8 research outputs found

    Evaluasi Kinerja Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Promethee

    Get PDF
    Peran Industri Kecil Menengah (IKM) sangat penting untuk memasarkan produk atau layanan lokal ke pasar internasional serta bersaing dengan perusahaan pesaing multinasional di pasar lokal. Go Work Handy Craft adalah sebuah IKM yang memproduksi beberapa jenis sapu di Purbalingga. Permasalahan yang dihadapi Go Work Handy Craft adalah adanya keterlambatan pasokan bahan baku bambu dari pemasok. Apabila terjadi keterlambatan pasokan bahan baku bambu, maka proses produksi dihentikan sementara sehingga mengakibatkan produktivitas berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja pemasok secara keseluruhan dengan menggunakan kriteria kinerja. Metode yang digunakan adalah Fuzzy Promethee untuk mengevaluasi kinerja pemasok bahan baku pada IKM. Dari wawancara dan pengolahan data diperoleh bahwa Go Work Handy Craft memiliki 4 (empat) pemasok bahan baku bambu. Kriteria penilaian kinerja yang diperoleh melalui wawancara oleh pemilik IKM adalah harga yang kompetitif, ketersediaan barang, kualitas barang, lama waktu pengiriman dan kapasitas pengiriman. Dari pengolahan data diperoleh bahwa kinerja pemasok 2 yang paling baik dari pemasok lainnya dengan nilai Promethee II terbesar yaitu 0,0203

    EVALUASI KAPASITAS PRODUKSI BAN MENGGUNAKAN METODE RCCP DENGAN PENDEKATAN BOLA

    Get PDF
    Capacity planning in a company's production process needs to be considered so that the products produced meet consumer demand. PT X, is a manufacturing company that focuses on tire production. One type of large-sized tire product that has the highest demand is the ABC type with a sTabel production amount per month and demand that goes up every year. In terms of fulfilling customer demand, especially requests for large tires with type ABC, PT X often has difficulty in meeting consumer demand, this happens because the capacity of the machine is not available. Therefore, the existing production capacity must be evaluated to find out whether the available capacity is sufficient with the required capacity. To analyze this problem, the Rough Cut Capacity Planning (RCCP) method, this method is to analyze and test the determination of capacity in the master production schedule. Calculation of available capacity and capacity required in a year is carried out for the process carried out, namely: Building, Spreading and venting, curing, and Trimming. For the building and trimming process, it is found that the decision of the acupacity is fulfilled, while the Spreading and venting process is required to add 1 machine, and the curing process is required to add the machine according to the number of requests per month. From these results it can be given a proposal that needs to be considered in meeting the capacity to meet consumer needs while still paying attention to production costs.Capacity planning in a company's production process needs to be considered so that the products produced meet consumer demand. PT X, is a manufacturing company that focuses on tire production. One type of large-sized tire product that has the highest demand is the ABC type with a sTabel production amount per month and demand that goes up every year. In terms of fulfilling customer demand, especially requests for large tires with type ABC, PT X often has difficulty in meeting consumer demand, this happens because the capacity of the machine is not available. Therefore, the existing production capacity must be evaluated to find out whether the available capacity is sufficient with the required capacity. To analyze this problem, the Rough Cut Capacity Planning (RCCP) method, this method is to analyze and test the determination of capacity in the master production schedule. Calculation of available capacity and capacity required in a year is carried out for the process carried out, namely: Building, Spreading and venting, curing, and Trimming. For the building and trimming process, it is found that the decision of the acupacity is fulfilled, while the Spreading and venting process is required to add 1 machine, and the curing process is required to add the machine according to the number of requests per month. From these results it can be given a proposal that needs to be considered in meeting the capacity to meet consumer needs while still paying attention to production costs

    Kelayakan Geosite dan Geomorphosite Kawasan Desa Wisata Limbasari sebagai Potensi Geowisata Desa Limbasari

    Get PDF
    Desa Limbasari secara geografis terletak di Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Desa Limbasari merupakan salah satu desa wisata yang baru di Kabupaten Purbalingga. Desa ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata dalam segi wisata kebumian dan geoheritage. Daya tarik wisata yang ada berupa River Tubing, landscape pegunungan batuan gunung api yang terdapat batu jasper hijau ā€œnogo suiā€, dan situs kebudayaan prasejarah. Di samping itu keunikan budaya serta sejarah masyarakat juga menjadi daya tarik bagi masyarakat perkotaan. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah mengulas kelayakan geosite dan geomorphosite di Desa Limbasari sebagai sebuah solusi bagaimana memanfaatkan kekayaan geologi beserta berbagai dinamikanya untuk kegiatan wisata edukasi dan ekonomi yang berwawasan lingkungan. Metode yang digunakan adalah pemetaan potensi geologi sebagai kawasan wisata, inventarisasi pada lokasi yang mempunyai cagar budaya dan sejarah serta wawancara dengan pihak terkait dan studi literatur. Dari hasil kelayakan di kawasan wisata Limbasari mempunyai nilai kelayakan antara 47.5% - 73.5%. Dengan demikian, Kawasan Desa Wisata Limbasari, Kabupaten Purbalingga layak menjadi objek geowisata dengan aspek penilaian didasarkan pada nilai kuantifikasi berbagai keindahan antara alam dan proses geologi yang mengontrol terbentuknya obyek geowisata tersebut.Limbasari Village is geographically located in Bobotsari Subdistrict, Purbalingga Regency. Limbasari Village is one of the new tourism villages in Purbalingga Regency. This village has great potential to be developed as a tourist destination in terms of earth tourism and geoheritage. The tourist attractions are River Tubing, mountainous volcanic mountain landscape with green jasper stone "nogo sui", and prehistoric cultural sites. In addition, the cultural and historical uniqueness of the community is also an attraction for urban communities. The purpose of this study is to review the potential of Geotourism and geoheritage in the Village of Limbasari as a solution to how to utilize the rich geological and cultural sites along with various dynamics for educational activities that are environmentally friendly education and economy. The method used in this study is the mapping of geological potential as a tourist area, an inventory of locations that have cultural and historical reserves as well as interviews with relevant parties and literature studies. From the results of research in the tourist area Limbasari has a feasibility value between 47.5% - 73.5%. Thus, the Limbasari Tourism Village Area, Purbalingga Regency deserves to be a geotourism object with the assessment aspect based on the quantification value of various beauties between nature and the geological process that controls the formation of the geotourism object

