7 research outputs found

    Pengembangan Modul Elektronik Fisika Berbasis Android untuk Siswa SMA/MA Kelas X Materi Momentum dan Impuls

    Get PDF
    Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji kelayakan modul elektronik fisika berbasis android untuk siswa SMA/MA kelas X materi momentum dan impuls. Model penelitian dan pengembangan ini menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil bahwa modul yang dikembangkan memiliki kriteria valid dan keterbacaannya dengan kategori baik. Hasil uji validasi dan uji keterbacaan yang baik membuat modul ini layak untuk digunakan

    Sense of Control dan Adaptabilitas Karir: Studi Korelasional pada Mahasiswa Tingkat Akhir Bidikmisi

    Get PDF
    Adaptabilitas karir yang tinggi memudahkan individu untuk mendapatkan karir yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara sense of control dengan adaptabilitas karir pada mahasiswa tingkat akhir bidikmisi Universitas Sebelas Maret. Populasi penelitian adalah mahasiswa bidikmisi Universitas Sebelas Maret angkatan 2018 sebanyak 1278 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate cluster random sampling dan diperoleh sebanyak 302 orang responden penelitian. Instrumen penelitian menggunakan skala adaptabilitas karir skala sense of control. Teknik analisis data yang digunakan adalah pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara sense of control dengan adaptabilitas karir pada mahasiswa tingkat akhir bidikmisi Universitas Sebelas Maret. Pentingnya perasaan memegang kendali dalam hidup dapat membantu meningkatkan adaptabilitas karir saat menghadapi perkembangan karir, transisi karir, dan trauma karir di masa depan

    HUBUNGAN JOB EMBEDDEDNESS DAN BUDAYA KOLEKTIVISME PADA KARYAWAN GENERASI X DAN Y DI PLTD SIANTAN, KALIMANTAN BARAT

    Get PDF
     ABSTRACT: The company currently recognizes two types of workforce generations based on age, namely generation X and generation Y. Both generations have different characteristics, one of them is job embeddedness. Job embeddedness rate was found the highest in an organization with collectivism. An organizational culture that is developed in various companies in Indonesia is the collectivism culture, one of them is in PLTD Siantan, Kalimantan Barat.This study aims to (1) find out the differences in the tendency of job embeddedness on generation X and generation Y employees in terms of collectivism culture, (2) find out the differences of job embeddedness tendency in generation X and generation Y employees; (3) find out the differences of collectivism culture on generation X employees and generation Y in  PLTD Siantan, Kalimantan Barat.This study uses 69 samples of PLTD Siantan employees. The instruments used are job embeddedness scale and collectivism culture scale. The anava result shows that there is a difference in the tendency of job embeddedness in employees of generation X and generation Y in terms of collectivism culture of PLTD Siantan, Kalimantan Barat. The result shows that there is a difference of job embeddedness on generation X employees and generation Y employees. There are also cultural differences collectivism in generation X employees and generation Y employees. This means that hypothesis 1, hypothesis 2, and hypothesis 3 are accepted.Keywords:job embeddedness, collectivism culture,generation X and generation ABSTRAK: Perusahaan saat ini mengenal dua jenis generasi tenaga kerja berdasarkan rentang usia, yaitu generasi X dan generasi Y. Kedua generasi tersebut memiliki perbedaan karakteristik, salah satunya adalah job embeddedness. Tingkat job embeddedness ditemui paling tinggi pada organisasi dengan budaya kolektivisme. Budaya organisasi yang berkembang di berbagai perusahaan di Indonesia adalah budaya kolektivisme, salah satunya adalah PLTD Siantan, Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan kecenderungan job embeddedness pada karyawan generasi X dan Y ditinjau dari budaya kolektivisme, (2) Mengetahui perbedaan kecenderungan job embeddedness pada karyawan generasi X dan Y, (3) Mengetahui perbedaan budaya kolektivisme pada karyawan generasi X dan Y PLTD Siantan, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan seluruh anggota populasi sebanyak 69 karyawan PLT Siantan. Instrumen yang digunakan adalah skala job embeddedness, dan budaya kolektivisme. Berdasarkan hasil anava, menunjukkan perbedaan kecenderungan job embeddedness pada karyawan generasi X dan generasi Y ditinjau dari budaya kolektivisme PLTD Siantan, Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil analisis perbedaan rerata menunjukkan perbedaan job embeddedness pada karyawan generasi X dan karyawan generasi Y. Selain itu, terdapat juga perbedaan budaya kolektivisme pada karyawan generasi X dan karyawan generasi Y. Hal ini menjelaskan bahwa hipotesis penelitian 1, 2, dan 3 diterima.Kata kunci: job embeddedness, budaya kolektivisme, generasi X dan

    Komitmen Organisasi pada Pemain Wayang Orang yang Berstatus Aparatur Sipil Negara

