1,050 research outputs found

    Analisa Kedip Tegangan Akibat Gangguan Hubung Singkat pada Saluran Distribusi 20 kV di Penyulang Sragen 1

    Get PDF
    PT. PLN (Persero) Rayon Sragen is an electricity company that handles about 20 kV power supply and distribution in Sragen region. The company gets supplies from one of the 150/20 kV transformers, 60 MVA that is on Sragen Substation. Power distribution networks sometimes experience interference, one of them due to short circuit current. Short circuit interruptions in the distribution channel occur with a very short time causing a nominal drop down voltage called a voltage flicker. The usual short-circuit current in the distribution channel is a phase-to-phase, phase to phase, and triple phase short circuit. In order to know the value of blinking voltage due to short circuit current flows required analysis and calculation of short circuit current noise value which is then done blinking voltage analysis at 25%, 50%, 75%, and 100% of the repeater length. Analysis and calculation of the blinking voltage is done in SRAGEN 1 repeater which is one of the repeater in Sragen Substation. The voltage flicking value and the percentage of the normal voltage at the moment of short-circuit ground to 25%, 50%, 75%, and 100% respectively are 285,931∠ 0,2803 ° V (2.476%); 745,425∠0,662 ° V (6.455%); 1451,735∠1,165 ° V (12.57%); and 2635,795∠1,985 ° V (22.82%). The voltage sags and the percentage of the normal voltage at the moment of phase to phase phase short circuit at 25%, 50%, 75%, and 100% respectively are 2662,367∠-0,0047 ° V (13,31%) ; 2139,58∠-0,0026 ° V (10.69%); 1523,63∠-0,00264 ° V (7.6%); and 664,04∠-0,00363 ° V (3,32%). The voltage sags value and the percentage of the normal voltage at the time of short-circuit three-phase interference at 25%, 50%, 75%, and 100% respectively are 1039.37∠16.104 ° V (5.196%); 2415,65∠15,91 ° V (12,078%); 4091,04∠-15,41 ° V (20,455%); and 6579,2∠-14,55 ° V (32,896%)

    Pengaruh Variasi Campuran Serbuk Aluminium Dalam Pembuatan Bata Beton Ringan Dengan Bahan Tambah Serbuk Gipsum

    Get PDF
    Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan dari pada beton pada umumnya. Berdasarkan ketentuan berat isi maksimum beton ringan adalah 1.800 kg/m³ sedangkan berat beton biasa mempunyai berat sebesar ± 2.400 kg/m3. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh beton ringan dengan campuran serbuk aluminium dan bahan tambah serbuk gipsum. Rancangan campuran bata beton terbuat dari serbuk variasi aluminium sebesar 0%; 0,3%; 0,5% dan 0,7% dari berat semen, dan perbandingan 1 kg semen : 6 kg pasir. Benda uji terbentuk dari silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan pengujian dilakukan benda uji berumur 28 hari. Pengujian meliputi, berat jenis beton, kuat tekan dan serapan air. Dengan menggunakan metode suatu percobaan guna mendapatkan suatu hasil yang menegaskan dan menjelaskan hubungan antara variable-variabel yang diselidiki. Hasil dari pengujian adalah nilai Berat jenis terkecil 1.946 kg/cm³ dan nilai berat jenis terbesar 2.069 kg/m³. Nilai Kuat tekan terkecil 13,599 MPa dan nilai kuat tekan terbesar 15,286 MPa. Nilai Serapan air terkecil 2.918 kg/cm³ dan nilai serapan air terbesar 4.403 kg/cm³. Hasil tersebut menunjukan bahwa belum mampu menghasilkan beton ringan dengan penambahan serbuk alumunium terbanyak yaitu sebesar 0,7%. Serbuk alumunium mampu mengurangi berat jenis dalam pembuatan beton ringan sebesar 1,23%. Akan tetapi belum mencapai spesifikasi beton ringan yaitu 1.800 kg/m³. Serbuk aluminium tidak mampu berdiri sendiri sebagai bahan pengembang beton ringan sehingga perlu ditambah zat additive agar beton ringan bisa mengembang mencapai spesifikasi. Serbuk aluminium sifatnya beraerasi bukan mengembangkan beton. Karena adanya reaksi kimia antara serbuk aluminium dengan semen yang mengeluarkan gelembung udara aerasi dan beton cepat mengeras, sehingga dibutuhkan alat mesin pembuat beton ringan

