26 research outputs found

    THE DIFFERENCES OF NEWBORN WEIGHT INFANT TOWARD SOIL TRANSMITTED HELMINTHES INFECTION IN PREGNANCY

    Get PDF
    Introduction: Maternal nutrition status before and during pregnancy has affect toward intersuterine growth. This research aimed to differences of newborn weight infant toward soil transmitted helminthes infection with uninfected. Method: This research is observational research with cross sectional approach. Samples in this research took with consecutive sampling, total samples in this research were 50 people. Instrument of the research used questionnaires, enterotest, baby scale. Processing and analysis data used independent t test. Conclusion: There were differences of newborn weight infant in mothers infected of soil transmitted Helminthes (0,046). Keywords: Soil transmitted helminthes infection, newborn weight infant

    HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL ATERM DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI

    Get PDF
    The nutritional status of the mother before and during pregnancy is one of the important factors that influence the growth and development of the intrauterine fetus. Chronic lack of energy will cause the birth of babies with low birth weight. Risk factors for low birth weight events are influenced by maternal conditions accompanied by malnutrition and other maternal factors. This study aims to determine the relationship between the nutritional status of pregnant women at term with the baby's birth weight. This study was an observational study with a cross sectional design. The sample in this study was mothers in maternity clinic who fulfilled the inclusion criteria. The sampling technique was consecutive sampling. The number of samples in this study were 50 people. Data analysis was performed by correlation statistical test. The results showed a significant relationship between maternal nutritional status (size of the upper arm circumference (p = 0,000) and birth weight of the baby. The conclusion were maternal nutritional status is very influential on birth weight of babies bor

    FAMILY INDEPENDENCE IN PREVENTING STUNTING IN CHILDREN

    Get PDF
    Abstrak: Stunting di Kabupaten Lombok Barat masih tinggi kejadiannya.Status ekonomi dan pendidikan rendah sehingga kemampuan ibu dalam perawatan anak tidak baik. Perlunya peningkatan pengetahuan dalam perawatan anak Balita sehingga tumbuh kembang anak menjadi normal. Berdasarkan analisa situasi, permasalahan yang dihadapi mitra yaitu belum sepenuhnya mengetahui perawatan dan tumbuh kembang Balita.Tujuan pengabdian ini untuk (1) meningkatkan pengetahuan dalam upaya pencegahan masalah stunting pada Balita, (2) Memberikan pengetahuan kepada ibu mengenai perawatan Balita; (3) Meningkatkan keterampilan pengenalan gizi Balita. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini berupa penyuluhan dan pendampingan dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat dengan materi (1) Pengenalan tentang Stunting pada Balita; (2) Pengenalan tanda gizi kurang; (3) Pengenalan cara mengukur tinggi dan berat badan Balita. Mitra pengabdian ini yaitu Dusun Punikan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan dan pendampingan sebanyak 20 ibu yang mempunyai Balita dengan evaluasi berupa pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan 80% ibu telah mendapat pengetahuan dan wawasan tentang pencegahan Stunting dan perawatan Balita. Abstract: Stunting in West Lombok Regency is still high in incidence. Lack of economic status and low education so that the ability of mothers in child care is not good. It is necessary to increase the knowledge of mothers in the care of children under five so that the child's growth and development will be normal. Based on the situation analysis, the problems faced by the partners are that mothers do not fully understand the care and development of toddlers. The purpose of this service is to (1) increase knowledge of mothers in efforts to prevent stunting problems in toddlers, (2) provide knowledge to mothers about toddler care; (3) Improving the skills of mothers in the introduction of nutrition to children under five. The method used in this service is in the form of counseling and assistance carried out by the community service team with materials in the form of (1) Introduction to Stunting in Toddlers; (2) Recognition of signs of undernutrition; (3) Introduction of how to measure toddler's height and weight. This service partner is Punikan Hamlet, Lingsar District, West Lombok Regency. The number of participants who took part in the counseling and mentoring was 20 mothers who had toddlers with evaluations in the form of pre-test and post-test. The results of the activity show that 80% of mothers have received knowledge and insight about stunting prevention and toddler care

    Hubungan Paritas Ibu Dengan Kejadian Persalinan Preterm Dengan Ketuban Pecah Dini di RSUD Dr. Rasidin Padang dan RSIA Siti Rahmah

