84 research outputs found
Psychology of Voice: A Meta-Analytic Review Aplikasi dalam Keadilan Proses Pelayanan dan Kebijakan Publik
Keadilan prosedural merupakan salah satu bentuk keadilan yang lebih menekankan proses yang
dilalui daripada hasil yang dicapai. Riset mutakhir tentang keadilan prosedural banyak didasarkan pada
kesempatan menyuarakan pendapat yang didefinisikan sebagai kesempatan untuk menyampaikan
informasi yang berkaitan dengan suatu keputusan.
Artikel ini menyajikan deskripsi studi meta analisis dari penelitian-penelitian survey maupun
eksperimen tentang efek dari kesempatan untuk mengemukakan pendapat pada proses yang adil. Review
hasil-hasil penelitian berasal dari 27 studi yang diambil dari 16 artikel jurnal “Aplikasi-Psikologi Sosial
dan Kepribadian maupun jurnal-jurnal Pengambilan Keputusan”, dengan mengkaji suatu kondisi yang
memberikan kesempatan menyampaikan pendapat (voice) dan kondisi yang tidak memberikan
kesempatan menyampaikan pendapat (no-voice) pada prosedur yang mempertimbangkan unsur
keadilan.
Berdasarkan informasi yang tersedia dalam studi-studi primer tentang hubungan antara efek
suara terhadap keadilan prosedural dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
kesempatan menyampaikan suara dan keadilan prosedural. Korelasi populasi yang sesungguhnya (ρ)
setelah dikoreksi oleh kesalahan pengukuran diestimasikan sebesar 0,658; varians populasi sebesar
0,055 dan standar deviasi (SD) sebesar 0,23. Interval kepercayaan 95 % dengan batas penerimaan
antara 0,20 < ρ < 1,12; sementara nilai ρ sebesar 0,658 berarti juga masuk dalam daerah batas interval
untuk diterima. Berdasarkan interval kepercayaan 95 % dengan daerah penerimaan untuk nilai ř yaitu
antara 0,14 < ř < 0,88; sementara nilai korelasi populasi setelah dikoreksi dengan jumlah sampel atau ř
sebesar 0,51; varians σ2r sebesar 0,036 dan standar deviasi sebesar 0,19. Maka nilai ř masuk dalam
daerah batas interval untuk bisa diterima. Perbedaan variasi korelasi pada beberapa penelitian dalam
studi meta-analisis ini dapat disebabkan antara lain karena kesalahan dalam pengambilan sampel
sebesar 9,34 % dan kesalahan dalam pengukuran variabel independen maupun dependen sebesar 0,94
%.
Kajian penelitian tentang efek suara ini menunjukkan hubungan yang positif dengan keadilan
prosedural. Prosedur yang adil akan memberikan kesempatan kepada fihak-fihak yang terkait untuk
dapat mengemukakan pendapatnya baik dikarenakan minat pribadi maupun menyuarakan nilai-nilai
kelompok. Prosedur yang adil termasuk didalamnya adalah prosedur untuk menegakkan keputusan,
kebijakan publik secara adil maupun dalam proses pemberian layanan jasa kepada konsumen. Aplikasi
dari studi meta analisis ini adalah ditemukan dalam beberapa situasi penelitian seperti pada masyarakat
sipil yang menjalani proses peradilan, hubungan antara pimpinan dan karyawan, prosedur pelayanan
pendidikan di perguruan tinggi, pelayanan kesehatan maupun keadilan dalam proses seleksi
menggunakan asesmen psikologi.
