63 research outputs found

    PENGEMBANGAN MODUL AJAR TEORI MEDAN MENGGUNAKAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL YANG BERORIENTASI TEKNIK ELEKTRO

    Get PDF
    Abstrak Kompleknya aplikasi ilmu teori medan dalam bidang Teknik Elektro menjadi bahan pertimbangan penting dalam penelitian ini karena mempunyai tujuan agar topik–topik serta bahan ajar yang disampaikan selama pembelajaran dapat memberikan kontribusi maksimum terhadap kesesuaian ilmu yang diperoleh dengan aplikasinya di lapangan dan meningkatkan mutu lulusan Jurusan Teknik Elektro UNESA. Berbagai hasil penelitihan tentang penerapan modul multimedia interaktif adalah (1) hasil penelitihan Ratna Suhartini (2004) tentang penerapan modul multimedia interaktif pembuatan pola dasar draping untuk siswa SMK tingkat III telah berhasil meningkatkan motivasi interaktif dan hasil belajar siswa  (2) menurut hasil penelitihan Juhra Singke (2004) tentang penerapan modul multimedia interaktif kontruksi pecah pola busana kombinasi untuk siswa SMK tingkat II mampu meningkatkan aktivitas siswa,  proses pembelajaran dan hasil akhir siswa. Dengan adanya modul tersebut dapat digunakan oleh para pendidik dalam menyampaikan bahan ajar dengan praktis dan sebagai salah satu rujukan untuk mengajar mata kuliah Teori Medan. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan Modul Ajar Teori Medan menggunakan media interaktif yang berbasis pembelajaran kontekstual dengan mempertimbangkan tuntutan kebutuhan peserta didik terhadap kompetensi pemahaman ilmu Teori Medan beserta aplikasinya pada bidang Teknik Elektro. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pengembangan model 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop) dan tahap penyebaran (desseminate). Dari penelitian ini diperoleh bahan ajar berupa modul Teori Medan menggunakan media interaktif berbasis pembelajaran kontekstual yang sudah di validasi dan di ujicoba secara terbatas di Jurusan Teknik Elektro FT UNESA. Hasil penilaian kelayakan terhadap modul ajar Teori Medan menggunakan media interaktif berbasis pembelajaran kontekstual yang berorientasi Teknik Elektro yang dikembangkan adalah tinggi (3,36). Hal ini berarti modul ajar Teori Medan menggunakan media interaktif yang dikembangkan boleh dan layak diterapkan pada perkuliahan mata kuliah Teori Medan untuk meningkatkan kualitas lulusan jurusan Teknik Elektro FT UNESA.   Kata kunci: bahan ajar, modul, media interaktif, pembelajaran kontekstual

