114 research outputs found

    Peningkatan Produksi Pengrajin Batu Bata Melalui Perbaikan Proses Pencetakan

    Get PDF
    The purpose of this study is to improve theproduction process of brick craftsmen. Brick production processconsists of four stages: printing, drying, burning, and cooling. Ofthe four stages, which will be completed in this research is theprocess of printing bricks. The printing process still uses simpleequipment that is a rectangular wooden beam with a size of 20cm x 10 cm x 5 cm. The printing process includes: preparation ofraw materials by hoeing the soil, making the dough by tramplingto the shape of a paste, printing using a printing tool. For thismethod, for 4 people craftsmen can print bricks as much as 2,000pieces / day (8 hours work / day). The number of bricks is idealfor once combustion of 40,000 pieces. For reach that amount ittakes 20 days. The method applied in improving the productionprocess of brick craftsmen is the application of brick machine.The operation of the brick printing machine requires 4 personswith their respective functions: 1 person to insert the soil into theprinting machine, 1 person to cut the brick bar, 1 person to movethe bricks from the printing machine, 1 person to bring thebricks to the drying place. Based on the result of the test, it isconcluded that by using the brick machine, the dough making iseasier and shorter, the production capacity increased to 6,780bricks / day, the time required for the production of 40,000 piecesof bricks is 6 days

    Pendampingan Peningkatan Kualitas Batu Bata dengan Limbah Sekam Padi pada Kelompok Pengrajin di Desa Domas Trowulan Mojokerto

    Get PDF
    Lahan pertanian yang sangat luas di daerah mitra mengakibatkan melimpahnya limbah pertanian khususnya sekam padi. Penggunaan limbah sekam padi pada jumlah tertentu, cenderung dapat meningkatkan kuat tekan. Semakin mahalnya tanah liat sebagai bahan baku pembuatan batu bata menjadi salah satu permasalahan yang dialami oleh mitra saat ini. Selain itu permasalahan lain yaitu kurangnya pengetahuan dan keahlian dalam teknologi bahan bangunan yang berpengaruh terhadap kualitas batu bata yang diproduksi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melakukan pendampingan pada mitra kelompok pengrajin batu bata Desa Domas dalam peningkatan kualitas batu bata melalui penggunaan limbah sekam padi. Kegiatan pendampingan dilakukan dengan melaksanakan penyuluhan teknologi bahan bangunan limbah sekam padi sebagai pengganti tanah liat dan pelatihan penggunaan limbah sekam padi dalam meningkatkan kualitas batu bata yang diproduksi. Manfaat yang diperoleh masyarakat dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya keterampilan dan pengetahuan dalam memproduksi batu bata yang memanfaatkan limbah sekam padi sebagai pengganti tanah liat, meningkatnya kualitas batu bata yang dihasilkan, dan penghematan alokasi biaya produksi

    PENERAPAN MESIN PEMBUAT ADONAN TANAH LIAT PADA KELOMPOK PENGRAJIN BATU BATU DESA KULO KABUPATEN SIDRAP SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    In general, this activity aims to improve the production system used in the brick industry in South Sulawesi, particularlyin the Kulo Village, Kulo District, Sidrap Regency. Specifically the purpose of this activity is to facilitate the process ofmaking bricks, reduce the workload of craftsmen. The main problem experienced by brick craftsmen in Kulo Village,Kulo District, Sidrap Regency is the process of making dough, molding, and burning bricks. The process of makingdough, and printing is done traditionally using a very simple tool. Therefore the solution offered by the PKM team tosolve the craftsman's problem is to improve the process of making dough, and molding bricks. This is done by designingand making brick making machines, which will then be used by craftsmen. To achieve this, PKM activities include: (1)Preparation of materials and tools, (2) Designing, (3) Manufacturing and Testing, (4) Implementation. The resultsobtained from these activities are made by printing machines that can be used to make dough, and print bricks. Thisactivity has also been disseminated online through makassar terkini.id

    PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PENGRAJIN BATU BATA MELALUI PERBAIKAN ALAT PENCETAK BATU BATA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini ialah untuk meningkatkan kapasitas produksi pengrajin batu bata. Prosespencetakan masih manggunakan peralatan sederhana yaitu balok kayu berbentuk empat persegipanjang dengan ukuran 20 cm x 10 cm x 5 cm. Proses pencetakan meliputi: penyiapan bahanbaku dengan cara mencangkul tanah, pembuatan adonan dengan cara menginjak-injak hinggaberbentuk pasta, pencetakan dengan menggunakan alat cetak balok kayu. Dengan motedetersebut, untuk 4 orang pengrajin mampu mencetak batu-bata sebanyak 2.000 buah/hari (8 jam).Jumlah batu bata yang ideal untuk sekali pembakaran yaitu 40.000 buah. Untuk mencapaijumlah tersebut maka dibutuhkan waktu paling sedikit 20 hari. Metode yang diterapkan dalammemperbaiki proses pencetakan batu bata yaitu penerapan mesin pencetak batu bata. Untukmencapai tujuan tersebut maka penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap yaituperancangan, pembuatan komponen-komponen, perakitan komponen-komponen, pengujian danperbaikan. Penggunaan alat tersebut membutuhkan 4 orang dengan fungsi masing-masing: 1orang untuk memasukkan tanah ke dalam mesin pencetak, 1 orang untuk memotong batu batabatangan, 1 orang untuk memindahkan batu bata dari mesin pencetak, 1 orang untuk membawabatu-bata ke tempat pengeringan. Berdasarkan dengan hasil pengujian yang dilakukandisimpulkan bahwa dengan menggunakan mesin pencetak batu bata tersebut maka pembuatanadonan lebih mudah dan lebih singkat karena proses pembuatan adonan dan pencetakan batubata dilakukan pada mesin yang sama, kapasitas produksi meningkat menjadi 6.800 buah batubata/hari, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk produksi batu bata 40.000 buah yaitu 6 hari.Kata kunci: adonan, batu bata, kapasitas,produksi,  mesin pencetak

    RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG BATU BATA SISTEM OTOMATIS MENGGUNAKAN AKTUATOR PNEUMATIK

    Get PDF
    The purpose of this study is to develop brick cutting machine using pneumatic actuators in order to improve the way to cutbrick effectively. The machine developed in this study consist of an input stage, five cutting wires to cut the brick, a bottom plate,two actuator pneumatics to move the cutting wires and the plate, and a controller and instrumentation system. The mechanicalsystem of the machine was design based on mechanic of material analysis and the controller system was design based on the need ofthe machine. Examinations of drivers and actuators revealed that he brick cutting machine worked effectively

    Analisis Postur Kerja dan Re-desain Fasilitas Kerja pada Pengrajin Batu Bata di Kelurahan Kalase’rena Kec. Bontonompo Kab. Gowa

    Get PDF
    Sikap kerja tidak ergonomis pada pengrajin batu bata merupakan posisi kerja tidak alamiah yang diakibatkan oleh letak fasilitas kerja yang tidak sesuai dengan antropometri pekerja. Postur kerja tidak alamiah misalnya postur kerja yang selalu berdiri, jongkok, dan membungkuk, dalam waktu lama yang menyebabkan ketidaknyamanan dan berisiko menyebabkan Musculosceletal Disorder. Tujuan penelitian ini menganalisis postur kerja dengan metode RULA dan melakukan re-desain fasilitas kerja dengan pengukuran antropometri pengrajin batu bata di Kelurahan Kalase’rena Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan observasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yang berjumlah 38 responden dari 60 pekerja berdasarkan kriteria inklusi: tenaga kerja laki-laki, masih aktif bekerja saat penelitian, berusia 1 tahun. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap pencetakan batu bata dengan postur kerja bungkuk berada pada level risiko tinggi sehingga diperlukan perbaikan postur kerja sekarang juga. Sedangkan pada proses pencetakan batu bata dengan postur kerja berdiri berada pada level risiko sedang sehingga diperlukan perbaikan postur kerja dalam waktu dekat. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan fasilitas kerja yang ergonomis, seperti kursi kerja: tinggi 45 cm disertai baut ring sepanjang 20 cm sehingga dapat mengatur ketinggian kursi dari rentang 35-55 cm, panjang kurang lebih 29 cm, lebar kurang lebih 29 cm, tinggi sandaran kurang lebih 55 cm, lebar sandaran kurang lebih 43 cm dan meja kerja: panjang kurang lebih 200 cm, lebar kurang lebih 100 cm, dan tinggi 52 cm disertai baut ring sepanjang 20 cm di bawah meja sehingga dapat mengatur ketinggian meja dari rentang 42-62 cm, sehingga pekerja dapat bekerja dengan aman, nyaman dan produktif

    Keberadaan Industri Batu Bata terhadap Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Pengrajin Batu Bata di Desa Kalebarembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

    Get PDF
    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:(1)keberadaan kegiatan industribatu bata dilihat dari tiga aspek yaitu (a) lokasi industri batu bata terletak dipekarangan rumah warga dan di areal persawahan (b) proses pembuatan batu batayang diawali dengan mengolah, mencetak, merapikan, mengeringkan, menyusun,membakar, membongkar susunan hingga pemasaran. Kegiatan tersebut menimbulkan (c) dampak negatif seperti lubang-lubang bekas galian yang mencapai 1-3 meter, polusi udara saat pembakaran batu bata terutama industriyang terletak di pekarangan rumah warga, dan jalan desa yang rusak akibat dilalui oleh kendaraan yang berat.(2) Perubahan kondisi sosial ekonomi yaitu (a) jenis pekerjaan warga yang dulunya dianggap kurang memenuhi kebutuhan sehari-hari kini beralih jadi pengrajin batu bata yang mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari pengrajin maupun keluarganya. (b) pendapatan sebelum jadi pengrajin yang dulunya berkisar antara Rp. 600.000 sampai Rp. 2.500.000 kini pendapatannya meningkat menjadi Rp. 2.300.000 sampai Rp. 4.500.000 perbulan.(c) kondisi rumah yang dulunya rumah panggung sekarang sudah menjadi rumah batu.(d)pendidikan tidak mengalami perubahan bagi pengrajin akan tetapi bagi keluarga pengrajin dengan adanya industri batu bata pengrajin mampu membiayai anak-anak mereka kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dari mereka
    • …
    corecore