45 research outputs found

    Penerapan Model Pembelajaran Argument Driven Inquiry (ADI) Untuk Melatihkan Kemampuan Argumentasi Ilmiah Peserta Didik SMA

    Get PDF
    Argumentasi ilmiah adalah sebuah usaha untuk memvalidasi ataupun menolak sebuah gagasan yang didasarkan pada sebuah alasan ilmiah yang mencermikan perilaku para ilmuwan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik SMA setelah diterapkan model pembelajaran Argument Driven Inquiry (ADI). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian gabungan dengan desain Explanatory sequential. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran ADI mampu melatihkan kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik. Hal ini ditunjukkan oleh adanya peningkkatan level argumentasi ilmiah yang mampu dicapai oleh peserta didik, yakni rata-rata pada pre-test level argumentasi ilmiah peserta didik berada pada level 1 dan 2 sedangkan pada post-test level argumentasi ilmiah peserta didik mampu mencapai level 3 dan 4. Hal ini didukung oleh hasil analisis kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik secara lisan. Kata kunci : Argumentasi ilmiah, Model Pembelajaran Argument Driven Inquiry (ADI), Hukum Newton tentang Gera

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN SIMULASI LAB VIRTUAL DALAM MEREDUKSI MISKONSEPSI SISWA MATERI GELOMBANG MEKANIK

    Get PDF
    Miskonsepsi adalah suatu kondisi akan banyaknya konsepsi dalam pemahaman siswa yang kurang sesuai dengan pengetahuan ilmiah. Penelitian ini bertujuan menganalisis penurunan miskonsepsi siswa setelah diterapkan model pembelajaran guided discovery berbantuan simulasi lab virtual. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pre-experimental design dengan rancangan one-group pretest posttest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran guided discovery berbantuan simulasi lab virtual dapat mereduksi secara signifikan miskonsepsi gelombang mekanik pada kelas eksperimen, replikasi 1 dan replikasi 2 dengan penurunan sebesar -0,52; -0,64 dan -1,11. Dan konsisten menurunkan miskonsepsi saat diterapkan pada ketiga kelas. Kata kunci: Miskonsepsi, Guided Discovery berbantuan Simulasi Lab Virtual, Gelombang Mekanik

    Tinjauan Terhadap Model-Model Pembelajaran Argumentasi Berbasis TAP Dalam Meningkatkan Keterampilan Argumentasi dan Pemahaman Konsep Fisika Dengan Metode Library Research

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model-model pembelajaran argumentasi berbasis Toulmin’s Argument Pattern (TAP) serta implikasinya terhadap peningkatan keterampilan argumentasi dan pemahaman konsep fisika. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research yaitu penelitian kepustakaan dengan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menelaah atau menganalisis beberapa artikel penelitian yang relevan. Teknik analisis yang digunakan antara lain: (1) organize, yaitu mengorganisasikan literatur yang akan direview; (2) Synthesize, yaitu menggabungkan hasil organisasi literatur agar menjadi literatur yang padu; (3) Identify, yaitu mengidentifikasi literatur untuk disimpulkan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan pembelajaran berbasis Toulmin’s Argument Pattern (TAP) dapat meningkatkan keterampilan argumentasi serta pemahaman konsep khususnya dalam bidang fisika. Keterampilan argumentasi peserta didik rata-rata meningkat dari level 1 hingga level 3, namun ada beberapa yang dapat mencapai level 4. Peningkatan keterampilan argumentasi juga mempengaruhi peningkatan pemahaman konsep fisika, hal ini dapat diketahui dari hasil pre test dan post test rata-rata memperoleh nilai gain dengan taraf signifikan yang tergolong kriteria sedang-tinggi yaitu sebesar 0,37-0,82. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa model-model pembelajaran argumentasi dapat mempengaruhi keterampilan argumentasi dan pemahaman konsep. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata model pembelajaran argumentasi berbasis Toulmin’s Argument Pattern (TAP) dapat meningkatkan keterampilan argumentasi serta dapat meningkatkan pemahaman konsep khususnya dalam bidang fisika. Kata kunci: Argumentasi ilmiah, Pemahaman konsep, Toulmin’s Argument Pattern (TAP), Library Researc

    TREN PEMBELAJARAN ARGUMENTASI BERBASIS TOULMINS ARGUMENT PATTERN (TAP) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK 

