2 research outputs found

    Integrasi Variable Acceptance Sampling dan Kebijakan Perawatan dengan menggunakan Process Capability Index

    Get PDF
    Kualitas dan perawatan memiliki peran yang sangat penting dalam sistem manufaktur. Dalam proses produksi, terdapat situasi dimana kualitas secara langsung dipengaruhi oleh degradasi sistem produksi. Informasi kualitas produk yang dihasilkan oleh sistem produksi dapat dijadikan umpan balik untuk menentukan kebijakan perawatan. Sejauh yang diketahui, penelitian mengenai integrasi kualitas dan perawatan banyak menggunakan quality control berupa inspeksi 100%. Banyak literatur menyebutkan bahwa sampling inspection lebih murah dan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan inspeksi 100%. Dengan tingkat proteksi yang sama, variable acceptance sampling membutuhkan jumlah sampel yang lebih sedikit dan data yang diperoleh memiliki informasi yang lebih banyak tentang proses manufaktur atau lot dibandingkan data attribute. Penelitian ini mencoba untuk memodelkan integrasi antara variable acceptance sampling dan kebijakan perawatan. Pada model variable acceptance sampling digunakan pendekatan exact sampling distribution dengan menggunakan process capability index berupa actual capability yaitu Cpk. Tujuan utama model integrasi ini adalah menentukan threshold Cpk yang digunakan untuk menentukan kebijakan perawatan. Berdasarkan jumlah sampel dan nilai kritis penerimaan yang diperoleh sesuai persyaratan capability process yang berlaku di perusahaan, serta dengan mempertimbangkan nilai probabilitas penerimaan lot maka akan ditentukan ambang batas untuk dilakukan kebijakan perawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk kondisi existing process kebijakan perawatan akan dilakukan ketika Cpk < 1.0, untuk kondisi new process atau existing process pada keamanan, kekuatan atau parameter kritis yaitu ketika Cpk < 1.3 dan untuk kondisi new process pada keamanan, kekuatan atau parameter kritis yaitu ketika Cpk < 1.4. Pada bagian akhir, percobaan numerik diberikan untuk mengilustrasikan implementasi dari model yang diusulkan. Model ini dapat digunakan untuk menentukan kebijakan PM untuk suatu mesin yang memiliki output dengan tingkat spesifikasi tertentu. ======================================================================================================== Quality and maintenance have very important role in the manufacturing system. In the production process, there are situations where quality is directly affected by the degradation of the production system. Infor mation of products quality which produced by production system can be used as feedback to determine the maintenance policy. As far as is known, research on integration of quality and maintenance widely used quality control with 100% inspection. Many litera tures mentioned that sampling inspection is cheaper and easier to perform than 100% inspection. With the same level of protection, the variable acceptance sampling requires fewer samples and the variable data have more information about the manufacturing p rocess or lot than the attribute data. This research tries to make integration model of variable acceptance sampling and maintenance policy. In the variable acceptance sampling model used exact sampling distribution approach based on process capability ind ex ie actual capability index, Cpk. The main purpose of this integration model is to determine the threshold of Cpk which used to determine the maintenance policy. Based on the number of samples and the critical acceptance value which obtained according to the capability process requirements in the company, and consider of the probability of accepting the product will be determined threshold for maintenance policy. The result of this research shows that for the condition of existing process, maintenance pol icy will be perform when Cpk <1.0, for the condition of new process or existing process on safety, strength or critical parameter when Cpk <1.3 and for condition of new process on safety, strength or critical parameter when Cpk <1.4. Finally, numerical exp eriments are given to illustrate the implementation of the proposed model. This model can be used to determine the PM policy for a machine that has output with a certain level of specification
    corecore