5,377 research outputs found
Invertebrata Pacifica. (1903-7). Edited by C. F. Baker. Hampton, Middlesex, England: E. W. Classey, 1969. [ii], 197 pp. $10.80.
Excerpt: Charles Fuller Baker (1872-1927) was born in Lansing, Michigan, and received his undergraduate degree from Michigan Agricultural College [now Michigan State University) in 1892. While on the faculty of the Colorado Agricultural College he collected extensively in the West, specializing in the Homoptera. After a decade of varied employment, ranging from service as botanist on the H. H. Smith expedition to Colombia (1898-99) to teaching high school in St. Louis, he returned to academic life and obtained his M.S. at Stanford in 1903
Temporal and Spatial Distribution of Finfish Bycatch in the U.S. Atlantic Bottom Longline Shark Fishery
Bycatch in U.S. fisheries has become an increasingly important issue to both fisheries managers and the public, owing to the wide range of marine resources that can be involved. From 2002 to 2006, the Commercial Shark Fishery Observer Program (CSFOP) and the Shark Bottom Longline Observer Program (SBLOP) collected data on catch and bycatch caught on randomly selected vessels of the U.S. Atlantic shark bottom longline fishery. Three subregions (eastern Gulf of Mexico, South Atlantic, Mid-Atlantic
Bight), five years (2002–06), four hook types (small, medium, large, and other), seven depth ranges (300 m), and eight broad taxonomic categories (e.g.
Selachimorpha, Batoidea, Serranidae, etc.) were used in the analyses. Results indicated that the majority of bycatch (number) was caught in the eastern Gulf of Mexico and that the Selachimorpha taxon category made up over 90% of the total bycatch. The factors year followed by depth were the
most common significant factors affecting bycatch
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI INVERTEBRATA
Penelitian bertujuan mengetahui: (1) Pengaruh metode pembelajaran mindmapping‎ terhadap keterampilan berpikir ‎kreatif peserta didik pada materi Invertebrata (2) Pengaruh motivasi belajar peserta didik ‎terhadap keterampilan berpikir ‎kreatif peserta ‎didik pada materi Invertebrata (3) Interaksi antara metode pembelajaran mind mapping dan motivasi ‎‎belajar yang berbeda terhadap kemampuan ‎berpikir ‎kreatif peserta didik pada materi Invertebrata. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian eksperimen semu atau quasi eksperiment. Desain yang digunakan adalah Pre Test-Post Test Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik Kelas X MIPA di SMA Negeri 6 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari tiga kelas. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas. Setiap pembelajaran diwakili oleh satu kelas. Kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen metode mind mapping, dan Kelas X MIPA 2 sebagai kelas kontrol metode konvensional. Jumlah peserta didik Kelas X MIPA 1 adalah 28, Kelas X MIPA 2 berjumlah 26 peserta didik. Hasil analisis menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh yang signifikan terkait metode pembelajaran mind mapping‎ terhadap keterampilan berpikir ‎kreatif peserta didik pada materi Invertebrata. (2) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terkait motivasi belajar peserta didik ‎terhadap keterampilan berpikir ‎kreatif peserta ‎didik pada materi Invertebrata. (3) Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran mind mapping dan motivasi ‎‎ belajar yang berbeda terhadap kemampuan ‎berpikir ‎kreatif peserta didik pada materi Invertebrata
Implementasi electronic learning material (ELEMA) berbasis student-centered learning mata kuliah zoologi invertebrata
Tujuan Penelitian ini adalah: (1) Menganalisis peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa melalui implementasi ELEMA berbasis student-centered learning dan (2) Menganalisis respon mahasiswa terhadap implementasi ELEMA berbasis student-centered learning pada mata kuliah Zoologi Invertebrata. Rancangan penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest Design. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa aktif semester 3 (tiga) Program Studi Pendidikan Bologi FKIP Universitas Palangka Raya yang memprogramkan mata kuliah Zoologi Invertebrata. Data keterampilan berpikir kritis mahasiswa dianalisis secara kuantitatif menggunakan rumus n-gain. Data diolah menggunakan program Microsoft Excel 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis mahasiswa yang dibelajarkan dengan ELEMA pada mata kuliah Zoologi Invertebrata meningkat dengan rerata gain sebesar 0,71 dalam kategori Tinggi. Respon mahasiswa terhadap implementasi ELEMA dalam perkuliahan Zoologi Invertebrata menunjukkan rata-rata perolehan skor 86,5 yang menunjukkan respon sangat baik
KEMAMPUAN SISWA MENGKLASIFIKASI KINGDOM ANIMALIA INVERTEBRATA: STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 JABON
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam mengklasifikasi kingdom animalia kelas invertebrata. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-A sebanyak 30 siswa di SMP Negeri 1 Jabon. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi proses pembelajaran, tes kemampuan klasifikasi (invertebrata) yang berbentuk essay, dan instrumen wawancara dan sudah tervalidasi. Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan proses pembelajaran, tes dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas VII-A di SMP Negeri 1 Jabon memeiliki kemampuan mengklasifikasi hewan invertebrata yang rendah. Terbukti sebanyak 73% siswa termasuk kategori rendah, 17% siswa kategori sedang, dan 10% siswa kategori tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi dilihat dari proses belajar mengajar di dalam kelas kemudian dibandingkan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memperlihatkan bahwa pada proses pembelajaran kurang mempengaruhi kemampuan siswa mengklasifikasi hewan invertebrata, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini meliputi cara guru mengajar, sumber dan media yang digunakan. Â Kata kunci: kemampuan mengklasifikasi, invertebrata, faktor penyebab
