16 research outputs found

    Pengembangan Modul E-Learning Berbasis LMS Sebagai Media Interaktif Pada Pelajaran Simulasi Dan Komukasi Digital

    Get PDF
    Penggunaan media yang tepat dapat menjadi salah satu solusi dalam melengkapi strategi pembelajaran yang tepat, salah satu media yang cocok dalam era digitalisasi saat ini adalah modul e-learning, modul E-learning yang merupakan sumber belajar yang kekinian sesuai dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian adalah untuk mengembangkan modul e-learning berbasis LMS sebagai media interaktif pada mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital. Model pengembangan yang digunakan adalah pengembangan model 4-D (Four D Models), yang terdiri dari define, design, development dan disseminate. Sampel penelitian ini adalah 3 orang validator desain dan 3 orang validator materi. Sedangkan uji praktikalitas yaitu 3 orang guru dan 30 orang siswa SMKN 1 Lubuksikaping pada mata diklat Simulasi dan Komunikasi Digital Kelas X DPIB dan Untuk uji validitas dan praktikalitas menggunakan angket. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa uji modul e-learning terbukti valid dan praktis untuk digunakan pada pembelajaran simulasi dan komunikasi digital, sehingga dapat. Disimpulkan bahwa modul e-learning ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada pembelajaran simulasi dan komunikasi digital.Penggunaan media yang tepat dapat menjadi salah satu solusi dalam melengkapi strategi pembelajaran yang tepat, salah satu media yang cocok dalam era digitalisasi saat ini adalah modul e-learning, modul E-learning yang merupakan sumber belajar yang kekinian sesuai dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian adalah untuk mengembangkan modul e-learning berbasis LMS sebagai media interaktif pada mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital. Model pengembangan yang digunakan adalah pengembangan model 4-D (Four D Models), yang terdiri dari define, design, development dan disseminate. Sampel penelitian ini adalah 3 orang validator desain dan 3 orang validator materi. Sedangkan uji praktikalitas yaitu 3 orang guru dan 30 orang siswa SMKN 1 Lubuksikaping pada mata diklat Simulasi dan Komunikasi Digital Kelas X DPIB dan Untuk uji validitas dan praktikalitas menggunakan angket. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa uji modul e-learning terbukti valid dan praktis untuk digunakan pada pembelajaran simulasi dan komunikasi digital, sehingga dapat. Disimpulkan bahwa modul e-learning ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada pembelajaran simulasi dan komunikasi digital

    Implementasi Pompa Air Tenaga Surya Menggunakan Inverter Boost Satu Fasa

    Get PDF
    Pompa air tenaga surya adalah salah satu alternatif penyediaan air bersih untuk daerah yang belum terjangkau jaringan listrik. Pompa air tenaga surya membutuhkan peralatan yang dapat menaikan tegangan panel surya sesuai dengan rating tegangan motor pompa air dan inverter untuk mengkonversikan tegangan dc panel surya menjadi tegangan ac sesuai dengan tegangan motor pompa air. Paper ini mengusulkan  inverter boost satu fasa untuk pompa air tenaga surya yang dapat menaikan sekaligus mengkonversikan tegangan dc menjadi tegangan ac tanpa menggunakan transformator. Modulasi inverter dirancang menggunakan metode Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM) yang diimplementasikan dengan arduino uno. Pompa air tenaga surya diimplementasikan untuk penyediaan air bersih di Mesjid dengan menggunakan panel surya 300 WP. Hasil pengujian di lapangan menunjukan bahwa pompa air tenaga surya yang diusulkan telah bekerja  dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Inverter boost satu fasa yang diusulkan telah dapat mengkonversikan tegangan panel surya sesuai dengan rating tegangan motor pompa air.Pompa air tenaga surya adalah salah satu alternatif penyediaan air bersih untuk daerah yang belum terjangkau jaringan listrik. Pompa air tenaga surya membutuhkan peralatan yang dapat menaikan tegangan panel surya sesuai dengan rating tegangan motor pompa air dan inverter untuk mengkonversikan tegangan dc panel surya menjadi tegangan ac sesuai dengan tegangan motor pompa air. Paper ini mengusulkan  inverter boost satu fasa untuk pompa air tenaga surya yang dapat menaikan sekaligus mengkonversikan tegangan dc menjadi tegangan ac tanpa menggunakan transformator. Modulasi inverter dirancang menggunakan metode Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM) yang diimplementasikan dengan arduino uno. Pompa air tenaga surya diimplementasikan untuk penyediaan air bersih di Mesjid dengan menggunakan panel surya 300 WP. Hasil pengujian di lapangan menunjukan bahwa pompa air tenaga surya yang diusulkan telah bekerja  dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Inverter boost satu fasa yang diusulkan telah dapat mengkonversikan tegangan panel surya sesuai dengan rating tegangan motor pompa air