    Revitalisasi Pabrik Gula Colomadu Sebagai Kawasan Agrowisata Di Kecamatan Colomadu

    Get PDF
    Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang begitu penting, oleh karena itu perlu adanya media untuk mempromosikan kepada dunia internasional bahwa di Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu daerah dari tiga puluh lima kabupaten dan kota di propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Karanganyar merupakan daerah penghasil produk-produk unggulan di beberapa sektor, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, industri besar, dan industri pariwisata. Kabupaten Karanganyar berpotensi sebagai tempat tujuan wisata atau daerah tujuan wisata, hal ini terbukti banyak sekali memiliki asset – asset wisata beragam dan beraneka ragam budaya yang tidak kalah menarik dengan wilayah – wilayah lain yang berada di propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Karanganyar terdiri dari 17 Kecamatan yang meliputi 177 desa/kelurahan ( 15 kelurahan dan 162 desa). Salah satu dari kecamatan itu adalah Kecamatan Colomadu. Di Kecamatan Colomadu terdapat sebuah Pabrik Gula yaitu Pabrik Gula Colomadu, dengan luas lahan 22 Ha, bangunan ini didirikan pada tanggal 8 desember 1861. Pabrik gula ini ditutup atau ditidurkan pada awal abad ke-21, tepatnya pada tanggal 1 Mei 1998, atas kebijakan pemerintah di sebabkan karena mengalami kerugian. Sedangkan Pabrik Gula Colomadu sendiri memiliki potensi yang bagus. Terdapat permasalahan yaitu; Bagaimana mewujudkan suatu kawasan agar dapat di manfaatkan sebagai kawasan Agrowisata berbasis edukasi tanpa menghilangkan karakteristik bangunan pabrik Gula Colomadu, sehingga memberikan nuansa bangunan yang selaras dengan lingkungan disekitar kawasan pabrik gula Colomadu. Agar bangunan dapat dimanfaatkan kembali yaitu dengan cara merevitalisasi bangunan pabrik Gula Colomadu menjadi Kawasan Agrowisata yang berbasis edukasi, agar dapat mewadai kegiatan yang terkait dengan Pabrik Gula Colomadu. Perancangan dilakukan dengan pengamatan data dan juga mempertimbangkan potensi – potensi yang dapat mendukung penulisan proposal. Hasil dari analisis dapat dibuat dalam bentuk kerangka yang berupa deskriptif. Hasil akhir berupa konsep hasil penelitian yang dipadukan dengan referensi yang ada sebagai dasar perencanaan dan perancangan. Desain yang dihasilkan adalah sebuah Kawasan Agrowisata berbasis edukasi yang bisa mewadai kegiatan yang terkait dengan Pabrik Gula Colomadu

    Prarancangan Pabrik Biodiesel Dari Minyak Biji Nyamplung Dengan Proses Esterifikasi-Transesterifikasi Kapasitas 15.000 Ton/Tahun

    Get PDF
    Biodiesel is one type of alternative diesel fuel made from natural materials. Biodiesel needs will continue to grow in line with the policy of the use of biodiesel as a fuel oil additive. Biodiesel refers to the quality standards ISO 7182: 2012 and the decision EBTKE No. 723 K / 10 / DJE / 2013. This plant with a capacity of 15,000 tonnes per year are planned to be established in East Kalimantan Balikpapan Subdistrict Kariangau precisely in the West that operate for 330 days per year. Biodiesel from oil seeds nyamplung reacted through esterification process - transesterification performed in a stirred tank reactor Flow (RATB) with methanol reactants and catalysts H2SO4 and NaOH at a pressure of 1 atm, a temperature of 60 ° C. This process runs on liquid-liquid phase, reversible, exothermic and isothermal. Nyamplung seed oil demand for this plant as much 1893.9394 kg / h, and methanol as much 378.7879 kg / hour. Products in the form of biodiesel as 1749.3826 kg / hour. In the utility unit, needs water to process water as much as 874.6913 kg / hour of Reservoir Wain East Kalimantan. Whereas the steam takes steam generating unit 74.70 kg / hr, pneumatic control equipment needs about 3.09 kmol / h. For the power generation part of the process as much as 26.5965 Kw obtained from PT PLN and generator sets. The results of the economic analysis of plant production capacity of 15,000 tons per year is the result of average annual sales of Rp. 305,759,650,970.4000. The profit before taxes of Rp. 52,018,646,492.6500 and profit after tax of 30% to Rp. 36,413,052,544.8550. Average production costs per Rp. 6.973.255.273.292,14.Pay Out Time (POT) before tax for 4.8 years and 4.7 years after tax for, Rate Of Return Investments (ROI) before tax of 16.0626% and after tax amounted to 11, 2438%, Break Even Point (BEP) of 56.0639%. Shut Down Point (SDP) of 23.2403%. Age mill for 10 years and Discounted Cash Flow Rate (DCFR) amounted to 37.9%. In terms of simple process and economic evaluation of the data calculations meet the standards, then this plant deserves established

