1,394 research outputs found

    Hambatan Akses ke Puskesmas pada Lansia di Indonesia

    Get PDF
    The elderly are one of the most vulnerable groups with very high dependency rates. This condition has the potential to cause other problems for the caregiver or his family. The elderly also has the potential to suffer from catastrophic diseases that have costly consequences. This research is a further analysis of Riskesdas 2013 data, that presented in descriptive quantitative. The results showed that elderly people living in urban as well as rural areas have a tendency of moderate access barrier to Puskesmas. There are still 15% of very poor elderly people who have major access barrier to Puskesmas. This study concludes that although elderly access to Puskesmas is quite good, but the access of very poor elderly is still need more attention. The government needs to provide basic health care facilities in more rural areas. The government also needs to realize a National Health Insurance with tax-based funding, to ensure universal coverage regardless of the ability to pay the community. Abstrak Lansia adalah salah satu kelompok rentan yang memiliki angka ketergantungan sangat tinggi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah lain bagi yang merawat atau keluarganya. Lansia juga berpotensi menderita penyakit katastropik yang menimbulkan konsekuensi biaya yang mahal. Penelitian ini merupakan analisis lanjut data Riskesdas 2013, yang disajikan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang tinggal di perkotaan maupun perdesaan mempunyai kecenderungan hambatan akses sedang untuk ke Puskesmas. Masih ada 15% lansia sangat miskin yang memiliki hambatan besar ke Puskesmas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meski akses lansia ke Puskesmas sudah cukup baik, tetapi akses lansia yang sangat miskin masih perlu mendapat perhatian lebih. Pemerintah perlu menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar di wilayah perdesaan yang lebih banyak. Pemerintah juga perlu mewujudkan sebuah Jaminan Kesehatan Nasional dengan pendanaan berbasis pajak, untuk memastikan cakupan secara universal dengan tanpa menghiraukan kemampuan membayar masyarakat. &nbsp

    Akses Pelayanan Kesehatan yang Tersedia pada Penduduk Lanjut Usia Wilayah Perkotaan di Indonesia