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran argumentasi berbasis Toulmin’s Argument Pattern (TAP) dalam meningkatkan keterampilan argumentasi dan pemahaman konsep materi fisika. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) yaitu serangkaian penelitian dengan pengumpulan data pusaka, atau penelitian yang obyek penelitiannya digali melalui beragam informasi kepustakaan (buku, ensiklopedia, jurnal ilmiah, koran, majalah, dan dokumen). Data yang digunakan merupakan data sekunder dari data hasil penelitian jurnal yang relevan. Teknik analisis yang digunakan antara lain: (1) Organize, yaitu mengorganisasikan literarur yang akan direview; (2) Synthesize, yaitu menyatukan hasil organisasi literatur menjadi suatu ringkasan agar menjadi literatur yang padu sesuai kata kunci yang diharapkan; (3) Identify, yaitu mengidentifikasi literatur untuk disimpulkan. Bedasarkan hasil situs Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) menunjukkan rata-rata peserta didik sebelum pembelajaran berada pada argumentasi level 1 dan setelah pembelajaran berada pada argumentasi level 4. Sedangkan pada situs International Journal of Scholars in Education (IJSE) rata-rata peserta didik sebelum pembelajaran berada pada argumentasi level 2 dan setelah pembelajaran berada pada argumentasi level 4. Pada tiap jurnal yang direview menujukkan adanya peningkatan pemahaman konsep fisika peserta didik setelah diajarkan pembelajaran pola Toulmin’s Argument Pattern (TAP). Salah satu kontribusi paling utama dalam analisis penelitian ini adalah peningkatan level kemampuan argumentasi ilmiah dengan level kemampuan argumentasi tertulis mengalami peningkatan. Demikian juga pemahaman konsep peserta didik didukung peningkatan kecakapan penalaran, pemberian bukti, dan penyelidikan sesuai indikator Toulmin’s Argument Pattern (TAP). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi dalam pembelajaran materi fisika dikelas karena mampu memberikan penekanan terhadap argumentasi yang dibutuhkan saat ini. Kata Kunci : Toulmin’s Argument Pattern (TAP), Keterampilan Argumentasi, Pemahaman Konsep, Library Researc

    Penerapan Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif dalam Mereduksi Miskonsepsi Siswa pada Materi Gelombang Bunyi

    Get PDF
    A cognitive conflict learning strategy is a learning strategy in which students will be faced with situations where they will experience conflict with themselves regarding the new knowledge obtained with the knowledge they have so far. The purpose of this study was to determine the profile of students' misconceptions on the sound wave and to analyze the effect of applying cognitive conflict learning strategies in reducing students' misconceptions. The research method used in this study is a mixed-method explanatory sequential design with a quasi-experimental design and a non-equivalent control group design. The research data were then analyzed using a multiple-choice diagnostic test with reasoned CRI (Certainty of Response Index). The results of the study revealed that almost all students in the sample class had misconceptions in each of the sub-concepts of the sound wave. After learning, there was a decrease in the average misconception of students in the control class by 27.64% and a decrease in the average misconception of students in the experimental class by 39.90%. This shows that the application of cognitive conflict learning strategies has an effect on reducing students' misconceptions.   Keywords: Cognitive Conflict Learning Strategies, Remediation, Misconception, Sound Wave.Strategi pembelajaran konflik kognitif merupakan strategi pembelajaran dimana siswa akan dihadapkan pada situasi dimana siswa tersebut akan mengalami pertentangan dengan dirinya sendiri mengenai pengetahuan baru yang didapatkan dengan pengetahuan yang selama ini dimilikinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui profil miskonsepsi siswa pada materi gelombang bunyi serta menganalisis pengaruh penerapan strategi pembelajaran konflik kognitif dalam mereduksi miskonsepsi siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed-method explanatory sequential design dengan quasi-experimental design dan non-equivalent control group design. Data penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan tes diagnostik pilihan ganda beralasan dengan CRI (Certainty of Response Index). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa hampir semua siswa di kelas sampel mengalami miskonsepsi pada masing-masing sub konsep materi gelombang bunyi. Setelah dilakukan pembelajaran, terjadi penurunan rata-rata miskonsepsi siswa pada kelas kontrol sebesar 27.64% dan penurunan rata-rata miskonsepsi siswa pada kelas eksperimen sebesar 39.90%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran konflik kognitif berpengaruh terhadap penurunan miskonsepsi siswa.   Kata Kunci: Strategi Konflik Kognitif, Remediasi, Miskonsepsi, Gelombang Bunyi.   &nbsp