    Analisis Perbedaan Posisi Tubuh Dalam Kemampuan Angkat Beban (Studi Kasus Di Laboratorium Teknik Industri UMS)

    Get PDF
    Manual Material Handling (MMH) memberikan kontribusi besar terjadinya cedera dalam bekerja. Pemindahan barang secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan menimbulkan kecelakaan kerja dalam industri. Pada umumnya, saat melakukan pekerjaan angkat beban, pekerja memiliki hasil yang bervariasi. Hal itu disebabkan karena adanya pebedaan posisi pengangkatan, berat beban, kekuatan otot serta energi yang dibutuhkan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan posisi shoulder height, head height, dan over head height dilihat dari batasan psychophysic, Maximum Acceptable Weight of Lift (MAWL), fisiologi dan biomekanika dan menghasilkan rekomendasi dari hasil perbandingan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa jurusan Teknik Industri – UMS yang terdiri dari 30 mahasiswa wanita dan 30 mahasiswa pria.Setiap sampel melakukan 3 kali pengangkatan dengan posisi yang berbeda. Metode yang digunakan untuk mengetahui perbedaan ketiga posisi tersebut yaitu psychophysic, MAWL, fisiologi dan biomekanika. Serta menggunakan uji statistik one ways ANOVA. Hasil penelitian ini berupa perbedaan dari ketiga posisi yaitu pada posisi shoulder height beban maksimal yang seharusnya diangkat yaitu 6,83 - 10,93 kg untuk wanita dan 8,91 - 11,72 kg untuk pria. Sedangkan pada posisi head height beban maksimal yang seharusnya diangkat yaitu 8,96 - 13,28 kg untuk wanita dan 11,26 - 14,22 kg untuk pria. Selanjutnya pada posisi over head height beban maksimal yang seharusnya diangkat yaitu 9,93 - 14,86 kg untuk wanita dan 13,29 - 16,81 kg untuk pria. Diatara ketiga posisi tersebut yang masuk kategori aman yaitu posisi shoulder height, sebab posisi angkat tersebut masuk ke dalam kategori moderate dan gaya kompresi yag ditimbulkan kecil

    Perancangan Sistem Informasi Di Panti Asuhan Yatim PKU Muhammadiyah Cabang Blimbing Berbasis Web

    Get PDF
    Sistem informasi berbasis website sangat dibutuhkan oleh lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan untuk membantu dalam menyebarkan informasi dan untuk menambah jumlah donatur melalui internet. Website ini dirancang dengan menggunakan PHP dan MySQL. Untuk pengujian server yang di gunakan adalah server local dengan menggunakan XAMPP. Tahapan yang dilakukan untuk merancang website ini dengan melakukan indentifikasi kebutuhan sistem, perancangan website, pengujian dan pengembangan website, analisis perancangan sistem, publikasi situs website. perancangan website ini terdapat dua bagian yaitu halaman depan dan halaman administrator. Halaman depan merupakan halaman yang bisa di akses oleh semua orang, Sedangkan halaman administrator adalah halaman khusus yang hanya bisa di akses oleh admin dengan memasukkan username dan password yang fungsinya untuk melakukan proses penambahan data, merubah data dan menghapus data. Sistem informasi panti asuhan yatim pku muhammadiyah cabang blimbing berbasis web ini merupakan media informasi online yang dapat di akses oleh semua orang, Rancangan sistem informasi ini di rancang untuk memberikan informasi-informasi tentang Panti Asuhan Yatim PKU Muhammadiyah Cabang Blimbing seperti kegiatan panti, daftar anak asuh, daftar pengurus, berita tetang panti, gallery foto panti, aset panti, kontak serta lokasi panti asuhan, serta untuk meningkat jumlah donatur panti asuhan yatim pku muhammadiyah cabang blimbing dengan menyediakan sistem untuk menyumbang melalui website ini