    Get PDF
    Abstrak Penelitian tentang akses lanjut usia (lansia) terhadap pelayanan kesehatan telah banyak dilakukan dengan menggunakan metode yang sama maupun berbeda. Diperlukan suatu hasil gabungan analisis penelitian dan dapat dijadikan inferensi pada parameter yang dapat diinterpretasi. Dalam kajian ini dilakukan meta-analisis akses kesehatan publik bagi lansia di wilayah perkotaan yang tersedia pada tingkat fasilitas kesehatan tingkat pertama. Diidentifikasi kata kunci dari topik yang ada pada kepustakaan melalui pembacaaan abstrak secara berulang kali. Dilakukan pencatatan hasil inferensi, kemudian dipilah sub-topik yang dipikirkan penting dan berhubungan. Ringkasan kepustakaan dibuat sesuai dengan urutan dan relevansi topik masing-masing variabel, yang disesuaikan dengan sub-topik terkait. Akses pelayanan kesehatan terhadap lansia sangat tergantung pada ketersediaan sumber daya kesehatan, peralatan yang memadai dan program yang sesuai. Lansia kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan disebabkan oleh jarak fasilitas kesehatan yang cukup jauh dari tempat tinggalnya dan tidak ada yang mengantarnya. Masih ada lanjut usia yang tidak pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan dasar gratis. Sebagian kecil lansia mengakses informasi promosi kesehatan melalui media sosial. Fasilitas umum yang sangat dibutuhkan oleh kelompok lansia namun masih kurang terkait ketersediaan tenaga, alat medis, obat, laboratorium dan kondisi fisik serta dana operasional puskesmas. Perlindungan terhadap sosial bagi lansia juga dilakukan oleh organisasi masyarakat dan keagamaan (misal kerjasama gereja dan kelurahan) dan bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Kebijakan pemerintah dan sumber daya di fasilitas kesehatan mempengaruhi akses pelayanan kesehatan terhadap lansia. Perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi beperan dalam peningkatan kualitas hidup lansia. Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kemitraan Pemerintah dan swasta, termasuk LSM perlu dilakukan terus menerus. Dukungan dan bimbingan oleh Pemerintah Daerah melalui berbagai kegiatan promosi dan proteksi kesehatan pemenuhan akses pelayanan kesehatan bagi lansia melalui kerjasama lintas program dengan sektor terkait perlu tingkatkan. Kata kunci: Lansia, Akses Pelayanan Kesehatan Abstract Researches on the access of the elderly to health services have been carried out by using the same or different methods. Therefore, a combined result of research analysis is needed and can be used as an inference and it can be interpreted. The objectives are to study through a meta-analysis of public health service for elderly through assess the available at the puskesmas level; to identify where the information and knowledge of health obtained by elderly; the decision making of elderly when they are suffering from illness, and the availability of health services for elderly at puskesmas, and the social empowerment and economic support. In the literatures and documents the keywords were identified and inferenced the results by creating sub-topics. The summary of the literature review was made and consented to the order and relevance of the topic in each variable, which is adjusted to the related sub-topics. Access to health care for the elderly is highly dependent on the availability of health resources, adequate equipment in the appropriate program. There are elderly who do not use the health services available at health facilities due to the distance of the health facilities that are quite far from where they live and there was no one drives them to health facility. Therefore, even the health service was free for charge, the elderly had not used it. Many elderly obtained a benefit of health promotion through the social media. In puskesmas there were lacks of availability of medical devices, drugs and medical supplies, laboratories, including the operational cost for eldery’s health services. Public – private collaboration on social protection for elderly was existed such as from churches support including other social supports namely Corporate Social Responsibility program from private sector. The policies, infrastructures, and resources in the health facility were affected to the access of elderly. Social protection and economic empowerment have a potential role in improving the quality of life for the elderly. Improving the health service for elderly at puskesmas are urgently needed. Health services quality for elderly provided by public health institutions should be fulfilled particularly on the human resources capacity. Support and guidance by the local government through various health promotion and prevention activities and cross-program collaboration with related sectors should be boosted. Keywords: Elderly, Health Services Acces

    ANALISIS PARTISIPASI KELOMPOK RENTAN DALAM VAKSINASI COVID-19 DI PUSKESMAS MUNGO KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

    Get PDF
    Community participation is the participation or involvement of the community in the process of identifying problems, identifying the potential that exists in the community, selecting and making alternative decisions for problem solving solutions, implementing efforts to overcome problems, and also community involvement in the process of evaluating change. that happened. In this study, it is more focused on community participation which is classified as a vulnerable group, vulnerable groups are all people who face obstacles or limitations in enjoying a decent standard of living. The purpose of this research is to find out how to analyze participation, what are the obstacles faced and what efforts are made to increase the participation of vulnerable groups to Covid-19 vaccination at the Mungo Health Center, Lima Puluh Kota Regency. This research is a quasi-qualitative or quasi-qualitative research. Techniques and data collection through interviews and documentation studies. This study uses the theory according to Ahmad Mustanir and Partisan Abadi (2017), the author examines the analysis of the participation of vulnerable groups in the covid-19 vaccination at the Mungo Public Health Center, fifty cities, seen from 4 indicators of community participation, 1) participation, 2) participation, 3 ) contribution, 4) willingness. The results of this study indicate that the participation of vulnerable groups in participating in the Covid-19 vaccination is still lacking

