115 research outputs found

    PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJARKAN MENGGUNAKAN QUANTUM LEARNING TEKNIK MIND MAPPING DENGAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DI SMP NEGERI 18 TANGERANG

    Get PDF
    ABSTRACT This study aims to determine there are or not differences math student’s learning outcomes that use Mind Mapping technique Quantum Learning and Cooperative Learning Jigsaw technique. Prior to this study given to the object of study, first conducted test instruments that the validity tests and reliability testing. Before the data analyzed, first tested the requirement that test Lilliefors normality test and homogeneity test by using Fisher's exact test. Based on hypothesis testing using t test obtained t = 5,049 > 1,993 = t(0,05;73. This means H0 reject or accept H1. So, the results of this study concluded that there are differences math student’s learning outcomes that used Mind Mapping technique Quantum Learning and Cooperative Learning Jigsaw technique

    Kendala Jaksa dalam Melaksanakan Putusan Pengadilan terhadap Terpidana yang Sebelumnya Tidak Dilakukan Penahanan

    Get PDF
    Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai Kendala Jaksa dalam Melaksanakan Putusan Pengadilan Terhadap Terpidana yang Sebelumnya Tidak Dilakukan Penahanan. Hal ini dilatarbelakangi oleh kewenangan Jaksa dalam melaksanakan putusan pengadilan serta status terpidana yang sebelumnya tidak dilakukan penahanan. Dimana terpidana kemungkinan dapat menghindar dari proses pelaksanaan putusan pengadilan yang dilakukan oleh jaksa dikarenakan terpidana tidak dilakukan penahanan sebelumnya. Hal ini menyebabkan Jaksa belum dapat melaksanakan putusan pengadilan terhadap terpidana tersebut.Dalam upaya mengetahui kendala Jaksa dalam melaksanakan putusan pengadilan terhadap terpidana yang sebelumnya tidak dilakukan penahanan di Kejaksaan Negeri Malang, metode pendekatan yang dipakai dalam pemelitian ini adalah berupa pendekatan yuridis sosiologis yaitu pendekatan penelitian yang dilakukan dengan tetap mengedepankan pembahasan yuridis yang berpedoman pada peraturan yang dijadikan dasar untuk menganalisa gejala-gejala yang timbul.Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada dalam penelitian ini, bahwa Jaksa dalam melaksanakan putusan pengadilan terhadap terpidana yang sebelumnya tidak dilakukan penahanan mengalami kendala yaitu putusan Pengadilan Negeri Malang yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap namun belum diserahkan ke Kejaksaan Negeri Malang, pemantauan terhadap terpidana, setelah dilakukan pemanggilan, ternyata terpidana sulit diketahu dan terpidana kabur. Sehingga dalam mengatasi kendala tersebut, Kejaksaan Negeri Malang melakukan upaya baik berupa upaya preventif maupun upaya represif. Seperti melakukan koordinasi dengan Pengadilan Negeri Malang dan Polres Kota Malang terkait dengan pelaksanaan putusan pengadilan terhadap terpidana yang sebelumnya tidak dilakukan penahanan sampai dengan menerbitkan terpidana sebagai daftar pencarian orang