    Development of boost converter training kit as a practical tool in power electronics course

    Get PDF
    In the power electronics learning process, apart from theory, it is also necessary to carry out practicum learning to improve the competence of students, so that the learning process runs well, learning is held in the laboratory using a training kit. Practical training kit is very important in the educational process, especially at the level of vocational education at the diploma level. Its existence is very much needed to improve the competence of students and make it easier for teaching staff to carry out the teaching and learning process, especially for practicum activities. The aim of this research is to produce a boost converter practicum training kit, where the parameters are close to the values ​​calculated in theory and simulation. The method used is the experimental method in which the boost converter theory study is designed, made and tested. The test results show that the value of voltage, current and output power shows an average error presentation of less than 10% and the efficiency of the Boost Converter an average of 74% - 95%. The boost converter training kit can be produced well, so that it can be used as a support in power electronics practicum, especially on DC - DC Converter material.Dalam proses pembelajaran elektronika daya, selain teori juga perlunya melaksanakan pembelajaran praktikum untuk meningkatkan kompetensi peserta didik, agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, maka diadakan pembelajaran di laboratorium menggunakan training kit. Training kit praktikum sangat penting dalam proses pendidikan, terlabih pada tingkatan pendidikan vokasi pada jenjang diploma. Keberadaannya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik serta memudahkan tenaga pengajar dalam melakukan proses belajar mengajar khususnya untuk kegiatan praktikum. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah menghasilkan sebuah training kit praktikum boost converter, dimana parameter-parameter mendekati nilai yang dihitung secara teori dan simulasi. Metode yang digunakan adalah dengan metode experimental dimana dari kajian teori boost converter ini dirancang, dibuat dan diuji. Hasil pengujian menunjukkan nilai tegangan, arus dan daya keluaran menujukan presentasi kesalahan rata-rata kurang dari 10% serta efisiensi Boost Converter rata – rata 74% - 95%. Training kit boost converter dapat diproduksi dengan baik, sehingga bisa digunakan sebagai pendukung dalam praktikum elektronika daya terutama pada materi DC – DC Converter

    Mengukur Kesiapan Implementasi E-Learning menggunakan Model E-Learning Readiness

    Get PDF
    Sejak pandemi virus Covid19, pembelajaran menjadi daring menggunakan platform e-learning. Berdasarkan observasi implementasi e-learning Fakultas Teknik, adanya temuan terkait keluhan penggunaan e-learning. Perlunya dilakukan analisis penggunaan e-learning dengan model E-Learning Readiness (ELR) Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat kesiapan implementasi e-learning. Penelitian desktiptif ini menggunakan metode kuantitatif dengan model ELR dari Aydin dan Tasci terdiri empat faktor yaitu technology, innovation, people, dan self development. ). Dengan subjek penelitian yaitu 92 mahasiswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran dari kesiapan penggunaan e-learning. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa skor kesiapan e-learning mahasiswa berada pada indeks level 3 dengan katagori “Ready, but needs a few improvement”. Adapun pada faktor technology berada pada katagori siap, faktor innovation berada pada katagori siap, faktor people berada pada katagori siap dan faktor self development berada pada katagori siap. Mahasiswa memiliki kesiapan untuk pelaksanaan pembelajaran menggunakan e-learning, namun perlu melakukan peningkatan dan perbaikan pada beberapa fitur yang tersedia seperti fitur pengisian daftar hadir dan kuliah virtual serta meningkatkan kestabilan akses e-learnin