    Implementasi Lean Production System Untuk Mengeliminasi Waste Pada Produksi Filling Cabinet 4d Dengan Pendekatan Value Stream Mapping

    Get PDF
    Memasuki tahun 1990, Lean Production System yang lahir dari Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian. Dimana tujuan dari sebuah industri untuk mampu memproduksi barang ataupun jasa dengan biaya terjangkau (low cost) , kualitas produk tinggi (high quality) dan lead time yang kecil, termaktub dalam goal dari Toyota Production System atau yang lebih dikenal dengan lean manufacturing. Dalam Proses produksi Filling Cabinet 4D di divisi work fitting di PT ATMI Solo masih terdapat kegiatan non-value added yang akan menjadi beban dalam biaya produksi. Proses produksi yang lama dan masih banyak kegiatan yang tidak menambah nilai seperti transportasi, menunggu dan aktivitas yang tidak perlu sehingga hal ini dapat menjadi beban pada biaya produksi. Dalam Penelitian ini menggunakan beberapa tools untuk mengidentifikasi waste yang terjadi diantaranya waste workshop dan waste relationship matrix untuk melakukan pembobotan waste, Value Stream Mapping tools untuk menganalisa proses produksi, Root Cause analysis untuk menganalisa penyebab waste, Failure mode & Effect Analysis memberikan prioritas perbaikan bagi perusahaan. Berdasarkan gambar Future state map proses produksi Filling Cabinet 4D dapat diketahui hasil perbaikan yang bisa dicapai diantaranya Lead time dapat ditekan dari 4294 menit (2,23 hari) menjadi 3277 menit (1,77 hari) atau sebesar 35,51%. Penurunan Cycle time juga terlihat di masing masing workstation diantaranya : Cutting1 (21%), Cutting2 (44%), Panching (2%), Bending (30%), Welding (42%), Grinding (45%), Painting (3%), Assembly (40%), Quality Control (0%), Packaging (40%). Waktu transportasi juga dapat ditekan dengan memanfaatkan Conveyor dan ukuran Batch dikurangi. Proses transportasi sebelum perbaikan memakan waktu 278 menit lebih dari 4 jam. Setelah dilakukan perbaikan berdasarkan Lean manufacturing waktu transportasi dapat ditekan menjadi 227 menit, mengalami penurunan sekitar 19%

    Desain Model Dan Simulasi Sistem Kontrol Sebagai Modul Pembelajaran Berbasis PLC Skala Laboratorium

    Get PDF
    Semakin canggih teknologi yang digunakan pada industri manufaktur di era globalisasi ini seperti sistem otomatisasi, komputerisasi banyak digunakan untuk membentuk efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam proses operasi. Sistem kontrol otomatis sudah tidak dipungkiri keberadaannya, banyak industri manufaktur yang menggunakan sistem kontrol otomatis tersebut seperti yang dijelaskan diatas.. Kondisi di Laboratorium Jurusan Teknik Industri dilengkapi dengan software LG GMWIN 4.17 untuk membuat diagram Ladder dan untuk memperjelas presentasi untuk mahasiswa dan juga dilengkapi alat peraga seperti Water Level, Conveyor dan lain lain. Tujuan penelitian ini supaya fasilitas yang ada di laboratorium dapat digunakan secara maksimal dengan cara pembelajaran sistem kontrol sehingga kita dapat mempunyai gambaran dan memberikan perwakilan sistem kontrol yang diterapkan di industri manufaktur yang akan dikemas dalam bentuk modul pembelajaran sistem kontrol otomatis menggunakan PLC (Programmable Logic Controller), beserta software pendukungnya LG Glofa GMWIN 4.17 yang dilengkapi dengan pemodelan sistem. Hasil penelitian didapatkan 5 kategori yang mewakili sistem kontrol pada industri manufaktur yaitu: proses produksi, proses pengepakan, proses pengendalian kualitas, proses kontrol, dan proses transportasi. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut dihasilkan rancangan modul pembelajaran antara lain: filling and capping process, pengepakan makanan kemasan plastik, quality control water level, pintu gudang otomatis, dan traffic lamp T-junction