    Partisipasi Lansia pada Pelayanan Posbindu PTM di Kabupaten Rembang

    Get PDF
    PTM semakin meningkat dan sebagian diderita oleh lansia. Pemerintah menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan lansia melalui posbindu, akan tetapi partisipasi lansia pada pelayanan posbindu belum memenuhi target. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor apa saja yang dapat mempengaruhi lansia dalam pemanfaatan Posbindu PTM di Kabupaten Rembang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional . Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah teknik random sampling. Penelitian ini melibatkan 400 lansia. Data dianalisis menggunakan Chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian ini diperoleh kerugian pemanfaatan Posbindu PTM sebesar 67,2%. Faktor yang paling berpengaruh berpengaruh mulai dari persepsi kerentanan, dukungan tenaga kesehatan, persepsi penyakit, persepsi manfaat dan persepsi hambatan merupakan faktor yang mempengaruhi penggunaan pelayanan Posbindu PTM pada lansia. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perlunya upaya-upaya peningkatan pengetahuan lansia agar lansia mempunyai literasi tentang penyakitnya sehingga dapat meningkatkan partisipasi lansia pada pelayanan posbindu

    Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis pada Keluarga Penderita Tuberkulosis

    Get PDF
    Latar belakang: Tuberkulosis merupakan masalah yang besar bagi negara berkembang termasuk Indonesia, karena diperkirakan 95% penderita TB berada di negara berkembang. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan pencegahan penularan Tuberkulosis dalam keluarga penderita. Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah sampel 92 responden. Instrumen yang digunakan yaitu lembar kuesioner dan lembar observasi. Faktor yang dteliti yaitu tingkat pendapatan, tingkat pengetahuan, sikap, persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat pencegahan TB, persepsi hambatan pencegahan TB, akses informasi TB, dukungan anggota keluarga lain, dan dukungan petugas kesehatan. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa tingkat pendapatan (p=<0,001), tingkat pengetahuan (p=0,007), sikap (p=<0,001), persepsi kerentanan (p=<0,001), persepsi keseriusan (p=<0,001), persepsi hambatan (p=<0,001), akses informasi (p=0,012), dan dukungan petugas Kesehatan (p=<0,001) berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan TB. Sedangkan persepsi manfaat (p=0,144) dan dukungan anggota keluarga lain (p=0,06) tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan penularan TB. Kesimpulan: terdapat dua variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan TB

    IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA LANJUT USIA DI LAPAS KELAS IIB SLEMAN

    Get PDF
    Elderly prisoners are an increasing group in the prison population worldwide. This article aims to evaluate the effectiveness of a development program specifically aimed at elderly prisoners in achieving the goals of rehabilitation and reintegration into society. This research used a combined approach involving statistical data analysis, interviews with elderly prisoners, and a literature review. The research results show that a program for developing elderly prisoners that focuses on their specific needs, such as appropriate health care, social support, skills training, and access to post-incarceration services, has a significant positive impact on improving their well-being. Apart from that, this research also identifies barriers that can reduce the effectiveness of coaching programs, such as lack of access to adequate health services, discrimination and social isolation. Therefore, it is important to integrate an approach centered on elderly prisoners in policy planning and development programs in correctional institutions. This research provides important insights for stakeholders in the criminal justice system to increase understanding of how to optimize senior prisoner development programs. Further efforts need to be made to improve the quality of these programs and ensure that elderly prisoners receive care and support appropriate to their needs to facilitate successful reintegration into society

    PENERAPAN TELEMEDICINE UNTUK PASIEN PROGRAM RUJUK BALIK PENDERITA PENYAKIT KRONIS DI MASA PANDEMI COVID-19: Application of Telemedicine for Program Rujuk Balik (PRB) Patients Suffering with Chronic Diseases in the COVID-19 Pandemic Era