    POTENSI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN NASIONAL

    Get PDF
    Abstrak Meningkatnya permintaan energi listrik di Indonesia saat ini tidak seimbang dengan ketersediaan suplai energi listrik  atau krisis energi listrik sudah merupakan sesuatu yang tidak dapat di hindari. Fenomena  padamnya listrik di Jawa-Bali, pemadaman listrik bergilir di beberapa wilayah di Pulau Sumatera merupakan pertanda bahwa pasokan listrik dalam sistem interkoneksi maupun konvensional sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri yang terus meningkat, kondisi ini semakin diperburuk dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)  yang naik begitu tinggi mengakibatkan mayoritas pembangkit listrik di luar pulau jawa yang menggunakan solar sebagai bahan bakar  mengalami pembengkakan biaya operasional. Mencermati kondisi seperti ini, sekurang-kurangnya ada dua hal yang perlu dikaji dan dievaluasi pertama sejauhmana efektifitas dan efisiensi dari sistem interkoneksi pemasokan energi listrik yang melibatkan banyak pembangkit seperti yang dimiliki saat in, sudah waktunya dicari alternatif sistem pemasokan energi litrik yang lebih sesuai. Kedua ketergantungan kepada bahan bakar minyak perlu secara bertahap dikurangi dengan memanfaatkan energi alternatif yang dimiliki yang berbasis pada potensi lokal dari setiap wilayah yang ada di Indonesia. Untuk itu, selain pemanfaatan sumber daya energi primer yang cadangannya lebih besar seperti gas dan batu bara, diperhitungkan pula  penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan, seperti geothermal,energi surya, angin dan air. Pemanfaatan potensi energi primer maupun energi alternatif tergantung pada kondisi wilayah dimana energi tersebut berada. Untuk itu pemetaan mengenai potensi energi primer dan alternatif yang ada di Indonesia yang wilayahnya cukup luas  menjadi penting, karena dengan pemetaan tersebut akan menentukan jenis pembangkit yang sesuai. Penentuan jenis pembangkit tersebut harus memenuhi kriteria pengembangan dan pengelolaan  energi listrik yakni keandalan, keamanan serta ekonomis. Kata Kunci : Energi fosil, Biomass, Energi Alternatif   Abstract Increased demand for electrical energy in Indonesia is currently not in balance with the availability of supply of electrical energy or electrical energy crisis already is something that can not be avoided. Padamnya phenomenon of electricity in Java-Bali, rotating blackouts in several areas on the island of Sumatra is a sign that the supply of electricity in a conventional interconnection system and no longer able to meet the electricity needs of society and industry that continues to increase, this condition is further exacerbated by the price of fuel oil , which rose so high resulting in the majority of power plants outside Java that uses diesel as fuel swelling operational costs. Observing these conditions, at least there are two things that need to be studied and first evaluated the extent of effectiveness and efficiency of energy supply electrical interconnection system that involves a lot of power such as that held in, it's time to find an alternative electricity energy supply systems are more appropriate. Both dependence on fuel oil should be gradually reduced with the use of alternative energy possessed based on local potential from every region in Indonesia. For that, besides the use of primary energy resources that larger reserves such as gas and coal, also considered the use of environmentally friendly renewable energy, such as geothermal, solar energy, wind and water. Utilization of primary energy potential and alternative energy depends on the condition of the region where the energy is located. For the mapping of potential primary and alternative energy in Indonesia whose territory is wide enough to be important, because with the mapping will determine the appropriate type of plant. Determination of plant species must meet the criteria for the development and management of electrical energy that is reliability, security and economic. Keywords: Fossil Energy, Biomass, Alternative Energ

    High Performance CDR Processing with MapReduce

    Get PDF
    A call detail record (CDR) is a data record produced by telecommunication equipment consisting of call detail transaction logs. It contains valuable information for many purposes in several domains, such as billing, fraud detection and analytical purposes. However, in the real world these needs face a big data challenge. Billions of CDRs are generated every day and the processing systems are expected to deliver results in a timely manner. The capacity of our current production system is not enough to meet these needs. Therefore a better performing system based on MapReduce and running on Hadoop cluster was designed and implemented. This paper presents an analysis of the previous system and the design and implementation of the new system, called MS2. In this paper also empirical evidence is provided to demonstrate the efficiency and linearity of MS2. Tests have shown that MS2 reduces overhead by 44% and speeds up performance nearly twice compared to the previous system. From benchmarking with several related technologies in large-scale data processing, MS2 was also shown to perform better in the case of CDR batch processing.  When it runs on a cluster consisting of eight CPU cores and two conventional disks, MS2 is able to process 67,000 CDRs/second