    Performance Comparison of Various Textile Composition and Structure Through Full-Wave Electromagnetic Simulation and Measurement

    Get PDF
    This paper presents the performance of microstrip patch antenna integrated with textile as a substrate, designed for wearable application. Comparative study between cotton fabric as a substrate with copper tape as radiating element and FR-4 as a substrate with E-textile as a radiating element is performed to evaluate the performance of antennas. The antennas integrated in the proposed structures operate at resonant frequency of 5 GHz. Parameters such as fabric thickness and dielectric permittivity are determined through laboratory measurement prior to simulation to ensure accurate analysis and to take into account non-ideal conditions. Preliminary analysis is performed to observe and investigate the characteristics and electromagnetic performance of the antennas when different types of textile are used as the substrate. Antenna prototypes with two different compositions has been fabricated and tested for validation. The fabricated prototypes give good return loss performance which is -27dB at 4.3 GHz resonant frequency for prototype 1 and -22 dB at 4.7 GHz for prototype 2 (e-textile). However, the frequency for Prototype 2 (E-textile) is slightly shifted about 30% to the left due to non-ideal conditions of the textile materials. The ability of both antennas to radiate good signal is also measured. Based on the measurement data, Prototype 2 (E-textile) shows better performance with higher received power compare to Prototype 1 (copper tape) which is -43 dBm within 1 meter range, while - 58 dBm for Prototype 1

    Prarancangan Pabrik Dibutyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan n-Butanol Kapasitas 20.000 Ton/Tahun

    Get PDF
    Plasticizer is one of the supporting materials for the plastics industry, in particular that of PVC (polyvinyl chloride), which serves forming properties of elasticity or plasticity so that items of plastic supple, malleable and not easily broken. Dibutyl phthalate is one kind of plasticizer used in Indonesia. Taking into account the projected consumption needs of dibutyl phthalate, the capacity of existing production capacity and minimum or maximum then preliminary design of dibutyl phthalate plant with raw materials phthalic anhydride and n-butanol is planned to stand in the industrial area Gresik, East Java, with a land area of 21 370 m2 and a production capacity of 20,000 tons / year in 2020. Manufacture of dibutyl phthalate made by the process of esterification with sulfuric acid catalyst in the non-adiabatic isothermal stirred flow reactor. The reaction takes place in the liquid phase is irreversible and exothermic. At a temperature of 140oC and a pressure of 2 atm. Phthalic anhydride plant needs to have as many as 1601.710 kg / h and n-butanol as 1798.153 kg / hr. Products such as dibutyl phthalate 2525.268 kg / hr. Utilities supporting the process include the provision of water by 5499.3097 kg / h obtained from the Brantas river water, steam demand as much 3753.6383 kg / hour, amounting to 82.69 kW demand for electricity with diesel fuel and compressed air is needed for pneumatic control device. Plant is planned to operate for 330 days per year and employs 186 people, a fixed capital of Rp 357,141,384,142.55 per year. Working capital of Rp 117,228,095,838.89 per year. After-tax profits reached Rp 80,252,914,055.63 year. Percent return on investment (ROI) before tax of 32.10% and after tax of 22.47%. Pay out time (POT) before tax of 2.38 years and 3.08 years after tax. Break even point (BEP) of 44.9%, shut down point (SDP) amounted to 22.73%, IRR based on discounted cash flow (DCF) of 42.0%. Based on the consideration that the ROI, POT, BEP, SDP and IRR calculations for medium-risk plant meets the standard of dibutyl phthalate plant is feasible to set up. Keyword: dibutyl phthalate, esterification, RAT
    • …
    corecore