6 research outputs found

    Survei Perkembangan Olahraga Tradisional di Kabupaten Tuban

    Get PDF
    Abstrak Olahraga tradisional merupakan permainan rakyat yang berkembang dirakyat. Olahraga tradisional adalah suatu kultur budaya yang menjadi ciri khas suatu Negara. Pada masa sekarang ini dimana generasi sekarang lebih menyukai media sosial atau dunia IT dibandingkan dengan bermain olahraga tradisional. kejadian ini sungguh mengkhawatirkan untuk generasi selanjutnya karena jika anak muda sekarang kurang berpartisipasi bahkan bersikap acuh terhadap olahraga tradisional maka kemungkinan terburuk yaitu hilangnya permainan khas Negara ini. Di Kabupaten Tuban olahraga tradisional berkembang ketika masyarakat pesisir utara mengadakan lomba siapa yang menang akan mendapatkan ikan yang di kenal dengan sebutan gulat pathol, dari hal itu Kabupaten Tuban mulai mengembangkan olahraga tradisional. Ada beberapa cabang olahraga tradisional yang berkembang di Tuban yaitu, gobak sodor, sumpitan, dagongan, terompah panjang, egrang, tarik tambang, nyunggi tampah, dan balap karun dan ada juga pencak dor serta gulat pathol yang menjadi ikon di Kabupaten Tuban. Perkembangan olahraga tradisional bisa dikatakan baik karena di lihat dari prestasi yang diperoleh, Kabupaten Tuban di Tahun 2016 sumpitan menjadi juara harapan I, tapi di tahun 2018 olahraga sumpitan mendapat juara III tingkat Nasional. Dan olahraga gulat pathol meraih juara I tingkat nasional selanjutnya mewakili Indonesia di vestifal olahraga tradisional di Malaysia. Kata Kunci : Olahraga tradisional, perkembangan, Kabupaten Tuban

    Survei Perkembangan Olahraga Tradisional di Kabupaten Tuban

    Get PDF
    Abstrak Olahraga tradisional merupakan permainan rakyat yang berkembang dirakyat. Olahraga tradisional adalah suatu kultur budaya yang menjadi ciri khas suatu Negara. Pada masa sekarang ini dimana generasi sekarang lebih menyukai media sosial atau dunia IT dibandingkan dengan bermain olahraga tradisional. kejadian ini sungguh mengkhawatirkan untuk generasi selanjutnya karena jika anak muda sekarang kurang berpartisipasi bahkan bersikap acuh terhadap olahraga tradisional maka kemungkinan terburuk yaitu hilangnya permainan khas Negara ini. Di Kabupaten Tuban olahraga tradisional berkembang ketika masyarakat pesisir utara mengadakan lomba siapa yang menang akan mendapatkan ikan yang di kenal dengan sebutan gulat pathol, dari hal itu Kabupaten Tuban mulai mengembangkan olahraga tradisional. Ada beberapa cabang olahraga tradisional yang berkembang di Tuban yaitu, gobak sodor, sumpitan, dagongan, terompah panjang, egrang, tarik tambang, nyunggi tampah, dan balap karun dan ada juga pencak dor serta gulat pathol yang menjadi ikon di Kabupaten Tuban. Perkembangan olahraga tradisional bisa dikatakan baik karena di lihat dari prestasi yang diperoleh, Kabupaten Tuban di Tahun 2016 sumpitan menjadi juara harapan I, tapi di tahun 2018 olahraga sumpitan mendapat juara III tingkat Nasional. Dan olahraga gulat pathol meraih juara I tingkat nasional selanjutnya mewakili Indonesia di vestifal olahraga tradisional di Malaysia. Kata Kunci : Olahraga tradisional, perkembangan, Kabupaten Tuban

    PENGARUH REGULATOR TEGANGAN TERHADAP PERBAIKAN TEGANGAN PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV PENYULANG PURWODADI 10