    Realization of vocational high school curriculum based on work culture

    Get PDF
    This research aims to find out the implementation of work attitudes based on the business world, the industry, and the world of work in the curriculum used by vocational high schools, where the work culture is a work attitude that prospective workers must own in entering the workforce. The realization of this work culture is seen from several indicators such as the application of work culture needed in schools, the existence of Links and Matches with the needs of the world of work, interpersonal skills owned by students, and intrapersonal abilities possessed by students who are realized in the 5R work culture (Concise, Neat, Resik, Care and Rajin) that apply to the school curriculum. The method used in this research is the Mixed Methode method, combining quantitative research and qualitative research. The study was conducted using instrument questionnaires and structured and open interviews involving respondents from educational institutions and the world of work under the auspices of the Indonesian Electrical and Mechanical Contractors Association. The data analysis technique used is the Milles and Huberman model Likert scale by looking at the percentage generated on the indicator of the competence of the world of work in the good category of 63.73%. But this must remain a thing that needs to be considered and maintained by vocational high schools to produce graduates of good character and a good working culture

    Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dan Profesional Guru Sekolah Menengah Kejuruan Pasca Sertfikasi Terhadap Komitmen Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran

    Get PDF
    The purpose of this research is : (1) to determine if there is influence of pedagogic and professional competence of SMK teachers to teachers’ commitment after certification (2) to determine how much influence of pedagogic and professional competence of SMK teachers to teachers’ commitment after certification. This research is a quantative descriptive research. The data collecting instrument used was questionnaire and data analysis used was multiple regression technique. The result showed : (1) there is a significant effect from pedagogic and professional competence of SMK teachers to teachers’ commitment in study process after certification (2) the percentage of commitment, pedagogic and professional competence of certified teachers are still low on average.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui apakah ada pengaruh kompetensi pedagogik dan professional guru SMK pasca sertifikasi terhadap komitmen guru; dan (2) mengetahui berapa besar pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi professional guru SMK pasca sertifikasi terhadap komitmen guru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket dan analisis data menggunakan teknik regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) kompetensi pedagogik dan professional guru SMK pasca sertifikasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen guru melaksanakan proses pembelajaran; (2) prosentasi komitmen, kompetensi pedagogik dan kompetensi professional guru bersertifikasi, secara rata-rata masih renda

    Model Evaluasi Komitmen Guru Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Teknologi dan Industri Pasca Sertifikasi

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan model evaluasi komitmen guru SMK kelompok Teknologi dan Industri pasca sertifikasi; dan (2) mengevaluasi komitmen guru SMK kelompok teknologi dan industri pasca sertifikasi. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan prosedur Borg & Gall yang disederhanakan dalam lima tahap yaitu: (1) identifikasi masalah dan analisis kebutuhan; (2) penentuan tujuan dan komponen yang akan dievaluasi; (3) validasi ahli dan revisi; (4) uji lapangan skala kecil dan revisi; dan (5) uji lapangan skala besar dan produk akhir. Validasi model evaluasi komitmen guru SMK kelompok teknologi dan industri dilakukan melalui focus group discussion (FGD) oleh para ahli Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta. Model evaluasi dan instrumen penelitian divalidasi oleh para ahli Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta. Validitas, efektivitas, dan praktikalitas model dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Kategori komitmen guru dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan bahwa; (1) model evaluasi komitmen guru SMK yang dikembangkan dinyatakan valid berdasarkan hasil kesepakatan para ahli; (2) model evaluasi guru SMK pasca sertifikasi praktis dan mudah penggunaaannya; (3) model evaluasi guru SMK pasca sertifikasi efektif digunakan untuk mengevaluasi komitmen guru; (4) sebagian besar guru bersertifikat memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan proses pembelajaran; (5) kepemimpinan dan manajerial kepala sekolah menunjukkan dukungan yang tinggi kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran; (6) sebagian besar guru memiliki kompetensi pedagogik yang tinggi dalam melaksanakan proses pembelajaran; dan (7) guru bersertifikat memiliki kompetensi profesional yang tinggi dalam melaksanakan proses pembelajaran

