9 research outputs found

    Kinerja Reflektor Cahaya dalam Mengoptimalisasi Pencahayaan Alami di Kelas Sekolah Budi Mulia

    Get PDF
    Sekolah SMA Budi Mulia memiliki bentuk bangunan memanjang dengan orientasi bukaan jendela langsung menghadap Timur dan Barat. Hal ini memiliki potensi bahwa ruang kelas akan mendapatkan sinar matahari langsung karena orientasi bukaan jendela sesuai dengan pergerakan matahari. Namun potensi ini belum digunakan secara maksimal pada SMA Budi Mulia, terlihat dari masih menggunakan pencahayaan buatan di sepanjang hari. Dalam penelitian ini peneliti ingin meningkatkan desain yang lebih efisien untuk optimalisasi pencahayaan alami dengan pemantul cahaya di kelas sekolah Budi Mulia. Bangunan yang menggunakan cahaya buatan dapat menambah pemakaian listrik, dengan adanya optimalisasi pencahayaan alami diharapkan dapat mengurangi pemakaian listrik yang berdampak pula pada lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menguji beberapa desain pemantul cahaya. Hasil menunjukkan adanya pemantul cahaya dapat mengoptimalkan pengguaan sinar matahari sebagai pencahayaan dalam ruang kelas

    Pemetaan Trayek Angkutan Umum Dan Fasilitas Sosial Berbasis Webgis (Studi Kasus Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten)

    Full text link
    Angkutan umum merupakan salah satu bagian dari transfortasi perkotaan maupun pedesaan yang telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat kota yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya.Objek penelitian ini yaitu berupa aplikasi sistem informasi tentang pemetaan trayek angkutan kota dan fasilitas sosial berbasis web dengan studi kasus di Kecamatan Rangkasbitung, Lebak Banten. Webgis adalah aplikasi sistem informasi geografis (SIG) yang terdistribusi dalam suatu jaringan komputer untuk mengintegrasikan dan menyebarluaskan informasi geografis secara visual pada World Wide Web. Webgis jika dibandingkan dengan desktop SIG menawarkan beberapa kelebihan seperti efesiensi biaya, efisiensi beban kerja sumber daya manusia untuk instalasi, pemeliharaan dan dukungan teknis, pemangkasan kurva pembelajaran untuk pengguna akhir dan keunggulan dalam hal integrasi data spasial dan data non spasial.Hasil penelitian ini berupa sebuah aplikasi SIG berbasis web yang menggunakan Google map API sebagai penyedia peta gratis yang akan diintegrasikan ke dalam website untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang baru pertama kali pergi ke Rangkasbitung agar bisa mengetahui rute/trayek angkutan kota yang sedang beroperasi dan juga mengetahui fasilitas sosial yang dilalui oleh rute angkot tersebut.Analisis dalam penelitian ini dibagi menjadi dua analisis yaitu trayek angkutan kota yang banyak melewati fasilitas sosial dan juga pengujian aplikasi SIG berbasis web, dengan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu pengujian validasi jarak trayek dan tarif angkot, pengujian aplikasi dengan web browser dan pengujian USAbilityKata Kunci : Transportasi, Angkutan Kota, Fasilitas Sosial, WebGIS ABSTRACKPublic transport is one part of the urban and rural transfortasi which has become a staple of urban society that can not be separated from the life of society in general.The object of this study in the form of information system applications on urban transportation route mapping and web-based social facilities with a case study in the District of Gecko, Banten. Web-based GIS (WebGIS) is the application of geographic information systems (GIS) are distributed in a computer network to integrate and disseminate geographic information visually on the World Wide Web. WebGIS compared to desktop GIS offers several advantages such as cost efficiency, the efficiency of the workload of human resources for the installation, maintenance and technical support, trimming the learning curve for end users and excellence in terms of the integration of spatial data and non-spatial data.The results of this study in the form of a web-based GIS applications that provide convenience to the people who first went to Gecko order to know the route / city transportation route running and also know the social facilities at the pass by the public transportation route.The analysis in this study is divided into two, namely the analysis of urban transportation route that passes many social facilities and also testing a web-based GIS applications, to be divided into three groups: validation testing distance routes and public transportation fare, with a web browser application testing and USAbility testin

