1,378 research outputs found
Motivasi Kejehatan Repetitif Residivis Di Lembaga Pemasyarakatan Pati
Kejahatan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia di dunia. Salah satu perbuatan yang menyimpang dari norma pergaulan hidup manusia, kejahatan (tindak pidana) merupakan masalah sosial. Metode yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Sampel terdiri dari tiga orang berjenis kelamin laki-laki telah menjalani minimal 2 kali/lebih tahanan hukumandi Lembaga Pemasyarakatan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa, para residivis digerakkan olehfaktor internal meliputi kontrol diri lemah, ketagihan, habbit/kebiasaan, niat, keahlian/skill serta gaya hidup, sedangkan faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan/environment, adanya pengaruh orang lain, dan adanya faktor ekonomi, Penyebab-penyebab individu melakukan kejahatan berulang tersebut meliputi bagaimana hasil yang diperoleh sangat sesuai dengan keinginan subjek. Melakukan kejahatan tersebut dikarenakan niat dan jobseeker. Bebas dari Lapas para mantan narapidana masih mendapatkan stigma masyarakat yang menganggap mantan narapidana sebagai individu yang berbahaya jika kembali ke masyarakat.Ketiga subjek memiliki motivasi ketika melakukan tindak kejahatannya. Motivasi tersebut berbeda-beda dari tiap subjek. Subjek melakukan tindak kejahatan repetitif dikarenakan subjek sudah ahli, ketagihan dan kebiasaan. Motivasi melakukan tindak kejahatan tersebut menurut subjek adalah baik karena ingin membahagiakan keluarganya. Motivasi kejahatan repetitif tersebut dilakukan subjek karena adanya keinginan atau USAha untuk mencari uang dengan cepat dengan waktu yang singkat, hal ini yang disebut mentalitas instant
Pengalaman Religiusitas Pada Mantan Punkers
Punkers muslim merupakan sesorang yang telah meninggalkan ideologi punk dan menerapkan serta mempraktikan agama Islam dalam kehidupannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami pengalaman sisi religiusitas mantan punkers. Subjek yang diikutkan dalam penelitian ini adalah pendiri komunitas punkers muslim. Pendekatan penelitian ini fenomenologis dan teknik analisis data IPA. Hasil penelitian menunjukan, antara lain awal kehidupan punk, kehadiran punker muslim sebagai pendakwah, dan keislaman pada punker.Awal kehidupan punk mereka harus menyesuaikan diri dengan perilaku yang menjadi kebiasaan anggota punk sehari-hari. Kehadiran punkers muslim sebagai pendakwah dengan kegiatan-kegiatan keagamaannya memberikan pengaruh bagi pengalaman beragama masing-masing subjek. Keislaman pada punkersyang membawa Kenyamanan, ketenangan dan sebagai pegangan hidup
Synthesis and Characterization of Superabsorbent Polymer Composites Based on Acrylic Acid, Acrylamide and Bentonite
Superabsorbent polymer (SAP) is a hydrogel material which is capable of absorbing and or storing liquid up to a hundred times of its dry weight. SAP was synthesized from monomers of acrylic acid and acrylamide. Beside that a superabsorbent polymer composite (SAPC) was also made by grafting the SAP with bentonite. The polymerization processes were carried out using a chemical method of a ammonium persulphate (APS) as chemical initiator and N,N-methylene bisacrylamide (MBA) as crosslink forming materials at temperature of 70 oC in the 500 mL round flask. The homogeneity of the mixture was achieved by an adjustable magnetic stirrer. The result of polymer formed was identified using a FT-IR spectroscopy and the characteristic of absorption was studied using demineral water and 0.9 % NaCl solution. The maximum absorption capacity obtained fromSAP is 339 g/g in water and 65 g/g in NaCl solution, while themaximumabsorption rate obtained from SPAc is 19.43 g/min in water and 7.3 g/min in NaCl solution. It is interesting to note the absorption characteristic of SAP and SAPc above, the SAP is better in capacity of absorption while the SAPC is better in the rate of absorption. This phenomenon is supported by the result of morphology identification of SEM that shows the micro porous structure of SAP is bigger in number but smaller in pore sizes, while the micro porous structure of SAPC is smaller in number but bigger pore sizes
Faktor-Faktor Kritis Dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) Untuk Optimasi Profitabilitas Dan Daya Saing Perusahaan Jasa Konstruksi Di Indonesia