    Get PDF
    Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi, semakin berkembang pula kebutuhan daya listrik pada masyarakat baik yang tinggal di pedesaan dan perkotaan dan hal ini dapat berdampak kepada mutu tegangan pelayanan yang nilainya dibawah standar pelayanan yang ditentukan. Faktor yang mempengaruhi sehingga masalah tegangan ini dianggap lebih penting dibanding dengan kualitas listrik yang lain adalah dampak tegangan yang tidak memenuhi standar akan merugikan kedua belah pihak ,baik penyedia maupun pemakai tenaga listrik bahkan juga produsen alat listrik. Tulisan ini merupakan analisis tentang kualitas tegangan pelayanan pada jaringan tegangan menengah 20 KV yang dicatu dari penyulang Purwodadi 10 atau yang biasa disebut PWI 10 Gardu Induk 150/20 KV dan usaha untuk memperbaiki kualitas tegangan pelayanan tersebut sehingga memenuhi standar pelayana

    Uji Toksisitas Merkuri (Hg) Terhadap Mortalitas Dan Gambaran Histologi Insang Ikan Wader Cakul (Puntius Binotatus) Dalam Skala Laboratorium

    No full text
    Enzim L-Asparaginase adalah enzim yang dapat menghidrolisis asparagin menjadi asam aspartat dan amonia dengan memutus ikatan amida. Enzim L-Asparaginase dapat digunakan untuk obat leukimia dan menurunkan akrilamid pada makanan. Enzim L-Asparaginase diisolasi dari mikroorganisme yaitu bakteri yang diambil dari endofit mangrove yaitu mangrove Avicennia marina yang berasal dari pantai Bajul Mati Malang. Pengambilan sampel dilakukan di daerah Bajul Mati Malang dikarenakan belum banyak data yang diambil didaerah tersebut mengenai isolasi dan identifikasi bakteri endofit penghasil enzim L-Asparaginase. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan, Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Laboratorium Genetik dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2016 – April 2017. Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah untuk mendapatkan spesies bakteri edofit mangrove dari buah mangrove Avicennia marina yang dapat menghasilkan enzim L-Asparaginase. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu preparasi sampel, pembuatan media LBA (Luria Bertani Agar), penanaman, purifikasi dengan metode streak plate, kultivasi ke agar miring, skrining enzim, identifikasi bakteri secara molekuler dan konfirmasi gram untuk morfologi bakteri. Bakteri endofit yang di isolasi dari buah mangrove Avicennia marina didapatkan empat isolat bakteri yang dimana isolat tersebut didapatkan masing masing dari pengenceran 10-3(BAM3), 10-4(BAM4), 10-5(BAM5), 10-6(BAM6). Bakteri yang positif paling tinggi pada isolat 10-6(BAM6). Isolat yang positif penghasil enzim L-Asparaginase adalah 10-6(BAM6) kemudian dilakukan identifikasi menggunakan skuensing 16S rRNA dan untuk mengetahui kekerabatannya menggunakan aplikasi NCBI Blast. Bakteri yang didapatkan adalah bakteri yang memiliki kekerabatan dengan Klebsiella sp. dengan tingkat kekerabatan pada NCBI Blast query cover 99% dan ident 99%, dan hasil analisis kekerabatan dengan pohon filogenik juga menunjukan kekerabatan terdekat dengan Klebsiella pneumoniae, sehingga isolat bakteri BAM6 diberi nama Klebsiella sp. UB . Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan optimasi produksi dan uji kuantitatif

    Shear Strengthening Behavior of Reinforced Concrete Beam Using Non-Stressing Strands

    Get PDF
    Increasing the capacity of structures especially bridges can be done by various methods, one of them is by strengthening. Strengthening using strands has been used in various constructions. However, strengthening in reinforced concrete beams has not been done much because it will have many difficulties in the implementation. The focus of this research is shear strengthening using non-stressing strands.  Strand is attached to the beam with epoxy. In certain intervals, strands are also anchored on the vertical side of the beam with U-shaped reinforcing steel. The basis of the research is experimental testing in the laboratory. The test specimens have consisted of a specimen without strengthening (BU-Normal) and 2 specimens with strengthening (BU-SV1 and BU-SV2). Dimensions of specimens are 250mm x 400mm x 1700 mm. In the laboratory, all specimens are loaded by a monotonic static load until collapse conditions. The results of the loading test at yield condition show that BU-SV1 and BU-SV2 can increase shear capacity respectively by 13.735% and 10.300% when compared to beams without strengthening (BU-Normal). Whereas at the collapse condition, BU-SV1 and BU-SV2 can increase shear capacities respectively by 34.886% and 25.360% when compared to beams without strengthening (BU-Normal)
    corecore