    Get PDF
    Wayang orang merupakan identitas Budaya Indonesia yang memerlukan strategi agar dapat terus hadir di masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Kebudayaan  Surakarta adalah mengangkat pemain wayang orang menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara job security dan self perceived employability dengan komitmen organisasi pada pemain wayang orang di Sriwedari Surakarta dengan sampel berjumlah 71 responden. Data dikumpulkan menggunakan skala komitmen organisasi (α) 0,850, skala job security (α) 0,927, dan skala self perceived employability (α) 0,887. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara job security dan self perceived employability dengan komitmen organisasi (FChange = 41,772 > FTabel = 3,13; p=0,000<0,05). Job security dan self perceived employability bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 55,1% terhadap komitmen organisasi. Uji parsial penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara job security dan komitmen organisasi (p=0,000<0,05) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self perceived employability dengan komitmen organisasi (p=0,813>0,05)

    IMPULSIVE BUYING PADA FANS K-POP DI TWITTER

    Get PDF
    One of the phenomena that has arisen due to the impact of globalization is the emergence of the Korean Wave which has been familiarly felt since the early 2000s in Indonesia, until now creating a new culture in which a lot of merchandise is traded as a form of identity for K-Pop group. In this study, we explore the relationship between celebrity worship, self-regulation and impulsive buying on merchandise purchases by K-Pop fans which has become a culture for fans community for the past decade.  Sample of this research is K-Pop band ‘Day6’ fansclub community from Solo, MyDaySolo with total of 67 respondents. The sampling method used is purposive sampling with a few criterias needed. This research is conducted with quantitative approach using multiple regression analysis. The results indicate that there is a relationship between celebrity worship, self-regulation, and impulsive buying shown by the result of multiple regression analysis which is F = 60,982 (p<0,05). Keywords: Impulsive buying, celebrity worship, self-regulation, K-Pop fansSalah satu fenomena yang muncul akibat dampak globalisasi adalah munculnya Korean Wave yang sudah akrab dirasakan sejak awal tahun 2000-an di Indonesia, hingga kini menciptakan budaya baru yang banyak memperdagangkan barang dagangan sebagai bentuk identitas untuk grup K-Pop. Dalam penelitian ini, kami mengeksplorasi hubungan antara pemujaan selebriti, regulasi diri dan pembelian impulsif pada pembelian merchandise oleh penggemar K-Pop yang telah menjadi budaya bagi komunitas penggemar selama satu dekade terakhir. Sampel penelitian ini adalah komunitas fansclub band K-Pop ‘Day6’ asal Solo, MyDaySolo dengan total 67 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan beberapa kriteria yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemujaan selebriti, regulasi diri, dan pembelian impulsif yang ditunjukkan oleh hasil analisis regresi berganda yaitu F = 60,982 (p<0,05).  Kata kunci: impulsive buying, celebrity worship, regulasi diri, penggemar K-Po

    KARAKTERISASI LERENG BERPOTENSI LONGSOR SERTA UPAYA MITIGASI BENCANANYA: STUDI KASUS DI LEMBANG DAN CIJAMBE-SUBANG

    No full text
    Tanah longsor merupakan salah satu peristiwa yang sering terjadi di Indonesia dan sering menjadi bencana khususnya di daerah Kabupaten Bandung barat dan Subang. Tanah longsor terdiri dari dua bagian utama yaitu tanah bidang gelincir dan tanah bahan longsoran. Salah satu cara untuk mengkarakterisasi sifat tanah adalah dengan menggunakan metode geoteknik. Lima lereng yang berpotensi longsor di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, dan Lembang, Jawa Barat dikarakterisasi  mengunakan metode geoteknik untuk mengidentifikasi besaran fisik tanah bidang gelincir dan tanah bahan longsoran. Hasil karakterisasi sifat fisik tanah seperti kohesi, sudut geser, dan geometri lereng potensi longsor hasil analisis stabilitas lereng digunakan untuk memprediksi jangkauan pusat massa tanah (run out) dan kecepatan tanah berdasarkan penerapan metoda Coulomb sederhana. Jangkauan pusat massa tanah dan kecepatan tanah untuk masing-masing lereng daerah Lembang 1,07 m dengan kecepatan 4,83 m/s sedangkan untuk daerah Subang masing-masing 1,22 m dan 6,78 m/s, 0,97 m dan 5,76 m/s, 0,48 m dan 3,45 m/s, 1,57 m dan 5,93 m/s. Dari hasil karakterisasi tersebut diturunkan upaya mitigasinya ditinjau dari penambahan nilai Faktor Keselamatan  lereng (FK>1.25).Kata Kunci: Karakterisasi stabilitas lereng, run- out, mitigas

    Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya

    No full text
    Human resources is an important factor in the organization. This reason underlied the need to create work motivation in working field. Motivation is influenced by the desire to achieve goals, both individual goals or organization goals. Those can be seen through psychological contract and person-organization fit. The purpose of this study is: 1) to determine the relation of psycological contract and person-organization fit with work motivation on the go-car drivers, 2) to determine the relation between psycological contract with work motivation on the go-car drivers, 3) to determine the relation between person-organization fit with work motivation on the go-car drivers. This study uses a purposive random sampling with sample of 81 go-car drivers in Surakarta. The result of this research shows there is a significant positive relation between psychological contract and person-organization fit with work motivation on the go-car driver
    corecore