    RANCANGAN DESAIN PRODUK RAK POT BUNGA DENGAN PENDEKATAN 7 LANGKAH NIGEL CROSS

    Get PDF
    Dunia mainan memang banyak diminati oleh kalangan anak kecil sampai orang dewasa. Keunikan berdasarkan desain produk akan menjadi sebuah daya tarik tersendiri dari produk tersebut.Penelitian ini memiliki tujuan untuk merancang dan mengembangkan sebuah produk yang selama ini masih mencontoh beberapa desain dari luar negeri yang terkadang sudah mempunyai hak paten sehingga harus membayar royalti jika ingin menggunakan desain tersebut. Perancangan desain ini timbul karena adanya kesempatan untuk di pasarkan karena dari beberapa desain dibuat dalam bentuk yang berbeda beda dan terkesan unik. Setelah membuat rangkaian yang dibutuhkan konsumen dalam pembuatan sepsifikasi produk baru kemudian ditetapkan pencapaian dengan kebutuhan konsumen dari produk yang dibuat, kemudian dievaluaisi dan dipilih untuk diproduksi. Setelah desain dari permainan tersebut selesai dibuatlah analisis dengan menggunakan SWOT dalam menentukan menentukan kekuatan dan kelemahan dari desain mainan tersebut. Hasil dari penelitian ini desain produk mainan dapat diproduksi secara masal dengan desain yang inovasi diminati pelanggan dan memliliki beberapa fungsi dan keunggulan diantaranya sebagai hiasan dan menanam tanaman hiasan didepan rumah, kantor, sekolahan dan lain-lainya dengan lahan yang sempit dan mudah dipindah-pindahkan sesuai dengan keinginan. Tetapi selain dari kekuatan desain ini ada kelemahan salah satunya adalah hanya dapat menanam tanaman hias atau pohon sesuai dengan ukuran pot bunga pada tangkai tiang penyangganya. Peluang dari pemilihan desain ini adalah bahan baku mudah didapat dengan memanfaatkan bekas besi behel coran yang sudah tidak dipakai. Untuk ancamanya dalam pemilihan desain ini adalah pengrajin pembuatan mainan akan bermunculan karena sangat mudah dicontoh dan mudah dalam proses pembuatanya

    Analisis Keefektifitasan Mesin Bubut Konvensional Sebagai Usulan Perbaikan dalam Penerapan Total Productive Maintenance di PT. Xintai Indonesia

    Get PDF
    PT. Xintai Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur wellhead dan X-Mastree yang telah menerapkan Total Productive Maintenance. Kerugian dalam proses produksi sering dengan dikenal Six Big Losses. Untuk penerapan Total Productive Maeintenance, Sig Big Losses ini harus dihilangkan dalam pencapaian kinerja dalam produksi. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa keefektifitasan Mesin Bubut Konvensional dengan menghilangkan kerugian-kerugian yang ada dalam Sig Big Losses tersebut sebagai usulan perbaiakan dalam penerapan Total Produktive Maintenance. Hasil setelah dilakukan penelitian keempat mesin bubut konvensional memiliki keefektifitasan 79,52% s/d 82,28% dalam periode satu tahun September 2014 sampai Agustus 2015. Kondisi ini menunjukan bahwa keempat mesin bubut tersebut masih dibawah ideal nilai keefektivitasan berdasarkan standar nilai Overall Equipment Efectiveness sebesar ≥80%. Analisa selanjutnya menggunakan diagram sebab akibat untuk mengetahui permasalahan dan perbaikan yang harus dilakukan pada perusahaan kususnya pada bagian produksi melalui faktor penyebab diantaranya adalah faktor manusia, biaya, metode, dan lingkungan. Hasil analisa faktor manusia yang paling dominan dalam pencapaian penerapan Total Productive Maintenance.Perusahaan harus melakukan perubahan dengan memberikan pelatihan terhadap operator dalam kepedulian terhadap merawat mesin, identifikasi sebelum adalanya kerusakan, dan dibuatkan kembali prosesdur dalam pemakaian mesin-mesin yang akan digunakan. 

    Analisis Pengukuran Kinerja Menggunakan Balance Scorecard untuk Menentukan Key Performance Indicator Di PT Mulia Artha Anugerah

