Hubungan Pendidikan, Pekerjaan, Pendidikan, Penghasilan dan Aktivitas Bahasa dengan Kemampuan Bahasa Anak

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PENGHASILAN DAN AKTIVITAS BAHASA DENGAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK Hafidz Triantoro Aji Pratomo1, Rita Benya Adriani2, Muhammad Akhyar3 1Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat 2Jurusan Terapi Wicara Politeknik Kesehatan Surakarta 3Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ABSTRAK Latar Belakang: Bahasa merupakan kemampuan yang harus dikuasai anak sebelum memasuki sekolah. Proses perkembangan bahasa dipengaruhi oleh kematangan kognitif dan neurologis. Kemampuan bahasa merupakan fondasi kemampuan komunikasi, interaksi sosial dan akademis. Anak dengan permasalahan dan atau keterlambatan bahasa akan mengalami berbagai hambatan dalam menjalin hubungan sosial dan akademis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Hubungan pendidikan ibu dengan kemampuan bahasa anak. (2) Hubungan status pekerjaan ibu dengan kemampuan bahasa anak. (3) Hubungan penghasilan orang tua dengan kemampuan bahasa anak. (4) Hubungan aktivitas bahasa dengan kemampuan bahasa anak. (5) Hubungan pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, penghasilan orang tua dan aktivitas bahasa dengan kemampuan bahasa anak. Subyek dan Metode: Jenis penelitian ini observasional correlation dengan rancangan cross sectional. Lokasi penelitian di Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar dengan sampel anak usia 4-5 tahun sebanyak 102. Analisis data menggunakan regresi logistik ganda. Hasil: Hasil uji statistik dengan regresi logistik menunjukkan bahwa: (1) Terdapat hubungan positif yang secara statistik signifikan antara pendidikan dengan kemampuan bahasa (OR= 2.95; CI=95%; 1.03 hingga 8.39; p = 0.043). (2) Terdapat hubungan positif yang secara statistik signifikan antara pekerjaan dengan kemampuan bahasa (OR= 3.45; CI=95%; 1.27 hingga 9.39; p = 0.015). (3) Terdapat hubungan positif yang secara statistik signifikan antara penghasilan dengan kemampuan bahasa (OR= 6.35; CI=95%; 2.02 hingga 19.93; p = 0.002). (4) Terdapat hubungan positif yang secara statistik signifikan antara aktivitas bahasa dengan kemampuan bahasa anak (OR= 4.32; CI=95%; 1.61 hingga 11.51; p = 0.003). (4) Hasil analisis data mengenai hubungan pendidikan ibu, status pekerjaaan ibu, penghasilan orang tua, dan aktivitas bahasa dengan kemampuan bahasa anak secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan nilai p<0.050 Kesimpulan: Terdapat hubungan pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, penghasilan orang tua, dan aktivitas bahasa dengan kemampuan bahasa pada anak. Kata Kunci: pendidikan, pekerjaan, pendapatan, aktivit

Pemanfaatan Tradisional dan Tataniaga Kura-Kura di Merauke Provinsi Papua (Traditional Utilizationand Trading System Of Tortoise In Merauke, Papua Province)

Kura-kura bagi sebagian masyarakat Papua merupakan komoditi yang tidak saja untuk pemenuhan kebutuhan protein, tapi juga untuk memperoleh sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemanfaatan kura-kura oleh masyarakat dan sistem tataniaganya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif serta analisis tabulasi dengan melihat keterkaitan data dan informasi sehingga dapat menjawab substansi penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,pemanfaatan kura-kura oleh masyarakat selain untuk dikonsumsi juga diperdagangkan. Tingginya nilai ekonomi kura-kura menyebabkan perburuan satwa ini cukup tinggi, sehingga keberadaannya di lapangan sudah sangat sulit dijumpai. Tataniaga kura-kura hampir sama dengan tataniaga komoditi lainnya yang diperoleh di alam seperti Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Diharapkan dengan penelitian ini, pemberian kuota untuk kura-kura perlu ditetapkan dengan baik dan benar khususnya yang diperoleh dari alam, sehingga keberadaan satwa ini dapat lestari

