6 research outputs found

    PENILAIAN HEDONIK DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP SNACK YANG DIFORTIFIKASI TEPUNG CANGKANG KERANG SIMPING (Amusium sp.)

    Get PDF
    Scallop shells fl our need to be formulated with a source of phosphor. The aim of this study was to examine the formulation of calcium and phosphorus scallop shells fl our with corn and millet and its infl uence on the level of snacks preference and to identify the potential marketing. This research methods is experimental laboratories and descriptive using completely randomized design (CRD) by three treatments with three replications. The treatment is the addition of fl our calcium products, include the control 0% (A1, A2, A3), the addition of scallop shells fl our with corn fl our (B1, B2, B3) and the addition of fl our shell scallop shells with millet fl our (C1, C2, C3). Parameters observed include calcium, phosphor and hedonic value. Hedonic value is tested using Kruskal Wallis analysis. In the results show that the results of fortifi ed snacks produce calcium and phosphorus ratio close to 3 : 1 (Ca / P), however cookies with scallop shells and millet fl our fortifi cation provide calcium and phosphorus ratio of 12.3: 1 (Ca / P). Extrudates with scallop shells and corn fl our fortifi cation is the closest to the ratio of calcium and phosphorus balance, with 3.2 : 1 (Ca / P) ratio and has the highest hedonic value (6.89 ≤ μ ≤ 7.57). On consumer behavior assessment concluded that the potential customers in Semarang is as much as 86.7% who liked the product and interested to products. The suitable prices for 30 grams products of extrudates that fortifi ed with scallop shells and corn fl our is Rp. 3.600, -

    Karakteristik Mineralogi Material Biokeramik Jenis Kalsium Fosfat Dari Cangkang Kerang Simping

    Get PDF
    Cangkang kerang simping (Amusium pleuronectes) di kab. Brebes telah dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan hiasan dinding. Untuk memberi nilai tambah yang lebih tinggi, cangkang kerang simping bisa digunakan sebagai prekursor kapur untuk membentuk material biokeramik jenis kalsium fosfat dengan metode presipitasi. Proses sintesis dilakukan dengan metode presipitasi basah dengan pengaturan pH 6-7, 7-8 dan 8-9 serta kalsinasi pada suhu 800oC-900oC. Hasil mineralogi dengan menggunakan XRD menunjukkan bahwa suhu kalsinasi tidak memberikan perbedaan bentuk kristal yang signifikan, baik pada suhu 800oC maupun 900oC, namun pengaturan pH sangat berpengaruh terhadap pembentukanfasa mineral. Fasa mineral β-trikalsiumfosfat cenderung terbentuk pada pH 6-7 dan pH 7-8 sedangkan mineral hidroksiapatit (HAp) akan terbentuk pada pengaturan pH 8-9. Hasil analisis gugus fungsi (FTIR) pada pH7-8 menunjukkan bahwa pita serapan vibrasi gugus OH pada panjang gelombang 3650-3000 cm-1 tidak terjadi sehingga fasa mineral yang terbentuk merupakan β-trikalsiumfosfat sedangkan pada pH 8-9 dan suhu kalsinasi 900ºC menunjukkan adanya spektrum dengan pita serapan yang khas pada bilangan gelombang 555,50 dan 609,51 cm-1serta vibrasi gugus OH pada panjang gelombang 3650-3000 cm-1 yang menandakan terjadinya pembentukan fasa mineral hidroksiapatit (HAp)

    Analisis Kandungan Nutrisi Biskuit Cracker dengan Penambahan Tepung Ikan Teri Nasi (Stolephorus sp.) di UD. Sinar Bahari

    Get PDF
    Ikan teri (Stolephorus sp) merupakan makanan kualitas tinggi karena seluruh bagian tubuhnya dapat dikonsumsi. Pada penelitian ini, ikan teri nasi diolah menjadi tepung ikan yang dimanfaatkan dalam pembuatan biskuit. Tujuan penelitian adalah mengetahui cara membuat biskuit cracker dengan penambahan tepung ikan teri nasi, mengetahui mutu sensori produk, kandungan nutrisi biskuit dan mutu mikrobiologi biskuit. Penelitian menggunakan metode analisis data deskriptif. Penggunaan metode ini dimaksudkan untukmemperoleh gambaran dari suatu fakta secara sistematis, faktual, dan akurat sehingga dapat diinterpretasikan dengan tepat untuk menganalisis masalah yang diteliti dan dapat ditarik kesimpulan yang tepat. Perlakuan pada penelitian ini adalah kombinasi antara tepung terigu dan tepung ikan teri nasi yaitu 0 (kontrol); 2,7%:54,34% dan 5,4%:54,34% dengan keterangan formulasi F0, F1 dan F2. Hasil yang didapatkan dari pengujian uji sensori penilaian panelis yang lebih disukai yaitu formulasi F0 tanpa penambahan tepung ikanteri nasi. Hasil uji proksimat didapatkan hasil sebagai berikut kadar protein 13,62%, kadar lemak 19,62%, kadar abu 3,19%, kadar air 4,88%, kadar karbohidrat 58,59%. Hasil yang didapatkan dari uji ALT biskuit dibawah maksimum SNI dengan formulasi F2 yaitu dengan nilai <2,5.10