    Analisis Kemampuan Argumentasi Ilmiah Siswa Berbasis Pola Toulmins Argument Pattern (TAP) Menggunakan Model Argument Driven Inquiry dan Diskusi pada Pembelajaran Fisika SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Argument Driven Inquiry dan Diskusi terhadap peningkatan kemampuan argumentasi ilmiah siswa berbasis pola Toulmin’s Argument Pattern (TAP) pada pembelajaran fisika SMA dan membandingkan efektivifitas antara model Diskusi dan Argument Driven Inquiry terhadap pelatihan keterampilan berpendapat (argumentation) ilmiah siswa dalam pembelajaran fisika SMA. Penelitian ini adalah penelitian denggan studi literatur dengan menelaah 12 jurnal terkait Toulmin’s Argument Pattern (TAP), Argument Driven Inquiry (ADI) dan Diskusi dengan 3 skripsi dan 2 tesis. Hasil dan pembahasan yang diperoleh dari data sekunder bahwa setelah diterapkan model pembelajaran Argument Driven Inquiry mengalami peningkatan terhadap kemampuan dalam berpendapat (argumentation) siswa sesuai dengan indikator tiap level argumentasi ilmiah dari level 1 hingga level 4, sedangkan model Diskusi juga mengalami peningkatan berdasarkan nilai rata-rata N-gain berkategorikan sedang mulai level 1 (satu) menjadi level 3 (tiga). Sehingga disimpulkan model pembelajaran Argument Driven Inquiry dan Diskusi secara parsial berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Pada model pembelajaran Argument Driven Inquiry lebih efektif digunakan untuk melatih dan mengasah keterampilan dalam berpendapat (argumentation) ilmiah siswa terhadap pembelajaran fisika SMA dimana faktor pendukungya berpengaruh terhadap kualitas argumentasi ilmiah siswa yang lebih kompleks melalui hasil kegiatan laboratorium, sedangkan pada model Diskusi kurang efektif, hal ini dibuktikan pada kualitas argumentasi ilmiah siswa dengan kategori sedang, artinya keterbatasan informasi dalam berargumen yang menggantungkan para siswa saja Kataikunci: Toulmin’s Argument Pattern (TAP), Kemampuan Argumentasi Ilmiah, Model Pembelajaran Argument Driven Inquiry, Model Diskus

    Eksplorasi Konsep Fisika pada Tari Dhadak Merak Reog Ponorogo

    Get PDF
    Indonesia terkenal akan ragam budayanya, dan tanpa disadari dari setiap budaya memiliki daya tarik yang berbeda. Didalam budaya sendiri, terdapat ilmu sains yang belum banyak diketahui oleh orang, selain itu kearifan lokal dari beberapa daerah yang berbeda dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam bidang sains. Selama ini pembelajaran sains terutama pada bidang fisika yang ada di sekolah sebagian masih mengacu pada buku pegangan guru dan siswa, dimana buku pegangan memuat produk sains berupa fakta, konsep, prinsip, teori, dan hukum serta penerapannya dalam kontek kehidupan sehari-hari. Namun, dalam banyak buku seringkali memuat konteks kehidupan sehari-hari yang terkait dengan budaya barat yang tidak dikenali dengan baik oleh anak Indonesia khususnya mereka yang berada di daerah tertentu yang masih mengandalkan alam sebagai media belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengamati penerapan konsep fisika yang ada dalam budaya nasional Indonesia. Dimana pada penelitian ini peneliti bermaksud mengidentifikasi kajian konsep kesetimbangan dan momen gaya pada teknik gerakan dhadakan merak dalam tari Reog Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi dokumentasi dan sasaran penelitian adalah Tari Dhadak Merak.  Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan metode analisis menggunakan dua metode, yaitu studi literatur dan video latihan. Menurut hasil penelitian, didapatkan kajian konsep fisika terutama pada materi kesetimbangan dan momen gaya dalam Tarian Dhadak Merak, dan pembelajaran dengan pendekatan etnosains memiliki potensi inovasi pembelajaran untuk diterapkan dalam pembelajaran fisika karena dapat melatih literasi sains siswa serta melatih siswa untuk berpikir kreatif

    Pengembangan LKPD Pembelajaran Argument-Driven Inquiry untuk Meningkatkan Ketrampilan Literasi Sains pada Materi Hukum Newton

