6 research outputs found
POTENSI PENGEMBANGAN USAHA PENYULINGAN MINYAK CENGKEH DI DESA BATU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO
POTENSI PENGEMBANGAN USAHA PENYULINGAN MINYAK CENGKEH DI DESABATU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJ
ALAT PENGERING RUMPUT LAUT BERBASIS ARDUINO UNO R3 PADA PETANI RUMPUT LAUT TAKALAR PROVINSI SULAWESI SELATAN
AbstrakAnjloknya harga rumput laut hasil budidaya laut di Dusun Ujung Lau, Desalagaruda Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar disebabkan olehmenurunnya kualitas rumput laut Jenis Gracilaria dan Euchema Cattonii,karena dipengaruhi oleh faktor cuaca, sehingga pembeli enggan membelidengan harga tinggi. Dengan proses penjemuran sistem tradisional yanghanya mengandalkan cuaca, maka proses penjemuran rumput laut bisa berhari– hari. Pengeringan yang lama membuat rumput laut yang masih basahmengalami fermentasi dan juga pembusukan, materi rumput laut yangmemiliki berat akan berubah karena faktor enzimatis yang masih aktifmenjadi panas, CO2 dan H2O, serta rendamen yang dihasilkan semakinrendah. Untuk mencapai hasil rendamen yang tinggi, maka perlu konseppengeringan cepat atau disebut sebagai Quick Drying. Proses pengeringancepat ini bisa dilakukan karena ingin diperoleh rendamen yang tinggi, mutuyang seusai standar dan rumput laut terhindar dari kerusakan. Dalammengatasi permasalahan maka Tim Merancang sistem pengeringan rumputlaut berbasis Arduino Uno dengan Mikrokontroller Arduino Uni sebagaimikrokontroller utama dalam bentuk Oven. Inputan dari alat yang dibangunberasal dari pendektisan sensor suhu dan kelembaban terhadap tingkatkandungan kadar air dalam rumput laut. Adapun keluaran dari sistem iniberupa pemberitahuan atau alert yang akan muncul di LCD pada overpengering rumput laut bahwa tingkat suhu dan kelembaban sudah terpenuhi.Kata Kunci: Petani, Pengering, Arduino Uno, Mikrokontrolle
PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MELALUI USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAMDI DESA BONTOA KECAMATAN BONTOA KABUPATEN MAROS
Desa Bontoa adalah salah satu daerah dimana kondisi ekonomi masyarakatnya tergolong kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan dasar. Potensi mayarakatnya yang berpenghasilan dari kopi dan sayuran, terkadang belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan dasar keluraga, karena harga kebutuhan lebih besar dari pada penghasilan yang didapatkan. Sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi keluarga masyarakat desa Bontoa dengan mata pencaharian sebagai petani, beberapa penduduk membentuk kelompok tani dan membuat usaha budidaya jamur tiram. Usaha budidaya jamur tiram ini, mampu menigkatkan ekonomi kelurga, baik dalam kebutuhan sandang pangan, kebutuhan pendidikan dan kebutuhan lainnya.Dalam proses pengembangan usaha budidaya jamur tiram oleh kelompok tani Al-Andalus, ditemukan beberapa permasalahan seperti, kurangnya pengetahuan petani dalam teknik pemanenan jamur; penanganan pascapanen, pembersihan jamur hasil produksi, penyimpanan, pengemasan, pemasaran, dan serangan hama/penyakit terhadap tanaman jamur tiram. Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah ini berbasis pemberdayaan masyarakat, yang betujuan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan sistem pemberdayaan ekonomi keluarga melalui usaha budidaya jamur tiram. Dari penerapan program desa mitra ini, maka proses peningkatan ekonomi yang dilakukan oleh keluarga dalam Pembudidayaan jamur tiram di Desa Bontoa dengan membangun suatu usaha, yaitu menghasilkan produk yang berkualitas, dengan menciptakan strategi sebelum melakukan pemasaran, agar nantinya bisa memperoleh hasil yang baik
Perkembangan Industri Kecil Dan Konstribusinya Terhadap Penyerapan tenaga Kerja Pada Sektor Industi Di KabupatenWajo
PENGARUH DUKUNGAN DISTRIBUTOR ADAPTASI HARGA DAN STRATEGI INTERNASIONALISASI TERHADAP KINERJA EKSPOR USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM SITUASI TURBULENSI PASAR DI KOTA MAKASSAR
Perusahaan kecil dan menengah memerlukan strategi yang baik dalam memasarkan
produknya di pasar internasional. Walaupun banyak upaya dilakukan pemerintah
untuk meningkatkan pelayanan ekspor produk UMKM seperti lewat prosedur
PKBE, pendirian kawasan UMKM, pembuatan basis data online, dan keterlibatan
dalam MICE, laju ekspor UMKM masih rendah dalam semua sub sektor pada tahun
2011-2012. Penelitian ini memeriksa faktor-faktor kinerja ekspor UMKM di Kota
Makassar dengan tujuan melihat dalam latar tersebut apa saja faktor yang berperan
dalam kinerja ekspor mereka. Secara khusus, peneliti meneliti efek dari intensitas
teknologi informasi, intensitas persaingan, internasionalisasi, dukungan distribusi,
adaptasi harga, dan dinamika pasar terhadap kinerja ekspor UKM di Kota
Makassar.penelitian menggunakan data survey primer dari UMKM di Kota
Makassar untuk mengetahui kondisi dari semua variabel tersebut. Data survey
dikumpulkan pada tahun 2015 dari 112 UKM di Kota Makassar. Data dianalisis
dengan structural equation modeling. Lingkungan eksternal, lingkungan makro,
intensitas persaingan, adaptasi harga, internasionalisasi, dan turbulensi pasar
ditemukan tidak berpengaruh terhadap kinerja ekspor UKM, dan dukungan
distribusi tidak berpengaruh terhadap internasionalisasi. Hasil ini menunjukkan
kalau kinerja ekspor UKM sangat tergantung pada kemampuan UKM memasarkan
produknya menggunakan teknologi informasi dan bagaimana distribusi mereka
didukung oleh mitra bisnis mereka. Dalam kasus UKM yang langsung menjadi
eksportir, mitra bisnis ini adalah UKM lain yang turut menyertakan produknya di
pasar ekspor, sementara dalam kasus UKM yang melakukan ekspor melalui
eksportir, mitra bisnis ini adalah perusahaan eksportir bersangkutan. Faktor
lingkungan negara sasaran ekspor menjadi tidak relevan bagi kinerja ekspor
mereka.Sejumlah saran diajukan pada UKM dan pemerintah dalam rangka
meningkatkan kemampuan kinerja ekspor UKM menggunakan teknologi informasi
dan penguatan rantai pasokan dalam negeri menuju pasar ekspor