    PROTOTIPE RELAI DETEKSI GANGGUAN HUBUNG SINGKAT SATU FASA DAN BEBAN LEBIH PADA TRANSFORMATOR DAYA BERBASIS ARDUINO

    Get PDF
    Perlindungan terhadap transformator diperlukan untuk menghindarkan transfromator dari kerusakan akibat gangguan. Berdasarkan studi yang telah dilakukan EPRI (Burke and Lawrance, 1984) bahwa hampir 80 persen dari 222 rekaman gangguan pada suplai daya listrik distribusi terlibat gangguan satu fasa dengan detail presentasi gangguan satu fasa ke netral sebesar 63%. Disisi lain gangguan eksternal beban lebih pada transformator merupakan salah satu ganguan yang juga perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan prototipe relai arus lebih dan deteksi gangguan. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Perancangan prototipe relai arus lebih dapat memantau arus listrik primer dan sekunder transformator satu fasa pada kondisi normal, dapat menampilkan jenis gangguan dan melindungi transformator dari gangguan berupa beban lebih dan hubung singkat fasa ke netral pada primer dan sekunder transformator. Dilengkapi indikator gangguan berupa buzzer dan LED pada sisi primer dan sekunder transformator. Hubung singkat fasa ke netral diuji coba menggunakan perantara resistor sedangkan beban lebih diuji coba menggunakan lampu pijar. Pada sisi sekunder relai arus lebih menggunakan standart IEEE Moderatly Inverse didapat Multiple Setting (TDM) 0,00968 detik dengan setting arus pickup 1,35A, dan arus pickup pada kondisi high setting (instantaneous) yaitu 1,6A, sedangkan pada sisi primer arus pickup pada kondisi high setting (instantaneous) yaitu 1,83A. Dari pengujian prototipe didapat hasil terdeteksi gangguan beban lebih pada arus sekunder 1,53A dengan delay pemutusan 0,2 detik, terdeteksi gangguan hubung singkat sekunder pada arus sekunder 1,86 A tanpa delay pemutusan dan terdeteksi gangguan hubung singkat primer pada arus primer 2,07 A tanpa delay pemutusan

    POTENSI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN NASIONAL

    Get PDF
    Abstrak Meningkatnya permintaan energi listrik di Indonesia saat ini tidak seimbang dengan ketersediaan suplai energi listrik  atau krisis energi listrik sudah merupakan sesuatu yang tidak dapat di hindari. Fenomena  padamnya listrik di Jawa-Bali, pemadaman listrik bergilir di beberapa wilayah di Pulau Sumatera merupakan pertanda bahwa pasokan listrik dalam sistem interkoneksi maupun konvensional sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri yang terus meningkat, kondisi ini semakin diperburuk dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)  yang naik begitu tinggi mengakibatkan mayoritas pembangkit listrik di luar pulau jawa yang menggunakan solar sebagai bahan bakar  mengalami pembengkakan biaya operasional. Mencermati kondisi seperti ini, sekurang-kurangnya ada dua hal yang perlu dikaji dan dievaluasi pertama sejauhmana efektifitas dan efisiensi dari sistem interkoneksi pemasokan energi listrik yang melibatkan banyak pembangkit seperti yang dimiliki saat in, sudah waktunya dicari alternatif sistem pemasokan energi litrik yang lebih sesuai. Kedua ketergantungan kepada bahan bakar minyak perlu secara bertahap dikurangi dengan memanfaatkan energi alternatif yang dimiliki yang berbasis pada potensi lokal dari setiap wilayah yang ada di Indonesia. Untuk itu, selain pemanfaatan sumber daya energi primer yang cadangannya lebih besar seperti gas dan batu bara, diperhitungkan pula  penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan, seperti geothermal,energi surya, angin dan air. Pemanfaatan potensi energi primer maupun energi alternatif tergantung pada kondisi wilayah dimana energi tersebut berada. Untuk itu pemetaan mengenai potensi energi primer dan alternatif yang ada di Indonesia yang wilayahnya cukup luas  menjadi penting, karena dengan pemetaan tersebut akan menentukan jenis pembangkit yang sesuai. Penentuan jenis pembangkit tersebut harus memenuhi kriteria pengembangan dan pengelolaan  energi listrik yakni keandalan, keamanan serta ekonomis. Kata Kunci : Energi fosil, Biomass, Energi Alternatif   Abstract Increased demand for electrical energy in Indonesia is currently not in balance with the availability of supply of electrical energy or electrical energy crisis already is something that can not be avoided. Padamnya phenomenon of electricity in Java-Bali, rotating blackouts in several areas on the island of Sumatra is a sign that the supply of electricity in a conventional interconnection system and no longer able to meet the electricity needs of society and industry that continues to increase, this condition is further exacerbated by the price of fuel oil , which rose so high resulting in the majority of power plants outside Java that uses diesel as fuel swelling operational costs. Observing these conditions, at least there are two things that need to be studied and first evaluated the extent of effectiveness and efficiency of energy supply electrical interconnection system that involves a lot of power such as that held in, it's time to find an alternative electricity energy supply systems are more appropriate. Both dependence on fuel oil should be gradually reduced with the use of alternative energy possessed based on local potential from every region in Indonesia. For that, besides the use of primary energy resources that larger reserves such as gas and coal, also considered the use of environmentally friendly renewable energy, such as geothermal, solar energy, wind and water. Utilization of primary energy potential and alternative energy depends on the condition of the region where the energy is located. For the mapping of potential primary and alternative energy in Indonesia whose territory is wide enough to be important, because with the mapping will determine the appropriate type of plant. Determination of plant species must meet the criteria for the development and management of electrical energy that is reliability, security and economic. Keywords: Fossil Energy, Biomass, Alternative Energ

