79 research outputs found

    Konseling Kelompok dengan Pendekatan Behavior Pada Kelas VII.2 SMPN 11 Kota Tengerang Selatan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk dapat menggambarkan proses konseling kelompok dengan pendekatan behavior di kelas VII.2 SMPN 11 Kota Tangerang Selatan. Pendekatan Behavior yang dimaksud dalam penelitian ini adalah: metode mempelajari, memodifikasi tingkah tingkah laku, Fokus tingkah laku melalui penguatan melalui proses belajar yang tampak dan spesifik yang di lakukan pada siswa kelas VII.2 SMPN 11 Kota Tangerang Selatan. Sampel yang di ambil penelitian ini dengan jumlah peserta didik 38 siswa terdiri dari 38 siswa, laki-laki 15 siswa dan siswa perempuan 23 siswa. Hasil penelitian ini ialah, Pertama, hasil wawancara dan pengamatan baik selama layanan konseing kelompok dilakukan maupun dalam kegiatan sehari-hari guru BK jadikan acuan untun mengevaluasi proses dan hasil sehingga klien dapat merubah priakunya ke arah yang lebih positif sehngga prestasi belajarnya menjadi lebih baik. Mengecek hasil pengamatan dan wawancara. Kedua, menggambarkan Konseling Kelompok dengan Pendekatan Behavior di Kelas VII.2 SMPN 11 Kota Tangerang Selatan: Ternyata layanan Konseling Kelompok dengan Pendekatan Behavior sesuai dengan kondisi klien ( FZN) dan (DTY). Kedua klien tersebut mempunyai emosi yang tidak stabil dan selalu ingin diperhatikan, dengan bantuan teman-temannya baik saat konseling kelompok berlangsung maupun saat berada di kelas klien ada perubahan walaupun harus perlu pemantauan selanjutnya supaya klien punya pribadi yang sehat (KES). Ketiga, metode behavior maka siswa yang membutuhkan konseling kelompok dengan masalah tertentu, akan dapat mengambil keputusan terbaik atas masalahnya, dengan bantuan guru BK dan teman-temannya baik teman-teman dalam layanan konseling kelompok maupun teman-teman dekatnya ataupun teman-teman di kelasnya. Kata Kunci: Konseling kelompok; pendekatan behavior dan hasil konseling

    HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. BAHTERA SURYA CARGO DI BEKASI SELATAN

    Get PDF
    ABSTRACT ANI ATIH. Correlation between Education Level with Job Satisfaction of PT. Bahtera Surya Cargo Employee in South Bekasi. Skripsi, Jakarta: Study Program of Economics Education, Concentration of Office Administration Education, Department of Economics and Administration, Faculty of Economics, State University of Jakarta. June 2015. The purpose of this research is to get a valid and reliable data or fact, to know the negative correlation between education level with job satisfaction at employees PT.Bahtera Surya Cargo in South Bekasi. This research have been done for two month since March 2015 until April 2015. The method of research is survey method with correlation approach, while the data is got from instrument to employee of PT. Bahtera Surya Cargo. The populations research consist of all employee of PT. Bahtera Surya Cargo with total 162 employees, 110 employees for sampling with proportional stratified random sampling methods. To encompass data from X variable about education level that was get through data that was given by company that was measured using ordinal scale. To Y variable about job satisfaction using questionnaire. Before using, Y variable has validity test by validation process that is correlation coefficient valuing score with the total score and reliability test using Alpha Cronbach formula. Reliability of the instrument Y variable (job satisfaction) is 0,876. The hypothesis trial with uses formula Z distribution through Gamma Transformation. That was get –Z count (-2,21) < -Z table (-1,645), so H 0 that was rejected. This suggests that there is a negative correlation between education level with job satisfaction at employee. From the calculation G = -0,495 included in the level of negative correlation is medium. The conclusion of the research, there is a negative correlation between education level and the job satisfaction at employees PT. Bahtera Surya Cargo in South Bekasi. Keywords: Education Level, Job Satisfactio

    Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Lesson Study Murid Kelas Iv Sd Negeri Margomulyo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati Tahun 2012

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV dengan model pembelajaran Lesson Study. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SDN Margomulyo yang berjumlah 25 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masingmasing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik uji validitas data menggunakan bentuk trianggulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari 3 komponen, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dalam hasil belajar matematika siswa. Adapun peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari perolehan nilai siswa dalam pembelajaran matematika yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika sebesar 68% atau 17 siswa dan pada siklus II sebesar 92% atau 23 siswa. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan model pembelajaran lesson study mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV

    Marjinalisasi Masyarakat Islam dalam Konvergensi Globalisasi Ekonomi

    Full text link
    Globalisasi ekonomi adalah suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negaranya. Sebagai sumber penggerak utama proses globalisasi ini adalah ledakan perkembangan teknologi tinggi yaitu bangkitnya era reformasi elektronika, disebut “triple T” di kelompok negara maju, dan dewasa ini begitu banyak kegiatan ekonomi yang mulai bersifat padat-informasi, bahkan padat pengetahuan, sehingga kompetisi tidak bisa lagi dilakukan hanya sekedar atas persaingan harga, tetapi juga pada kualitas informasi. Dalam proses globalisasi ekonomi tersebut, kelompok negara-negara berkembang yang di dalamnya sebagian besar adalah masyarakat Islam mengalami ‘marjinalisasi\u27, yakni terpinggirkan, sulit mendapat tempat di tengah-tengah hiruk-pikuk pasar global, tidak ikut serta di dalam proses pengambilan keputusan di bidang ekonomi Internasional. Hal ini tercermin dalam pangsa yang sangat rendah terhadap total output dunia dan total perdagangan serta investasi dunia.Dan, globalisasi akan menjadi bencana masa depan bagi masyarakat Islam. Sulit untuk meyakini kebangkitan kejayaan Islam dalam globalisasi ekonomi sekarang, sebagaimana pernah terjadi pada abad ke 14, jika tatanan masyarakat muslim terus terbelenggu dalam kebodohan yang dicirikan oleh lemahnya tatanan sosial-budaya yang tidak dibangun di atas kekuatan aqidah Al-Qur`an. Masih ada relung waktu untuk tetap sadar dan berniat hijrah kepada paradigma bangun Al-Qur`an, untuk itu diperlukan umaro/pemimpin yang dinamik, yang memiliki jiwa pengorbanan dan perjuangan sejati dalam bentuk pernyataan Islam secara praktikal, tidak semata-mata hanya dalam konsep teoritikal yang sempit

    Perdagangan Bebas : Idealisme dan Realitas

    Full text link
    Idealisme perdagangan bebas tidak lepas dari pemikiran ekonom klasik bahwa implementasi aktivitas perdagangan Internasional tanpa hambatan tarif maupun non-tarif akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia. Namun realita menunjukkan hal sebaliknya, dimana kesejahteraan yang diraih masyarakat dunia sangat tidak merata. Kesenjangan di antara dua kelompok ini semakin lebar ketika dunia memasuki era liberalisasi perdagangan. Fenomena ini menarik untuk dikaji, mengapa ada gap antara idealisme dan realitas. Idealisme perdagangan bebas yang dibangun oleh ekonom klasik bersandar pada asumsi yang secara utuh tidak sesuai Kenyataan, diantaranya bahwa setiap negara yang akan berdagang memiliki kapasitas ekonomi yang sama. Sekalipun WTO sebagai lembaga perdagangan dunia mengakomodir fenomena ini dalam pasal-pasalnya, namun dalam Kenyataannya sulit terlaksana secara optimal. Egoisme negara maju yang dibentuk oleh prinsip ekonomi konvensional sering mengemuka melalui argumen yang bernuansa politis. Sementara negara-negara berkembang memiliki kelemahan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan kelembagaan sehingga tidak memiliki posisi tawar dalam percaturan ekonomi global. Islam menawarkan prinsip bahwa perdagangan bebas adalah perdagangan yang mencoba mengoptimalkan hubungan perdagangan dengan luar negeri di satu sisi dan melarang perdagangan komoditas tertentu yang mengganggu kemaslahatan kaum muslimin di sisi lain. Islam pun berpandangan bahwa asas perdagangan bebas bukan terletak di komoditi namun di pelakunya (pedagang). Dengan demikian pemerintah negara yang bersangkutan seharusnya memiliki sikap yang jelas dan tegas dalam menjalani perdagangan bebas yang berorientasi untuk kesejahteraan masyarakatnya

    Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi

    Full text link
    Berdasarkan publikasi berbagai lembaga Internasional yang terkait dengan kualitas bangsa beberapa negara baik tingkat regional maupun global, Indonesia selalu berada pada posisi yang tidak menggembirakan. Fenomena ini mendorong untuk dilakukannya kajian terhadap proses pembangunan ekonomi di Indonesia, karena pembangunan ekonomi sesungguhnya merupakan integrasi dinamika aspek sosial, ekonomi, dan kelembagaan. Ditemukan ternyata pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak dibarengi oleh peningkatan kualitas SDM, tercermin pada Perubahan struktur ekonomi yang tidak diikuti oleh Perubahan struktur tenaga kerjanya. Lebih jauh, pertumbuhan ekonomi tidak beranjak dari fondasi social organization sebagaimana mestinya termasuk di dalamnya sistem dan implementasi pendidikan. Kenyataannya, penyelenggaraan pendidikan banyak direduksi, sehingga tidak menghasilkan output sebagaimana yang diharapkan
    • 

    corecore