Aplikasi lain dari studi meta-analisis ini dapat digunakan untuk mengkaji proses penegakan
kebijakan publik yang berorientasi pada kemauan untuk mendengarkan suara maupun memberikan
kesempatan menyampaikan pendapat dari berbagai fihak maupun elemen yang berkepentingan dalam
masyarakat sehingga dapat meminimalkan konflik dan mewujudkan perdamaian, mencapai tujuan
bersama yang lebih utama
Terapi Pijat Oriental: Budaya Harmonisasi Fisik dan Psikis
Terapi pijat oriental yang selama ini dikenal di budaya Timur sebagai alternatif terapi dalam pencegahan dan pemulihan keluhan fisik memiliki keterkaitan erat dalam berbagai proses kejiwaan yang dialami manusia
Artikel tulisan ini bertujuan memahami keberadaan terapi pijat sebagai tradisi dari berbagai budaya yang dikembangkan dalam rangka harmonisasi keseimbangan aspek fisiologis dan psikis. Telaah studi disarikan dari pendekatan kualitatif yaitu wawancara dan observasi terhadap dua informan yang telah memiliki pengalaman dan berprofesi sebagai terapis pijat refleksi.
Hasil kajian dari tulisan ini diharapkan dapat memberikan alternatif pendekatan dalam proses asesmen dan terapi psikis, yang berawal dari keluhan fisiologis serta sesuai dengan konteks budaya di Indonesia pada khususnya
Family as a Source of Happiness and Achievement: Indigenous Psychology
Happiness is the affection felt by humans. Sometimes happiness can not be defined in words but can be felt strongly. Happiness can also be derived from a human point of view of representing the world. This point of view can be influenced by education and experience that comes from the cultural environment where adolescents grow up and develop. In Indonesia, especially young people on the island of Java, much influenced by Javanese culture and Islamic religion which is majority embraced by the Java community. Research carried out by providing an open ended questionnaire to 259 students aged adolescents who live in Surakarta, Central Java, Indonesia. Data were analyzed by categorizing the themes of the data obtained from the open ended questionnaire.
The results showed that the important events that make teenagers happy is when they gather with family and hanging out with friends. When they reach certain goals such as achievement or graduate school exams and won the competition is also a happy event because teens can make parents feel proud of them.Together with family make the teens feel happy, close, and loved by the family. The success achieved can make teens feel happy because they can give pride to their parents. Difficulties that are commonly experienced by teenagers is the difficulty in doing in school tasks, when they have to reach certain targets, the difficulty of managing themselves, difficulties in social interaction and also financial difficulties. Families, especially parents is the figure who most responsible for providing support, motivation and advice to teenagers. Support, motivation, advice and prayer was given by parents is also an important source of happiness and achievement
Revitalisasi Sektor Pertanian: Pengembangan Kualitas SDM Pada Budaya Agraris
Ketika harga beras merambat naik, menjadi suatu kenyataan ironis bagi Indonesia yang
memiliki potensi dan budaya agraris. Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM di bidang
pertanian, yang menjadi faktor penting dalam peningkatan produktivitas pertanian luput ataupun
kurang menjadi perhatian banyak fihak. Di sisi lain angka pengangguran masih cukup tinggi, karena
angkatan kerja dari daerah pertanian lebih memiliki orientasi bekerja sebagai pegawai negeri
maupun pekerja pabrik. Kebijakan yang cenderung dominan pada industrialisasi yang bergantung
pada bahan baku impor, secara tanpa disadari telah meminggirkan sektor pertanian. Menjadi petani
yang profesional dan berkualitas terlewatkan dalam pengembangan SDM di Indonesia disertai
dengan minimnya informasi, maupun kurikulum pendidikan yang menerangkan tentang arah industri
pertanian yang akan dicapai bersama, melakukan sinergi industri pertanian dengan pertanian
tradisional yang sering identik dengan produktivitas rendah, kualitas SDM maupun kepemilikan
modal yang terbatas.