    Get PDF
    Seiring dengan berjalanya beberapa tahun terakhir PT Mulia Artha Anugerah yang berdiri pada tahun 2017 telah mengalami peningkatan baik dari produksi maupun kinerja karyawanya. Untuk itu perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas ini membutuhkan pengukuran kinerja dengan menggunakan metode balance scorecard (BSC) untuk mengetahui persentase key performance indicator (KPI) yang sebelumnya hanya menggunakan analisis laporan keuangan tiap tahunya. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk menentukan persentase kinerja kayawan dengan menggunakan balance scorecard sebagai alat ukur yang berbasis strategis dan bekesinambungan antara perusahaan dengan karyawan. Dalam penelitian ini menggunakan variabel diantaranya adalah prespektif keuangan, prespektif kepuasan pelanggan, prespektif bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan perkembangan. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner seluruh karyawan PT Mulia Artha Anugerah dari top manajemen sampai karyawan paling bawah. Hasil dari pengolahan data dengan beberapa indikator prespektif keuangan mempunyai rata-rata nilai sebesar 4,33 untuk prespektif  kepuasan pelangaan didapatkan nilai 4,33 prespektif bisnis internal mempunyai nilai 3,58 dan dilihat dari prespektif pertumbuhan dan perkembangan mempunyai nilai 3,82. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan PT Mulia Artha Anugerah dilihat dari keempat prespektif diatas nilai rata-rata adalah 3,83 yang berarti cukup baik

    Pemodelan Struktur Sesar Naik pada Prisma Akresi Nankai, Jepang dengan Menggunakan Analog Sandbox

    Get PDF
    Pemodelan analog sandbox yang dibuat dengan sistem tektonik konvergen dapat digunakan untuk memodelkan struktur pada zona subduksi, salah satunya memodelkan struktur prisma akresi Nankai, Jepang. Struktur geologi pada prisma akresi Nankai, Jepang sangat beragam, diantaranya berupa sesar naik dan lipatan. Struktur geologi tersebut sampai sekarang masih ada yang berkembang karena pengaruh subduksi yang masih aktif sampai saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan perkembangan morfologi dan struktur sesar naik pada prisma akresi Nankai, Jepang secara umum. Metode yang digunakan berupa pemodelan analog sandbox kompresi dengan material yang disesuaikan dengan kondisi alam. Material yang digunakan berupa pasir, lempung, gipsum, dan plastisin yang disesuaikan geometri dan komposisinya berdasarkan referensi data seismik dan pengeboran. Berdasarkan hasil pemodelan sandbox, perkembangan morfologi pada model yaitu semakin bertambah pemendekan akan semakin bertambah bentukan kelurusan pungungan-punggunan sabuk sesar, serta akan semakin kecil perubahan sudut slope dan wedge. Sedangkan perkembangan struktur geologi yaitu semakin bertambah pemendekan akan semakin bertambah jumlah sesar yang terbentuk, khususnya forethrust fault (Ft), dan akan semakin curam dip sesar, kecuali backthrust fault (Bt) yang relatif stabil. Jenis struktur yang terbentuk pada model yaitu forethrust fault (Ft), backthrust fault (Bt), normal fault (Nf), sesar mendatar, dan lipatan jenis inclined fold. Thrust fault memiliki pola sistem leading imbricate, out-of-sequence thrust fault, dan triangle zone. Pola kelurusan sesar naik, sesar normal dan lipatan berarah NE-SW, sedangkan pola kelurusan sesar mendatar berarah NW-SE. Perbandingan model dengan alam yaitu pada subduksi miosen 13-6 juta tahun yang lalu sama dengan model pemendekan 5%, koalisi yang menghasilkan sistem Zenisu 2 juta tahun yang lalu sama dengan model pemendekan 25%, dan subduksi sekarang sama dengan model pemendekan 40%. Kata Kunci: Sandbox, prisma akresi Nankai Jepang, thrust faul

    Perkembangan Fasies Batuan Karbonat dan Pengaruh System Tract Berdasarkan Analisis Fullbore Formation Microimager dan Well Log pada Reservoir Formasi Tuban, Lapangan ‘Jebori’ Cekungan Jawa Timur Utara

