان باموق. وهذا البحث هو بحث القيمي بطريقة الوصفية التحليلية وبمنهج البنيوية الوراثية. وعلّة الإختيار به لأنها تكون العناصر الداخلية في قصة اسمي أحمر لأورهان باموق والحقائق الاجتماعية التي حدثت في قرن ستة عشر حين عصر السلطانية العثمانية (العناصر الخارجية). ما سوى ذلك قصة اسمي أحمر لأورهان باموق هي قصة كتبها المؤلف من أفضل المؤلف من تركيا. وقصة تجتذب نوبل أدبية في السنة ٢٠٠٦. وأما نتيجة في هذا البحث فهي: 1) تكون العناصر الداخلية في قصة اسمي أحمر لأورهان باموق تتكون من (أ) الموضوع: الموضوع الكلي والجزئي والتقليدي. (ب) الشخصية: الشخصية الرئيشية والثانوية والثابتة والدينامية والمخاصمة وبطل الرواية. (ج) حبكة الرواية فيها تستخدم حبكة الرواية المختلطة. (د) الخلفية فيها تتكون من الخلفية الزمانية والمكانية والاجتماعية. (ه) وجه النظر فيها تستخدم وجه النظر narrator omniscient . والأمانة فيها أمانة ضمنية. (2) وتكون العناصر الخارجية فيها وهي حقائق اجتماعية التي تصف نوع المادة وغير المادة والبناء الاجتماعية

    Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada konsep redoks

    Get PDF
    Model Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang menggunakaan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus mengembangkan pengetahuan baru. Kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu kemampuan C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta) dalam memahami konsep redoks. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas siswa, menganalisis kemampuan siswa dalam mengerjakan LKS dan menganalisis kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa setelah penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada konsep redoks. Metode yang digunakan yaitu penelitian kelas dengan subjek siswa kelas X MIA 3 SMAN 1 Cileunyi. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, LKS, dan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi. Nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 87 % dengan kategori sangat baik. Kemampuan siswa dalam mengerjakan LKS yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi adalah kelompok 3 dengan 100 yang termasuk kategori sangat baik dan paling rendah kelompok 4 dengan nilai 90 berada pada kategori sangat baik. Nilai tertinggi rata-rata tes kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah kelompok 1 dengan nilai 78 memiliki kategori baik, dan nilai terendah adalah keompok 4 dengan nilai 68 memiliki kategori baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

    KONSEP DAN MODEL INOVASI PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA

    Get PDF
    In the era of globalization that continues to grow, the challenges faced by the education system are increasingly complex. Moreover, due to the current pace of development, with the arrival of the digital era or the era of industrial revolution 4.0 or even 5.0, therefore, there is a need for innovation in curriculum development to prepare students to be ready to face the changes and demands of the times. The aim of this research is to find out how the concept and innovative model for developing the Merdeka curriculum is. This research uses the library research method by collecting secondary data such as those sourced from books, scientific journals, articles and other academic documents. Based on the research that has been carried out, it was found that innovation is the main key in the growth and development of every organization. One of the innovation concepts that is currently receiving attention is the concept of an independent curriculum. The independent curriculum is a new approach in curriculum development that gives students the freedom to choose and develop their own interests, talents and potential. The independent curriculum is an educational innovation that responds to changing times in the era of society 5.0

    Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kesadaran Moderasi Beragama Siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi guru PAI dalam meningkatkan kesadaran moderasi beragama siswa di SMK Negeri 04 Palembang. Penelitian ini berjeniskan deskriptif kualitatif dengan subjek penelitiannya ialah guru agama Islam. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi yang kemudian dilanjutkan dengan penganalisisan menggunakan model Miles dan Huberman yakni mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Keabsahan data diuji menggunakan teknik triangulasi sumber, teknik dan cross check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru untuk meningkatkan kesadaran moderasi beragama siswa adalah dengan cara pendekatan yang inklusif, studi kasus yang membahas tentang ekstremisme agama bisa menyebabkan konflik dan ketegangan sosial, kegiatan lintas agama dan penggunaan sumber belajar yang beragam

    Kegiatan Keagamaan dalam Meningkatkan Jiwa Remaja dan Masyarakat di Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar

    No full text
    Permasalahan kemerosotan karakter dan akhlak di kalangan remaja merupakan salah satu problematika kehidupan di masyarakat yang merupakan salah satu dampak negatif dari adanya globalisasi dan modernisasi. Kegiatan keagamaan adalah salah satu solusi membenahi karakter dan akhlaq remaja pada saat ini. Dalam pengabdian kepada masyarakat ini kami menggunakan metode sosialisasi keagamaan, karena dalam hal ini ternyata masih banyak yang masih harus dibenahi dan ditingkatkan daya minatnya, terutama kalangan pemuda yang saat ini masih banyak yang lalai. Kegiatan pengembangan keagamaan yang dilakukan berupa mengajar  mengaji di masjid al-Baroqah, melakukan sholat berjamaah bersama, mengikuti pengajian majlis ta’lim dan membaca al-Quran bersama masyarakat dan remaja sekitar di setiap malam jumat. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut berimplikasi pada peningkatan kegiatan keagamaan yang berdampak positif  pada kondisi kejiwaan remaja dan masyarakat setempat
    corecore