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subkonsep Invertebrata dengan Media Film di SMA
Pembelajaran invertebrata adalah pembelajaran abstrak karena guru tidak mampu membawa hewan invertebrata pada saat pelajaran. Untuk itu peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran dengan media film agar dapat menentukan apakah perangkat tersebut dikembangkan secara efektif dalam pembelajaran subkonsep invertebrata di sekolah menengah atas. Desain penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan subjek siswa dan guru. Kami subjek penelitian uji coba terbatas dan uji coba skala besar. Dalam uji coba terbatas menggunakan kelompok Karya Ilmiah Pemuda (KIR), yang berjumlah 20 siswa dan uji coba skala besar menggunakan dua kelas yaitu kelas XA dan XB. Untuk menentukan efektivitas pembelajaran gunakan hasil belajar dan indikator kegiatan siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media secara efektif dalam pengajaran subkonsep film Invertebrata di SMA. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang telah mencapai indikator yang telah ditentukan yaitu ketuntasan belajar 100% pada skala terbatas dan pada skala luas 88, 37% (di kelas A) dan 97,90% (di kelas B). Aktivitas siswa menunjukkan lebih dari 75% termasuk dalam kriteria tinggi, sedangkan penilaian ahli terhadap media menunjukkan bahwa 76% media yang layak digunakan dan aspek materi media cukup layak untuk digunakan (46%).Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pengembangan efektif digunakan dalam pembelajaran sub konsep invertebrata pada siswa SMA
VALIDITAS LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) INVERTEBRATA BERBASIS LITERASI SAINS PADA MATERI DUNIA HEWAN KELAS X SMA
Literasi adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan dalam keaksaraan era digital. Salah satu carauntuk dapat melatihkan keterampilan literasi adalah dengan inovasi berupa penggunaan Lembar KegiatanPeserta Didik (LKPD) berbasis Literasi Sains. Habitat Invertebrata yang beragam membuat siswa hanyamengenal keanekaragaman Invertebrata hanya dari buku saja. Penelitian yang dilakukan bertujuan untukmenghasilkan LKPD Invertebrata berbasis literasi sains pada materi Dunia Hewan yang layak secara teoritisberdasarkan hasil validasi para ahli. Penelitian ini menggunakan model penelitian 3D yang meliputi design,define, dan develop. LKPD yang dikembangkan ditelaah oleh ahli biologi, ahli pendidikan biologi, dan gurubiologi menggunakan instrumen lembar validasi. Hasil penelitian menunjukkan jika LKPD layak secarateoritis dengan persentase 92,88% dan kategori sangat valid.Kata Kunci: Validitas, LKPD, Literasi Sains, Invertebrata
Sequence alignment, mutual information, and dissimilarity measures for constructing phylogenies
Existing sequence alignment algorithms use heuristic scoring schemes which
cannot be used as objective distance metrics. Therefore one relies on measures
like the p- or log-det distances, or makes explicit, and often simplistic,
assumptions about sequence evolution. Information theory provides an
alternative, in the form of mutual information (MI) which is, in principle, an
objective and model independent similarity measure. MI can be estimated by
concatenating and zipping sequences, yielding thereby the "normalized
compression distance". So far this has produced promising results, but with
uncontrolled errors. We describe a simple approach to get robust estimates of
MI from global pairwise alignments. Using standard alignment algorithms, this
gives for animal mitochondrial DNA estimates that are strikingly close to
estimates obtained from the alignment free methods mentioned above. Our main
result uses algorithmic (Kolmogorov) information theory, but we show that
similar results can also be obtained from Shannon theory. Due to the fact that
it is not additive, normalized compression distance is not an optimal metric
for phylogenetics, but we propose a simple modification that overcomes the
issue of additivity. We test several versions of our MI based distance measures
on a large number of randomly chosen quartets and demonstrate that they all
perform better than traditional measures like the Kimura or log-det (resp.
paralinear) distances. Even a simplified version based on single letter Shannon
entropies, which can be easily incorporated in existing software packages, gave
superior results throughout the entire animal kingdom. But we see the main
virtue of our approach in a more general way. For example, it can also help to
judge the relative merits of different alignment algorithms, by estimating the
significance of specific alignments.Comment: 19 pages + 16 pages of supplementary materia
Lepidoptera of New York and Neighboring States, Part 1 (1923). William T. M. Forbes. Los Angeles: Entomological Reprint Specialists, 1969. 729 pp. $17.50.
Excerpt: Entomological Reprint Specialists have done a fine service to the field of entomology and the study of Lepidoptera in particular by making the first volume of Forbes\u27 work on the Lepidoptera of the northeastern states generally available. This volume remains the only comprehensive work on the numerous families included in the primitive moths, Microlepidoptera, Pyraloidea, and Bombycoidea for a major portion of North America
- …