    PENGEMBANGAN MODUL PRAKTEK INSTALASI LISTRIK DOMESTIK BERBASIS PROYEK UNTUK MAHASISWA TEKNIK LISTRIK

    No full text
    Based from observation of the learning process of the Domestic Electrical Installation Practice of vocational students of the Electrical Engineering Study Program, Faculty of Engineering, Padang State University shows that the learning process is not optimal because of practical learning unchallenged students to be creative in planning and implementing Domestic Electrical Installation Practices. The research objective is to develop a project-based practice module that can improve student learning outcomes in the learning process of the Domestic Electrical Installation Practice. Research with Four-D design is applied to develop and test the validity, practicality, and effectiveness of project-based practice modules in learning domestic electrical installation practices. The stages of the research include defining, designing, developing, and distributing. The results of testing the validity of project-based practices indicate that the learning media is valid. These aspects are material, media aspects, and language aspects. Indicates that the project-based practice module is valid to apply in the learning process of Domestic Electrical Installation Practices. The result the data analysis shows that the practice module developed in the Domestic Electrical Installation Practice learning process is valid, it can be concluded that the project-based practice module is valid for use in the learning process Domestic Electrical Installation for Electrical Engineering Study Program studentsObservasi awal terhadap proses pembelajaran Praktek Instalasi Listrik Domestik mahasiswa vokasi Program Studi Teknik Listrik, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih belum optimal karena pembelajaran praktek tidak menantang mahasiswa untuk berkreativitas dalam merencanakan dan melaksanakan Praktek Instalasi Listrik Domestik. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan modul praktek berbasis proyek yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada proses pembelajaran Praktek Instalasi Listrik Domestik. Penelitian dengan desain Four-D diterapkan untuk mengembangkan dan menguji validitas, praktikalitas dan efektivitas dari modul praktek berbasis proyek dalam pembelajaran praktek instalasi listrik domestik. Tahap-tahap penelitian meliputi pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Hasil pengujian validitas praktek berbasis proyek menunjukkan bahwa media pembelajaran valid. Aspek-aspek tersebut adalah aspek materi, aspek media, dan aspek bahasa. Ini mengindikasikan bahwa modul praktek berbasis proyek valid untuk diterapkan pada proses pembelajaran Praktek Instalasi Listrik Domestik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa modul praktek yang dikembangkan pada proses pembelajaran Praktek Instalasi Listrik Domestik valid, dapat disimpulkan bahwa modul praktek berbasis proyek valid untuk digunakan pada proses pembelajaran Praktek Instalasi Listrik Domestik untuk mahasiswa Program Studi Teknik Listrik

    The Urgency of Increasing Teacher Vocational Competence in the Era of Society 5.0

    Get PDF
    Increasing the competence of vocational education teachers is an urgent need. This will ensure that vocational education can provide maximum benefits for students and align with the dynamics of the ever-evolving world of work. Data was collected using systematic literature method. The results of the study show that the urgency of the vocational competence of teachers in the era of society era 5.0 is very important and studies are needed to improve it. Overall, the urgency of improving teacher vocational competence in the current era is closely related to preparing students to contribute to the changing world of work and improving the quality of vocational education as a whole. By increasing the qualifications and knowledge of teachers in the vocational field, we can ensure that the education provided matches the demands of the labor market and produces students who are ready for the future. Some of the skills that teachers must have in this era include digital skills, adaptive skills, critical and creative thinking skills, multicultural skills, skills in implementing Teaching Factory in the learning process, collaboration and emotional social skills. Society Era 5.0 provides significant benefits for the realm of vocational education. In this era, digital technologies such as artificial intelligence (AI) and the Internet of Things (IoT) can be used in the vocational learning process. Technology-based learning systems enable more interactive and realistic practical experiences, through simulation and virtualization. This shows that more efforts are being made to develop vocational teacher competencies, especially for vocational education concept competencies
    corecore