    Get PDF
    Angka angka kematian bayi (AKB) pada saat ini masih menjadi persoalan di Indonesia. Di Indonesia angka kematian ini tidak mengalami penurunan. Persalinan preterm akan meningkatkan angka kematian bayi secara signifikan. Setiap tahun diperkirakan sebanyak 15 juta bayi lahir dengan keadaan preterm, jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Tingkat kejadian persalinan preterm berkisar 5% sampai 18% dari seluruh persalinan. Faktor lain penyebab persalinan preterm adalah paritas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan paritas dengan persalinan preterm dengan ketuban pecah dini. Desain penelitian cross sectional comparative, penelitian dilakukan di RSUD Dr. Rasidin Padang, RSIA Siti Rahmah pada bulan September 2015-Juli 2016. Sampel penelitian ini adalah ibu bersalin pretem sebanyak 40 orang yang dipilih secara consecutive sampling, sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ibu bersalin preterm dengan ketuban pecah (KPD) dan ibu bersalin preterm tidak ketuban pecah dini (tidak KPD). Kesimpulan penelitian ini bahwa nilai p=1 diperoleh nilai p>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan proporsi kejadian preterm antara responden primipara dan multipara

    Hubungan Luka Episiotomi Terhadap Aktivitas Seksual Pasca Bersalin

    Get PDF
    Postpartum sexuality activity is a part of a normal woman's life, where comfortable and satisfying sexual relations are one of the factors that play an important role in marital relations for many couples. The purpose of this study was to identify the relationship between episiotomy wounds and postpartum sexual activity in Bajur Village in 2019. The design of this study was descriptive analytic, with a sample size of 63 people using accidental sampling method. The results showed the majority of respondents were primiparous mothers as many as 46 respondents (68.7%), the majority of respondents had high school education as many as 54 respondents (80.6%), and the majority of respondents were workers as many as 35 respondents (52.2%). Data analysis using product moment analysis. From the results of statistical tests, it can be concluded that the P value <0.05 indicates a significant relationship between episiotomy wounds and sexual activity. Also obtained a value of r = -0.560, indicating a strong enough relationship between episiotomy wounds and sexual activity, with a negative direction indicating that if the episiotomy wound increases, sexual activity will decrease. From the results of this study, it is known that episiotomy wounds are related to postpartum sexual activity, so it is hoped that midwives will pay more attention to the welfare of mothers in labor through midwifery services by trying to help deliveries without episiotomy wounds. AbstrakAktivitas seksualitas pasca bersalin merupakan bagian dari kehidupan seorang wanita normal, dimana hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan bagi banyak pasangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan luka episiotomi terhadap aktivitas hubungan seksual pasca bersalin di Kelurahan Bajur tahun 2019. Desain penelitian ini bersifat deskritif analitik, dengan besar sampel 63 orang dengan metode pengambilan sampel aksidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden adalah ibu primipara sebanyak 46 responden (68,7%), mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 54 responden (80,6%), dan mayoritas responden adalah pekerja sebanyak 35 responden (52,2%). Analisa data menggunakan analisis product moment. Dari hasil uji statistik dapat disimpulkan nilai P < 0,05 menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara luka episiotomi dengan aktivitas seksual. Didapatkan juga nilai r = -0,560 menunjukkan hubungan cukup kuat antara luka episiotomi terhadap aktivitas seksual, dengan arah negatif menunjukkan jika luka episiotomy meningkat, maka aktivitas seksual akan menurun. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa luka episiotomi berhubungan terhadap aktivitas seksual pasca bersalin, sehingga di harapkan agar bidan lebih memperhatikan kesejahteraan ibu bersalin melalui pelayanan kebidanan dengan mengupayakan pertolongan persalinan tanpa luka episiotom

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Pria Dalam Vasektomi di Kelurahan Bajur Kecamatan Labuapi Lombok Barat

    Get PDF
    The family planning program is an integral part of the national development program and aims to reduce the Total Fertility Rate (TFR) to 2.2. To control births so that population growth rates can be suppressed, it is hoped that male participation in family planning activities, including vasectomy. This study aims to determine the factors that influence male participation in vasectomy in Bajur Village, Labuapi District, West Lombok. This research is a descriptive study. The sampling technique was a total sampling of 72 respondents. The results of the study obtained that most of the knowledge was good enough, the accessibility of information was not good and the income was less than the UMR. Suggestions that can be given are that PLKB officers increase motivation and IEC continuously to increase the participation of men in vasectomy. AbstrakProgram Keluarga Berencana merupakan bagian terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk menurunkan angka Total Fertility Rate (TFR) menjadi 2,2. Untuk mengendalikan kelahiran sehingga laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan diharapkan partisipasi pria dalam ber KB termasuk vasektomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pria dalam vasektomi di Kelurahan Bajur Kecamatan Labuapi Lombok Barat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel total sampling sebanyak 72 responden. Hasil penelitian mendapatkan sebagian besar pengetahuan cukup, aksesbilitas informasi kurang baik dan pendapatan kurang dari UMR. Saran yang dapat diberikan adalah agar petugas PLKB lebih meningkatkan motivasi dan KIE secara berkesinambungan untuk meningkatkan partisipasi pria/suami dalam vasektomi