    The Application of Response Surface Methodology (RSM) on the Optimization of Catfish Bone Calcium Extraction

    Get PDF
    This study was designed to determine the optimum conditions on catfish bone calcium extraction through Response Surface Methodology (RSM) which used factorial design and 13 treatments. Tests were used to know the influence of independent variables (solvents concentrations and treatment time) on the calcium content of bone flour. As a result, linear models were used as response prediction. Maximum response was obtained by calcium extraction using 5% NaOH during 30 minutes or 11.64% HCl within 58 minutes. It is shown that calcium content were 15.74-17.46% with more than 87.5% accuracy level. Calcium extraction using 5% NaOH during 30 minutes produced flour which has Ca/P ratio 3:1, maximum yield and whiteness level. Low protein and moisture content might result in the long shelf life of catfish bone flour

    The Potential of Engay Food Enriched with Asian Scallops Flour for Dysphagia Food Alternative

    Get PDF
    Engay food is a Japanese term for a modified texture food for elderly people with dysphagia. The enrichment of the nutritional value of food is carried out by adding the calcium found in the scallop shells. This study aimed to investigate the chemical, physical, and sensory properties of engay food enrich with scallop shell flour. The food formulation consisted of milkfish and the addition of scallop shell flour as much as 0%, 2%, 4%, 6%, and 8% of the basic ingredients with 5 repetitions. The result showed, the best formulation of engay food from chemical, physical, and sensory was the concentration of 4% scallop shell flour with the calcium content of 0.099 mg / 100g, water content 68.97%, ash content 0.98%, fat 1.39%, protein 9.00%, carbohydrates 19.66% and contains 562 cal / 100g. L* 30.8, a* 2.4, b* 13.9, °Chroma 14.07, and °Hue 80.27 with the type of yellow-red color, cohesiveness value 0.334 J / m2, adhesion value 0.034 mJ, and gumminess value 206.176 N/m2. High calcium engay food with milkfish as the main ingredient can be used as an alternative food for elderly people with dysphagia because it meets the requirements for food categories level 4-5 based on IDDSI recommendation

    KARAKTERISTIK STIK IKAN LELE (Clarias gariepinus) DENGAN PERBEDAAN RASIO DAGING DAN TULANG

    Get PDF
    Penggunaan campuran daging dan tulang ikan lele dalam pembuatan stik ikan dimaksudkan untuk memanfaatkan ikan lele secara maksimal agar nilai jualnya bertambah dan menambah nilai gizinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan rasio daging dan tulang ikan lele terhadap nilai proksimat, kalsium, fosfor, tingkat kekerasan serta rasio terbaik berdasarakan nilai hedonik oleh panelis. Penelitian ini bersifat experimental laboratories dengan model rancangan acak lengkap, menggunakan satu faktor perbedaan rasio daging dan tulang ikan dengan tiga kali pengulangan, yaitu 1:0 (kontrol), 3:1, 1:1, dan 1:3 b/b. Data parametrik, yaitu kadar proksimat, kalsium, fosfor, dan tingkat kekerasan, dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Tukey, sedangkan data non-parametrik (hedonik) dianalisis menggunakan Kruskall-Wallis dan uji lanjut Mann-Whitney Test. Perbedaan rasio daging dan tulang ikan pada stik memberikan pengaruh yang berbeda nyata (p<0,05) terhadap nilai proksimat (kadar protein, lemak, air, dan abu), kalsium, fosfor, kekerasan dan tingkat kesukaan panelis spesifikasi aroma, rasa, tekstur, dan warna. Stik ikan lele dengan rasio 3:1 merupakan produk yang paling disukai panelis dengan selang kepercayaan 7,33< µ < 7,53, kandungan protein 7,98±0,08%, lemak 31,02±0,26%, air 1,93±0,21%, abu 2,72±0,08%, kalsium 1,64±0,08%, fosfor 0,65±0,01% dan tingkat kekerasan 789,63±23,6 gf
    corecore