34 research outputs found
APLIKASI TEKNOLOGI LACTOPEROXIDASE-SEPHAROSE-MEMBRANE SEBAGAI METODE PENGAWETAN SUSU SEGAR YANG MURAH DAN AMAN
Permasalahan yang dialami oleh peternak sapi perah secara nasional
adalah tingginya angka kuman. Hal ini paling jelas terlihat di Jawa Tengah
dengan maraknya penolakan setoran susu segar di Industri Pengolahan Susu dan
berbagai keracunan susu yang sering terjadi. Hal yang paling memprihatinkan
adalah āimageā Jawa Tengah sebagai penghasil susu dengan kualitas rendah.
Program pemerintah mulai dari pembuatan sarana pendingin, hingga program
sanitasi kandang, telah dilaksanakan namun belum optimal hasilnya. Oleh karena
itu, perlu strategi yang tepat dan cepat guna menurunkan angka kuman, yaitu
melalui teknologi tepat guna yang mudah dilaksanakan dan aman bagi kesehatan.
Metode Lactoperoxidase-Sepharose-Membrane adalah metode yang memenuhi
kriteria tersebut. Prinsip pembuatan membran tersebut adalah menempatkan
sepharose yang telah diaktivasi dengan enzim laktoperoksidase diantara dua
lapisan membran nylon. Nantinya membran tersebut digunakan untuk menyaring
susu segar. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi penentuan berapa gram
sepharose yang optimal digunakan untuk setiap liter susu segar, penentuan berapa
unit laktoperoksidase yang akan digunakan untuk setiap liter susu, dan prinsip
pemeliharaan membran dalam suhu kamar. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk
para peternak sapi perah dan KUD didalam upaya untuk menekan angka kuman.
Metode pembuatan membran yaitu dengan menempatkan 1 g sepharose diantara 2
membran yang terbuat dari kain nylon. Membran tersebut dibuat dalam bentuk
lingkaran dengan diameter 8,5 cm dan pada tepinya, diklem dengan plastik jenis
polyethilene. Membran ini kemudian digunakan untuk menyaring susu segar.
Hasil yang paling optimal untuk menyaring 1 L susu segar adalah dengan
menggunakan 1 g sepharose yang telah diaktivasi dengan laktoperoksidase
sebanyak 80 Unit. Membran ini dapat disimpan dan diaktifkan di dalam whey
pada suhu kamar. Hasilnya, susu segar yang telah disaring melalui membran ini
dapat ditekan angka kumannya sebanyak 1 log CFU/ml pada jam keenam
penyimpanan. Susu dengan perlakuan membran ini dapat diperpanjang masa
simpannya dari 6 jam menjadi 8 jam pada suhu kamar dengan angka kuman yang
kurang dari 1 juta CFU/ml.
Kegiatan ini mempunyai target (1) Prosedur pembuatan membran, aplikasi
membran untuk menyaring susu segar, dan pemeliharaan membran, dan (2)
Publikasi di jurnal internasional. Luaran atas kegiatan ini adalah (1) ditemukanya
prosedur yang tepat untuk pembuatan membran, penggunaannya, dan
pemeliharaannya, dan (2) Publikasi di jurnal internasional yang bernama Journal
of Food Protection. Prosedur ini akan didaftarkan patent nya pada kegiatan
lanjutan.
Oleh karena seluruh target terpenuhi, maka kegiatan ini dapat dinilai
berhasil. Mengingat kegiatan ini adalah kegiatan terapan yang akan menghasilkan
teknologi tepat guna, maka besar harapannya untuk dapat dilanjutkan dengan
kegiatan aplikasi teknologi ini di peternak sapi perah dan KUD
Genius, Creativity and (Not) Eating Meat
A major hypothesis argues that the dietary shifts of the proto-humans towards animal proteins enabled
humans to develop large brains as well as build planning, cooperating, socializing, exploring and creative
skills, related to food techniques, including using fire, cooking, fermentation, agriculture and animal
domestication. Many million years later, human population has drastically increased and livestock has
grown even faster creating unprecedented global environmental, climate change and health challenges.
This chapter asks whether animal meat continues to be essential for human nutrition. It refers to prominent
people
in
human
history
considered
geniuses
because
of
their
creative
and
intellectual
abilities.
It
explores
whether
there
is
a
link
between
genius,
creativity
and
eating
meat
and
answers
this
in
the
negative
based
on
well-known
geniuses
who
have
negated
the
meat-eating
diet.