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Pria Dalam Vasektomi di Kelurahan Bajur Kecamatan Labuapi Lombok Barat

    Get PDF
    The family planning program is an integral part of the national development program and aims to reduce the Total Fertility Rate (TFR) to 2.2. To control births so that population growth rates can be suppressed, it is hoped that male participation in family planning activities, including vasectomy. This study aims to determine the factors that influence male participation in vasectomy in Bajur Village, Labuapi District, West Lombok. This research is a descriptive study. The sampling technique was a total sampling of 72 respondents. The results of the study obtained that most of the knowledge was good enough, the accessibility of information was not good and the income was less than the UMR. Suggestions that can be given are that PLKB officers increase motivation and IEC continuously to increase the participation of men in vasectomy. AbstrakProgram Keluarga Berencana merupakan bagian terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk menurunkan angka Total Fertility Rate (TFR) menjadi 2,2. Untuk mengendalikan kelahiran sehingga laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan diharapkan partisipasi pria dalam ber KB termasuk vasektomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pria dalam vasektomi di Kelurahan Bajur Kecamatan Labuapi Lombok Barat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel total sampling sebanyak 72 responden. Hasil penelitian mendapatkan sebagian besar pengetahuan cukup, aksesbilitas informasi kurang baik dan pendapatan kurang dari UMR. Saran yang dapat diberikan adalah agar petugas PLKB lebih meningkatkan motivasi dan KIE secara berkesinambungan untuk meningkatkan partisipasi pria/suami dalam vasektomi

    Hubungan Luka Episiotomi Terhadap Aktivitas Seksual Pasca Bersalin

    Get PDF
    Postpartum sexuality activity is a part of a normal woman's life, where comfortable and satisfying sexual relations are one of the factors that play an important role in marital relations for many couples. The purpose of this study was to identify the relationship between episiotomy wounds and postpartum sexual activity in Bajur Village in 2019. The design of this study was descriptive analytic, with a sample size of 63 people using accidental sampling method. The results showed the majority of respondents were primiparous mothers as many as 46 respondents (68.7%), the majority of respondents had high school education as many as 54 respondents (80.6%), and the majority of respondents were workers as many as 35 respondents (52.2%). Data analysis using product moment analysis. From the results of statistical tests, it can be concluded that the P value &lt;0.05 indicates a significant relationship between episiotomy wounds and sexual activity. Also obtained a value of r = -0.560, indicating a strong enough relationship between episiotomy wounds and sexual activity, with a negative direction indicating that if the episiotomy wound increases, sexual activity will decrease. From the results of this study, it is known that episiotomy wounds are related to postpartum sexual activity, so it is hoped that midwives will pay more attention to the welfare of mothers in labor through midwifery services by trying to help deliveries without episiotomy wounds. AbstrakAktivitas seksualitas pasca bersalin merupakan bagian dari kehidupan seorang wanita normal, dimana hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan bagi banyak pasangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan luka episiotomi terhadap aktivitas hubungan seksual pasca bersalin di Kelurahan Bajur tahun 2019. Desain penelitian ini bersifat deskritif analitik, dengan besar sampel 63 orang dengan metode pengambilan sampel aksidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden adalah ibu primipara sebanyak 46 responden (68,7%), mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 54 responden (80,6%), dan mayoritas responden adalah pekerja sebanyak 35 responden (52,2%). Analisa data menggunakan analisis product moment. Dari hasil uji statistik dapat disimpulkan nilai P &lt; 0,05 menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara luka episiotomi dengan aktivitas seksual. Didapatkan juga nilai r = -0,560 menunjukkan hubungan cukup kuat antara luka episiotomi terhadap aktivitas seksual, dengan arah negatif menunjukkan jika luka episiotomy meningkat, maka aktivitas seksual akan menurun. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa luka episiotomi berhubungan terhadap aktivitas seksual pasca bersalin, sehingga di harapkan agar bidan lebih memperhatikan kesejahteraan ibu bersalin melalui pelayanan kebidanan dengan mengupayakan pertolongan persalinan tanpa luka episiotom