    Pengembangan Produk Tempat Sampah Penghancur Plastik Berbasis Green Technology

    Get PDF
    – Inovasi merupakan aspek kunci yang mendorong suatu Perusahaan semakin berkembang dan tetap bertahan dalam ketatnya persaingan di pasar. Seiringan dengan perkembangan teknologi yang revolusioner, menimbulkan adanya kebutuhan akan produk-produk dengan kemampuan yang mutakhir, oleh karena itu dibutuhan pola pikir yang kreatif dan berorientasi pada kreativitas bagi para Perusahaan untuk tetap mempertahankan kedudukannya di persaingan pasar. Dalam upaya menghasilkan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi, diperlukan perencanaan dan pengembangan produk yang komprehensif, selain itu juga diharapkan memiliki manfaat yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi kelestarian lingkungan. Salah satu orientasi yang ditujukan pada Perusahaan saat ini ialah mengembangkan Green Technology yang merujuk pada pembangunan dan aplikasi produk, peralatan serta sistem untuk memelihara alam sekitar dan meminimumkan dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh manusia. Pada penelitian ini, dilakukan perencanaan dan pengembangan produk tempat sampah penghancur plastik ramah lingkungan bertenaga mekanik, dengan sensor elektrik yang mampu mendeteksi ketinggian sampah agar tidak menumpuk. Alur penelitian dilakukan mulai dari pencarian dan pengumpulan ide produk, penyaringan ide produk yang feasible dan berpotensi menguntungkan, pembuatan prototipe produk, hingga analisis ekonomi dari produk yang akan dikembangkan. Tempat sampah penghancur sampah yang ramah lingkungan ini diberi nama Trade (Trash Destroyer)

    Mapping genomic loci implicates genes and synaptic biology in schizophrenia

    Get PDF
    Schizophrenia has a heritability of 60–80%1, much of which is attributable to common risk alleles. Here, in a two-stage genome-wide association study of up to 76,755 individuals with schizophrenia and 243,649 control individuals, we report common variant associations at 287 distinct genomic loci. Associations were concentrated in genes that are expressed in excitatory and inhibitory neurons of the central nervous system, but not in other tissues or cell types. Using fine-mapping and functional genomic data, we identify 120 genes (106 protein-coding) that are likely to underpin associations at some of these loci, including 16 genes with credible causal non-synonymous or untranslated region variation. We also implicate fundamental processes related to neuronal function, including synaptic organization, differentiation and transmission. Fine-mapped candidates were enriched for genes associated with rare disruptive coding variants in people with schizophrenia, including the glutamate receptor subunit GRIN2A and transcription factor SP4, and were also enriched for genes implicated by such variants in neurodevelopmental disorders. We identify biological processes relevant to schizophrenia pathophysiology; show convergence of common and rare variant associations in schizophrenia and neurodevelopmental disorders; and provide a resource of prioritized genes and variants to advance mechanistic studies

    Mapping genomic loci implicates genes and synaptic biology in schizophrenia

    No full text
    Schizophrenia has a heritability of 60-80%1, much of which is attributable to common risk alleles. Here, in a two-stage genome-wide association study of up to 76,755 individuals with schizophrenia and 243,649 control individuals, we report common variant associations at 287 distinct genomic loci. Associations were concentrated in genes that are expressed in excitatory and inhibitory neurons of the central nervous system, but not in other tissues or cell types. Using fine-mapping and functional genomic data, we identify 120 genes (106 protein-coding) that are likely to underpin associations at some of these loci, including 16 genes with credible causal non-synonymous or untranslated region variation. We also implicate fundamental processes related to neuronal function, including synaptic organization, differentiation and transmission. Fine-mapped candidates were enriched for genes associated with rare disruptive coding variants in people with schizophrenia, including the glutamate receptor subunit GRIN2A and transcription factor SP4, and were also enriched for genes implicated by such variants in neurodevelopmental disorders. We identify biological processes relevant to schizophrenia pathophysiology; show convergence of common and rare variant associations in schizophrenia and neurodevelopmental disorders; and provide a resource of prioritized genes and variants to advance mechanistic studies.11Nsciescopu
    corecore