    Get PDF
    Penelitian ini untuk mengetahui kevalidan, keefektifan, serta kepraktisan sebuah pengembangan LKPD dalam upaya peningkatan ketrampilan literasi sains siswa menggunakan pembelajaran Argument-Driven Inquiry. Pengembangan LKPD yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ADDIE. Tahap awal yaitu analisis kebutuhan LKPD perlu dikembangkan. Tahap perencanaan dilakukan penyusunan desain karakteristik LKPD mampu mengajarkan literasi sains. Tahap pengembangan dilakukan pengembangan dan penyempurnaan produk LKPD yang mampu diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Pada tahap ini dilakukan validasi oleh tiga validator yang terdiri dari 2 dosen pendidikan fisika dan satu guru fisika. Rerata hasil validasi dari masing-masing validator berturut-turut 93,93%, 92,49%, 92,02%. Sehingga rata-rata hasil validasi mencapai 92,81% dikategorikan sangat valid. Pada tahap implementasi terbatas LKPD diterapkan pada 10 siswa kelas X SMA 1 Driyorejo. Pada tahap akhir evaluasi, diperoleh N-gain sebesar 0,78 yang dikategorikan tinggi dari hasil pretest dan posttest setelah pembelajaran menggunakan LKPD. Kepraktisan LKPD didapatkan dari skor angket respon dan observasi. Dari angket respon didapatkan skor 90,72%, sedangkan dari observasi didapatkan skor 90%. Maka dari hasil rerata didapatkan skor 90,36% yang dikategorikan sangat praktis. Berlandaskan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKPD menggunakan pembelajaran Argument-Driven Inquiry memperoleh kategori valid, efektif, dan praktis dalam peningkatan ketrampilan literasi sains siswa pada materi hukum newton.Kata kunci: LKPD, argument-driven inquiry, literasi sains

    Exploration of Physics Concepts Based on Local Wisdom Kolecer Traditional Games

    Get PDF
    Teachers' perceptions in developing learning are needed to help students more easily capture information from the learning activities undertaken. One way that can be applied is by connecting learning materials with the local wisdom of the surrounding environment or commonly known as ethnoscience. Indonesia is a country rich in local culture in every region. Therefore, it is important for the nation's future generations to protect and preserve what already exists, for example by linking local culture to physics learning materials. The purpose of this study was to determine the potential for any physics concepts that exist in traditional kolecer games that can be applied to learning physics and everyday life. This type of research is the Narrative Review. Based on the research results, it was found that there was a potential application of physics concepts to local wisdom (ethnoscience) in the traditional "kolecer" game, these physics concepts were in the matter of equilibrium, pressure, Newton’s first and second law, work and energy, kinetic energy, and circular motion. It can be concluded that the application of local wisdom-based learning can help students easily grasp the material provided by the teacher and make learning more meaningful, especially on local wisdom of traditional kolecer games

    Application of Guided Inquiry Learning Model to Improve Critical Thinking Skills of the Student on 11st Grade with Dynamic Fluid Material

    Get PDF
    This research aims to know the influence of guided inquiry learning process to improve critical thinking skills of the student on 11st grade with dynamic fluid material. Kind of this research that be used is quasi experimental with pre-test post-test group design where the researcher used one class of implementation and one class of replication. The population of this research is the student on 11st grade of Dharma Wanita High School. The sample of this research is XI-IPA 1 as the implementation class and XI-IPA 2 as the replication class. The variables in this research including manipulation variable is guided inquiry learning model, response variable is critical thinking skills, and control variable are fluid dynamic material, teacher, and learning time allocation. The technique of data analysis that used is normality-test and homogeneity-test as precondition-test, t-test, n-gain, and variant analysis. The result of this research shows that the learning process with applying guided inquiry learning model got a very good categories with the percentage of XI-IPA 1 class is 86,8% and percentage of XI-IPA 2 class is 85,7%. The result of t-test to know the significance results of pre-test and post-test that is 52,35 for XI-IPA 1 class and 51,17 for XI-IPA 2 class with ttable is 1,70, it shows H0 rejected so H1 accepted because of the tcalculate more large than ttable, so can be conclude that the results of pre-test and post-test is significance importance. The result of n-gain test to know the increasing of critical thinking skills of the student got the average is 0,72 for XI-IPA 1 class and the average is 0,71 for XI-IPA 2 class with the categories of this two class is high. The result of positive student’s response is the percentage between 84% until 92% for each a question, this results from both of class have a very good categories. This research can be concluded that guided inquiry learning process can be increasing the critical thinking skills of the student with the result of the increasing that significance and the positive student’s response that very good of the both class. Keywords: guided inquiry, critical thinking skills, and dynamic fluid
    corecore