    Hubungan Paritas Ibu Dengan Kejadian Persalinan Preterm Dengan Ketuban Pecah Dini di RSUD Dr. Rasidin Padang dan RSIA Siti Rahmah

    Get PDF
    Angka angka kematian bayi (AKB) pada saat ini masih menjadi persoalan di Indonesia. Di Indonesia angka kematian ini tidak mengalami penurunan. Persalinan preterm akan meningkatkan angka kematian bayi secara signifikan. Setiap tahun diperkirakan sebanyak 15 juta bayi lahir dengan keadaan preterm, jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Tingkat kejadian persalinan preterm berkisar 5% sampai 18% dari seluruh persalinan. Faktor lain penyebab persalinan preterm adalah paritas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan paritas dengan persalinan preterm dengan ketuban pecah dini. Desain penelitian cross sectional comparative, penelitian dilakukan di RSUD Dr. Rasidin Padang, RSIA Siti Rahmah pada bulan September 2015-Juli 2016. Sampel penelitian ini adalah ibu bersalin pretem sebanyak 40 orang yang dipilih secara consecutive sampling, sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ibu bersalin preterm dengan ketuban pecah (KPD) dan ibu bersalin preterm tidak ketuban pecah dini (tidak KPD). Kesimpulan penelitian ini bahwa nilai p=1 diperoleh nilai p>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan proporsi kejadian preterm antara responden primipara dan multipara

    Characteristic of the Occurrence of Anemia in Pregnant Women on Gestational Distance and Maternal Parity at the Dasan Agung Public Health Center, Mataram City

    Get PDF
    Anemia in pregnancy is often caused by iron deficiency and is a type of anemia whose treatment is relatively easy and inexpensive. Anemia in pregnancy is a national problem because it reflects the value of the socio-economic welfare of the community, and has a very large influence on the quality of human resources. Based on the target data for pregnant women at the Dasan Public Health Center, within one year there were 1,056 pregnant women and 25 people who experienced anemia during pregnancy. This study aims to provide an overview of anemia in pregnant women related to the Gestational Distance, data processing using the frequency distribution on each variable. The result of the study was based on the total number of pregnant women in January – December 2021 as many as 1.056 there were 25 women (2,3%) experiencing anemia and 1031 women (97,63%) not having anemia. The description of anemic pregnant women related to. The description of anemic pregnant women that is related to the distance between pregnancy is 11 women (44%) experience high risk and 14 women (56%) not experiencing high risk in pregnancy with anemia, while anemia based on maternal parity, in low-risk parity (≥4) there are 6 patients (24%) while the high-risk parity (&lt;4) is 19 patients (76%), from this study it can be concluded that there is an incidence of anemia according to the distance between pregnancy and maternal parity with more low risk are more when compare to the Gestational Distance and maternal parity high riskAbstrakAnemia pada kehamilan sering disebabkan  oleh karena kekurangan zat besi, dan merupakan jenis anemia yang pengobatannya relative midah dan murah. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan social ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan data sasaran ibu hamil dipuskesmas dasan dalam kurun waktu satu tahun terdapat  1.056 orang ibu hamil dan terdapat 25 orang yang mengalami anemia pada kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran anemia pada ibu hamil yang berkaitan dengan jarak kehamilan, pengolahan data menggunakan distribusi frekuensi pada masing-  masing variable. Hasil penelitian ini terdapat total jumlah ibu hamil pada januari – desember 2021 sejumlah 1.056 terdapat 25 orang  (2,37%)  mengalami anemia dan 1031 orang (97,63%) tidak mengalami anemia. Gambaran ibu hamil anemia yang berkaitan dengan jarak kehamilan terdapat 11 orang (44%) mengalami resiko tinggi dan 14 orang (56 %) tidak mengalami resiko tinggi pada kehamilan dengan anemia sedangnkan anemia berdasarkan paritas ibu Pada paritas dengan resiko rendah (≥4) terdapat 6 orang penderita (24%) sedangkan paritas denga resiko tinggi (&lt;4) terdapat 19 orang (76%) , dari penelitian ini dapat disimpulkan Terdapat kejadian anemia menurut jarak kehamilan dan paritas ibu  dengan resiko rendah lebih banyak bila dibandingkan dengan jarak kehamilan dan paritas ibu yang resiko tingg
    corecore