    STUDI LITERATUR ANALISIS PENERAPAN MIKROKONTROLER PADA PENGEREMAN DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA

    Get PDF
    Abstrak Motor induksi merupakan salah satu penggerak utama pada mesin – mesin di industri. Motor induksi dipilih sebagai penggerak utama karena memiliki banyak kelebihan daripada jenis penggerak utama yang lain. Teknologi kendali dari motor induksi juga berkembang pesat. Salah satu teknologi yang berkembang adalah teknologi tentang pengereman putaran motor induksi. Pengereman motor induksi digunakan untuk digunakan dalam berbagai hal seperti dalam konveyor dan sistem lift. Salah satu cara pengereman adalah menggunakan metode pengereman dinamik, dimana pengereman dilakukan dengan menyalurkan secara injeksi arus searah ke motor induksi sehingga menghasilkan medan magnet stasioner sehingga menghasilkan perlambatan putaran motor induksi. Dalam melakukan pengendalain pengereman motor induksi, dapat dilakukan dengan berbagai hal salah satunya yaitu dengan mikrokontroler yang berfunsi untuk mengatur arus dan tegangan searah yang masuk menjuju kumparan motor induksi 3 fasa dengan otomatis. Berdasarkan uraian diatas, penulis melakukan penelitian dengan metode penelitian studi literatur yaitu dengan membahas beberapa jurnal dengan tema sama sehingga dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan mikrokontroler terhadap kinerja pengereman dinamik pada motor induksi tiga fasa. Setelah melakukan kajian terhadap beberapa hasil penelitian penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengereman dinamik dengan menggunakan mikrokontroler memiliki pengaruh terhadap kecepatan perlambatan motor induksi tiga fasa lebih baik daripada tanpa menggunakan mikrokontroler sehingga motor dapat berhenti lebih cepat dan lebih efektif.Hal ini dapat dilihat pada beberapa jurnal, dimana selisih waktu yang dihasilkan jika dibandingkan antara pengereman dinamik menggunakan mikrokontroler dan tanpa mikrokontroler dimana penggunaan mikrokontroler menghasilkan nilai waktu pengereman lebih cepat daripada tanpa mikrokontroler. Kata Kunci : Motor Induksi, Pengereman Dinamik, Arus Searah, mikrokontroler Abstract Induction motors are one of the main drivers of machines in the industry. Induction motors are chosen as prime movers because they have many advantages over other types of prime movers. The control technology of induction motors is also developing rapidly. One of the developing technologies is the technology of induction motor rotation. Induction motor braking is used for various things such as in conveyors and elevator systems. One way of braking is to use the dynamic braking method, where braking is carried out by channeling direct current injection to the induction motor so as to produce a stationary magnetic field so as to produce an induction motor rotation slowing. In controlling the induction motor braking, it can be done with a variety of things, one of them is with a microcontroller whose function is to regulate the current and direct voltage that goes into the 3 phase induction motor coil automatically. Based on the description above, the authors conducted a research study method of literature study by discussing several journals with the same theme so that conclusions can be drawn from the results of the study. The purpose of this study was to determine the effect of using a microcontroller on the performance of dynamic braking on a three-phase induction motor. After conducting a study of some of the results of the study, the writer can conclude that the method of dynamic braking using a microcontroller has an effect on the slowing speed of a three-phase induction motor better than without using a microcontroller so that the motor can stop faster and more effectively. This can be seen in several journals. , where the resulting time difference when compared between dynamic braking using a microcontroller and without a microcontroller where the use of a microcontroller results in a faster braking time value than without a microcontroller. Keywords : Induction Motor, Dynamic Braking, Direct Current , microcontrolle

    ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PROTEKSI SAMBARAN PETIR PADA GEDUNG BERTINGKAT

    Get PDF
    Indonesia merupakan Negara yang letak geografisnya dilewati oleh garis khatulistiwa. Hal ini mengakibatkan curah hujan yang tinggi serta kemungkinan sambaran petir yang tinggi pula. Objek yang memiliki kemungkinan tinggi tersambar petir salah satunya yaitu gedung bertingkat. Maka dari itu diperlukan Lightning protection system yang berfungsi sebagai pengaman dari sambaran petir. Gedung Graha Muria merupakan bangunan yang berdiri di daerah dataran tinggi serta memiliki hari guruh (Thunderstromday) yang mencapai 140 hari per tahun maka dari itu didaerah tersebut sangat rentan terkena sambaran petir. Dengan demikian tujuan dalam penelitian ini adalah melakukan perencanaan kebutuhan sistem proteksi sambaran petir yang didasari oleh standar – standar yang telah ditetapkan. Dalam penulisan penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif yaitu dengan melakukan pengumpulan data kemudian menganalisa atau memperhitungkan data yang telah didapat. Analisa data terdiri dari perhitungan akan kebutuhan sistem proteksi petir, penentuan tingkat proteksi, menghitung frekuensi sambaran petir per tahun serta menentukan jenis terminasi dan besar penampang konduktor penyalur yang diperbolehkan. Pada Penelitian ini didapatkan tingkat kebutuhan sistem proteksi petir pada Gedung Graha Muria adalah tergolong besar dan didapatkan tingkat proteksi IV serta frekuensi sambaran petir langsung sebesar 0,139 per tahun. Setelah melakukan perhitungan maka dibutuhkan 4 buah batang terminasi setinggi 2 meter agar seluruh area gedung terlindungi dan besar penampang konduktor penghantar yang digunakan adalah kabel BC 16 mm2. Kata kunci : Lightning protection system, Petir, Hari guruh, Kondukto

    Perancangan Pembangkit Hybrid (Solar Cell-Thermoelectric Generator(TEG)) Berbasis Internet of Things (IoT)