Social
marketing
can
anchor
some
of
its
techniques
in
using
such
personalities
as
role
models
for
changing
the
current
high
dependence
on meat
APLIKASI TEKNOLOGI LACTOPEROXIDASE-SEPHAROSE-MEMBRANE SEBAGAI METODE PENGAWETAN SUSU SEGAR YANG MURAH DAN AMAN
Produksi susu di Jawa Tengah tercatat terbesar ketiga, yaitu sebesar 14% atau sekitar 84.000 ton per
tahun namun hanya mengalami peningkatan produksi susu per tahun sebesar 2.800 ton per tahun (atau
sebesar 3,3%). Peningkatan per tahun ini dapat dikatakan mengalami tahap stagnasi dan masalah lain
yang dihadapi oleh Jawa Tengah adalah keracunan akibat mengkonsumsi susu yang disebabkan karena
angka kuman yang melampaui ambang batas standar susu sehat (yaitu 106 CFU/ml). Penelitian ini
bertujuan untuk mengaplikasikan pengawet susu alami dari Laktoperoksidase atau lactoperoxidase
(LPO) guna menekan kandungan total bakteri pada susu sehingga dapat disimpan lebih lama pada suhu
kamar. Penelitian ini didahului dengan melakukan purifikasi LPO dari susu sapi dengan cara mengambil
LPO dari whey susu sapi yang kemudian dipisahkan melalui proses separasi membran resin Sepharose.
Enzim yang didapat kemudian diolah untuk menghasilkan hyphothiocyanite dengan cara melakukan
imobilisasi enzim dengan menggunakan resin dan menempatkannya didalam filter/membran. Filter ini
digunakan untuk menyaring susu segar. Berbagai macam perlakuan penyimpanan membran juga telah
dilakukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan fenomena bahwa perendaman membran
dalam phosphate buffer atau whey, dapat lebih menekan nilai penurunan aktivitas enzim dibandingkan
dengan perendaman dalam aquades. Membran sepharose terbukti dapat menekan pertumbuhan bakteri
yang pada susu segar yang diinkubasi pada jam keenam
Golden Berry (Physalis peruviana) Juice for Reduction of Blood Glucose and Amelioration of Insulin Resistance in Diabetic Rats
The study aimed to gather evidence on the potential of golden berry (GB) juice in improving blood glucose level, insulin level, and insulin resistance in type-2 diabetes mellitus (T2DM) in comparison to quercetin supplement in animal model. This study used true experimental pre-post-test study with control group design. Twenty five Wistar male rats were divided into five groups: healthy group (K-), T2DM positive control group (K+), T2DM group with 1 ml/200 g BW/day of GB juice (X1), T2DM group with 5 ml/200 g BW/day of GB juice (X2), and T2DM group with 6 mg/200 g BW/day of quercetin (X3). The T2DM rasts were obtained from healthy rats induced by high-fat feed and Streptozotocin (STZ). The result showed that various dosages of GB juice (X1 and X2) were able to lower blood glucose level (-79.15; -110.44; -108.20) and HOMA-IR (-2.40; -2.92; -3.02). In addition, it was also able to increase insulin level (0.26; 1.99; 1.42) compared to (K+) group (p<0.05). In conclusion, GB juice was able to lower blood glucose level, insulin resistance, and increase insulin level in T2DM rats. The GB juice dosage of 1 ml/200 g BW/day and 5 ml/200 g BW/day were better in lowering the blood glucose level and improving insulin resistance compared to quercetin supplement
PERUBAHAN PH, SIFAT ORGANOLEPTIK DAN NILAI ANTIOKSIDAN SUSU DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN MIMBA
Daun mimba (Azadirachta indica) merupakan tanaman asli daerah sekitar India dan banyak
dijumpai di Indonesia. Khasiat daun ini antara lain sebagai zat pengontrol gula darah sehingga sangat
berkhasiat bagi penderita diabetes. Hingga saat ini belum banyak penelitian yang mengintegrasikan daun
mimba ke dalam minuman. Penelitian ini bertujuan untuk menambahkan ekstrak daun mimba ke dalam
susu segar. Penelitian ini bermanfaat untuk membuat produk susu yang aman bagi penderita diabetes.
Ekstrak daun mimba dalam penelitian ini dilarutkan dalam aquades dengan rasio 1:1 lalu ditambahkan
ke dalam susu dengan persentasi 1-5% v/v yang dilanjutkan dengan pasteurisasi dengan suhu 72ĖC
selama 15 detik. Parameter yang dianalisis adalah pH, keasaman, sifat organoletik (rasa dan kesukaan),
dan nilai antioksidan. Data organoleptik dikumpulkan dari 25 panelis semi terlatih sedangkan analisis
antioksidan dilakukan dengan menggunakan DPPH. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya
pengaruh yang signifikan terhadap adanya penambahan ekstrak daun mimba hingga 3% pada pH dan
keasaman, dan sifat organoleptik susu. Namun peningkatan ekstrak daun mimba sebanyak 4%,
memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan skor rasa dan kesukaan. Peningkatan yang nyata
pada daya antioksidan ditemukan pada susu dengan penambahan ekstrak daun mimba sebanyak 2% dan
lebih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan daun mimba sebanyak 2% dapat meningkatkan
nilai antioksidan susu tanpa memberikan efek terhadap perubahan pH, keasaman, dan sifat organoleptik