. In the middle of the emulation business competitiveness demand by selling quality development, financial company services is of course not escape in execution and development of product quality and service to the customer. Total Quality Management System (TQM) have been proved as the best technique of quality management which have applicated. Empirical study have concluded that application of TQM can give effect which is impact and result significantly to business. Along desire of industry so that all developer (subcontractors) have certificate, and possibility that this matter is prerequisite of new tender to public service company, The message by industry is very clear, do the company adopt ISO 9001:2000 and become competitive or disregarding it and become its own risk. But that way, at the opposite of successfulness the number of state and company which adopting Quality Management System, there is elementary question, how far company which have strained after follow that International standard, that is true succeed to improve its company performance. This research prove empirically and statistic correlation applying of competitiveness and profitability with Critical Success Factors (CSF) of Quality Management System
Analisis Design For Assembly (DFA) pada Prototipe Mesin Pemisah Sampah Material Ferromagnetik dan Non Ferromagnetik
Design for assembly is one of systems analysis to assembling components, simultaneously, throughout the products from beginning of process design. As result, obstacles to get assembly could be minimalizing before components production. DFA analysis will be obtaining the value of efficiency on assembly. Through this way, the efficiency value of machine prototype to separating waste, both, ferromagnetic and non-ferromagnetic materials can be achieved. Furthermore, efficiency value on assembly of prototype design is 14.22% at 548.47 seconds theoretically. The efficiency value of prototype after production and assembling process on actual condition is 11.83% at 658.88 seconds. The distinction from these efficiency values is caused by difficulty on assembly of the belt roller and sub assembly of base support on motor. As consequences, the time to get assembly will take more time on actual condition rather than theoretically
Sintesis Poli N-Isopropilakrilamida (PNIPA)/Polityrosin (PTYR) Interpenetrating Polymer Networks (IPNs) Bertanda Iodium-125
Saat ini perkembangan polimer telah semakin maju, berbagai aplikasi polimer telah dikembangkan baik di sektor energi, pangan maupun kesehatan. PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125 dapat dimanfaatkan sebagai sumber terapi kanker. PNIPA/PTYR merupakan polimer peka temperatur. Tujuan dari penelitian ini adalah sintesis PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125. Polityrosin ditandai dengan iodium-125 kemudian secara simultan direaksikan dengan monomer N-isopropilakrilamida melalui polimerisasi radikal bebas dengan inisiator amonium persulfat (APS) dan tetrametiletilenediamin (TEMED) untuk memperoleh PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125. Kemurnian radiokimia PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125 diukur dengan krom atografi lapis tipis (KLT) dengan fasa gerak 2 propanol: 1 butanol: 0,2 M NH4OH. Selain Itu, stabilitas PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125 diuji pada media air. PNIPA/PTYR IPNs telah berhasil ditandai dengan iodium-125 dengan rendemen penandaan sebesar 37,6 ± 4,2 % (n = 3). Hasil pengamatan visual, ditunjukkan bahwa polimer mengalami Perubahan sifat pada temperatur 32 oC sampai dengan 34°C. Hasil H-NMR hanya menunjukkan spektrum dari polimer PNIPA. Berdasarkan pemeriksaan KLT, kemurnian radiokimia PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125 adalah 95,93%. Pengujian stabilitas polimer bertanda iodum-125 pada media air pada T = 37°C selama 2 minggu menunjukkan bahwa iodium-125 yang masih tertahan pada polimer adalah 71,3 ± 6,2 %
Penerapan Teknologi Tepat Guna Pascapanen dalam Upaya Peningkatan Produktifitas Petani Kopi di Kabupaten Bener Meriah
Penerapan teknologi tepat guna pascapanen kopi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan kopi. Kelompok tani BLJ Tani (Blang Jorong Tani) dan kelompok tani Buge Mujadi adalah dua kelompok tani petani kopi di Desa Petukel Blang Jorong yang akan menjadi masyarakat mitra kegiatan penerapan TTG. Tujuan dari kegiatan penerapan TTG ini adalah untuk meningkatkan produktifitas masyarakat mitra (petani kopi) di Desa Petukel Blang Jorong melalui penerapan mesin-mesin TTG pascapanen kopi. Mesin-mesin yang akan diterapkan nantinya adalah mesin pengupas kulit buah kopi sistem berjalan, mesin pencuci buah kopi dan mesin huller berjalan. Metode pelaksanaan program dimulai dari survey ke lokasi, sosialisasi program, perancangan dan pembuatan mesin-mesin pascapanen kopi, penerapan mesin yang telah difabrikasi dan evaluasi kegiatan. Dari hasil kegiatan telah diproduksi mesin-mesin tepat guna pascapanen kopi, yang terdiri dari dua unit mesin pengupas kulit kopi berjalan (pulper mobile), satu unit mesin pencuci biji kopi type bacth, dan satu unit mesin pengupas biji kopi berjalan (huller mobile). Petani kopi di Desa Petukel Blang Jorong Kabupaten Bener Meriah telah mengenal mesin-mesin teknologi tepat guna pascapanen kopi. Hasil evaluasi kegiatan menunjukan produktifitas petani kopi mulai meningkat. Hal ini dapat terlihat dari proses pengolahan kopi pascapanen yang lebih efektif dan efesien
- …