Artikel ini bertujuan mengkaji serta melakukan konfirmasi data empiris yang berasal dari
188 daftar riwayat hidup maupun hasil assesmen psikologis lulusan sekolah menengah atas maupun
kejuruan, serta program diploma di wilayah karesidenan Surakarta (Klaten, Sukoharjo,
Karanganyar, Surakarta, dan Boyolali) yang merupakan daerah dengan kultur agraris. Kajian
difokuskan pada latar belakang pendidikan, pekerjaan orang tua, ketrampilan maupun potensi yang
dimiliki, profil kepribadian serta orientasi nilai hidup yang berarti di kalangan generasi muda di
daerah agraris. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif serta pemaparan hasil statistik
deskriptif Hasil kajian ini secara umum menunjukkan minimnya pengembangan ketrampilan dan
kualitas sikap kerja kalangan generasi muda angkatan kerja pada masyarakat dengan latar belakang
budaya agraris. Peran profesi psikologi dalam melakukan pendampingan untuk pengembangan
profesi petani yang berkualitas sesuai kultur budaya dapat ditindaklanjuti melalui proses asesmen
psikologis yang kontekstual secara kultural yang dapat diteruskan dalam bentuk intervensi
informasi-edukasi, rancangan program pelatihan bagi para petani maupun generasi muda di daerah
pertanian
Kristal Air Jernih Hexagonal Cerminan Prestasi Kelompok Sosial: Tinjauan Psikologi Islam dan Indigenous
Masyarakat Indonesia dikenal dalam struktur budaya kolektivistik, dimana kelompok-kelompok sosial memegang perang penting dalam berbagai sendi kehidupan. Beberapa permasalahan terjadi dalam beberapa kelompok-kelompok sosial di Indonesia, seperti konflik intra dan inter kelompok, ketidakpedulian pemimpin kelompok maupun minimnya prestasi kelompok sosial. Sebuah Pepatah dalam budaya Jawa menjelaskan tentang fenomena kelompok sosial yaitu “Entuk Iwake ora Buthek Banyune” ketika sebuah kelompok dapat mencapai tujuan bersama tanpa menimbulkan kekeruhan ataupun konflik sosial dalam kelompok itu.
Penelitian ini dilakukan dengan studi eksperimen kepada delapan kelompok mahasiswa, dengan total partisipan penelitian 360 mahasiswa. Pemberian tugas untuk pengambilan beda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok–kelompok dengan ikatan kuat, yaitu kelompok yang memiliki pemimpin yang memiliki kepedulian, adanya autonomi tugas dan berada dalam situasi tanpa tekanan kelompok, namun mempunyai persyaratan-persyaratan dalam pencapaian suatu tugas adalah kelompok yang dapat menunjukkan performansi terbaik.Sebagaimana ikatan hexagonal Kristal air yang Bening/Jernih.Dalam kajian Islam air memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup." (Q.S. Al Anbiya:30). Menjadi kelompok sosial yang”hidup” dari susunan ikatan kristal air, yaitu seperti kelompok sosial yang terdiri dari ikatan individu-individu yang baik pula. Belajar dari Kristal air yang hexagonal dan Jernih pun menjadi cerminan dalam ilmu-ilmu sosial untuk mewujudkan kelompok-kelompok sosial yang mampu menunjukkan performansi sosial terbaik
Health and happiness: Understanding Indonesian context
Every man has the purpose of life to acquire happiness, success, and welfare either physically or psychologically. Being health can help people to achieve the dreams toward a successful life and wealthy. The achievement of a successful and prosperous condition through the long processes and it is a very meaningful human life experience that could be examined scientifically.Problems in the field of health, psychologically also related with the issue of the achievement of performance, achievements, or in other words related with the problem of achieving success and prosperity.Research was done using qualitative approach by giving an open-ended questionnaire (composed by Moordiningsih, 2013) to 482 participants in the region of central Java, Indonesia. Data analysis was held by conducting data categorization and content analysis. The result showed that good health in Javanese family is an important element that determine happiness in family, otherwise the state of family members that experiencing pain, getting ill, perceived overburden and make stress for family. Family support is an important factor in achieving happiness in the family. Efforts to reach an healthy condition on Indonesian people (Central Java) are using massage (pijat), bekam therapy, scrapings (kerokan), drink Jamu (Javanese herbal medicines such as ginger), and sharing ( ngudarasa ) with the people those who are trusted
Pembelajaran Regulasi Diri Pada Santri Di Pondok Pesantren Modern
Pembelajaran regulasi diri adalah proses kegiatan belajar yang diatur,
dikelola dan dikontrol oleh diri sendiri untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal
ini yang hendak diteliti adalah pembelajaran regulasi diri pada santri, yang
dimaksud dengan santri adalah siswa atau pelajar yang belajar dan tinggal di
pondok pesantren. Santri diharapkan memiliki suatu kemampuan dan aktivitas
untuk mengarahkan atau mengontrol proses tersebut. Kemampuan tersebut sering
disebut dengan regulasi diri (self regulation).