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 menyebabkan terhambatnya pasien Program Rujuk Balik (PRB) untuk melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan. Salah satu solusi pelayanan kesehatan untuk pasien PRB dalam situasi pandemi Covid-19 adalah dengan mengadopsi layanan telemedicine. Namun, sebagian besar peserta PRB merupakan pasien berusia lanjut dan tidak terlalu mahir dalam menggunakan perangkat elektronik. Sehingga, apakah memungkinkan layanan telemedicine dapat dikembangkan untuk pasien PRB?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan faktor pendukung dan hambatan pengembangan telemedicine bagi peserta PRB, sehingga dapat dirumuskan rekomendasi untuk pengembangan model telemedicine untuk peserta PRB. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berupa telaah regulasi dan wawancara mendalam. Pada aspek regulasi, sampai saat ini belum ada peraturan yang mengatur layanan telemedicine dari dokter ke pasien. Pada aspek teknologi; sarana dan prasarana, fasilitas internet saat ini masih belum merata, sehingga layanan telemedicine baru bisa dimanfaatkan di daerah-daerah tertentu. Pada aspek tenaga kesehatan, penggunaan telemedicine mengurangi risiko penularan COVID-19 kepada tenaga kesehatan, tetapi dokter kesulitan untuk menegakkan diagnosis karena tidak ada pemeriksaan fisik dan pendukung. Pada aspek sosial dan lingkungan masih banyak masyarakat terutama lansia yang belum familiar dengan telemedicine, tetapi telemedicine membantu pasien kronis untuk tetap dapat mengakses pelayanan kesehatan yang sesuai dengan preferensi. Telemedicine untuk pasien PRB perlu dikembangkan untuk menghindari penularan COVID-19 pada pasien kronis yang berisiko tinggi. Pelayanan telemedicine PRB berpotensi untuk dapat terus dimanfaatkan setelah pandemi berakhir dikarenakan penggunaan telemedicine akan sangat membantu bagi pasien yang jauh dari fasilitas kesehatan atau pasien yang memiliki keterbatasan waktu untuk mengakses fasilitas kesehatan

    Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Puskesmas Sibagindar Kecamatan Pagindar Kabupaten Pakpak Bharat

    Get PDF
    Based on data from World Population Prospects (2020), it is clear that there are 871 million people aged 60 years or more, which consists of 15% of the world's population. The number of people aged 60 years or older is projected to grow by around 56% from 901 million to 1.4 billion. The aim of the research was to determine the factors related to the utilization of posyandu for the elderly at the Sibagindar Community Health Center, Pagindar District, Pakpak Bharat Regency. The research design uses an analytical survey research method using a cross sectional research design. The population in this study was all 716 elderly people. The sample was 88 with stratified random sampling. Data analysis uses univariate, bivariate and multivariate analysis. The results of the study showed that there was a relationship between knowledge p = 0.000, attitude p = 0.00, distance p = 0.000, family support p = 0.000 and support from health workers p = 0.005 with the utilization of posyandu for the elderly in the Sibagindar Health Center Working Area, Pagindar District, Pakpak Bharat Regency, whereas The dominant factor is family support, p = 0.002 &lt; 0.025 and 95% CI = 3.154-214.028 with an OR value = 25.983. The conclusion of this research is that there is a relationship between elderly knowledge, elderly attitudes, distance, family support, support from health workers with the use of elderly posyandu in the Sibagindar Community Health Center Working Area, Pagindar District, Pakpak Bharat Regency. It is recommended that the Sibagindar Community Health Center increase its role in providing training to health workers and be able to promote the use of posbindu for the elderly and it would be better for door to door health workers to provide education on the use of posbindu for the elderly

    KESENJANGAN PEMAHAMAN KONSEP PELAKSANAAN POS PEMBINAAN TERPADU DENGAN PELAKSANAANNYA DARI SUDUT PANDANG PENGAMBIL KEBIJAKAN DI KOTA AMBON DAN PULAU SAPARUA

