943 research outputs found

    Refactoring Legacy JavaScript Code to Use Classes: The Good, The Bad and The Ugly

    Full text link
    JavaScript systems are becoming increasingly complex and large. To tackle the challenges involved in implementing these systems, the language is evolving to include several constructions for programming- in-the-large. For example, although the language is prototype-based, the latest JavaScript standard, named ECMAScript 6 (ES6), provides native support for implementing classes. Even though most modern web browsers support ES6, only a very few applications use the class syntax. In this paper, we analyze the process of migrating structures that emulate classes in legacy JavaScript code to adopt the new syntax for classes introduced by ES6. We apply a set of migration rules on eight legacy JavaScript systems. In our study, we document: (a) cases that are straightforward to migrate (the good parts); (b) cases that require manual and ad-hoc migration (the bad parts); and (c) cases that cannot be migrated due to limitations and restrictions of ES6 (the ugly parts). Six out of eight systems (75%) contain instances of bad and/or ugly cases. We also collect the perceptions of JavaScript developers about migrating their code to use the new syntax for classes.Comment: Paper accepted at 16th International Conference on Software Reuse (ICSR), 2017; 16 page

    Investigation of fundamental and higher harmonic AC magnetic susceptibility of FeSe0.5Te0.5 Superconductor

    Get PDF
    We present the complex harmonic magnetic susceptibilities of the FeSeTe polycrystalline superconducting sample. The ac magnetic susceptibility is measured as a function of various external perturbations such as temperature, the AC magnetic field amplitude, frequency, and the magnitude of DC bias field. The in phase and out of phase components of the fundamental and third harmonics of ac susceptibility are found to vary as a function of the AC drive field. The imaginary part of third harmonics shows two peaks as a function of frequency, one negative in magnitude and another is positive. The negative peak shifts towards the lower temperature and positive peak is shifted towards the higher temperature as we increase the frequency. To better understand the AC magnetic response under the influence of various perturbations, we have analyzed the polar plot of the complex ac susceptibility for both the harmonics. Our analysis suggests that the studied sample is in vortex glass state, characterized by a collective flux creep state within Beans model and the Kim Anderson model is ruled out.Comment: 21 Pages Text and Figs: Detailed AC susceptibility of FeSe1/2Te1/2 Superconductor: Suggestions/Comments welcom

    Racial Differences in the Use of Most Commonly Performed Medical Procedures in the United States

    Full text link
    Objective: This study investigates racial disparities in the use of commonly performed medical procedures in U.S. hospitals. Methods: To examine racial disparities, we calculated age-adjusted rate of procedures used by all Whites, Blacks, Hispanics, Asians or Pacific Islanders and Native Americans and calculated corresponding Relative Risks(RRs) of White vs. all other races based on procedure utilizations and insurance types using 20% random sample of Nationwide Inpatient Sample (NIS) data between 2001 and2003. Results: Whites were significantly more likely to receive 3 of the study procedures than Blacks, 3 of the procedures than Hispanics, 2 of the procedures than Asians or Pacific Islanders and 4 of the procedures than Native Americans (p\u3c0.05). We also found racial disparities to receive medical procedures based on patients’ insurance status.However, only in a few cases were these differences substantial. Conclusion: Race plays a significantly important role in the use of commonly performed medical procedures in U.S. hospitals

    Studi Pasang Surut Untuk Perubahan Luas Genangan Akibat Kenaikan Muka Air Laut Di Perairan Banyuurip, Kabupaten Gresik

    Full text link
    Pemanasan global terjadi karena meningkatnya temperatur udara menyebabkan pemuaian air laut sehingga permukaan air laut naik. Fenomena ini dikenal dengan sebutan sea level rise. Perairan Banyuurip terletak di Kabupaten Gresik. Perairan yang berada di Pantai Utara Jawa ini belum memiliki stasiun pengamatan pasang surut sehingga sampai saat ini masyarakat tidak mengetahui informasi mengenai pasang surut daerah tersebut. Naiknya muka air laut merupakan permasalahan yang harus dihadapi. Di Perairan Banyuurip terdapat bangunan gedung sekolah berjarak sangat dekat dari pinggir pantai. Pembangunan di wilayah sekitar pantai kurang memperhatikan faktor hidrooseanografi karena kawasan pantai utara rawan terkena dampak dari peristiwa sea level rise. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe pasang surut di Perairan Banyuurip dan mengetahui Perubahan jarak genangan akibat adanya kenaikan muka air laut tahun 2020. Penelitian dilakukan pada tanggal 1-15 April 2014 dengan menggunakan palem pasut. Data lapangan diolah dengan menggunakan metode Admiralty sehingga menghasilkan 9 komponen pasang surut kemudian diramalkan dengan menggunakan Mike 21. Penelitian ini menggunakan skenario yang dibuat oleh KRAPI. Skenario yang digunakan skenario 1a dan 1b. Skenario 1a adalah keadaan pada saat normal dan skenario 1b adalah keadaan pada saat ekstrim. Variabel tinggi muka air laut adalah data pasang surut, gelombang, dan kenaikan muka air laut daerah Gresik. Pembuatan DEM menggunakan peta LPI dengan metode topo to raster. Hasil dari metode Admiralty diperoleh nilai Formzahl sebesar 10,02 maka pasang surut daerah Gresik adalah pasang surut harian tunggal dengan MSL = 91cm, MHWL = 98 cm, dan HHWL=181. Luas genangan Perairan Banyuurip pada tahun 2014 – 2020 pada skenario 1a berkisar antara 229,21 ha – 243,24 ha dan pada skenario 1b berkisar antara 294,08 ha – 311,43 ha

    Narasi Cahaya Kearifan Lokal dalam Film Sang Pencerah Karya Hanung Bramantyo

    Full text link
    Ă‚ Narasi merupakan unsur penting dalam film. Urutannya mengandung logika tertentu yang berkaitan dengan makna cerita film. Film dapat dikatakan sebagai narasi yang merep- resentasikan realitas. Namun karena film merupakan gubahan sutradara, maka urutan peris- tiwa itu tentunya sudah dibubuhi pesan atau niatan tertentu sutradara. Dengan mengambil film Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo sebagai studi kasus, dilakukan identifikasi pesan dan makna yang termuat di dalam film tersebut. Kajian ini menggunakan metode analisis teks visual naratif dengan teori narasi Genette dan semiotika Peirce sebagai pembantu. Dari hasil analisis struktur narasiditemukan bahwa Sang Pencerah merupakan film alur tiga babak dengan pola linier. Aspek cahaya yang dikorelasikan dengan makna pencerahan, tampak dimanfaat- kan sebagai pengikat rangkaian inti cerita. Melalui analisis berbagai penanda visual selanjutnya ditemukan bahwa gagasan pembaharuan (pencerahan) yang diketengahkan sutradara dalam film ini merupakanrasionalitas modernisme Barat versus Ahmad Dahlan. Sebuah rasionalitas yang mengejawantahkan kesantunan dan kearifan lokal sebagai keutuhan jati diri pengimbang kebaharuan.
    • …
    corecore