    Get PDF
    Solar Cell sebagai pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) diharapkan mampu mengatasi kebutuhan energi yang terus meningkat. Namun, kemampuan Solar Cell dalam menyerap energi dari radiasi cahaya Matahari terbatas hanya sebagian saja, sisanya berubah menjadi panas. Panas ini membuat efisiensi Solar Cell lama-kelamaan menjadi berkurang. Metode yang digunakan menggunakan metode eksperimen dengan pengembangan monitoring berbasis Internet of Things (IoT). Tujuan penelitian untuk merancang sebuah pembangkit hybrid antara Solar Cell dan Thermoelectric Generator (TEG) yang dimana memanfaatkan menyerapan panas sisa yang tidak dapat diserap Solar Cell guna meningkatkan efisiensi dalam penyerapan energi. Didapatkan hasil bahwa pembangkit hybrid ini dapat bekerja dengan baik karena pada pengujian data antara multimeter dan sensor saat Solar Cell sebelum di hybrid tanpa beban mendapatkan nilai tegangan sebesar 13,37 V serta Arus 0,8 A dengan tingkat error pengujian sebesar 1,65 % serta pengujian data setelah di hybrid dengan Thermoelectric Generator (TEG) tanpa beban mendapatkan tegangan sebesar 14,67 V dan arus sebesar 1,4 A dan nilai error sebesar 2,04 %. Pembangkit hybrid ini juga efisien karena pada pengujian efisiensi Solar Cell saat sebelum dan sesudah di hybrid dengan Thermoelectric Generator (TEG) terdapat perbedaan sebesar 1,7 % lebih tinggi saat di hybrid. Pembangkit hybrid ini dapat diaplikasikan pada pemasangan Solar Cell berdaya rendah di perumahan maupun pemasangan Solar Cell berdaya tinggi di lingkungan yang panas guna memanfaatkan kinerja alat yang mampu meningkatkan efisiensi penyerapan energi. Kata Kunci : Energi Hybrid, IoT, Solar Cell, Thermoelectric Generator (TEG

    ANALISA PERUBAHAN DAYA AKTIF GENERATOR SERTA EFISIENSI MEKANIK GENERATOR YANG DIPENGARUH OLEH PERUBAHAN KEMIRINGAN SUDUT SUDU TURBIN BERPENAMPANG PELAT DATAR PADA KINERJA TURBIN ALIRAN CROSSFLOW POROS HORIZONTAL

    Get PDF
    Dalam artikel ini, penulis melakukan kajian literatur mengenai eksperimen hubungan perubahan debit air yang mengalir dan variasi kemiringan sudut sudu pada turbin crossflow pelat datar terhadap perubahan pada kinerja dari generator berupa daya dan efisiensi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan variasi kemiringan sudut sudu 0°, 5°, 10°, 15°, dan 20°, yang akan diuji dengan variasi debit air sebesar 9,885 L/s, 11,804 L/s, 14,321 L/s, 16,149 L/s dan 18,110 L/s, untuk mengetahui perubahan daya yang dihasilkan generator serta efisiensi mekanik dari generator. Hasil dari penelitian didapatkan turbin dengan penambahan sudut sudu memiliki kinerja lebih optimal dibandingkan dengan turbin tanpa penambahan sudut sudu (0o) dan berpengaruh terhadap kinerja generator. Daya listrik tertinggi dihasilkan ketika generator dipasangkan dengan turbin memiliki kemiringan sudut sudu 15o dengan debit air 14,321 dengan menghasilkan daya sebesar 1.092 Watt. Efisiensi tertinggi juga dihasilkan ketika dipasangkan dengan turbin 15o dengan debit air 14,321 L/s dengan nilai efisiensi sebesar 36,40%, hal ini disebabkan ketika sistem dipasangkan pada turbin dengan sudut sudu 15o arah aliran air yang menimpa sudu turbin mendekati sudut 90o, sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga optimal sehingga turbin berputar dengan maksimal. Tetapi ketika dipasangkan dengan turbin sudut sudu 20o aliran air yang menimpa sudu melebihi sudut 90o sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga berkurang. Jadi untuk mendapatkan daya generator yang optimal, turbin harus berputar dengan optimal, turbin beroperasi secara optimal ketika aliran air yang menimpa sudu turbin harus mendekati sudut 90o, sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga optimal, dan turbin tidak boleh sampai terendam dengan aliran air karena akan saling menghilangkan gaya dorong yang dihasilkan oleh aliran air. Kata Kunci: Crossflow, Efisiensi Generator, Kemiringan Sudut Sudu, Pelat Data
    • …
    corecore