The “Teras Dakwah” (Dakwah Terrace) Movement Program: the Philosophy and Dakwah Activism Charity-Based in YOGYAKARTA

Dakwah in Indonesia has been growing nowadays. It is seen from the presence of preachers (da'i) and dakwah institutions and organizations in Indonesia. This article contributed to the discourse of dakwah and charity in Indonesia, especially in the social institution of Teras Dakwah in Yogyakarta. In this context, the discourse about dakwah and charity has not been much studied by previous scholars. Most studies on dakwah focus on the figure, institution, oral and written dakwah, social media, and others. The main research proposed was why and how the Teras Dakwah has been involved in charity practices in both local and regional domains. The research data were obtained based on the nethnographic study. This research showed that the involvement of the Teras Dakwah in dakwah activism-based charity was influenced by the uncertain discourse of social guarantee from the government in which in turns the Teras Dakwah was involved in providing the religious social service both local areas in Yogyakarta and regional areas outside Yogyakarta

Nilai-nilai Islam dalam Drama Korea Perspektif Anak Muda Muslim Pekanbaru

This article describes one of the effects of globalization on young Muslims in Indonesia. This article argues that the emergence of globalization has provided opportunities for young Muslims to take 'Islamic' values from the non-Arab world, not solely from the center of Islam (Muslim Arab countries). The purpose of this study is to find out how Pekanbaru Muslim Youth take Islamic values contained in Korean drama. This research uses ethnographic methods, by identifying informants namely young Muslim Muslims who are pious from Islamic educational backgrounds and like Korean television dramas. They have a good understanding of Islam so that in daily life they used to do the obligatory prayers five times a day and Fasting is obligatory in the holy month of Ramadan. Even some of them do the teachings of Islam that are sunnah such as reading the Qur'an, sunnah prayers in congregation in the mosque and others. This article found that Korean television dramas encourage Muslim young people to negotiate Islamic values displayed in Korean television dramas. The results of this study reveal some Islamic values such as aspects of hard work, and never give up are often portrayed in television dramas

Investigating the Relationship between Knowledge and Hepatotoxic Effects with Medication Adherence of TB Patients in Banyumas Regency, Indonesia

Tuberculosis (TB) still remains the burden in Indonesia. One of the factors that may influence the treatment success of TB is patient’s adherence. However, the hepatotoxicity of the TB medicine may decrease the patient’s adherence. Our study’s aim is to investigate the relationship between the patient’s knowledge and the hepatotoxicity with medication adherence of TB patients in Banyumas Regency. This study was conducted at one Community Lung Health Center and two hospitals in Banyumas Regency, Purwokerto, Center of Java, Indonesia. The respondents were 91 TB patients with hepatotoxicity characterized by an increased aspartate transaminase (AST) and alanine aminotransferase (ALT). The level of the patients’ knowledge about the hepatotoxicity effect was determined using a questionnaire. The patients’ adherence was determined using the Medication Adherence Rating Scale -5 (MARS) questionnaire and pill count methods. Most of the patients were male (53.8%), the age was in the range of 18–29 years old (3.5%), they have no smoking history (59.3%), and their last education majorly was senior high school (46.2%). Most TB patients had poor knowledge (47.3%) and the hepatotoxic effect often appeared in grade 1 (61.5%). The TB patients with a good and moderate level of knowledge were 17.6% and 35.2%, respectively. The TB patients with moderate and severe hepatotoxicity were 39.4% and 1.1%, respectively. The measurement of the level of respondents’ adherence using MARS-5 showed that 51.6% of patients had good adherence. We determined the rest of the drug-using pill count method, which resulted in 62.6% of patients adhering to taking antituberculosis drugs. TB patients with a sufficient knowledge and those with mild hepatotoxicity show the higher adherence (p < 0.001). There is a significant relationship between a high level of the patient’s knowledge about hepatotoxicity effect, less severity of the hepatotoxic effect, and increased patient adherence in taking the medication