    Get PDF
    Penyakit tidak menular (PTM) telah telah mendorong dibentuknya strategi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) sebagai prioritas pembangunan di setiap negara sesuai dengan Sustainable Development Goals 2030. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Berbagai Posbindu PTM tidak berjalan secara optimal dengan salah satu penyebabnya karena pemahaman pelaksanaan dan persiapan Posbindu yang belum sesuai dengan konsep yang telah ditentukan oleh Kemenkes RI tentang petunjuk teknis Posbindu PTM. Penelitian ini bertujuan untuk menggali berbagai kesenjangan atau ketidaksesuaian pemahaman dalam pelaksanaan Posbindu PTM dengan konsep yang telah ditetapkan dan membahas upaya tindak lanjut yang sesuai dengan konsep Posbindu PTM sehingga diharapkan bisa mengurangi hambatan. Studi kualitatif ini dilakukan pada bulan November 2019-Januari 2020 di Kota Ambon dan Pulau Saparua dengan melakukan wawancara mendalam pada 12 informan di pihak Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Dinas Kesehatan Kota Ambon, Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah, 2 Puskesmas di Kota Ambon (Puskesmas Hative Kecil dan Puskesmas Rijali), dan 3 Puskesmas di Pulau Saparua (Puskesmas Jazirah Tenggara, Puskesmas Porto-Haria dan Puskesmas Booi-Paperu). Dari penelitian ini didapatkan berbagai miskonsepsi atau kesenjangan antara teori konsep Posbindu PTM dengan pelaksanaannya dalam hal pemahaman tentang tujuan program, sumber anggaran, pelaksanaan kegiatan, anggapan masyarakat, pengintegrasian, serta monitoring dan evaluasi program, sehingga dilakukan pembahasan untuk saran tindak lanjut yang sesuai dengan konsep Posbindu PTM untuk mengurangi hambatan

    EDUKASI LANSIA SEHAT DAN BAHAGIA (SMART) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS TEMPINO MUARO JAMBI

    Get PDF
    Lanjut usia (Lansia) merupakan kelompok yang paling beresiko terkena Covid-19, dikarenakan lansia umumnya memiliki beberapa penyakit komorbid serta tingginya angka mortalitas pada lansia. Salah satu upaya untuk pencegahan penularan Covid-19 pada lansia ialah dengan langkah promotif dan preventif, antara lain dengan pemberian edukasi pada lansia. Selain itu, perlu juga diperhatikan agar lansia tetap sehat dan bahagia di masa pandemi Covid-19 sehingga kualitas hidup lansia tetap terjaga dan resiko tertular Covid-19 pada lansia dapat dikurangi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap lansia tentang protokol kesehatan dan upaya lansia sehat dan bahagia di masa pandemi Covid-19, dengan jumlah lansia sebanyak 20 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan pendampingan para lansia untuk berkumpul diruang aula, pemberian kuesioner untuk pre-test, penyampaian informasi dilakukan dengan slide power point tentang protokol kesehatan dan upaya lansia sehat dan bahagia, video, kartu SMART, demonstrasi teknik relaksasi nafas dalam serta diakhiri dengan sesi tanya jawab, post-test, dan pemberian makanan tambahan sehat untuk lansia. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan menambah pengetahuan para lansia tentang pencegahan terjadinya infeksi Covid-19, meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya penularan serta menjadi lansia yang SMART. Kata Kunci: Edukasi, Lansia, Sehat, Bahagia, SMART, Covid-19 ABSTRACT Elderly is the group most at risk of contracting Covid-19, because the elderly generally have several comorbid diseases and high mortality rates in the elderly. One of the efforts to prevent Covid-19 transmission in the elderly is by promoting and preventive steps, including providing education to the elderly. In addition, it should also be noted that the elderly remain healthy and happy during the Covid-19 pandemic so that the quality of life for the elderly is maintained and the risk of contracting Covid-19 in the elderly can be reduced. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge and attitudes of the elderly about health protocols and efforts for healthy and happy elderly people during the Covid-19 pandemic, with 20 elderly people. The method of implementing this community service activity begins with the assistance of the elderly to gather in the hall, giving questionnaires for pre-test, delivering information with power point slides about health protocols and efforts for healthy and happy elderly people, videos, SMART cards, demonstrations of deep breathing relaxation techniques. and ended with a question and answer session, post-test, and providing healthy supplementary food for the elderly. The results of this community service activity are expected to increase the knowledge of the elderly about preventing the occurrence of Covid-19 infection, increase awareness of the dangers of transmission and become SMART elderly. Keywords: Education, Elderly, Healthy, Happy, SMART, Covid-1
    • …
    corecore