    Usulan Tata Letak Penempatan Finished Goods dengan Kebijakan Class Based Storage Berdasarkan Analisis ABC di PT. XYZ

    Get PDF
    Suatu perusahaan memiliki tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehingga dapat memperoleh keuntungan. PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan susu sapi (dairy manufacture) yang tentu saja mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Optimalisasi penempatan persediaan barang jadi (finished goods inventory) merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan keuntungan perusahaan. Saat ini, penempatan finished goods (FG) di Gudang PT. XYZ kurang optimal karena penempatannya dilakukan secara acak dan belum memperhatikan frekuensi perpindahan, sehingga produk fast moving harus menempuh perjalanan jauh untuk pengambilannya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat usulan layout penempatan finished goods optimal berdasarkan metode class-based storage dengan analisis ABC dalam mengetahui klasifikasi produk PT XYZ. Tahapan penelitian dimulai dengan menghitung frekuensi perpindahan, mengklasifikasikan produk berdasarkan frekuensi perpindahan, menentukan jumlah tempat penyimpanan, menghitung jarak perpindahan, dan membuat dua usulan layout dengan pertimbangan slot dan blok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan frekuensi perpindahan, produk dikelompokkan menjadi kelas A (fast moving) yang terdiri dari 9 produk; kelas B (medium moving) yang terdiri dari 17 produk; serta kelas C (slow moving) yang terdiri dari 26 produk. Usulan layout yang terpilih yaitu penempatan berdasarkan slot karena memberikan jarak perpindahan sebesar 91.681,09 m atau 4,35% lebih pendek dari jarak sebelumny

    Pengendalian Inventory Berdasarkan Klasifikasi Bahan Consumable Di PT UVW

    Get PDF
    Bahan consumable menjadi hal yang penting dalam suatu proses produksi pada PT.UVW. Kekurangan atau keterlambatan kedatangan bahan consumable ini akan berdampak pada mundurnya proses produksi sehingga konsumen akan menerima produk tidak pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini tentunya berdampak negatif pada perusahaan, diantaranya kehilangan kepercayaan serta loyalitas konsumen, dan dari sisi ekonomi perusahaan akan kehilangan keuntungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga ketersediaan bahan consumable adalah dengan melakukan pengendalian persediaan yang baik. Pengendalian persediaan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode Continuous Review System dengan penggabungan analisis FSN-SDE (CFSNSDE). Berdasarkan hasil pengolahan data, bahan consumable yang digunakan pada PT. UVW dapat diklasifikasikan menjadi kategori FS sebanyak 2 bahan, kategori FD sebanyak 1 bahan, kategori FE sebanyak 1 bahan, kategori SS sebanyak 6 bahan, danĀ  kategori NS sebanyak 11 bahan. Perhitungan terhadap total biaya persediaan usulan dengan pendekatan Continuous Review System menghasilkan total biaya sebesar Rp 94.662.206. Penelitian ini menunjukan bahwa Continuous Review System dapat menurunkan total biaya persediaan sebesar 84,39% dari yang semula bernilai Rp 865.225.86

    Penguatan Pemahaman Masyarakat Desa tentang Potensi Tanah Longsor di Desa Tumanggal

    No full text
    Salah satu yang menjadi potensi bencana di Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, Purbalingga adalah potensi longsor. Sehingga daerah ini cukup rentan terhadap ancaman bencana longsor. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan   edukasi dan sosialiasi tentang potensi longsor yang dapat terjadi. Pemahaman masyarakat tentang potensi longsor dan mitigasinya perlu dikenalkan secara dini untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan mengenai bahaya longsor, terutama mengenai anatomi longsor. Dengan pemahaman mengenai anatomi longsor maka masyarakat bisa mengenali daerah-daerah yang akan longsor dan bagian-bagiannya. Dari kegiatan edukasi dan sosialisasi yang telah dilakukan, diperoleh peningkatan pemahaman masyarakat terhadap tanah longsor. Hal ini ditunjukkan dengan 8 variabel pertanyaan yang mengalami peningkatan pemahaman sebesar 16%. Dimana pemahaman responden sebelum sosialisasi adalah sebesar 62% dan setelah sosialisasi meningkat menjadi 78%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa edukasi dan sosialisasi anatomi tanah longsor ini memberikan peningkatan pemahaman masyarakat
    corecore