    Get PDF
    Cekungan Jawa Timur Utara diketahui merupakan salah satu cekungan dengan litologi penyusun berupa batuan karbonat berumur oligo-miosen yang salah satunya merupakan litologi penyusun Formasi Tuban dan memilki potensi hidrokarbon yang dapat di eksplorasi, sehingga sangat penting untuk dilakukan analisis FMI log dalam penyelidikkan batuan karbonat Formasi Tuban untuk mengetahui fasies dan karakteristik batuan karbonat. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif dan metode analisis berupa analisis FMI log dan Gamma Ray Log untuk menentukan fasies batuan karbonat serta system tract Lapangan Jebori, Cekungan Jawa Timur Utara. Berdasarkan hasil analisis pada daerah penelitian terdapat variasi litofasies yang ditemukan yakni mudstone, wackestone, packstone, grainstone, floatstone, rudstone dan claystone. Hasil analisis FMI log didapatkan bahwa pada daerah penelitian berkembang fasies batuan karbonat meliputi fasies back reef, fasies reef core, dan fasies fore reef. Perubahan fasies ini dikorelasikan dengan analisis system tract yang menghasilkan perubahan kondisi muka air laut pada pada saat pengendapan batuan karbonat Formasi Tuban di lapangan ini terjadi pada fase Trasngressive System Tract dan HighStand System Tract. Kata kunci : Formasi Tuban, FMI log, Gamma Ray Log, Fasies, System Tract

    ANALISIS KEBISINGAN LINGKUNGAN PADA LINTASAN KERETA API DOUBLE TRACK “STASIUN ALASTUO – JAMUS”

    Get PDF
    Proyek pemerintah untuk menambah rel kereta api jalur ganda (double track) menyebabkan peningkatan volume kereta api dan kebisingan di pemukiman sekitarnya. penelitian ini dilakukan analisis Tingkat Kebisingan pada lingkungan pemukiman yang dilewati rel kereta api jalur ganda dengan cara pengukuran dilapangan. Metode pengukuran dan analisa berdasar pad Kep48/MENLH/11/1996, tentang Baku Tingkat Kebisingan. Pada penelitian ini pengujian dilakukan pada dua waktu yaitu siang dan malam, hasil dari pengujian di rata- rata kemudian dibandingkan dengan baku standart mutu sesuai dengan kepMenLH no.48 tahun 1996. Selain itu untuk mengetahui mitigasi yang dapat dilakukan setelah melakukan pengujian kebisingan di jalur double track tersebut. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas kebisingan yang berada pada sisi kanan dan kiri rel double track masih diatas standart baku nilai ambang kebisingan sesuai dengan kepmen LH no 48 tahun 1996 (80 dB)

    PERSEPSI MAHASISWA IAIN TULUNGAGUNG TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG DI MTSN 2 KOTA BLITAR

    Get PDF
    Abstract: The aim of this study was to evaluate the perceptions of IAIN Tulungagung students on the implementation of the internship program at MTSN 2 Blitar. This study was conducted on March to November 2020. This study used a qualitative approach and secondary data was analyzed descriptively and exploratively. The informants in this study were students of the Tarbiyah and Teacher Training Faculty (FTIK) IAIN Tulungagung who carried out the Internship program 1 and 2 at MTsN 2 Blitar, East Java. Data were collected using questionnaires, observation, documentation, and interviews. As much as 92% of students stated that there was preparation or provision of apprenticeship program at IAIN Tulungagung before the students went to the field. At the same percentage, students claimed to be happy in carrying out an internship program. This was indicated by the existence of special preparations every day before entering the class which was stated by 84% of students. All students (100%) had high enthusiasm for teamwork. According to 84% of students, this was triggered by the atmosphere in the partner institutions to support the implementation of internships. Thus, all students (100%) can conduct socialization in a flexible manner with the school. Even though the implementation of internship was well, there were 30% of students who stated that there were obstacles in its implementation. The condition caused the dissatisfaction was felt by 23% of students. As many as 76% of students stated that there were administrative tasks and as many as 69% of students stated that there were several other tasks given by the school during the internship. Keywords: enthusiasm, internship, student, perceptio
    corecore