Enhancement Antimicrobial Activity of Hyphothiocyanite using Carrot Against Staphylococcus aureus and Escherichia coli
Hypothiocyanite has been known as antimicrobial agent that was generated from
lactoperoxidase system (LPOS) but its antimicrobial activity was low against pathogenic bacteria in
milk. This research has been done to enhance the antimicrobial activity of hypothiocyanite against
pathogenic bacteria commonly found in milk: Staphylococcus aureus and Escherichia coli by
addition of carrot extract. The result showed that carrot extract was able to enhance the antimicrobial
activity of hypothiocyanite strongly against E. coli, however less enhancement has been found in the
antibacterial activity of hypothiocyanite against S. aureus
The Activation Method of Lactoperoxidase System to Inhibit Microbial Activity in Fresh Milk
Lactoperoxidase system is antimicrobial system in milk. The LPO system has been succesfully applied
in tropical regions to prolong the shelf life of milk. However, the LPOS activation is mostly conducted in the
first hour of storage. In the case of milk processing manufacture, it takes up to 6 until 7 hours to preserve milk,
therefore in this article, LPOS activation is discussed based on different activation time. The initial LPOS
activation was conducted at the first and the third storage hour with formula of 0.25 ml of 0.0125 mM SCN-;
0.25 ml of 0.0125 mM H2O2 and 0.5 ml of 35 U/ml LPO in 9 ml of milk and the second activation was conducted
with formula of 0.25 ml of 0.0125 mM SCN-; 0.25 ml of 0.0125 mM H2O2 and 0.5 ml of 35 U/ml LPO into 9 ml
milk and formula 0.5 ml of 0.05 mM SCN- ; 0.5 ml of 0.05 mM H2O2 and 1 ml of 35 U/ml LPO into 8 ml of milk at
30 Ā°C. The result of research shows that the activation at the third hour with formula of 0.5 ml of 0.05 mM
SCN-; 0.5 ml of 0.05 mM H2O2 and 1 ml of 35 U/ml LPO into 8 ml of milk can decrease total milk microbe up to
below the standard of total fresh milk microbe that is 5.35x103 CFU/ml and pH level is 6.475. This research
indicates that the LPOS activation at the third storage hour with formula of 0.5 ml of 0.05 mM SCN-; 0.5 ml of
0.05 mM H2O2 and 1 ml of 35 U/ml LPO can be used to inhibit the growth of milk microbes at 30 Ā° C, therefore,
milk is safe to be consumed
Pengembangan Warna Coklat yang Aman dan Halal Berbasis Reaksi Maillard asal Umbi
Warna coklat identik dengan daya tarik dan banyak digunakan untuk industri bakeri, namun
pewarna coklat yang biasanya ditambahkan sebagai color enhancer, didapat dari sumber yang belum
tentu halal. Dewasa ini, telah banyak berkembang industri bakeri yang berasal dari tepung ubi kayu
dan dapat digunakan untuk color enhancer warna coklat dengan mengaplikasikan reaksi maillard.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis intensitas warna pada ubi kayu dan gula D-glukosa
untuk menghasilkan reaksi maillard. Ubi kayu dipotong tipis dan direndam ke dalam D-glukosadan
kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 60Ā±2ĖC. Hasil penelitian menunjukkan
adanya perkembangan warna yang dikehendaki menuju ke warna coklat. Intensitas warna mengalami
perubahan dan tergambar dengan jelas ketika proses pemanasan dilakukan. Penelitian ini diharapkan
dapat membuka peluang untuk menggunakan ubi kayu dan gula untuk pengganti warna coklat sintetik
OPTIMALISASI KATALISIS ION THIOSIANAT OLEH LAKTOPEROKSIDASE DALAM PRODUKSI HIPOTHIOSIANIT
Sistem laktoperoksidase (LPOS) merupakan suatu sistem yang terdiri dari laktoperoksidase (LPO), ion thiosianat (SCN-) dan hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida akan terurai menjadi oksigen dan air kemudian LPO akan mengoksidasi SCN- menjadi hipothiosianit (OSCN-). Oleh karena itu, residu SCN- penting dikaji. Besar kecilnya SCN- akan berpengaruh terhadap produksi OSCN- yang dihasilkan. Dalam penelitian ini, digunakan SCN- dalam konsentrasi rendah 0,005 mM sampai 0,25 mM harapannya konsentrasi rendah ini terkonversi seluruhnya menjadi OSCN- serta penggunaan konsentrasi SCN tinggi 1 mM hingga 5 mM, harapannya produksi OSCN- meningkat. Oleh karena itu, perlu ketepatan jumlah SCN- dan lama inkubasi LPOS sehingga produksi OSCN- optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan katalisis SCN- oleh LPO agar produksi OSCN- sebagai antimikroba semakin meningkat. Produksi OSCN- dimulai dengan konsentrasi SCN- dan H2O2 rendah 0,005 mM hingga konsentrasi tinggi 5 mM dan lama inkubasi pada 1 menit dan 3 jam. Ā Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah SCN- yang terlalu rendah dan terlalu tinggi tidak mampu mengoptimalkan produksi OSCN-, selain itu lama inkubasi reaksi yang panjang juga tidak mampu mengoptimalkan produksi OSCN-. Jumlah SCN- yang tepat dalam mengoptimalkan produksi OSCN- adalah 1 mM dengan lama inkubasi reaksi LPOS selama 1 menit. Reaksi katalisis SCN- dalam reaksi LPOS harus segera berlangsung agar produksi OSCN- sebagai senyawa antimikroba semakin meningkat