39 research outputs found

    KEMAMPUAN NUMERASI SISWA MADRASAH TSANAWIYAH PADA SOAL KONTEKS PRAKTIK SOSIAL

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan numerasi siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs.) dalam menyelesaikanmasalah yang disajikan dalam konteks paraktik sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.Kemampuan numerasi yang diamati adalah kemampuan menyelesaikan masalah dengan keterampilan bilangan dan aljabar.Data diperoleh dari lembar jawaban siswa dan didukung oleh hasil wawancara. Partisipan adalah siswa MTs. Swasta diKabupaten Tasikmalaya sebanyak 21 orang. Data dianalisis dengan metode konten analisis konvensional. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa siswa cenderung sukses menyelesaikan soal dengan keterampilan aljabar yang menggunakan formula.Siswa cenderung kesulitan menentukan sifat atau konsep matematika yang harus digunakan untuk menyelesaikan soaldengan suatu konteks tanpa ketersediaan rumus dalam soa

    INDIKATOR KEMAMPUAN BBERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMA PADA ARTIKEL JURNAL NASIONAL

    Get PDF
    Kemampuan berpikir kreatif matematis merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah, menciptakan suatu kebaruan yang berbeda dari lainnya, menciptakan solusi serta membuat rencana inovatif dengan mempertimbangkan masalah yang kemungkinan akan timbul dan bagaimana cara mengatasinya sehingga dalam pelaksanaannya dilakukan secara matang. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat indikator kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMA yang ditinjau dari artikel-artikel yang dipublikasikan pada jurnal nasional.  Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka atau studi kepustakaan. Terdapat 50 artikel ilmiah dan terakreditasi yang dianalisis mengenai indikator kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMA yang digunakan. Adapun hasil analisis menunjukan bahwa sebagian besar peneliti 72% menggunakan empat indikator kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yaitu kelancaran (fluency), kelenturan (flexsibility), keaslian (originality), dan elaborasi (elaboration).

    KARAKTERISTIK KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMK PADA TUGAS MATEMATIS BERBASIS KOMPETENSI KEAHLIAN DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa SMK dalam menyelesaikan tugas matematis berbasis Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) berdasarkan tingkat kemampuan awal matematis (KAM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain grounded theory tipe konstruktivistik. Partisipan terdiri siswa SMK-ATPH kelas XI yang dakategorikan pada tiga tingkat KAM (tinggi, sedang, rendah), Guru kompetensi keahlian ATPH, penyuluh pertanian lapangan, petani, dan dosen agribisnis, Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumen, dan lembar jawaban siswa. Data-data yang diperoleh dianalisis melalui pengodean awal, pengodean terfokus, pengodean aksial, dan pengodean teoritis. Karakteristik tugas matematis berbasis ATPH: 1) Tugas matematis ATPH dibentuk dari konteks ATPH, peran matematika pada ATPH, konten matematika, tujuan tugas, sifat tugas, jenis tugas, dan variabel tugas. 2) Konteks tugas dan peran matematika pada ATPH merupakan komponen utama yang menjadi karakteristik khas tugas matematis berbasis ATPH. 3) Konteks tugas merupakan komponen-komponen subsistem agribisnis yang melibatkan matematika dalam menyelesaikan masalahnya, yaitu pengadaan sarana produksi, pengadaan alat pertanian, alam, tenaga kerja, modal, manajemen dan pemasaran. 4) Peran matematika pada konteks ATPH adalah menghitung, mengukur, menganalisis, dan atau memprediksi komponen-komponen ATPH. Karakteristik pemahaman matematis pada tugas matematis berbasis ATPH: 1) Kemampuan pemahaman matematis dalam menyelesaikan tugas matematis berbasis ATPH diindikasikan dengan kemampuan koherensi, korespondensi, dan koneksi matematis (koneksi konteks-konsep, koneksi antar konsep, koneksi prosedural). 2) Tingkat KAM siswa cenderung memengaruhi kemampuan pemahaman matematis pada aspek koneksi matematis. Karakteristik kemampuan penalaran matematis pada tugas matematis berbasis ATPH: 1) Kemampuan penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan tugas matematis berbasis ATPH untuk semua tingkat KAM adalah imitatif atau kreatif. 2) Tingkat KAM siswa cenderung memengaruhi kemampuan penalaran matematis pada aspek plausibility dan anchoring. Kemampuan Pemahaman dan penalaran matematis bersama-sama menentukan keberhasilan penyelesaian tugas matematis berbasis ATPH pada setiap tingkat KAM siswa yang dapat dilihat dari model paradigma aksial yang bersifat khas dan dipengaruhi oleh konteks dan variabel tugas. Koherensi, korespondensi, atau koneksi cenderung memengaruhi kemampuan penalaran matematis pada setiap tingkat KAM siswa. This study aims to analyze the characteristics of vocational students' mathematical understanding and reasoning abilities in solving mathematical tasks based on Food Crops and Horticulture Agribusiness (ATPH) based on the mathematical prior knowledge (KAM). This study uses a qualitative approach with a constructivist type grounded theory design. Participants consisted of SMK-ATPH class XI students who were categorized at three levels of KAM (high, middle, low), teachers of ATPH, PPL, farmers, and agribusiness lecturers. Data was collected through interviews, documents, and student answer sheets. The data obtained were analyzed through initial coding, focused coding, axial coding, and theoretical coding. Characteristics of ATPH-based mathematical tasks: 1) ATPH mathematical tasks are formed from the context of ATPH, the role of mathematics in ATPH, mathematical content, task objectives, nature of tasks, types of tasks, and task variables. 2) The context of the task and the role of mathematics in ATPH are the main components that are characteristic of ATPH-based mathematical tasks. 3) The task context is the components of the agribusiness subsystem that involve mathematics in solving the problem, namely the procurement of production facilities, the procurement of agricultural equipment, nature, labor, capital, management, and marketing. 4) The role of mathematics in the context of ATPH is to calculate, measure, analyze, and or predict ATPH components. Characteristics of mathematical understanding in ATPH-based mathematical tasks: 1) The ability to mathematical understanding in solving ATPH-based mathematical tasks is indicated by the ability of coherence, correspondence, and connections (context-concept connection, conceptual connection, procedural connection). 2) The level of KAM of students tends to affect their mathematical understanding ability in the aspect of mathematical connection. Characteristics of mathematical reasoning abilities in ATPH-based mathematical tasks: 1) Students' mathematical reasoning abilities in solving ATPH-based mathematical tasks for all levels of KAM are imitative or creative. 2) The level of student's KAM tends to influence mathematical reasoning abilities on the aspects of plausibility and anchoring. The ability of mathematical understanding and reasoning together determines the successful solve of ATPH-based mathematical tasks at each student's KAM level which can be seen from the axial paradigm model that is unique and is influenced by the context and task variables. Coherence, correspondence, or connections tend to affect mathematical reasoning abilities at each student's KAM level

    KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN ANUITAS DAN ASURANSI

    Get PDF
    Kemampuan pemecahan masalah berperan penting dalam penyelesaian masalah anuitas dan asuransi. Kemampuan mahasiswa terhadap pemecahan masalah dapat dilihat dari kemampuan menyelesaikan setiap fase pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Polya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemapuan pemecahan masalah mahasiswa pada pokok bahasan anuitas dan asuransi. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa program S-1 Pendidikan Matematika Universitas Galuh Ciamis yang mengikuti mata kuliah Aktuaria tahun akademik 2015/2016 sebanyak 102 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tes berbentuk uraian yang terdiri dari empat soal. Hasil tes diukur secara parsial melalui empat fase, yaitu memahami masalah, merancang rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Skor maksimal yang diperoleh mahasiswa untuk masing-masing fase adalah 46.6%, 51.2%, 22.6% dan 20.6% yang merupakan rerata dari empat soal yang diujikan

    PEDAGOGIK MATEMATIKA DI SEKOLAH VOKASI

    Get PDF
    Artikel ini membahas pedagogik matematika di sekolah menengah kejuruan atau vokasi. Uraian didasarkan atas analisis terhadap karakteristik peserta didik, matematika vokasi, dan pembelajaran matematika di sekolah menengah kejuruan. Karakteristik khusus dari sekolah menengah kejuruan adalah mempersiapkan peserta didik untuk bekerja sesuai dengan bidang keahlian. Pembelajaran matematika hendaknya mengoneksikan pengetahuan matematika dengan pengetahuan danpraktikkejuruan sesuai dengan bidang keahlian dan karakteristik peserta didik.

    Literasi Matematis di SMK Agribisnis dan Agriteknologi: Mempertemukan Masalah dalam Konteks Pertanian dengan Masalah Matematis

    Get PDF
    Konteks dalam soal literasi matematis merupakan komponen esensial. Agribisnis dan agriteknologi merupakan salah satu pilihan keahlian pada sekolah menengah kejuruan di Indonesia yang berada di area pertanian. Konteks pertanian yang terhubung dengan matematika dapat dikonstruksi menjadi soal literasi matematis bagi peserta didik SMK bidang keahlian agribisnis dan agriteknologi. Artikel ini akan membahas teknik untuk mempertemukan masalah dalam konteks pertanian dengan masalah matematis. Pembahasan meliputi teknik menggali konteks pertanian yang terhubung dengan matematika serta formulasi dari situasi  aktivitas pertanian sehingga diperoleh masalah matematis. Konteks pertanian dapat diperoleh dari pengamatan di lingkungan sekolah dan tempat kerja, wawancara dengan guru keahlian dan praktisi pertanian, serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pertanian. Formulasi dilakukan dengan mengenali situasi konteks dan merepresentasikannya ke dalam suatu ekspresi matematika. Kegiatan penggalian konteks pertanian dan formulasi situasi pertanian secara matematis berimplikasi terhadap kemampuan merancang soal-soal literasi matematis bagi peserta didik di SMK agribisnis dan agriteknologi

    Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kemampuan komunikasi matematis siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar pada kelas VIII di SMPN 3 Ciamis berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis siswa. Instrumen yang digunakan yaitu soal kemampuan komunikasi. Penelitian ini merupakan kuantitatif deskriptif. Sampel yang diambil sebanyak 31 siswa kelas VIII. Adapun analisis yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menjelaskan kemampuan komunikasi matematis siswa ke dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah serta mengetahui analisis persentase hasil analisis nilai butir soal berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar memiliki tingkat kategori tinggi, sedang, dan rendah yang beragam. Persentase nilai butir soal berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis terdapat nilai tertinggi dan terendah berada pada indikator 1 dan 2 dengan persentase sebesar 69% dan 35%

    IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK SISWA KELAS AWAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang implementasi model pembelajaran creative problem solving (CPS) pada siswa kelas awal sekolah menengah kejuruan (SMK). Penelitian ini menggunakan metode studikasus untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran CPS pada siswa SMK Perbankan Syariah kelas X di Ciamis, Indonesia. Siswa kelas awal merupakan siswa kelas X yang baru mengikuti pembelajaran pada topikmatematika. Data pada penelitian ini berasal dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data terhadap aspek sintaks, sistem sosial, peran guru, sistem pendukung, dampak-dampak instruksional dan pengiring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) diperlukan identifikasi masalah kelas awal dan tujuan pendidikan SMK untuk merencanakan implementasi model pembelajaran CPS di SMK, (2) sintaks model pembelajaran CPS dapat diimplementasikan secara bertahap pada siswa kelas awal dengan pengaturan sosial yang bertahap dan didukung dengan sistem pendukung yang tepat sehingga guru dapat berperan secara tepat dan memberi dampak instruksional dan pengiring seperti yang sudah direncanakan. Peneliti selanjutnya dapat mengimplementasikan model CPS pada spektrum keahlian SMK yang lainnya

    DESAIN BAHAN AJAR BERBASIS AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

    Get PDF
    Pendidikan SMK memiliki tujuan khusus yaitu mempersiapkan siswa bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Mata pelajaran matematika mendukung tujuan tersebut yang ditandai dengan kompetensi lulusan, yaitu siswa memiliki pemahaman matematika dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya. Pemahaman matematika tersebut akan terwujud apabila guru mengintegrasikan konsep matematika dengan kebutuhan dari masing-masing bidang keahlian pada bahan ajar matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang bahan ajar matematika yang ditujukan untuk siswa SMK Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP). Metode penelitian yang digunakan adalah ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluation). Bahan ajar dirancang berlandaskan konteks-konteks APHP, kompetensi dasar mata pelajaran matematika, dan kemampuan pemahaman matematis. Bahan ajar yang dihasilkan berbentuk lembar kerja yang memiliki kekhasan yaitu situasi masalah yang disajikan pada setiap lembar kerja merupakan konteks APHP produksi pengolahan hasil nabati. Implementasi bahan ajar dilakukan di salah satu SMK Negeri di Kabupaten Ciamis pada Kompetensi APHP. Evaluasi dilakukan pada setiap tahapan penelitian sehingga menghasilkan lembar kerja siswa yang dapat digunakan untuk siswa SMK APHP

    IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBUDAYA LINGKUNGAN MELALUI PEMBUATAN PUPUK CAIR ORGANIK MENGGUNAKAN MIKROORGANISME LOKAL

    Get PDF
    Keberadaan sampah di lingkungan sekolah seringkali menjadi permasalahan yang kompleks. Sampah yang tidak dikelola dengan benar dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Sampai dengan awal tahun pelajaran 2019/2020, proses pengelolaan sampah organik di MIS Handapherang dilakukan hanya sampai pembuangan sampah akhir kemudian dibiarkan menumpuk dan tidak dikelola dengan benar sehingga menimbulkan bau busuk yang mengganggu konsentrasi belajar peserta didik dan ketidaknyamanan masyarakat lingkungan sekitar sekolah. Solusi pengolahan sampah pada kegiatan ini dilakukan dengan cara mengolah sampah organik menjadi pupuk cair siap pakai dengan menggunakan bioaktivator MOL (mikroorganisme lokal). Selain mengatasi masalah sampah, kegiatan ini bertujuan utuk mengimplementasikan pendidikan karakter berbudaya lingkungan bagi MIS Handapherang Ciamis. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: perakitan alat komposter, presentasi tata cara pembuatan mikroorganisme lokal (MOL), pembuatan mikroorganisme lokal (MOL) disertai aplikasi penggunaannya pada sampah organik, kegiatan pembiasaan dan evaluasi. Hasil implementasi kegiatan pengabdian ini adalah adanya sifat peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah, terciptanya produk asupan alami untuk tanaman, terciptanya kenyamanan ketika proses belajar mengajar, dan adanya peluang usaha untuk penjualan pupuk organik cair
    corecore