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan
pembelajaran regulasi diri pada santri di Pondok Pesantren Modern. Informan
utama dalam penelitian ini adalah remaja berusia 13-15 tahun, santri yang sedang
menempuh pendidikan dan tinggal di Pondok Pesantren Modern minimal selama
enam bulan. Metode pengambilan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner terbuka dan wawancara.
Hasil menunjukkan bahwa cara santri menyesuaikan diri dengan
lingkungan pondok pesantren cenderung menyesuaikan terhadap kesulitan yang
dihadapi dan mengubahnya menjadi tantangan. Dalam mengatasi masalah belajar
santri mengoptimalkan kemampuan dan menggunakan strategi untuk membantu
belajarnya. Kemudian masing-masing santri memiliki srategi belajar yang
berbeda-beda untuk membantu belajarnya. Selain itu, untuk mengatasi pengaruh
teman dan lingkungan, santri cenderung menjaga dan mengontrol diri dalam
berteman. Ketika melakukan kesalahan, santri cenderung mengevaluasi diri dan
memperbaiki diri atas kesalahan yang telah diperbuat. Santri juga mendapat
keuntungan ketika mampu meregulasi diri dengan baik yakni merasa senang,
tenang dan nyaman serta dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, menjadi
disiplin, memiliki waktu luang yang bermanfaat. Sedangkan kerugian yang
didapatkan santri ketika kurang mampu meregulasi diri dengan baik ialah merasa
menyesal dan kecewa, selain itu santri memiliki pekerjaan yang tertunda, waktu
luang yang sia-sia dan prestasi santri menjadi turun
Impian Tentang Sukses Pada Remaja Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten
Impian yang dibangun seseorang mempunyai kekuatan yang sangat besar.
Bahkan kekuatan tersebut mampu mengubah peradaban hanya karena sebuah
impian. Terbentuknya impian dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
adalah latar belakang pendidikan.Seperti yang ada di Desa Balerante, Kecamatan
Kemalang, Kabupaten Klaten yang memiliki kesadaran berpendidikan kurang.
Banyaknya adat yang berkembang bahwa orang tua hanya punya kewajiban untuk
menikahkan anaknya, memberikan lahan untuk bekal hidup bersama pasangannya
kelak. Pada umumnya remaja dituntut untuk menempuh pendidikan setinggi
mungkin, Permasalahannya adalah apakah remaja Desa Balerante, Kecamatan
Kemalang, Kabupaten Klaten mempunyai impian untuk mengubah keadaan Desa
dirinya agar hidupnya lebih baik dibandingkan orang tuanya. Tujuan penelitian ini
adalah untuk memahami dan mendiskripsikan impian tentang sukses pada remaja
Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Ada pun
informan adalah remaja desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten
berjumlah 12 yang memiliki rentang usia 15-18 tahun. Dimana remaja tersebut
terbagi menjadi 3 golongan yaitu, remaja yang masih menempuh pendidikan
formal, remaja putus sekolah dan remaja yang sudah menikah.Ala tpengumpulan
data yang digunakan menggunakan teknik wawancara informal, yang didukung
dengan observasi narrative recording serta dokumentasi.Teknik analisis data
menggunakan prosedur yang dikemukakan oleh Cresswell (2010)
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan berpengaruh dengan impian tentang
sukses pada remaja Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Informan yang masih menempuh pendidikan formal cenderung mempunyai
impian yang lebih luas dan berorientasi pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Berbeda dengan informan yang putus sekolah dan sudah menikah mempunyai
impian yang lingkupnya berada pada Desa Balerante. Di samping itu dalam
penelitian ini ditemukan pemahaman remaja bahwa melihat kesuksesan itu tidak
hanya sukses dalam hal materi, melainkan kesuksesan individu kurang lengkap
jika tidak bias bermanfaat untuk orang-orang disekitarnya
- …